Anda di halaman 1dari 22

Disusun oleh:

Riona (Nim: 201801184)


Uswatun (Nim: 201801194)
 kerusakan atau kehilangan jaringan yang
disebebkan kontak dengan sumber panas
seperti api, air panas, bahan kimia, listrik
dan radiasi. (Musliha, 2010)
 suatu trauma yang disebabkan oleh panas,
arus listrik, bahan kimia dan petir yang
mengenai kulit, mukosa dan jaringan yang
lebih dalam.(Padila, 2012)
 Kulit adalah organ tubuh terluas yang menutupi otot
dan mempunyai fungsi sebagai pelindung tubuh
dan berbagai trauma ataupun masuknya bakteri,
kulit juga mempunyai fungsi utama reseptor yaitu
untuk mengindera suhu, perasaan nyeri, sentuhan
ringan dan tekanan.
 pada bagian stratum korneum mempunyai
kemampuan menyerap air sehingga dengan
demikian mencegah kehilangan air serta elektrolit
yang berlebihan dan mempertahankan kelembaban
dalam jaringan subkutan.
 Lapisan kulit
› Lapisan epidermis, terdiri atas :
1. Stratum korneum, selnya sudah mati,
tidak mempunyai inti sel
2. Stratum lusidum. Selnya pipih (tangan dan
kaki)
3. Stratum granulosum, stratum ini terdiri dari sel-
sel pipi
4. Stratum spinosum/stratum akantosum. Lapisan
ini merupakan lapisan yang paling tebal
5. Stratum basal/germinatum.
Lapisan dermis , terdiri dari:
 Bagian atas, pars papilaris
Bagian bawah, pars retikularis
pembuluh darah serta limfe, serabut saraf, kelenjar keringat
serta sebasea dan akar rambut.

Jaringan subkutan atau hipodermis, Merupakan


lapisan kulit yang terdalam. Lapisan ini
terutamanya adalah jaringan adipose yang
memberikan bantalan antara lapisan kulit dan
struktur internal seperti otot dan tulang
 Berdasarkan WHO global burden disease pada
tahun 2004 diperkirakan 310.000 orang
meninggal akibat luka bakar, dan 30% pasien
berusia < 20 tahun. Luka bakar karen api
merupakan penyebab kematian ke 11 pada
anak berusia 1 sampai 9 tahun. Anak-anak
beresiko tinggi terhadap kematian akibat luka
bakar, dengan prevelensi 3,9 kematian/
100.000 populasi. Luka bakar dapat
menyebabkan kecacatan seumur hidup (WHO
2008)
 Luka bakar suhu tinggi (Thermal Burn)
 Luka bakar bahan kimia (Hemical Burn)
 Luka bakar sengatan listrik (Electrical Burn)
 Luka bakar radiasi (Radiasi Injury)
Radang/k
Sumbatan
erusakan
pd
jaringan

Syock
Paparan suhu Kulit, pembuluh darah rusak
hipovele
mik

T B

Efek
(plasma,sel
darah
&protein
Kehilangan
c massif fis
olo
 Penebab & kedalaman luka  Daerah yang
terkena
1. D I (Superfisial): tersengat 1. Epidermis
matahari, terkena api dengan 2. Epidermis dan
intensitas rendah bagian dermis
2. D II (Partial- 3. Epidermis,
Thickness):tersiram air keseluruhan
mendidih, terbakar oleh nyala dermis dan
api kadang-kadang
3. D III (Full-Thickness):terbakar jaringan
nyala api, terkena cairan subkutan
mendidih dalam waktu yang
lama, tersengat arus listrik
 Luka bakar mayor  Luka bakar moderat
 Dewasa Luas > 25%  Dewasa15-25%
lanak-anak 20% anak-anak 10-20%
 Luka bakar fullthickness  Luka bakar
lebih 20%. fulthickness .< 10%.
 Pada tangan, muka,  Tidak terdapat luka
mata, telinga, kaki dan bakar pada tangan,
perineum. muka, mata, telinga,
 Trauma inhalasi dan kaki dan perineum.
multiple injuri tampa
memperhitungkan
derajat dan luasnya
luka.
 luka bakar listrik
bertegangan tinggi.
Luka bakar minor
 Dewasa < 15%
anak-anak< 10%
 Luka bakar fulthickness <
2%.
 Tidak terdapat luka bakar
didaerah wajah, tangan
dan kaki.
 Luka tidak sirkumfer.
 Tidak terdapat trauma
inhalasi electric dan
fraktur.
 RT: Lebih hati-hati dengan air panas,
strika, knalpot, kabel listrik, zat kimia
terutama pada anak-anak.
 Pemerintah atau media masa: Ada
rambu tentang bahaya luka bakar.
Contoh bahaya merokok.
 Sekolah: Diajarkan tentang materi
pencegahan luka bakar
menurut Padila (2012)
1. Resusitasi A, B, C
2. Resusitasi cairan
3. Obat-obatan :
 Gagal jantung kongestif dan edema
pulmonal.
 Sindrom kompartemen
 Adult Respiratory Distress Syndrome
 Ileus Paralitik dan Ulkus Curling
 Syok sirkulasi
 Gagal ginjal akut
 Kontraktur
Pengkajian
1. Pengkajian Primer (A, B, C, D,
E)
2. Pengkajian Sekunder ( HTT, KU,
TTV, Pemeriksaan
Muskuloskletal, Pemeriksaan
neurologi, Pemeriksaan kulit )
1. Nyeri akut b/d agen cidera fisik.
2. kekurangan volume cairan b/d
kehilangan cairan aktif.
3. Perfusi jaringan b/d penurunan
atau interupsi aliran darah arteri /
vena.
4. Kerusakan integritas kulit
b/d kerusakan permukaan kulit
lapisan kulit
 Berikan analgesik narkotik  Analgesik narkotik
yang diresepkan dan diperlukan untuk memblok
sedikitnya 30 menit nyerI
sebelum prosedur GV  Absorbsi obat IM buruk
Evaluasi keefektifanny pada pasien, dengan luka
 Anjurkan analgesik IV bila bakar luas yang
luka bakar luas disebabkan oleh
 Pertahankan pintu kamar perpindahan interstitial
tertutup, tingkatkan suhu berkenaan dengan
ruangan dan berikan peningkatan permeabilitas
selimut ekstra untuk kapiler panas dan air
memberikan kehangatan hilang melalui jaringan
luka bakar, menyebabkan
 Bantu dengan hipotermia
pengubahan posisi setiap  tindakan eksternal ini
2 jam bila diperlukan membanmenghemat
kehilangan panas
 menghilangkan tekanan
pada tonjolan tulang
dependen
Jangan menaruh es batu, margarin atau air es langsung pada bagian kulit
yang mengalami luka bakar karena bisa mengakibatkan kerusakan lebih
lanjut.
Mempertahankan status nutrisi yang normal.
Oleskan krim antibiotik /salep khusus luka bakar sesuai anjuran dr
Tutup luka bakar dengan kasa steril.
Cucilah tangan dengan sabun dan air sebelum GV
Jangan memecahkan dan menggaruk lepuhan luka bakar agar luka tidak
terinfeksi.
Bersihkan luka bakar dengan kasa steril secara berkala.
Awasi luka bakar secara berkala terhadap tanda-tanda infeksi.
Singkirkan pakaian atau kain yang melekat pada kulit yang mengalami luka
bakar dengan merendamnya dilarutan salim.Jelaskan penggunaan obat
dan cara penanganan luka bakar
 Menurut Andi nugraha dan urip rahayu dalam
jurnalnya “ pengaruh pemberian aloevera pada
pasien luka bakar”.
 Hal ini didukung dengan penelitian
Maenthaisong, et al, 2007 menyatakan
bahwa aloe vera diberikan untuk mengobati
pada pasien luka bakar untuk derajat pertama
dan derajat ke dua, bila dibandingkan dengan
perawatan luka konvensional maka aloe vera
lebih efektif untuk mempercepat proses
penyembuhan dan epitalisasi jaringan kuli
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai