Benign Paroxysmal
Positional Vertigo
Oleh:
Niken Rahmatia/1718012150
Pembimbing:
dr. Rina Hayati M.Kes Sp.THT-KL
Pekerjaan/Pendidikan :
Ibu rumah tangga
Alamat :
Bandar Lampung
3
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA
KELUHAN TAMBAHAN
▹ Pasien merasa pandangan gelap dan lingkungan sekitar terasa berputar hebat, Pusing berputar
terutama timbul setelah pasien merubah posisi yaitu setelah pasien bangun tidur ke posisi duduk.
Keluhan timbul mendadak dan hilang timbul. Keluhan dirasakan berkurang bila pasien duduk
bersandar maupun tidur berbaring dan memejamkan mata. Pasien juga merasakan lemas, mual
5
disertai muntah setelah pusing berputar. Pasien hanya berobat ke dokter apabila keluhan
tersebut timbul. Pasien merasa membaik setelah minum obat yang diberikan oleh dokter. Namun
▹ Selain keluhan pusing berputar, tidak ada keluhan penurunan pendengaran, telinga berdengung,
keluar cairan dari telinga maupun rasa penuh dalam telinga. Tidak ada penurunan ketajaman
penglihatan, maupun penglihatan ganda. Keluhan pada hidung dan tenggorok disangkal. Riwayat
konsumsi obat dalam waktu yang panjang disangkal oleh pasien. Riwayat alergi disangkal. Riwayat
Riwayat Pribadi
Merokok (-), alkohol (-), pasien mengaku jarang berolahraga
Pemeriksaan Fisik
STATUS PEMERIKSAAN
GENERALIS FISIK
7
8
Pemeriksaan telinga
Auric
Bagian Kelainan
Dextra Sinistra
Preaurikuler & Kelainan kongenital - -
retroaurikuler Peradangan - -
Massa - -
Edema - -
Sikatrik - -
Fistula - -
Pembesaran KGB - -
Nyeri tekan - -
9
Auric
Bagian Kelainan
Dextra Sinistra
Liang telinga luar Sempit/lapang lapang lapang
Kelainan kongenital - -
Peradangan - -
Massa - -
Edema - -
Fistula - -
Kelainan kulit - -
Sekret - -
Serumen - -
Auric
Bagian Kelainan
Dextra Sinistra
Membran Kondisi Intak Intak
timpani Warna Putih, mutiara Putih, mutiara
Cone of light (+) arah jam 5 (+) arah jam 7
Kolesteatom - -
Granulasi - -
10
Pemeriksaan pendengaran
Aurikula +
Dextra Tidak ada Sama dengan
Aurikula + lateralisasi pemeriksa
Sinistra
11
Pemeriksaan hidung Pemeriksaan Dextra
Kavum Nasi
Sinistra
Meatus inferior
Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Krepitasi - -
Meatus media
Massa - - 12 Hiperemis (-) Massa (-) Hiperemis (-) Massa (-)
Pemeriksaan Tenggorokan
Pemeriksaan Kondisi
Pemeriksaan Kondisi Palatum mole Hipermis (-)
Faring & Rongga Mulut Uvula Hipermis (-), Deviasi (-)
Bibir Sianosis (-)
Arkus faring Hipermis (-), Simetris
Mukosa mulut
Hiperemis (-) Tonsil Normal, T1 – T1
Lidah Normal Hipofaring & Laring
Gusi Normal Pita suara
Gigi berlubang Tidak diperiksa
Normal
Epiglottis
Palatum durum
Hipermis (-) Esophagus
13
USULAN PEMERIKSAAN
Pemeriksaan Dix-
Elektronystagmography
Hallpike
14
DIAGNOSIS BANDING
Benign
Paroxysmal Meniere
Positional disease
Vertigo
Diagnosis Kerja
15
Non-
Medikamentosa
Medikamentosa
• Betahistin • Canalith
3x12 mg (P.O) Repositioning 16
Treatment
(CRT) (Epley
Mannuver)
• Latihan
Brandt-Darrof
PROGNOSIS
• Ad bonam
Quo ad vitam
17
Quo ad
• Dubia ad
functionam bonam
Quo ad
• Dubia ad
Sanationam bonam
TINJAUAN
PUSTAKA 18
19
20
21
EPIDEMIOLOGI
Pada sebuah studi
mengemukakan vertigo
lebih banyak ditemukan
pada wanita dibanding pria
Dizziness telah ditemukan
menjadi keluhan yang (2:1), sekitar 88% pasien
paling sering diutarakan mengalami episode
oleh pasien, yaitu rekuren
Vertigo merupakan gejala sebesar 20-30% dari
yang sering didapatkan populasi umum. Dari
pada individu dengan keempat jenis dizziness
prevalensi sebesar 7%. vertigo merupakan yang
Beberapa studi telah paling sering yaitu sekitar
mencoba untuk menyelidiki 54%.
epidemiologi dizziness,
yang meliputi vertigo dan
non vestibular dizziness
22
VERTIGO PERIFER
23
Vertigo jenis ini biasanya diikuti gejala-gejala seperti pandangan gelap, rasa lelah dan
stamina menurun, jantung berdebar, hilang keseimbangan, tidak mampu
berkonsentrasi, perasaan seperti mabuk, otot terasa sakit, mual dan muntah-muntah,
memori dan daya pikir menurun, sensitif pada cahaya terang dan suara, berkeringat
VERTIGO PERIFER
Benign
Paroxysmal Meniere’s
Positional disease 24
Vertigo (BPPV)
Vestibular
Labyrinthitis
Neuritis
“
25
BPPV
• Paling sering ditemukan
• Vertigo: mendadak dan berlangsung kurang dari 1
menit
komponen genetik
Hidrops endolimfa
PATOFISIOLOGI (peningkatan endolimfa
yang menyebabkan labirin
Menyebabkan penekanan
yang bila mencapai
dilatasi maksimal akan
membranosa berdilatasi)
terjadi ruptur labirin
pada kokhlea dan
membran
vestibulum.
Vertigo rotatorik dan nausea spontan berat, onset dalam beberapa jam, menetap lebih
dari 24 jam. Hal ini berbeda dengan penyakit meniere yang biasanya gejala berlangsung
beberapa jam saja.
Nistagmus horizontal rotatorik spontan dengan arah telinga yang sehat, dengan ilusi
gerakan disekitarnya.
Defisit fungsi kanalis horizontal unilateral yang dapat dideteksi dengan tes VOR
dan irigasi kaloris
Pemeriksaan
neurologis dilakukan
Pemeriksaan fisik
dengan perhatian
umum
khusus pada fungsi
vestibuler/ serebeler. 40
Pemeriksaan
keseimbangan dan
koordinasi.
Romberg Test
46
Dix-Hallpike manuever
▹ Pada orang normal nistagmus dapat timbul pada saat gerakan provokasi
kebelakang, namun saat gerakan selesai dilakukan tidak tampak lagi
nistagmus. Pada pasien BPPV setelah provokasi ditemukan nistagmus
yang timbulnya lambat, 40 detik, kemudian nistagmus menghilang
kurang dari satu menit bila sebabnya kanalitiasis, pada kupulolitiasis
nistagmus dapat terjadi lebih dari satu menit, biasanya serangan
vertigo berat dan timbul bersamaan dengan nistagmus. 47
Dix dan Hallpike mendeskripsikan tanda dan gejala BPPV sebagai berikut :
▹ 1) Terdapat posisi kepala yang mencetuskan serangan
▹ 2) Nistagmus yang khas
▹ 3) Adanya masa laten
▹ 4) Lamanya serangan terbatas
▹ 5) Arah nistagmus berubah bila posisi kepala dikembalikan ke posisi awal
▹ 6) Adanya fenomena kelelahan/fatique nistagmus bila stimulus diulang
Tes kalori
▹ Tes kalori baru boleh dilakukan setelah dipastikan tidak
ada perforasi membran timpani maupun serumen.
Cara melakukan tes ini adalah dengan memasukkan air
bersuhu 30° C sebanyak 1 mL. Tes ini berguna untuk
mengevaluasi nistagmus, keluhan pusing, dan
gangguan fiksasi bola mata.
▹ Pada orang normal nistagmus dapat timbul pada saat
48
▹ Manuver Epley
▹ Paling sering digunakan pada kanal vertikal.
51
Pasien diminta untuk menolehkan kepala ke sisi
yang sakit sebesar 45, lalu pasien berbaring
dengan kepala tergantung dan dipertahankan 1-
2 menit. Lalu kepala ditolehkan 90 ke sisi
sebaliknya, dan posisi supinasi berubah menjadi
lateral dekubitus dan dipertahan 30-60 detik.
Setelah itu pasien mengistirahatkan dagu pada
pundaknya dan kembali ke posisi duduk secara
perlahan.
Manuver Semont
PENATALAKSANAAN FARMAKOLOGI
• Antikolinergik merupakan obat pertama yang digunakan untuk
ANTIKOLINERGIK penanganan vertigo, yang paling banyak dipakai adalah skopolamin
dan homatropin
PENATALAKSANAAN FARMAKOLOGI
• Benzodiazepin merupakan modulator GABA, yang akan berikatan di
tempat khusus pada reseptor GABA. Efek sebagai supresan vesti-buler
BENZODIAZEPIN diperkirakan terjadi melalui mekanisme sentralBeberapa obat golongan ini
yang sering digunakan adalah lorazepam, diazepam, dan klonazepam
Pembahasan
Medikamentosa
• Terapi medikamentosa diberikan pada
pasien dengan serangan vertigo yang Non medikamentosa
disertai mual muntah hebat, sehingga
belummemungkinkan untuk dilakuan • Penatalaksanaan non medikamentosa
tindakan maneuver diagnostik. Pada yang dapat dilakukan adalah Canalith
pasien diberikan betahistin. Senyawa Repositioning Treatment (CRT) (Epley
Betahistin (suatu analog histamin) dapat Mannuver)
meningkatkan sirkulasi di telinga dalam, • Selain itu dapat dilakukan Brandt-Daroff
dapat diberikan untuk mengatasi gejala exercise, manuver ini dikembangkan
vertigo. sebagai latihan untuk di rumah dan
dapat dilakukan sendiri oleh pasien
sebagai terapi tambahan pada pasien
yang tetap simptomatik setelah manuver
Epley atau Semont.
THANKS! 61
Any questions?