He Ma Philia
He Ma Philia
Namun pada luka yang terbuka dimana efek tamponade tidak ada, perdarahan
masif dapat terjadi. Bekuan darah yang terbentuk tidak kuat dan perdarahan
ulang dapat terjadi akibat proses fibrinolisis alami atau trauma ringan.
Defisit F VIII dan F IX ini disebabkan oleh mutasi pada gen F8 dan F9. Gen F8
terletak di bagian lengan panjang kromosom X di regio Xq28, sedangkan gen
F9 terletak di regio Xq27.2,14 Terdapat lebih dari 2500 jenis mutasi yang dapat
terjadi, namun inversi 22 dari gen F8 merupakan mutasi yang paling banyak
ditemukan yaitu sekitar 50% penderita hemofilia A yang berat. Mutasi gen F8
dan F9 ini diturunkan secara x-linked resesif sehingga anak laki-laki atau kaum
pria dari pihak ibu yang menderita kelainan ini. Pada sepertiga kasus mutasi
spontan dapat terjadi sehingga tidak dijumpai adanya riwayat keluarga
penderita hemofilia pada kasus demikian.
3. Terapi lainnya
a. Pemberian DDAVP (desmopresin) pada pasien dengan hemofili A ringan
sampai sedang. DDAVP meningkatkan pelepasan factor VIII.
b. Pemberian prednisone 0.5-1 mg/kg/bb/hari selama 5-7 hari mencegah
terjadinya gejala sisa berupa kaku sendi (atrosis) yang mengganggu aktivitas
harian serta menurunkan kualitas hidup pasien Hemofilia (Aru et al, 2010)
c. Transfusi periodik dari plasma beku segar (PBS)
d. Hindari pemberian aspirin atau suntikan secara IM
e. Membersihkan mulut sebagai upaya pencegahan
f. Bidai dan alat orthopedic bagi pasien yang mengalami perdarahan otak dan
sendi (Hadayani, Wiwik, 2008)
Dikenal 3 jenis hemofilia, yaitu: hemofilia A (defisiensi
faktor VIII/anti hemophilic factor), hemofilia B (defisiensi
faktor IX/Christmas factor), dan hemofilia C (defisiensi
faktor XI).
Hemofilia A dan B dapat terjadi pada semua golongan etnis.
Gen faktor VIII dan IX terletak dekat ujung lengan panjang
kromosom X oleh karena itu diturunkan secara X-linked
traits/recessive, sehingga biasanya perempuan sebagai
pembawa sifat sedangkan laki-laki sebagai penderita.
Penyakit hemophilia C tidak disebabkan oleh gen resesif
kromosom X melainkan oleh gen resesif yang jarang
dijumpai dan terdapatnya pada autosom. Tidak ada 1% dari
kasus hemophilia adalah tipe ini. Penderita tidak mampu
membentuk zat plasma,tromboplastin anteseden (PTA).
Berdasarkan tingkat keparahannya hemofilia dapat
diklasifikasikan menjadi ringan, sedang, dan berat.
Klasifikasi Kadar Faktor VIII dan Faktor IX Keterangan
di dalam darah
Berat Kurang dari 1 % dari jumlah normal Penderita hemofilia berat dapat mengalami beberapa
kali perdarahan dalam sebulan. Kadang-kadang
perdarahan terjadi begitu saja tanpa sebab yang jelas.
Sedang 1% – 5% dari jumlah normalnya Penderita hemofilia sedang lebih jarang mengalami
perdarahan dibandingkan hemofilia berat. Perdarahan
kadang terjadi akibat aktivitas tubuh yang terlalu berat,
seperti olahraga yang berlebihan.