Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK 2 :

Hadits Sebagai Sumber-sumber Hukum Islam Ke-2

Sri Muliana

A.M. Abd. Wahab

Teza Ainun
1. Pengertian Hadits

Hadits adalah segala perkataan (sabda), perbuatan dan


ketetapan dan persetujuan dari Nabi Muhammad SAW yang
dijadikan ketetapan ataupun hukum dalam agama Islam. Hadits
dijadikan sumber hukum dalam agama Islam selain Al-Qur'an, Ijma
dan Qiyas, dimana dalam hal ini, kedudukan hadits merupakan
sumber hukum kedua setelah Al-Qur'an.
Adapun ulama periwayat hadits yang sering dijadikan
referensi hadits-haditsnya ada tujuh ulama, yakni Imam Bukhari,
Imam Muslim, Imam Abu Daud, Imam Turmudzi, Imam Ahmad,
Imam Nasa'i, dan Imam Ibnu Majah.
2. Pembagian Hadits Secara Umum

DARI SEGI
DARI SEGI
KUALITAS SANAD
JUMLAH
DAN MATAN
PERIWAYATNYA
HADIS

DARI SEGI DARI SEGI


KEDUDUKAN PERKEMBANGAN
DALAM HUJJAH SANADNYA
DARI SEGI JUMLAH PERIWAYATNYA

1. Hadits Mutawatir
Hadist Mutawatir adalah hadits yang diriwayatkan
sejumlah orang dalam setiap tingkat sanadnya dan
mustahil para perawinya itu sepakat berdusta sebab
hadits itu diriwayatkan oleh banyak orang dan disampaikan
kepada banyak orang. Oleh karena itu diyakini
kebenarannya.
2. Hadis Ahad
Hadits Ahad adalah khabar yang diriwayatkan oleh satu
orang , dua orang atau lebih yang tidak mencapai tingkatan
mutawatir.
DARI SEGI KUALITAS SANAD DAN MATAN HADIS

1. Hadits Shahih
Hadits Shahih adalah hadits yang sanadnya bersambungan melalui
periwayatan orang yang adil lagi dhabit pula, sampai ujungnya tidak
syaz dan tidak mu’allal (terkena illat).
2. Hadits Hasan
hadits Hasan adalah hadits yang sanadnya bersambung, oleh penukil
yang adil namun ke-dhabit-annya (tidak terlalu kuat ingatannya)
serta terhindar dari syaz dan illat.
3. Hadits Dhaif
Hadits Dhaif menurut bahasa adalah lawan kata dari kuat (lemah).
Menurut istilah adalah hadits yang didalamnya tidak didapati syarat
hadits shahih dan tidak pula didapati hadits hasan.
DARI SEGI KEDUDUKAN DALAM HUJJAH

1. Hadits Maqbul
Hadits Maqbul menurut bahasa adalah yang diambil, yang diterima
dan yang dibenarkan. Sedangkan menurut istilah ahli hadis, hadis
maqbul adalah hadits yang telah sempurna syarat-syarat
penerimaannya. Yang termasuk dalam ketegori hadis maqbul ialah
Hadits Shohih dan Hadits Hasan.
2. Hadits Mardud
Hadits Mardud menurut bahasa adalah yang ditolak, yang tidak
diterima. Secara istilah hadis mardud adalah hadis yang tidak
menunjuki keterangan yang kuat atas ketidakadaannya bersamaan.
Dalam definisi yang ekstrim disebutkan bahwa hadis mardud adalah
semua hadis yang telah dihukumi Dhoif.
DARI SEGI PERKEMBANGAN SANADNYA

1. Hadist Muttasil
Hadits Muttasil/Mawshul adalah hadits yang bersambunng
sanadnya, baik periwayatannya itu datang dari Nabi ataupun dari
seorang sahabat bukan dari tabi’in. jika disandarkan kepada tabi’in
sekalipun bersambung sanadnya maka tidak dinamakan
muttasil/mawshul.
2. Hadist Munqati‘
Hadits Munqati’ adalah setiap hadits yang tidak bersambung
sanadnya, baik yang disandarkan kepada Nabi Muhammad Saw,
maupun disandarkan kepada yang lain.
3. FUNGSI HADITS TERHADAP AL-QUR’AN

1. Hadist menguatkan hukum yang ditetapkan Al-qur`an.


2. Hadits memberikan rincian terhadap pernyataan Al
qur`an yang masih bersifat global.
3. Hadits membatasi kemutlakan ayat Al qur`an.
4. Hadits memberikan pengecualian terhadap pernyataan Al
Qur`an yang bersifat umum.
5. Hadits menetapkan hukum baru yang tidak ditetapkan
oleh Al-qur`an.
KESIMPULAN
1. Hadis adalah segala perkataan (sabda), perbuatan dan ketetapan
dan persetujuan dari Nabi Muhammad SAW yang dijadikan
ketetapan ataupun hukum dalam agama Islam
2. Sanad
Menurut bahasa berarti sandaran yang dapat dipercayai atau
dibuktikan
Menurut istilah, yaitu jalan yang dapat menghubungkan matan
hadist kepada nabi Muhammad Saw
3. Matan
Menurut bahasa, matan berarti membelah, mengeluarkan.
Menurut istilah ilmu hadist yaitu perkataan yang disebut pada
akhir sanad, yalkni sabda nabi saw yang disebut sesudah habis
disebutkan sanadnya
4. Rawi ialah orang yang menyampaikan atau menuliskan dalam suatu
kitab apa-apa yang pernah di dengar dan diterimanya dari
seseoramg (gurunya). Bentuk jamaknya ruwah dan perbuatannya
menyampaikan hadist tersebut me-rawi (meriwayat)-kan hadist.
Saran

sebagai umat islam, kita diwajibkan untuk


mengetahui serta memperdalam sumber ajaran agama
yang dibawa oleh Rasulullah SAW. Karena sumber
ajaran agama islam merupakan media penuntun agar
kita dapat melaksanakan semua perintah Allah dan
menjauhi semua larangan-Nya. Agama islam pun tidak
mempersulit kita dalam mempelajari seluk beluk agama
islam. Karena terdapat tingkatan sumber ajaran agama
islam yang harus kita pedomani.

Anda mungkin juga menyukai