Anda di halaman 1dari 29

CEDERA KEPALA

BLOK 20 MODUL 3
Kelompok 8
Anggota Kelompok
• Muhammad Chairul Fadhil
• Muhammad Fahrizal
• Yusuf Bhaskara
• Pascalius
• Citra Rahmadani
• Ni Nyoman Novia
• Nova Rafika Suci
• Meidya Rizky
• Siti Saleha
• Spicakent
Learning Objective
CEDERA KEPALA :

• Patofisiologi
• Klasifikasi
• Manifestasi klinis
• Penegakan Diagnosis
• Penatalaksanaan
• Komplikasi
PATOFISIOLOGI
• Cedera kepala dapat terjadi akibat beban
statik dan beban dinamik serta dapat terjadi
karena benturan langsung dan tidak langsung.
• Static loading (lambat)
• Dynamic loading (singkat): Impact dan
Inert/impulsif
Static Loading
• Timbul perlahan dan bertahap  timbul
kerusakan
• Terjadi karena desakan atau efek tekanan yang
lambat
• Berlangsung >200 mdtk
Dynamic Loading
• Beban yang berlangsung dalam waktu singkat
(50-200 mdtk)
• Impact : kontak secara langsung
• Inert/impulsive : kontak tidak langsung yang
menyebabkan gerakan atau penghentian
mendadak pada kepala. Ex : pukulan pada
tengkuk
Klasifikasi Cedera Kepala
Cedera kepala primer
• Kerusakan langsung akibat trauma

Cedera kepala sekunder


• Kerusakan lanjutan karena cedera kepala
primer (komplikasi)
• Ex : Edema serebri, peningkatan TIK, Infark
serebri, infeksi jaringan otak, dll
Cedera Kepala Primer
Berdasarkan Mekanisme Berdasarkan Berat Berdasarkan Morfologi

• Trauma tumpul Cedera Kepala Ringan : Fraktur tengkorak


ex : KLL, jatuh, dll • GCS 13-15 • Fr. Linear
• Hilang kesadaran • Fr. Comminuted
• Trauma tembus <30 menit • Fr. Depressed
ex : tembakan • Fr. Compound
Cedera Kepala Sedang • Fr. Basis Cranii
• GCS 9-12
• Hilang kesadaran 30 Cedera Intraserebral
menit-24 Jam • Fokal : Hematoma
Epidural, Subdural,
Cedera Kepala berat subarachnoid,
• GCS 3-8 intraserebral
• Hilang kesadaran • Difus : kontusio,
>24 jam komosio, laserasio
serebri
Cidera Kepala Ringan
• GCS 13-15
• Hilang kesadaran <30 menit
• Tidak ada fraktur tengkorak, kontusio, atau
hematoma
• Stabil dan sadar
• Muntah 0-1 X
• Luka lecet atau laserasi di kulit kepala
• 85% pulih dlm 3-6 bln, 15% berlanjut kronis
Cedera Kepala Sedang
• GCS 9-12
• Hilang kesadaran 30 menit-24 jam
• Dapat (+) fr. Tengkorak
• Sadar atau somnolen
• Dapat (+) disorientasi ringan
• Muntah >2 X
• Kejang singkat (<2 mnt) min. 1 X segera
setelah trauma
Cedera Kepala Berat
• GCS 3-8
• Hilang kesadaran >24 jam
• (+) fraktur tengkorak  fr. Basis cranii 
kebocoran CSF dr hidung/telinga
• ↓ status kesadaran-unresponsive
• Tanda neurologis lokal (pupil anisokor, lemah sesisi)
• ↑ TIK  herniasi unkus/sentral
• Kejang >2 mnt min. 1 kali setelah trauma
Fraktur Tengkorak
Fr. Linear : Fr. Comminuted : Fr. Depressed :
• Retak pada • Multiple fragmen + • Fragmen tulang masuk
sambungan tulang multi linear kedalam rongga
• Tidak merubah kranium setebal
hubungan kedua tulang tersebut
fragmen

Fr. Compound : Fr. Basis Cranii :


• Laserasi kulit kepala, • Fossa anterior dan
membran mukosa, medial
sinus paranasal, mata • Linear, comminuted
dan telinga/membran atau depressed
timpani • Rhinorrhea, otorrhea
Lesi Intraserebral
-Fokal-
Hematoma Epidural : Hematoma Subdural : Hematoma Intraserebral :
• Perdarahan antara • Perdarahan antara • Perdarahan di jaringan
kalvaria dan duramater dan serebral
duramater arachnoid • Sering pada lobus
• Akibat rupturnya • Kerusakan vena oksipital dan temporal
a.meningea media penghubung (bridging
vein)

Hematoma Subarachnoid :
• Kumpulan darah di
daerah subarachnoid
Lesi Intraserebral
-DIFUS-

Komosio Serebri : Kontusio Serebri : Laserasio Serebri :


• Geger otak • Perubahan dari • Gangguan neurologik
• Gangguan fungsi struktur permukaan + kerusakan otakberat
neurologik ringan otak  perdarahan + fr. Tengkorak
tanpa kerusakan dan kematian jar. terbuka
struktur otak Otak • Massa otak keluar
• Hilang kesadaran <10 • Hilang kesadaran >10 dari rongga kranial
mnt mnt
Manifestasi Klinis
1. Fraktur Basis Cranii : anterior, medial,
posterior
2. Cedera otak difus
3. Hematoma epidural
4. Hematoma intraserebral
Fraktur Basis Cranii
Anterior : Medial : Posterior :
• Periorbital hematoma • Battle sign, • Cedera batang otak
unilateral/bilateral rhinorrhea, otorrhea • Kerusakan N. IX, X, XI,
• Kerusakan N. I, II, III • Kerusakan N. III, IV, VI, XII
• Kerusakan kiasma VII, VIII,
optikum • Kerusakan a. Carotis
• Rhinorrhea • Kerusakan telinga
dalam dan organ
vertibuli
Hematoma Intraserebral : Cedera Otak Difus :
• Kehilangan gangguan
• Nyeri kepala neurologis non fokal
• Mual, muntah sementara
• ↓ kesadaran • ↓ kesadaran
• kejang

Hematoma Epidural :

• Lucid interval
• Defisit neurologis
• ↓ kesadaran
• Nyeri kepala, mual,
muntah
↑ TIK
• Tingkat kesadaran : gelisah, bingung, agitasi, ↓ GCS
• Pupil : ptosis, lambat bereaksi, pupil anisokor
• Mata : diplopia, kabur, ↓ tajam penglihatan
• Motor : kontralateral hemiparese, ↓kekuatan
menggenggam
• Sensori : ↓ respon pada sentuhan
• Sakit kepala : (+) mual muntah
• Bicara : lambat
• Memori : sedikit gangguan
Penegakan Diagnosis
• Anamnesis
• Pemeriksaan fisik umum dan neurologis
• Pemeriksaan penunjang : foto polos kepala,
CT-SCAN,
Anamnesis
• Identitas pasien
• Mekanisme cidera, waktu cidera
• Riwayat kesadaran segera setelah trauma
• Tingkat kewaspadaan
• Amnesia : retrograde/antegrade
• Sakit kepala : ringan, sedang, berat
• Riwayat mabuk/alkoholik, penggunaan obat-obatan,
narkoba
• Riwayat penyakit dahulu dan penyakit penyerta.
Pemeriksaan Fisik
Umum : pemeriksaan menyeluruh B1-B6
(Breath, blood, brain, Bowel, Bladder, Bone)

Kepala : Vertebra dan servikal :


• Jejas • Jejas
• Tanda-tanda fr. Basis • Deformitas
Cranii • Status motorik,
• Tanda-tanda fr. OS sensorik, autonomik
Fascialis
• Tanda-tanda trauma
pada mata
• Auskultasi a. carotis
Pemeriksaan Fisik
Neurologis :
• Tingkat kesadaran (GCS)
• Saraf kranial
• Funduskopi
• Motorik dan sensorik
• Autonomis
Pemeriksaan Penunjang
Indikasi Foto polos kepala :

• Hilang kesadaran
• Amnesia
• Nyeri kepala menetap
• Gejala neurologik fokal
• Jejas pada kulit kepala
• Kecurigaan luka tembus
• Keluas CSF +/- darah dari hidung/telinga
• Deformitas tulang kepala
• GCS 15 tanpa keluhan dan gejala
• Usia >50 th
• Kesulitan dalam penilaian klinis : mabuk, inhalasi, epilepsi, anak-anak,
dll
Pemeriksaan Penunjang
Indikasi CT-SCAN :
• GCS <14 setelah resusitasi
• Nyeri kepala, muntah menetap
• Tanda fokal Neurologis
• Curiga ada fraktur
• Curiga ada trauma tembus
• Evaluasi pasca operasi kraniotomi
• Multi trauma
TATALAKSANA

Pedoman Tatalaksana Cedera Otak


RSU dr. Soetomo, Surabaya, 2014
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai