Anda di halaman 1dari 20

Perbedaan Pola Kehidupan

Masyarakat Perkotaan Dan


Pedesaan
KELOMPOK 3
Windha Ayu Setiyowati 1609035009
M. Rafi Wardana 1609035018
Nadine Annisa Gumilar 1609035015
Hardiansah 1609035031
Okianadila Safira Widodo 1609035034
M. Syahrul Gunawan 1609035035
Erixson Rumahorbo 1609035040
“Masyarakat adalah suatu kelompok orang yang tinggal di
suatu wilayah yang saling berinteraksi dan bergaul dalam
waktu yang cukup lama sehingga menghasilkan
kebudayaan tersendiri serta memiliki aturan-aturan yang
mengatur tata kehidupan anggota masyarakatnya”
Syarat suatu kelompok disebut sebuah
masyarakat adalah sebagai berikut :

1. Beranggotakan minimal 2 orang.


2. Anggotanya sadar sebagai suatu kesatuan.
3. Berhubungan dalam waktu yang cukup lama yang
menghasilkan manusia baru yang saling berkomunikasi dan
membuat aturan –aturan hubungan antar anggota masyarakat.
4. Menjadi sistem hidup bersama yang menimbulkn kebudayaan
serta keterkaitan satu sama lain sebagai anggota masyarakat.
Ciri sebuah masyarakat yang baik

1. Ada sistem tindakan utama.


Untuk menciptakan masyarakat yang baik diperlukan sebuah sistem utama yang
mengatur segala hal yang memiliki kaitan dengan kegiatan bermasyarakat, baik
sistem yang mengatur anggota masyarakat, kelompok masyarakat, dan hal lain
yang mempengaruhi kegiatan kemasyarakatan misalnya norma-norma yang
mengatur tingkah laku anggota masyarakat, konsekuensi yang diterima anggota
masyarakat pada saat melakukan pelanggaran aturan, kegiatan-kegiatan yang
mampu mempererat keakraban antar anggota masyarakat, dan lain-lain
2. Saling setia dengan tindakan utama.
Masyarakat yang baik akan menaati setiap aturan-aturan yang telah ditetapkan
sebelumnya dalam sistem kemasyarakatan yang telah disepakati bersama.
3. Mampu bertahan lebih dari masa hidup seorang anggota.
Sebuah masyarakat yang mampu bertahan lebih dari masa hidup
seorang anggota menunjukkan masyarakat tersebut bukanlah
masyarakat yang lemah, sebab memiliki generasi penerus yang
melestarikan keberadaan kelompok masyarakat tersebut agar tidak
punah tertelan oleh zaman.
4. Sebagian atau seluruh anggota baru didapat dari kelahiran
reproduksi manusia.
Anggota baru yang terlahir dari anggota masyarakat akan secara
otomatis melestarikan keberadaan masyarakat itu sendiri, sebab
secara naluri seseorang akan mencintai tanah kelahirannya, dan
menyandang asal usul sesuai tempat lahirnya misalnya orang yang
lahir dan besar di pinrang akan disebut orang pinrang meskipun kelak
ia akan merantau atau pindah ke daerah lain.
Masyarakat pedesaan
• Desa merupakan salah satu lingkup terkecil pada sistem
pemerintahan di negara kita ini
• Didalam UU no. 5 tahun 1979 dijelaskan bahwa desa
adalah “suatu wilayah yang ditempatti oleh sejumlah
penduduk sebagai kesatuan masyarakat hukum yang
mempunyai organisasi pemerintah terendah langsung di
bawah camat dan berhak menyelenggarakan rumah
tangganya sendiri dalam ikatan negara kesatuan republik
indonesia”.
Masyarakat perkotaan

• Menurut Wirth kota adalah “suatu pemilihan yang cukup


besar, padat dan permanen, dihuni oleh orang-orang
yang heterogon kedudukan sosialnya”.
• Alur kehidupan yang berjalan cepat di daerah perkotaan
membuat masyarakat perkotaan sangat menghargai
waktu, hal ini membuat masyarakat perkotaan mampu
memanage waktunya dengan baik dan teliti.
Hubungan antara masyarakat pedesaan
dan masyarakat perkotaan.

Tidak dapat dipungkiri bahwa masyarakat pdesaan dan


masyarakat perkotaan memiliki hubungan timbal balik
yang saling menguntungkan satu sama lain
Hubungan antara masyarakat
pedesaan dan masyarakat
perkotaan
a. Desa menjadi daerah dukung utama bagi perkotaan
khususnya dalam hal bahan
makanan pokok.
b. Desa memiliki potensi besar dalam hal bahan mentah dan
tenaga kerja yang jika
diolah dengan baik akan sangat berguna bagi daerah
perkotaan.
c. Masyarakat perkotaan mampu mengolah bahan mentah
menjadi bahan siap pakai
Perbedaan antara masyarakat
pedesaan dan masyarakat
perkotaan.
a. Jumlah penduduk di desa lebih sedikit daripada di kota.
b. Masyarakat pedesaan bersifat homogen sedangkan masyarakat perkotaan
bersifat heterogen.
c. Mata pencarian masyarakat perkotaan lebih berfariasi dibandingkan mata
pencarian masyarakat pedesaan yang cenderung seragam.
d. Corak kehidupan sosial masyarakat pedesaan jauh lebih berwarna dibandingkan
masyarakat perkotaan.
e. Mobilitas masyarakat perkotaan jauh lebih tinggi daripada masyarakat
pedesaan.
f. Masyarakat pedesaan jauh lebih bisa berinteraksi dengan lingkungan sekitar di
bandingkan masyarakat perkotaan.
Aspek positif dan negatif
yang dimiliki masyarakat
pedesaan dan masyarakat
perkotaan.
Aspek positif Masyarakat perkotaan

Aspek positif yang dimiliki masyarakat perkotaan adalah :


1. Masyarakat perkotaan sangat menghargai waktu dan mampu
mengaturnya dengan baik.
2. Mata pencarian yang beragam.
3. Fasilitas yang tersedia di daerah perkotaan cukup lengkap.
4. Kemampuan masyarakat perkotaan mengolah bahan mentah
menjadi
5. bahan siap pakai.
6. Aturan kerja yang tegas dengan batas yang jelas.
aspek negatif masyarakat
perkotaan
Adapun aspek negatif masyarakat perkotaan adalah sebagai berikut :
1. Pola hidup individualistik masyarakat menghilangkan rasa
kebersamaan.
2. Kehidupan beragama yang kurang.
3. Mudahnya pengaruh luar masuk tanpa adanya filter.
4. Biaya hidup yang tinggi di daerah perkotaan terkadang membuat
segilintir
5. orang menghalalkan segala cara demi mendapatkan rupiah.
6. Solidaritas social yang kurang.
Aspek positif Masyarakat
pedesaan

Aspek positif yang dimiliki masyarakat pedesaan adalah :


1) Rasa kebersamaan, dan kekeluargaan terjalin dengan baik.
2) Kehidupan beragama masih terjaga.
3) Masyarakat pedesaan mampu menjaga sumber daya alam
yang ia miliki.
4) Menjadi penghasil bahan mentah yang siap diolah menjadi
barang jadi.
5) Memiliki solidaritas social yang lebih baik.
Aspek negatif masyarakat
pedesaan

1) Sulit menerima perbedaan pendapat.


2) Mata pencarian yang cenderung seragam.
3) Kurangnya daya saing, sehingga beberapa masyarakat tidak
berpikir untuk
maju.
4) Lebih suka mengenang masa lalu dibandingkan memikirkan
masa depan.
5) Beberapa anggota masyarakat masih kurang
memperhatikan pendidikan
Ciri-ciri masyarakat
kota dan desa
Masyarakat kota

1. Kehidupan keagamaan berkurang dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.


2. Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada
orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu.
3. Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-
batas yang nyata.
4. Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh
warga kota dari pada warga desa.
5. Interaksi yang lebih banyak terjadi berdasarkan pada faktor kepentingan daripada faktor
pribadi.
6. Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan
individu.
7. Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya
terbuka dalam menerima pengaruh.
Masyarakat desa

1. Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa.
2. Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukuan terhadap kebiasaan.
3. Cara berusaha (ekonomi) adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi
alam sekitar seperti : iklim, keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang
bukan agraris adalah bersifat sambilan.
4. Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih
mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas
wilayahnya.
5. Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan.
6. Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian.
7. Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat
istiadat, dan sebagainya.
Kesimpulan

• Masyarakat pedesaan adalah sekelompok orang yang


jumlahnya kurang dari 2.500 jiwa yang tinggal di suatu wilayah
hukum, yang juga merupakan suatu organisasi pemerintahan
yang di pimpin oleh seorang kepala desa dan diberi
kewenangan mengatur urusan rumah tangganya masing-
masing.
• Masyarakat perkotaan adalah sekolompok orang yang tinggal
di wilayah yang cukup besar, padat, permanen, , dihuni
oelh masyarakat yang heterogen, dan cenderung melakukan
interaksi hanya atas dasar kepentingan bukan karena pribadi
Hubungan antara masyarakat pedesaan dan masyarakat
perkotaan adalah hubungan simbiosis mutualisme,
hubungan yang saling menguntungkan antar satu sama
lain misalnya masyarakat pedesaan memenuhi
kebutuhan bahan mentah yang dibutuhkan oleh
masyarakat perkotaan untuk membuat barang jadi, dan
masyarakat pedesaan nantinya menggunakan barang
jadi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai