Anda di halaman 1dari 15

SEJARAH DAN TEORI ARSITEKTUR

DUNIA

DOSEN : Ir. Rita Walaretina, MT

NAMA ANGGOTA :
Citra Fauzi ( 052.017.
Fidia Angelita (052.017.049)
Halima Tussakdiyah (052.017.063)
john David (052.017.070)
Sebuah sekolah desain
di Jerman yang sangat Lokasi : weimar, Jerman
berpengaruh yang
Alamat : Geschwister-
terkenal dengan keunikan
Scholl-Straße 8, 99423
gabungan antara seni dan
Weimar, Jerman
teknik.Berdiri pada tahun
1919 dan di tutup oleh
nazi pada tahun 1969
Para Pendiri Sekolah Bauhaus

Walter Gropius Ludwig Mies van der Rohe Le Corbusier


arsitek asal jerman arsitek asal swiss
arsitek asal jerman

Bauhaus sendiri pertama kali dipimpin oleh Walter Gropius (1883-1969) dan Ludwig Mies
van der Rohe (1886-1969) serta Le Corbusier
Bauhaus bergerak dalam seni artistektur, yaitu Utopia, berdasar pada idealisme dari
bentuk yang sederhana dan fungsi yang lugas, dan sebuah kepercayaan
Partai Nazi dan kelompok politik fasis telah menentang berdirinya Bauhaus semenjak
1920.Mereka menilai hal ini sebagai sebuah kedok bagi komunis, terutama karena banyak
seniman Rusia yang berkecimpung di dalamnya. Sekolah Bauhaus akhirnya berpindah pertama
dari Weimar ke Dessau, dari Dessau ke Berlin, dan akhirnya ditutup karena rezim Nazi pada
tahun 1933.

Bauhaus Weimar Bauhaus Dessau Bauhaus Berlin


Tujuan Bauhaus

Sekolah ini memiliki 3 tujuan utama:

1. Untuk mendorong seniman - seniman dan pengrajin individual untuk bekerja bersama dan
mengkombinasikan semua keahlian mereka.
2. Untuk meningkatkan stats dari kerajinan, kursi, lampu, poci, dan lain sebagainya ke dalam
tingkatan yang sama dengan seni murni, lukisan, pahatan, dan lain sebagainya.
3. Untuk secara berkelanjutan memperoleh kebebasan dari dukungan pemerintah dengan menjual
berbagai rancangan desain ke industri.
Ciri - Ciri International Style
Kongres International Style

Pada bulan September 1930 telah diadakan suatu


konggres oleh CIAM (Congres Internationaux
d’Architecture Moderne) yang hasilnya adalah :

Arsitektur modern adalah pernyataan jiwa dari suatu


masa, dapat menyesuaikan diri dengan perubahan
sosial dan ekonomi yg ditimbulkan zaman mesin.
Periode International Style

PERIODE I (1900 – 1929) Gaya internasional adalah gaya arsitektur besar yang
muncul pada 1920-an dan 1930-an, masa-masa
pembentukan arsitektur modernis.
Periode International Style

1. PERIODE I (1900 – 1929)


• pada masa ini faktor terbentuknya ruang juga
ditunjang faktor komposisi, rasio, dimensi manusia. Mulai
berkembang konsep “free plan”, atau “universal plan”, yaitu
ruang yang ada dapat dipergunakan unt berbagai macam
aktifitas, ruang dapat diatur fleksibel dan dapat digunakan
fungsi apa saja. “Typical Concept” mulai berkembang yaitu
ruang- ruang dibuat standar dan berlaku universal.

• Penggunaan konsep ekonomis mulai ditrapkan. Nampak


yaitu terlihat dengan munculnya bentuk bentuk kubus,
terutama pada bangunan bertingkat tinggi antara (arsitektur
“kotak korek” dengan menggunakan struktur beton dan
baja). Konsep “Open Space” Nampak dengan
menggunakan jendela kaca yang lebar dan menerus.
FALLING WATER, Pennsylvania,
Amerika Serikat, Frank Llyod Wright
• Pemakaian bahan terutama “baja, beton dan kaca” dengan
bentuk polos.
arsitektur modern antara lain adalah FORM
FOLLOWS FUNCTION yang dikembangkan oleh
Louis Sullivan (Chicago), dengan beberapa ciri
sebagai berikut:
1. Ruang yang dirancang harus sesuai dengan
fungsinya.

2. struktur hadir secara jujur dan tidak perlu


dibungkus dengan bentukan masa lampau
(tanpa ornamen).

3. Bangunan tidak harus terdiri dari bagian


kepala, badan dan kaki.
Guaranity building, Buffalo N.Y. 1894-95

4. Fungsi sejalan/menyertai dengan wujud.


2. PERIODE II (1930-1939).
• Perkembangan metode hubungan ruang,
bentuk, bahan dan struktur tidak lagi bersifat
universal, akan tetapi mempunyai hubungan
yang sangat erat dengan tempat dimana
bangunan itu didirikan, mempunyai hubungan
erat dengan spesivikasi kedaerahan dan
keregionalan.

• bentuk dan tampilan dengan gaya BAKER HOUSE, Cambridge,


International Style atau Universal Style dari Amerika Serikat, Alvar Aalto
arsitektur modern pada peride ini diwarnai
oleh tipe-tipe tampilan baru, yaitu tampilan
dengan – memperhatikan penggunaan bahan-
bahan local / setempat.
PERIODE III (1945 – 1958)

Perang Dunia II (1941 – 1945) menimbulkan kerusakan pada gedung-gedung dan rumah
tinggal, menyebabkan faktor-faktor kebutuhan manusia akan rumah tinggal dan gedung-
gedung menjadi latar belakang pada periode ini

Tahun 50-an dikatakan sebagai puncak Arsitektur Modern di sebabkan oleh:

1. Karena tahun 50-an, segenap filosofi dan prinsip


Arsitektur sebagai ilmu telah dapat diformulasikan dengan 2. Karya-karya Arsitektur mampu dan sangat sempurna
sempurna dari ide sampai dengan realisasinya: bangunan untuk mengekspresikan space/ruang (ciri utama ruang
kotak dan geometris murni, Platonic solid, menjadi adalah: ada tapi tidak dapat dilihat ) yang diwakili oleh
ekspresi yang pas bagi Arsitektur sebagai ilmu, karena kaca lebar dan bidang-bidang polos (Kaca adalah elemen
dalam ilmu, yang disebut bentuk jikalau memenuhi aturan- ruang yang sangat tepat untuk mewakili ruang, karena
aturan geometri, misalnya : lingkaran, bujursangkar, kaca juga memiliki ciri `ada tapi tak terlihat’. Bidang polos
segitiga ( 2 matra/Dimensi ) dan bola, piramid, kubus ( 3 pun dianggap sebagai pengekspresi ruang).
matra/Dimensi ).
PERIODE III fase I (1949 – 1958)

Pada periode ini penyatuan antara karakter bangunan dengan fungsi, perancangan tidak
hanya mempertimbangkan bagian dalamnya saja, tetapi juga hubungannya dengan
keadaan lingkungan di mana bangunan tersebut akan berdiri (misalnya : iklim).

Ciri-ciri lain pada bangunan masa ini adalah:

1. Penggunaan bidang kaca yang lebar.

2. Penggunaan dinding penyekat yang diproduksi secara


industrial.

3. Permukaan bangunan mulai agak kasar. (menjurus ke


brutalisme). Mies-van de Rohe k

4. Sistem “cantilever” dengan tujuan untuk


mendapatkan lantai lebih luas
PERIODE III fase II (1958 – 1966).

Setelah mengalami beberapa variasi sebagai akibat dari kemajuan teknologi dan pandangan-
pandangan pada fase I dan periode sebelumnya. Pada fase ini timbul dua aliran yang menonjol di
Eropa dan Amerika yaitu:

1. Aliran “Brutalisme”, berasal dari beton brut (beton 2. Aliran “Formalisme” ,perancangan bangunan
telanjang), yang dipakai oleh Le Corbusier pada berdasarkan segi estetika, lebih menonjolkan bentuk
bangunan Unite d’Habitation di Marseilles. Bangunan bangunan. Penampilan dipengaruhi oleh faktor emosi
yang dibuat dengan gaya seperti ini, yaitu dan perasaan dari arsitek, fungsi dinomer duakan,
menggunakan bahan bangunan yang kasar, seperti bentuk luar tidak sesuai dengan fungsinya. Slogan
beton expose, batu bata kasar dan bahan lain yang “Form follows function” dirubah menjadi “Form
sejenis termasuk di dalam aliran ini evokes function” (bentuk menciptakan fungsi), bentuk
adalah merupakan titik tolak perancangan

Le Corbusier
Paul Rudolph

Anda mungkin juga menyukai