obesitas
Stimulasi unopposed
estrogen
Proloferasi yang
berlebihan pada
endometrium
Hiperplasia
endometrium
Manifestasi
• Siklus menstruasi tidak teratur
(amenorrhoe ataumetrorrhagia).
• sering mengalami flek
• gangguan sakit kepala
• mudah lelah
PEMERIKSAAN PENUNJANG
USG
Biopsi
Dilatasidan Kuretase
Histeroscopy
PENATALAKSANAAN
terapi progesteron menyeimbangkan
kadar hormon di dalam tubuh.
hiperplasia endometrial tanpa
Hiperplasia endometrial atipik
atipik
• KU : Haid memanjang
• Telaah :
Hal ini dialami pasien sejak ± 4 bulan yang lalu dan
memberat dalam 1 bulan terakhir ini. Os mengaku
setiap menstruasi lamanya 2 minggu dan, darah keluar
berwarna merah segar dan bercampur dengan bekuan
darah. Volume 5-6 kali ganti pembalut/hari, nyeri (-),
riwayat campur berdarah (-), riwayat keputihan lama
(-), riwayat penurunan berat badan (-), riwayat
penurunan nafsu makan (-). BAB dan BAK (+) N.
• RPT : Hipertensi (-), DM (-), Asma (-)
• RPO : (-)
• Riwayat operasi : 1. SC tahun 1993
2. SOS bulan April 2013
• Riwayat penggunaan KB : 1. Spiral (1993-2001)
2. suntik KB (2010-2011)
• Riwayat menstruasi : Menarche umur 13 tahun, siklus
+ 28 hari, lama 6 – 7 hari, volume 2 – 3 kali ganti
pembalut/hari, nyeri haid (-). Dalam 4
bulan ini menstruasi memanjang selama 14 hari
volume 5-6 kali ganti pembalut. HT: 12-07-2013
• Riwayat Perkawinan : Menikah umur 27 tahun, suami umur
29 tahun, lama menikah 19 tahun
• Riwayat Kehamilan : P3A0
• Berat Badan : 70 kg
• Tinggi Badan : 156 cm
• Status present :
Sens : CM anemis : (-)
TD : 120/80 mmHg ikterik : (-)
HR : 90 x/i dispnoe : (-)
RR : 20 x/i sianosis : (-)
T : 36,50 C oedem : (-)
• Status Ginekologi :
• Abdomen : soepel, tidak teraba massa, peristaltic
(+) N
• P/V : (-)
Hasil laboratorium tanggal 08-06-
2013 pukul 05.09 wib
• Hematologi
Darah rutin
Hemoglobin 11.1 12 – 16 g/dl
Hitung eritrosit 4.3 3,9 - 5,67 10*5/µl
Hitung leukosit 5.600 4,000- 11,000 /µl
Hematokrit 33.536-47 %
Hitung trombosit 257.000 150,000-450,000 /µl
• Index eritrosit
MCV 77,5 80 – 96 fL
MCH 25,6 27 – 31 pg
MCHC 33,1 30 – 34 %
Hitung jenis leukosit
• Eosinofil 2 1–3%
• Basofil 0 0 – 1 %
• N.Stab 0 2– 6 %
• N. Seg 6353–75 %
• Limfosit2920–45 %
• Monosit 6 4–8 %
• LED 20 0-20%
Kimia darah
Glukosa darah
• Glukosa darah puasa 98 70-105 mg/dL
Fungsi hati
• Bilirubin total 0,57 0,3-1 mg/dL
• Bilirubin direk 0,27 <0,25 mg/dL
• AST (SGOT) 14 <40 U/I
• ALT (SGPT) 28 <40 U/I
Fungsi ginjal
• Ureum 16 20-40mg/dL
• Creatinin 0,96 0,6-1,1 mg/dL
• DIAGNOSIS SEMENTARA
• Hiperplasia endometrium
Rencana : TAH
• Lapor supervisor Prof. dr. Fauzie, Sp.OG →
Terapi:
• IVFD RL 20 gtt/mnt
• Inj. Viccilin 1 gr/ 8 jam
• Inj. Gentamicin 80 mg/ 12 jam
• LAPORAN OPERASI Total Abdominal Hysterectomy
• a/i HIPERPLASIA ENDOMETRIUM
• Ibu dibaringkan di meja operasi dengan infus dan kateter
terpasang baik
• Dilakukan tindakan aseptik dengan larutan povidon iodin 10%
dan alcohol 70 % pada dinding abdomen lalu ditutup dengan
doek steril kecuali lapangan operasi
• Dibawah anestesi spinal dilakukan insisi pfannenstiel mulai
dari kutis, sub kutis.
• Dengan menyisipkan pinset anatomis dibawahnya, fascia
digunting ke kanan dan ke kiri, otot dikuakkan secara tumpul
• Peritoneum dijepit dengan klem, diangkat, lalu digunting
keatas dan kebawah, dipasang hack blast.
• Evakuasi cavum abdomen, uterus dalam batas normal, tampak
massa kistik di tuba sebelah kanan, evaluasi tuba kiri dalam
batas normal
• Lalu diputuskan untuk dilakukan kistektomi
•
• Evaluasi perdarahan, kesan tidak ada perdarahan
• Rongga abdomen di cuci dengan NaCl 0,9% hangat,
dibersihkan dari sisa darah dengan kassa sebersih mungkin.
• Peritoneum dijahit secara continuous dengan plain catgut
no. 3.0
• Otot di jahit dengan catgut no. 2.0 secara simple.
• Facia di jahit secara continuous dengan vycril no. 1.0
• Subkutis dijahit dengan catgut no. 2.0
• Kutis dijahit secara subkutikuler dengan vycril no. 4.0
• Luka operasi dibersihkan, diberi betadin, dan ditutup kasa
steril
• KU ibu post operasi : baik
INSTRUKSI:
◦ Bedrest selama 24 jam
◦ Awasi VS, tanda – tanda perdarahan
◦ Cek Hb 2 jam post operasi : jika< 8 gr% R/
transfusi WB sesuai kebutuhan
TERAPI :
◦ Tirah baring
◦ IVFD RL 30 gtt/i
◦ Inj. Viccilin 1 gr/IV/12 jam
◦ Inj. Ketorolac 30 mg/IV/8 jam
◦ Inj. Gentamicin 80 mg/8jam
◦ Inf. Metronidazol drip 500mg/8 jam
FOLLOW UP HARI 1 tanggal
15-08-2013
• S : nyeri luka operasi
• Sp :Sens : CM anemis : (-)
TD : 150/90 mmHg ikterik : (-)
HR : 82 x/i dispnoe : (-)
RR : 20 x/i sianosis : (-)
T : 370 C oedem : (-)
• SL : Abdomen : soepel, peristaltik (+)
• L/O : luka operasi tertutup verban, kesan kerin P/V : (-)
BAB : (-)
BAK : via kateter ± 50 cc/jam
Flattus : (-)
• Diagnosa
post TAH a/i hyperplasia endometrium + H1
• Terapi:
• Diet M II
• IVFD RL 20 gtt/mnt
• Inj. Viccilin 1 gr/ 8 jam
• Inj. Gentamicin 80 mg/ 12 jam
• Inj. Ketorolac 30 mg/ 8 jam
• R/ Mobilisasi
FOLLOW UP HARI 2 tanggal
16-08-2013
• S : nyeri luka operasi
• Sp :Sens : CM anemis : (-)
TD : 120/80 mmHg ikterik : (-)
HR : 64x/i dispnoe : (-)
RR : 20 x/i sianosis : (-)
T : 36,50 C oedem : (-)
• Terapi :
• Diet MB
• Bicrolid tab 2x1
• B. comp tab 1x1
• Meloxicam tab 2x1
FOLLOW UP HARI 4 tanggal
18-08-2013
• S :-
• Sp :Sens : CM anemis : (-)
TD : 120/80 mmHg ikterik : (-)
HR : 80 x/i dispnoe : (-)
RR : 20 x/i sianosis : (-)
T : 36,80 C oedem : (-)
• Terapi :
• Ranitidin tab 2x1
• Amoxicillin tab 500 mg 3x1
• Meloxicam tab 15 mg 2x1
• B. comp c 2x1
• Teragra M 1x1
PASIEN BEROBAT JALAN