Anda di halaman 1dari 11

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 4 TAHUN 2015


TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 54 TAHUN 2010
TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA
PEMERINTAH

Pelelangan Umum adalah metode pemilihan


Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa
Lainnya untuk semua pekerjaan yang dapat
diikuti oleh semua Penyedia Barang/Pekerjaan
Konstruksi/Jasa Lainnya yang memenuhi
syarat.
Pelelangan umum dilakukan secara terbuka
dengan pengumuman secara luas melalui
media massa dan papan pengumuman
resmi untuk penerangan umum sehingga
masyarakat luas dan dunia usaha yang
berminat dan memenuhi kualifikasi dapat
mengikutinya.
Tata Cara Pelelangan Umum
1. Pengumuman
Pada pengumuman lelang tidak dicantumkan nama penyedia Barang
/ jasa yang akan diundang.

2. Peserta yang Mendaftar


Apabila peserta yang mendaftar atau memenuhi syarat kualifikasi
kurang dari 3 , maka panitia pengadaan dapat memperpanjang
masa pendaftaran (minimal 5 hari) sesuai kebutuhan .
Apabila sampai dengan berakhirnya perpanjangan masa pendaftaran
jumlah yang mendaftar kurang dari 3 , panitia pengadaan membuat
berita acara bahwa pelelangan gagal. Selanjutnya dilakukan
pelelangan ulang dimulai dengan pengumuman pelelangan ulang
Kegagalan pelelangan
Apabila Mengalami Kegagalan,maka proses dilanjutkan dengan
cara :

>Pemilihan langsung kepada peserta yang mendaftar atau yang


memasukkan penawaran, jika
1. Yang mendaftar hanya dua (2)
2. Penawaran yang masuk minimal dua (2)

>Penujukkan langsung pada peserta yang mendaftar atau yang


memasukkan penawaran , jika
1. Yang mendaftar hanya satu (1)
2. penawaran yang masuk hanyan satu (1)
Pemilihan penyedia barang/pekerjaan konstruksi/jasa
lainnya pada prinsipnya dilakukan melalui metode
pelelangan umum dengan pascakualifikasi.

Pascakualifikasi merupakan proses penilaian


kualifikasi yang dilakukan setelah pemasukan
penawaran.
Pemilihan penyedia barang / pekerjaan konstruksi/jasa
lainnya melalui Metode Pelelangan Umum diumumkan
paling kurang di website Kementerian /
Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi, papan pengumuma
resmi untuk masyarakat, dan potral pengadaan nasional
melalui LPSE,
sehingga masyarakat luas dan dunia usaha yang berminat
dan memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya.

Dalam pelelangan umum tidak ada negosiasi teknis dan


harga.
Metode dua sampul adalah penyampaian dokumen penawaran
yang persyaratan administrasi dan teknis dimasukkan dalam
sampul tertutup I, sedangkan harga penawaran dimasukkan
dalam sampul tertutup II, selanjutnya sampul I dan sampul II
dimasukkan kedalam 1 (satu) sampul (sampul penutup) dan
disampaikan kepada kelompok kerja ULP.

Pelelangan umum dengan


pascakualifikasi dilakukan dengan
ketetapan waktu sebagai berikut :
Penayangan pengumuman dilaksanakan paling kurang 7
(tujuh) hari kerja.
1. Pendaftaran dan pengambilan dan dokumen pengadaan
(dokumen kualifikasi dan dokumen pemilihan) dimulai sejak
tanggal pengumuman sampai dengan 1 (satu) hari kerja
sebelum batas akhir pemasukan dokumen penawaran
2. Pemberian penjelasan dilaksanakan paling cepat 3 (tiga)
hari kerja sejak tanggal pengumuman
3. Pemasukan dokumen penawaran dimulai 1 (satu) hari
kerja setelah pemberian penjelasan
4. Batas akhir pemasukan dokumen penawaran paling
kurang 2 (dua) hari kerja setelah penjelasan dengan
memperhitungkan waktu yang diperlukan untuk
mempersiapkan dokumen penawaran sesuai dengan jenis,
kompleksitas, dan alokasi pekerjaan.
6. Evaluasi penawaran dapat dilakukan sesuai dengan :
Waktu yang diperlukan; atau
Jenis dan kompelsitas pekerjaan.
7. Masa sanggahan terhadap hasil pelelangan/seleksi selama 5 (lima) hari
kerja setelah pengumuman hasil pelelangan/seleksi dan masa sanggahan
banding selama 5 (lima) hari kerja setelah menerima jawaban sanggahan.
8. Dalam hal PPK menyetujui penetapan pemenang pelelangan, SPPBJ
diterbitkan paling lambat 6 (enam) hari kerja setelah pengumuman
penetapan pemenang pelelangan apabila tidak ada sanggahan, atau setelah
sanggahan dijawab dalam hal tidak ada sanggahan banding, atau paling
lambat 2 (dua) hari kerja setelah kelompok kerja ULP menyampaikan
berita acara hasil seleksi (BAHS) kepada PPK untuk seleksi umum.
9. Dalam hal sanggahan banding tidak diterima, SPPBJ pada pelelangan
umum diterbitkan paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah adanya jawaban
sanggahan banding dari Menteri/pimpinan lembaga/kepala
daerah/pimpinan institusi atau diterbitkan paling lambat 2 (dua) hari kerja
setelah kelompok kerja ULP menyampaikan BAHS kepada PPK untuk
seleksi umum;dan
10. Kontrak ditandatangani paling lambat 14 (empat belas) hari kerja
setelah diterbitkannya SPPBJ.
Dalam hal pelelangan umum metode dua tahap gagal,
sebagaimana dimaksud pasal 83 ayat (1) huruf j "pada
metode dua tahap seluruh penawaran harga yang masuk
melebihi nilai total HPS atau setelah dilakukan negosiasi
harga seluruh peserta tidak sepakat untuk menurunkan
harga sehingga tidak melebihi nilai total HPS", berdasarkan
hasil evaluasi kelompok kerja ULP dapat melakukan
penambahan nilai total HPS, perubahan spesifikasi teknis
dan/atau perubahan ruang lingkup pekerjaan.

Dalam hal pelelangan umum metode dua tahap gagal


sebagaimana dimaksud pada ayat (7) terdapat perubahan
nilai total HPS tetapi tidak terdapat perubahan spesifikasi
teknis dan/atau ruang lingkup pekerjaan, pelelangan umum
langsung dilanjutkan dengan pemasukan penawaran harga
ulang.
Dalam hal pelelangan umum metode dua tahap gagal
sebagaimana dimaksud pada ayat (7) terdapat
perubahan spesifikasi teknis dan/atau ruang lingkup
pekerjaan, dilakukan pelelangan ulang.

Metode dua tahap adalah penyampaian dokumen


penawaran yang persyaratan administrasi dan teknis
dimasukkan dalam sampul tertutup I, sedangkan harga
penawaran dimasukkan dalam sampul tertutup II,
dimana penyampaian penawaran tahap II (harga)
dilakukan hanya oleh peserta yang dinyatakan lulus
evaluasis tahap I (evaluasi administrasi dan teknis).

Anda mungkin juga menyukai