Anda di halaman 1dari 48

Oleh

Ns. Sherly Amelia, S.Kep

DIABETES MELLITUS (DM)


PENYAKIT DM

 Kelainan kronik mengenai metabolisme


karbohidrat, lemak dan protein
 Gambaran khas DM:
Gangguan atau kekurangan respon sekresi insulin,
merupakan gangguan penggunaan karbohidrat
(glukosa), yang akhirnya akan menimbulkan
Hiperglikemia
 Klasifikasi DM (dari National Institute of
Health)
I. Diabetes Mellitus
A. Tipe bergantung insulin/IDDM/Tipe I
 D.M. pada usia muda
 Cenderung jadi ketosis
 Diabetes rapuh
B. Tipe tidak bergantung pada insulin/ NIDDM/ tipe II
 Pada usia dewasa
 Diabetes maturitas
 Diabetes kebal ketosis
Ada 2 macam:
1. NIDDM dengan obesitas
2. NIDDM tanpa obesitas
II. Toleransi glukosa terganggu :
 Diabetes tanpa gejala
 Diabetes kimia

 Diabetes laten

III. Diabetes Gestasi :


 Intoleransi glukose selama kehamilan terjadi
resistensi insulin dan faktor kompleks
metabolisme juga hormon terlibat
 5-10 tahun setelah melahirkan wanita tersebut
bisa menderita D.M.
FAKTOR DIABETOGENIK (FAKTOR
LINGKUNGAN)
 Obesitas
 80% penderita NIDDM adalah obesitas
 60% yang cenderung mempunyai B.B lebih mempunyai
beberapa bentuk intolernasi karbohidrat
 Dengan menurunkan B.B. akan memperbaiki
metabolisme karbohidrat
 Kehamilan
 Keadaan ini dihubungkan dengan peningkatan resistensi
insulin
 Keadaan ini akan kembali normal setelah persalinan
 Semakin sering hamil kecenderungan menderita D.M.
lebih tinggi
 Semua bentuk stress:
Penyebab stress:
 Trauma

 Infeksi

 Hipoksi

 Hipertermi

Keadaan tersebut akan mencetuskan D.M.


bersifat herediter
 Fenoma klinik: kebutuhan insulin meningkat
pada saat stress, terutama pada infeksi
 Pada keadaan ini pelepasan katekolamin
mengakibatkan glikogenolisis dan liposis yang
menyebabkan beban sel beta pankreas. Asam
lemak bebas bersifat antagonis insulin
PATOGENESIS

Metabolisme insulin normal :


 Insulin disintesis sel beta pankreas, kadar
glukose yang naik dalam darah, menimbulkan
pelepasan insulin
 Jika rangsang ekskresi tetap ada, terjadi reaksi
lambat terus menerus, sehingga sintesa insulin
tetap aktif
FUNGSI INSULIN, SEBAGAI HORMON
ANABOLIK UTAMA
 Transpor trans membran glukosa dan asam
amino
 Pembentukan glikogen dalam hati dan otot
skelet
 Perubahan glukose menjadi trigliserida

 Sintesis asam nukleat

 Sintesis protein
Kekacauan metabolisme pada diabetes
mellitus
 Timbulnya penyakit disebabkan kekurangan
insulin secara relatif atau absolut, atau fungsi
insulin tidak memadai
 Sehingga mereka menderita sebagai
ketidakmampuan memanfaatkan glukosa
secara cukup, karena pengiriman glukosa
darah ke jaringan otot dan jaringan lemak,
tergantung insulin
 Timbul perangsangan glikogenolisis, yaitu
dilepasnya glukosa dari hati sebagai
simpanan yang pada keadaan normal
dihambat oleh insulin
 Sehingga terjadi penumpukan glukosa darah
(hiperglikemia), sampai suatu titik dimana
ambang reabsorbsi glukosa oleh ginjal
dilampaui, berakibat glikosuri
 Sumber utama energi dialihkan :
 Asam lemak, dalam hati dioksidasi jadi
benda keton
 Protein dari makanan dan jaringan dipakai
untuk glikoneogenesis, disimpan dulu di hati,
lalu dikeluarkan sebagai glukose
PENYEBAB DIABETES MELLITUS

 Kelainan sel beta pankreas


 Kelainan plasma, beredarnya antibodi anti
insulin
 Kelainan kerja insulin pada sel sasaran,
menurunkan kadar reseptor insulin atau
kegagalan pengikatan insulin
KELAINAN MORFOLOGI
 Perubahan morfologi pada D.M. merupakan dasar
diagnosis, ditentukan oleh :
 Lama penyakit diderita
 Beratnya penyakit
 Lama dan berat penyakit mempengaruhi perubahan
anatomi
 D.M. yang sudah berlangsung 10 sampai 15 tahun
akan menimbulkan angiopati (penebalan pembuluh
darah) di ginjal dan retina.
Juga timbul aterosklerosis lebih berat
PERUBAHAN ANATOMIS YANG TERJADI
ADALAH :
Penebalan membran basal dan angiopati
disini terjadi penebalan mikrovaskular pada :
 Vaskuler

- kulit - retina
- otot skelet - glomerulus/medula ginjal
 Nonvaskuler

- Tubulus ginjal
- kapsula Bowman
- saraf perifer
- plasenta (pd wanita hamil)
 Lapisan basal tiap jaringan bertambah lebar
dan diganti dengan lapisan hialin yang
komposisi jaringan kolagen
 Lapisan basal akan menebal dan
menyempitkan lumen kapiler pembuluh darah
 Keadaan ini disebut mikro-angiopati
ORGAN PANKREAS

 Tidak banyak berubah


 Jarang memiliki nilai-nilai diagnostik
 Perubahankhusus sering berhubungan
dengan IDDM dibanding NIDD
PERUBAHAN PANKREAS

 Ukuran dan jumlah pulau Langerhans berkurang


 Peningkatan jumlah dan ukuran pulau Langerhans
 Degranulasi sel beta pankreas
 Penumpukan glikogen dalam sel beta
 Penggantian bahan amiloid pada pulau Langerhans
 Infiltrasi sel limfosit pada pulau-pulau Langerhans 
suatu reaksi imunologis
Peningkatan jumlah & ukuran pulau-pulau Langerhans
terjadi pada bayi yang dilahirkan oleh ibu diabetes
melitus merupakan reaksi hiperplasi bayi terhadap ibu
diabetes mellitus
SISTEM PEMBULUH DARAH PADA
DIABETES MELLITUS
 Penyakit Diabetes Mellitus 10 sampai 15
tahun, kebanyakan telah menimbulkan
kelainan vaskular secara nyata
 80% penderita diabetes mellitus meninggal
akibat penyakit kardiovaskular, termasuk
pembuluh darah ginjal
 Semua jenis pembuluh darah terkena dari
aorta sampai arteriol dan kapiler
 Aorta dan arteri ukuran besar, menengah
mengalami percepatan arteriosklerosis berat
 Infark miokardium disebabkan oleh artero-
sklerosis arteri-coroner, menyebabkan
kematian tersering pada diabetes mellitus
laki-laki dan wanita
 Gangren pada tungkai bawah akibat
gangguan vaskular lanjut, kira-kira 100 kali
dari non diabetes mellitus
 Kerusakan pembuluh darah arteri paling
berat pada glomerulos dan sirkulasi mikro
DASAR PERCEPATAN ARTERIO SKLEROSIS
DIDUGA:
 1/3 penderita NIDDM dan ½ penderita IDDM,
terdapat kadar lemak darah me kadar HDL
lebih tinggi
 Hialin juga meningkat dan menebalkan dinding
arteri  arteriosklerosis
 Sering dihubungkan dengan hipertensi
GINJAL

 Merupakan sasaran utama diabetes mellitus


kegagalan ginjal penyebab kematian nomor
2 setelah infark miokard
 Jejas pada Ginjal akibat diabetes mellitus:
 Lesi glomerulus
 Arteriosklerosis

 Pielonefritis

 Perubahan perlemakan dan glikogen epitel


tubuli ginjal
 Lesi mikrosklerosis pada glomerulus merusak
fungsi ginjal yang memungkinkan penyebab
kematian pada nefropati diabetik
 Bentuk glomerulosklerosis, dijumpai pada
penderita lebih dari 10 tahun, terjadi 10
sampai 35% penderita
 Disini terjadi penebalan membran basalis
kapiler glomerulus  disebut sebagai
mikroangiopati diabetik
 Gejala: proteinuria parah + hipoalbuminuria +
Odem
GANGGUAN MATA
 Terjadi pada penderita diabetes mellitus lama
 Menyebabkan kebutaan
 Di USA: 25% kebutaan karena diabetes mellitus lama
 Penyakit mata karena diabetes mellitus:
 Retinopati:

 Perdarahan intraretina

 Penebalan kapiler

 Mikroneurisma kapiler

 Eksudasi retina  lunak

 Katarak

 Glaukoma

 Odem
DIABETES TIDAK BERGANTUNG INSULIN
(TIPE II)
 Sekresi insulin lambat
 Jaringan primer perifer tidak mampu memberi
respon terhadap insulin (resisten terhadap
insulin)
 Kekurangan insulin tidak parah
 Sering terjadi pada obesitas, dimana terdapat
defisiensi insulin relatif  80%
 Akibat resistensi terhadap insulin, sel beta
pankreas berkurang melepas insulin
GANGGUAN SISTEM SARAF PADA
DIABETES MELLITUS
 Akibat mikro-angiopati vaskular sekitar saraf
 Terkena pada sistem saraf sentral dan perifer
 Bentuk kelainan adalah: neuropati perifer simetrik tungkai
bawah, mengenai fungsi motorik dan sensorik, terutama fungsi
sensorik
 Terdapat gangguan pencernaan, kencing dan impotensi
 Penderita DM terkontrol tidak separah DM tidak terkontrol
 Degenerasi saraf otak menyebabkan infark vaskular otak dan
perdarahan otak
 Juga bisa disebabkan pada hipertensi karena DM
 Degenerasi juga ditemukan pada medula spinalis (sumsum
tulang belakang)
ORGAN LAIN
 Perlemakan hati: pada DM lama
 Vakuol glikogen di hati: 10-20% kasus DM
 Degenerasi otot corak, karena mikro-angiopati dan
degenerasi saraf motorik
 Infeksi kulit, kaerna insuffisiensi darah di kulit
 Xanthoma diabetikum: penumpukan lemak bawah
kulit
 Necrobiosis Lipoidica Diabetikorum: nekrosis dalam
jaringan kulit seluruh badan
Komplikasi D.M.:
 Terjadi pada D.M. berlangsung lama

 Apalagi tidak terkontrol terapi dan makanan

Ada dua segi utama:


 Gangguan metabolik

 Gangguan vaskular dan organ


Gejala paling khas :
1. Poliurie
2. Polidipsif
3. Polifagia
Hiperglikemi  glikosurie  haus  polidipsis
 Polifagie: mekanisme belum diketahui
 Masalah timbul pada orang kurus, tetapi
banyak makan
 Pada D.M. tipe II keluhan tersebut tidak
sesering tipe I
 Tipe ini terjadi pada : > 40 tahun + obesitas
PADA PENDERITA D.M. LAMA AKAN TERJADI:

 Arteriosklerosis menyebabkan :
 Miokard infark
 Pembuluh darah otak pecah
 Gangren tungkai bawah
 Gagal ginjal
“Sindroma Kimmel Steel Wilson”
Penyakit gabungan: D.M + hipertensi + Odem
 Gangguan penglihatan

 Semua bentuk gangguan saraf motorik dan


sensorik
BAHAYA PADA D.M.:

 Sangat rentan terhadap penyakit


 Infeksi (terutama kulit)
 TBC

 Pneumoni

 Pielonefritis

 Penyebabnya:
 Gangguan fungsi lekosit
 Perbekalan darah jelek
 Hati-hati bila ada infeksi tidak berarti di ujung
jari kaki
 Karena bisa menyebabkan gangren yang dapat
menyebabkan kematian
 Jangka waktu hidup penderita D.M. lebih
pendek 7-9 tahun
 Penderita IDDM lebih pendek umurnya dari
NIDDM
Penyebab terpenting:
 Miokard infark

 Gagal ginjal

 Penyakit vaskular otak

 Penyakit infeksi

 Penyakit arteriosklerosis lain


 Pengobatan Praktis
Transplantasi Pulau Langerhans Pankreas

Pencegahan Pengobatan
1. BB. Diturunkan 1. Terapi benar terkontrol
2. Rendah glukosa 2. Makanan rendah/non-
3. Pemeriksaan glukosa
laboratorium 3. Hindari komplikasi
SINDROM KIMMEL STEEL WILSON

 Penyakit gabungan : D.M + hipertensi + odem


KOMPLIKASI

 Penyakit Diabetes Mellitus dapat menimbulkan


berbagai komplikasi yang membahayakan jiwa
maupun mempengaruhi kualitas hidup
seseorang. Komplikasi pada Diabetes Mellitus
terdiri dari dua jenis, yaitu komplikasi akut dan
komplikasi kronis.
1. KOMPLIKASI AKUT
a. Hipoglikemia
Adalah kondisi dimana kadar gula darah
sangat rendah < 70 mg%, dapat
mengakibatkan koma (yang disebut insulin
sock) bahkan kematian bila tidak cepat
ditolong.
Keadaan hipoglikemia ini biasanya dipicu
karena penderita tidak patuh dengan jadwal
makanan (diit) yang telah ditetapkan,
pemberian insulin yang berlebihan, aktivitas
yang berlebihan, dan asupan makanan kurang
 Gejala-gejala terjadinya hipoglikemia adalah
rasa lapar, lemas, gemetar, sakit kepala,
keringat dingin, pusing, pucat, berkunang-
kunang dan bahkan sampai kejang-kejang
Pertolongan dapat dilakukan dengan cara:

 Kunyah 2 buah permen


 Minum ½ cangkir jus buah
 Makan 2 sendok teh gula atau madu
 Bila dalam 15 mnt tidak merasa lebih baik, minum
jus atau madu lebih banyak
 Periksa kadar gula darah secepat mungkin, kalau
hipoglikemi terjadi kurang dari 30 menit sebelum
waktu makan berikut, segera makan secepatnya,
tapi bila lebih dari 30 menit setelah jam makan
dapat makan biscuit atau minum segelas susu
 Konsultasi ke dokter
b. Hiperglikemia
Adalah kondisi dimana sangat tingginya
kadar glukosa dalam darah, juga bisa
mengakibatkan koma (diabetes coma).

Dipicu adanya penyakit infeksi, karena


penderita DM tidak minum obat
,mendapatkan insulin sesuai dosis yang
dianjurkan/kurang insulin, dan
makan/minum terlalu banyak.
 Gejala dari hiperglikemia adalah rasa haus,
mulut kering, kulit gatal, hangat dan kering,
mual dan muntah, nyeri abdomen, pusing dan
poliuria.
Pertolongan dapat dilakukan dengan cara :

 Minum cairan tanpa gula dan kafein


 Hindari makanan yang mengandung gula

 Jika kadar gula darah > 240 mg/dl selama 2


hari, maka periksakan ke dokter
 Disuntik insulin sampai gula darah dan urin
turun
2. KOMPLIKASI KRONIS

Tingginya kadar gula darah dalam waktu


lama, menyebabkan terjadinya komplikasi
diantaranya gangguan pada saraf, mata,
hati, jantung, pembuluh darah dan ginjal,
Diit yang diberikan selain untuk
menurunkan kadar gula darah juga
ditujukan untuk mengurangi atau
menyembuhkan komplikasi yang terjadi.
PUASA UNTUK PENDERITA DIABETES

Penderita Diabetes Tipe 2 dapat berpuasa


asal dapat mengatur pola makannya.

Bagi Diabetes Tipe 1 dan Komplikasi tidak


dianjurkan

Konsultasikan dulu ke dokter.


Pengaturan Pola Makan :

- Sahur : 40 % dari Total Kebutuhan Energi


- Buka Puasa : 50 % dari Total
- Setelah Sholat Terawih : 10 % dari Total
Tips Puasa Bagi Penderita Diabetes :
1. Jangan terlalu banyak aktivitas selama puasa
2. Bila saat berbuka puasa tiba, segera berbuka
dengan makanan/minuman manis
3. Sahur disaat menjelang Imsyak, sehingga
pemecahan glukosa tidak terlalu cepat
4. Atur porsi makan dan disiplin dengan jadwal
makan
5. Jangan makan terlalu banyak saat buka puasa
6. Makan sedikit tapi sering

Anda mungkin juga menyukai