Anda di halaman 1dari 12

Journal Reading

Effect of Paracetamol/ Prednisolone versus


Paracetamol/ Ibuprofen on
Post-Operative Recovery After Adult Tonsillectomy
Cited : Elsevier, Am J Otolaryngol 39 (2018) 476–480

Tamer M. Attia
Lecturer at Otolaryngology Department, Faculty of Medicine, Menoufia University, Egypt
Consultant at Otolaryngology, Head & Neck Surgery Department, Specialized Medical Care Hospital, Al Ain, United Arab Emirates

Disusun oleh :
Merry Andriany – 406162043

Pembimbing :
dr. Tenty, Sp.THT-KL, M.Kes

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Telinga, Hidung, dan Tenggorokan


Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi, Bogor
Jawa Barat - Indonesia
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 26 November 2018 – 30 Desember 2018
INTRODUCTION
• Tonsilektomi, sering dilakukan  200,000 prosedur/ tahun (UK), 500,000 prosedur/ tahun (US).
• ↑ tonsilektomi  ↑ morbiditas  nyeri dan perdarahan post-operative (fibrosis pasca-cauterization),
post-operative nausea and vomiting (PONV).
• Opioid  efektif untuk nyeri post-operative, tetapi E.S mual, muntah, sedasi.
• Non-Opioid  1st line analgesic untuk post-operative tonsilektomi, E.S <<<.
• Paracetamol (non-opioid) > opioid.
• NSAIDs  biasanya kombinasi dengan obat lainnya untuk post-operative tonsilektomi.
• Beberapa studi  NSAIDs  ↑ insidens perdarahan sekunder post-tonsilektomi  ???
• Kortikosteroid  masuk ke protocol terapi post-operative  ↓ PONV dan ↑ kerja non-opioid.

• Tujuan studi ini 


Perbandingan antara Paracetamol/ Ibuprofen versus Paracetamol/ Prednisolone dalam
pemulihan post-operative tonsilektomi pada pasien dewasa dengan asesmen risiko perdarahan
sekunder post-tonsilektomi.
PATIENTS and METHODS
Patients
Total 248 pasien dengan indikasi tonsilektomi di Department of Otolaryngology, Al Ain Specialized Medical Care Hospital.

Method of study
• Prospective Cohort.
• Data dikumpulkan sejak September 2015 - Maret 2018.
• Informed - consent tertulis sesuai kode etik diambil dari setiap pasien yang terdaftar dalam penelitian (usia <18 tahun
didampingi oleh orangtua).
• Analisis statistic menggunakan IBM personal computer dengan Statistical Package of Social Science (SPSS) version 20
dan Epi Info 2000 programs.
• Data statistic kuantitatif : mean (rerata) dan standar deviasi (SD).
• Data statistic kualitatif : angka dan persentase (%).
• Mann Whitney U test  membandingkan data kuantitatif antara 2 kelompok studi.
• Chi- squared test (χ2)  membandingkan data kualitatif antara 2 kelompok studi.
• p-value ≤0.05  bermakna secara statistik dengan signifikan.
PATIENTS and METHODS
Kriteria Inklusi
• Pasien dengan indikasi tonsilektomi, berusia >12 tahun.

Kriteria Eksklusi
• Pasien dengan penyakit diabetes mellitus, gangguan neurologi, konsumsi obat anti nyeri.
• Kontraindikasi paracetamol, prednisolone, atau ibuprofen.

• Studi didistribusikan secara acak dalam 2 (dua) kelompok : Paracetamol/ Prednisolone


versus Paracetamol/ Ibuprofen, dengan metode 62 blok (4 pasien/ blok) dan diacak
nomornya menggunakan program Excel.
• Semua pasien dilakukan anestesi umum saat prosedur tonsilektomi.
PATIENTS and METHODS

Kelompok Analgesic Post-Operative :

• Kelompok 1 (n = 124 pasien)


• Prednisolone 1 mg/ kgBB (maks. 60 mg/ hari), dibagi 3 dosis, selama 10 hari.
• Paracetamol 1 g/ dosis (maks. 5 dosis/ hari), setiap 4 – 6 jam sesuai kebutuhan.
• Kelompok 2 (n = 124 pasien)
• Ibuprofen 200 - 400 mg (maks. 3200 mg/ hari), setiap 6 jam, selama 10 hari.
• Paracetamol 1 g/ dosis (maks. 5 dosis/ hari), setiap 4 – 6 jam sesuai kebutuhan.
PATIENTS and METHODS
Asesmen Hasil :
• 4 parameter asesmen (hari ke-7 post-operative) :
• Nyeri Post-operative : nyeri saat istirahat (tanpa bicara, tanpa menelan)  Face-pain-scale 0 – 10.
• Asupan nutrisi sehari-hari  perbandingan antara pre- dan post-operative.
• Keletihan berbicara  perbandingan antara pre- dan post-operative  Visual-analog-scale 0 – 10.
• Penurunan waktu tidur/ hari.

• Insidens Perdarahan Sekunder Post-Tonsilektomi (Samy et al) :


• Grade A : sputum berdarah.
• A1 : luka kering, tanpa koagulan (saat inspeksi).
• A2 : terdapat koagulan (saat inspeksi) dengan luka kering saat koagulan diangkat.
• Grade B : perdarahan aktif (butuh medikamentosa) hingga luka kering dan hitung jumlah sel darah dakam batas
normal, tidak shock.
• Grade C : pembedahan dengan anestesi umum diindikasikan apabila hitung jumlah sel darah dalam batas normal,
tidak shock.
• Grade D : perdarahan sangat aktif, ↓ haemoglobin (transfusi darah), sulit dilakukan pembedahan, ICU dibutuhkan.
• Grade E : exitus akibat perdarahan dan komplikasi.
RESULTS and DISCUSSION

• Tidak ada perbedaan yang signifikan (table 1)  p > 0,05  usia, jenis kelamin, dan durasi
tidur pre-operative.
RESULTS and DISCUSSION
• Tidak ada perbedaan yang signifikan (table 2)  p > 0,36  nyeri saat istirahat.
• Paracetamol/ Prednisolone < Paracetamol/ Ibuprofen.
• Tidak ada perbedaan yang signifikan (table 2)  p > 0,17  asupan sehari-hari.
• Paracetamol/ Prednisolone > Paracetamol/ Ibuprofen.
• Terdapat perbedaan yang signifikan (table 2)  p > 0,03  kemampuan berbicara.
• Paracetamol/ Prednisolone > Paracetamol/ Ibuprofen.
• Tidak ada perbedaan yang signifikan (table 2)  p > 0,17  gangguan tidur.
• Paracetamol/ Prednisolone > Paracetamol/ Ibuprofen.
RESULTS and DISCUSSION

• Terdapat perbedaan yang signifikan (table 3)  p > 0,049  Muntah post-operative (2 hari
post-operative).
• Paracetamol/ Prednisolone < Paracetamol/ Ibuprofen.
RESULTS and DISCUSSION

• Terdapat perbedaan yang signifikan (table 4)  p > 0,046  Perdarahan sekunder post-
tonsilektomi.
• Paracetamol/ Prednisolone < Paracetamol/ Ibuprofen.
• Terdapat perbedaan yang signifikan (table 5)  p > 0,045  Tingkat keparahan perdarahan.
• Paracetamol/ Prednisolone < Paracetamol/ Ibuprofen.
CONCLUSION
• Kelompok Ibuprofen dan Prednisolone  efektif untuk pengobatan post-operative
tonsilektomi pada pasien dewasa.
• Prednisolone >>> Ibuprofen :
• Nyeri saat istirahat,
• Asupan nutrisi sehari-hari,
• Kelelahan berbicara,
• Mual dan muntah post-operative.
• Ibuprofen >>> Prednisolone :
• Tidur lebih baik,
• Insiden dan keparahan perdarahan sekunder post-tonsilektomi.
THANK YOU
FOR YOUR ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai