Tamer M. Attia
Lecturer at Otolaryngology Department, Faculty of Medicine, Menoufia University, Egypt
Consultant at Otolaryngology, Head & Neck Surgery Department, Specialized Medical Care Hospital, Al Ain, United Arab Emirates
Disusun oleh :
Merry Andriany – 406162043
Pembimbing :
dr. Tenty, Sp.THT-KL, M.Kes
Method of study
• Prospective Cohort.
• Data dikumpulkan sejak September 2015 - Maret 2018.
• Informed - consent tertulis sesuai kode etik diambil dari setiap pasien yang terdaftar dalam penelitian (usia <18 tahun
didampingi oleh orangtua).
• Analisis statistic menggunakan IBM personal computer dengan Statistical Package of Social Science (SPSS) version 20
dan Epi Info 2000 programs.
• Data statistic kuantitatif : mean (rerata) dan standar deviasi (SD).
• Data statistic kualitatif : angka dan persentase (%).
• Mann Whitney U test membandingkan data kuantitatif antara 2 kelompok studi.
• Chi- squared test (χ2) membandingkan data kualitatif antara 2 kelompok studi.
• p-value ≤0.05 bermakna secara statistik dengan signifikan.
PATIENTS and METHODS
Kriteria Inklusi
• Pasien dengan indikasi tonsilektomi, berusia >12 tahun.
Kriteria Eksklusi
• Pasien dengan penyakit diabetes mellitus, gangguan neurologi, konsumsi obat anti nyeri.
• Kontraindikasi paracetamol, prednisolone, atau ibuprofen.
• Tidak ada perbedaan yang signifikan (table 1) p > 0,05 usia, jenis kelamin, dan durasi
tidur pre-operative.
RESULTS and DISCUSSION
• Tidak ada perbedaan yang signifikan (table 2) p > 0,36 nyeri saat istirahat.
• Paracetamol/ Prednisolone < Paracetamol/ Ibuprofen.
• Tidak ada perbedaan yang signifikan (table 2) p > 0,17 asupan sehari-hari.
• Paracetamol/ Prednisolone > Paracetamol/ Ibuprofen.
• Terdapat perbedaan yang signifikan (table 2) p > 0,03 kemampuan berbicara.
• Paracetamol/ Prednisolone > Paracetamol/ Ibuprofen.
• Tidak ada perbedaan yang signifikan (table 2) p > 0,17 gangguan tidur.
• Paracetamol/ Prednisolone > Paracetamol/ Ibuprofen.
RESULTS and DISCUSSION
• Terdapat perbedaan yang signifikan (table 3) p > 0,049 Muntah post-operative (2 hari
post-operative).
• Paracetamol/ Prednisolone < Paracetamol/ Ibuprofen.
RESULTS and DISCUSSION
• Terdapat perbedaan yang signifikan (table 4) p > 0,046 Perdarahan sekunder post-
tonsilektomi.
• Paracetamol/ Prednisolone < Paracetamol/ Ibuprofen.
• Terdapat perbedaan yang signifikan (table 5) p > 0,045 Tingkat keparahan perdarahan.
• Paracetamol/ Prednisolone < Paracetamol/ Ibuprofen.
CONCLUSION
• Kelompok Ibuprofen dan Prednisolone efektif untuk pengobatan post-operative
tonsilektomi pada pasien dewasa.
• Prednisolone >>> Ibuprofen :
• Nyeri saat istirahat,
• Asupan nutrisi sehari-hari,
• Kelelahan berbicara,
• Mual dan muntah post-operative.
• Ibuprofen >>> Prednisolone :
• Tidur lebih baik,
• Insiden dan keparahan perdarahan sekunder post-tonsilektomi.
THANK YOU
FOR YOUR ATTENTION