Anamnesis
Riwayat Personal Sosial
Pasien merupakan anak ke 3 dari 3 bersaudara. Pasien tinggal
bersama ayah, ibu, dan kedua kakaknya
Pasien merupakan keluarga dengan tingkat ekonomi menengah.
Keluarga pasien merupakan keluarga yang sadar hidup bersih dan
sehat.
Hubungan antar anggota keluarga cukup baik
Anamnesis
Dalam keluarga tidak ada yang merokok
Lingkungan sekitar tempat tinggal pasien masih banyak debu
Tidak banyak kapuk, boneka, atau selimut dan bantal berbulu di
rumah
Penggunaan air untuk MCK menggunakan air PAM
Anamnesis Tumbuh Kembang
Anamnesis Anak tidak mengalami perlambatan dalam tumbuh kembang
Kepala : Normochepal, CA -/-, SI -/-, Cowong (-),
Nafas Cuping Hidung -/-
Leher : Pembesaran KGB (-)
Pemeriksaan Thorax : Vesikuler +/+, Wheezing +/+, Ronkhi -/-,
Fisik Retraksi -/-, Jantung dbn
Extremitas : Akral Hangat +/+/+/+, Udem -/-/-/-
ASMA BRONKHIALE
Presentasi Kasus Ko-Schap KSM Anak Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Puskesmas Kretek, Bantul
Asma adalah penyakit inflamasi kronis saluran pernafasan yang
menyebabkan terjadinya hipereaktivitas bronkus sehingga terjadi
trias asma yaitu :
1) edema mukosa,
2) bronkokontriksi,
Definisi 3) peningkatan sekresi,
yang ketiganya mengakibatkan gejala episodik seperti sesak nafas,
batuk dan mengi biasanya di malam hari akibat obstruksi saluran
nafas yang luas, bervariasi dan bersifat reversible dengan atau tanpa
pengobatan.
Menurut WHO (World Health
Di Indonesia, berdasarkan Riset
Organization) tahun 2011, 235 juta
Kesehatan Dasar (RISKESDAS)
orang di seluruh dunia menderita
tahun 2013 didapatkan hasil
asma dengan angka kematian lebih
prevalensi nasional untuk penyakit
dari 8% di negara-negara
asma pada semua umur adalah 4,5
berkembang yang sebenarnya
%.
dapat dicegah
Epidemiologi
National Center for Health
Statistics (NCHS) pada tahun 2011,
mengatakan bahwa prevalensi
asma menurut usia sebesar 9,5%
pada anak dan 8,2% pada dewasa,
sedangkan menurut jenis kelamin
7,2% laki-laki dan 9,7% perempuan.
Diduga, ada beberapa faktor pencetus yaitu faktor Ekstrinsik, terdiri
dari reaksi antigen antibodi dan alergen (debu, serbuk – serbuk, bulu
– bulu binatang) dan faktor Intrinstk, yang meliputi :
1. Infeksi berupa Influenza virus, pnemonia, mycoplasma,
Faktor 2. Fisik (cuaca dingin, perubahan temperatur),
Pencetus 3. Iritan : Kimia, polusi udara (CO, asap rokok, parfum/ minyak
wangi),
4. Emosional termasuk rasa takut, cemas dan tegang dan aktivitas
yang berlebihan juga dapat menjadi faktor
Asma diklasifikasikan atas asma saat tanpa
serangan dan asma saat serangan (akut) :
1. Asma saat tanpa serangan
Pada orang dewasa, asma saat tanpa atau
diluar serangan, terdiri dari:
Klasifikasi 1) Intermitten;
2) Persisten ringan;
3) Persisten sedang; dan
4) Persisten berat
Derajat Gejala Gejala Malam Faal Paru
Intermiten Bulanan ≤2 kali sebulan APE ≥80%
Gejala <1x/minggu - VEP1 ≥80%
tanpa gejala diluar nilai prediksi
serangan APE ≥80%
Serangan singkat nilai terbaik
- Variabiliti
APE <20%
Persisten ringan Mingguan >2 kali sebulan APE > 80%
Gejala<1x/minggu
- VEP1 ≥80%
tetapi <1x/hari
nilai prediksi
Serangan dapat
APE ≥80%
menganggu aktivitas
nilai terbaik
dan tidur
Klasifikasi
Patogenesis
Pemeriksaan penunjang :
Penegakan Spirometer
Diagnosis Peak flow meter
Rontgen Thoraks
Pemeriksaan IgE
Pertanda Inflamasi
Uji Hiperreaktivitas Bronkus
Tujuan utama penatalaksanaan asma adalah meningkatkan dan
mempertahankan kualitas hidup agar penderita asma dapat hidup
normal tanpa hambatan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Pengobatan non-medikamentosa
1. Penyuluhan
2. Menghindari faktor pencetus
Penatalaksanaan 3. Pengendali emosi
4. Pemakaian oksigen
Pengobatan medikamentosa
Pengobatan ditujukan untuk mengatasi dan mencegah
gejala obstruksi jalan napas, terdiri atas pengontrol dan pelega.
Semua tahapan : ditambahkan agonis beta-2 kerja singkat untuk pelega bila
dibutuhkan, tidak melebihi 3-4 kali sehari.
Berat Medikasi Alternatif / Pilihan lain Alternatif lain
Asma pengontrol
harian
Asma Tidak perlu -------- -------
Intermiten
Asma Glukokortikoste Teofilin lepas lambat ------
Persisten roid inhalasi Kromolin
Ringan (200-400 ug Leukotriene modifiers
BD/hari atau
ekivalennya)
Asma Kombinasi Glukokortikosteroid inhalasi Ditambah
Persisten inhalasi (400-800 ug BD atau agonis beta-2