Anda di halaman 1dari 32

Kepaniteraan Klinik

Bidang Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin


RSAL-MINTOHARDJO, JAKARTA

ERUPSI OBAT
Benita Putri Permata

Dokter Pembimbing:
dr. Suswardana, M.Kes, Sp.KK
Erupsi obat
reaksi alergi pada kulit atau daerah mukokutan yang
terjadi sebagai akibat pemberian obat.

Tidak semua obat dapat mengakibatkan reaksi ini


Menurut WHO, sekitar 2% dari seluruh jenis erupsi obat
yang timbul tergolong ‘serius’

Boston Collaborative Drug Surveillance Program

reaksi kulit yang timbul terhadap pemberian obat adalah


sekitar 2,7% dari 48.000 pasien yang dirawat 1974 - 1993
3% seluruh pasien yang dirawat di rumah mengalami
erupsi kulit setelah mengkonsumsi obat-obatan

di Amerika Serikat > 100.000 jiwa meninggal


jenis erupsi obat yang sering timbul
adalah:

eksantem
makulopapuler
91%

urtikaria vaskulitis
5,9% 1,4%
faktor-faktor yang memperbesar
risiko:

Jenis kelamin
Sistem imunitas
Dosis
Usia
Infeksi dan keganasan
atopi
Dua macam mekanisme

• Reaksi
imunologis
hipersensitivitas

• toksisitas obat
non • over dosis
imunologis •

interaksi antar obat
perubahan dalam metabolisme
Mekanisme Imunologis
• Yang berperan ialah Ig E
Tipe I (Reaksi
• Reaksi anafilaksis yang paling ditakutkan adalah
anafilaksis) timbulnya syok

Tipe II (Reaksi • Adanya ikatan antara Ig G dan Ig M dengan antigen


Autotoksis) yang melekat pada sel

• Antibodi yang berikatan dengan antigen akan


Tipe III (Reaksi membentuk kompleks antigen antibodi
Kompleks Imun) • Sebagai akibatnya, akan terjadi kerusakan jaringan

Tipe IV (Reaksi
• Reaksi ini melibatkan limfosit
Alergi Seluler • tipe lambat karena baru timbul 12-48 jam
Tipe Lambat)
Mekanisme Non Imunologis
Reaksi "Pseudo-allergic" menstimulasi reaksi alergi yang
bersifat antibody-dependent.

Salah satu obat yang dapat menimbulkannya adalah aspirin


dan kontras media
pengaruh langsung
pelepasan aktivasi sistem pada metabolisme
mediator sel mast komplemen enzim asam
arachidonat se
Manifestasi Klinis
Urtikaria

Eritroderma Eritema

Eritema Dermatitis
nodosum medikamentosa

Erupsi
Purpura
eksantematosa
Erupsi
pustuler

Erupsi bulosa
Urtikaria disebabkan oleh penggunaan penisilin
Daerah
penis (laki-
laki)

Tempat
predileksi

Daerah
sekitar
mulut/bibir
Tabel 2.2 Beberapa obat yang dapat
menimbulkan erupsi eksantematosa
Gambar 2.2. Sejumlah papul berwarna pink pada daerah
dada disebabkan oleh penggunaan obat golongan
sefalosporin
Gambar 2.3. Makula erimatosa yang berbatas
tegas di daerah lengan pada penderita FDE
Gambar 2.4. Eritema Multiformis
Perjalanan Penyakit
Tabel 2.3. Pengelompokan erupsi yang timbul berdasarkan
waktu
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan in vivo Pemeriksaan in vitro
-Uji tempel (patch test) a. Yang diperantarai antibodi:
-Uji tusuk (prick/scratch test) -Hemaglutinasi pasif
- Uji provokasi (exposure test) -Radio immunoassay
-Degranulasi basofil
-Tes fiksasi komplemen

b. Yang diperantarai sel:


- Tes transformasi limfosit
- Leucocyte migration inhibition test
Diagnosis

Anamnesis yang teliti Kelainan kulit


mengenai :
yang ditemukan:
• a. Obat-obatan yang dipakai

• b. Kelainan kulit yang timbul akut


• a. Distribusi : menyeluruh
dan simetris
atau dapat juga beberapa hari
• b. Bentuk kelainan yang
sesudah masuknya obat timbul
• c. Rasa gatal yang dapat pula
disertai demam yang biasanya
subfebris
Tabel 2.4. Rangkuman penilaian yang
harus dilakukan
Penatalaksanaan
menetralkan atau mengeluarkan obat tersebut dari dalam
tubuh., epinephrine adalah drug of choice pada reaksi
anafilaksis

Untuk alergi obat jenis lainnya, dapat digunakan


pengobatan simptomatik dengan antihistamin dan
kortikosteroid
Penghentian obat yang dicurigai
penyebab dilakukan sesegera mungkin
Penatalaksanaan Umum
Melindungi Menjaga kondisi Menjaga kondisi
kulit. pasien fisik pasien

• Segera • melakukan • asupan nutrisi


hentikan obat pengawasan dan cairan
penyebab untuk tubuhnya
mendeteksi • Transfusi
kemungkinan darah
timbulnya
erupsi
Penatalaksanaan Khusus
Sistemik

3 x 10 mg –
Kortikosteroid 4 x 10 mg
sehari

jika terdapat
Antihistamin rasa gatal
Topikal

bedak salisilat
kering 2% + mentol
½-1%

kompres,

basah misalnya
larutan asam
salisilat 1%.
Topikal

eksantema • krim kortikosteroid, misalnya


fikstum hidrokortison 1% sampai 2 ½%

• salep lanolin 10% yang


eritroderma dioleskan sebagian-sebagian

lesi di mulut • kenalog in orabase


Prognosis

erupsi kulit karena obat akan menyembuh bila obat


penyebabnya dapat diketahui dan segera disingkirkan

pada beberapa bentuk, misalnya eritroderma dan kelainan


berupa sindrom Lyell dan sindrom Steven Johnson,
prognosis sangat tergantung pada luas kulit yang terkena
Thank you

Anda mungkin juga menyukai