Anda di halaman 1dari 17

Lecture-6

DEFINISI
Dalam kontek organisasi : Kemampuan seseorang
untuk untuk mempengaruhi karyawan untuk secara
volunter berusaha mencapai tujuan organisasi
Kemampuan individu untuk merealisasikan potensi
yang ada`pada pengikutnya dan mengarahkan
ketrampilan, pengetahuan, dan kemampuan dari
kelompoknya untuk menghasilkan sesuatu yang
pasti
2
 ScientificManagement : pengelolaan
didasarkan pada asumsi tentang sifat
manusia, seperti apa yang disukai/ tidak
disukai oleh bawahan
 Human relation approach :memberikan
kesempatan pada karyawan untuk
mnentukan target dan melakukan
hubungan sosial dalam kerja
 Teori X dan Y :
McGregor’s Theory X & Theory Y
Theory X Theory Y
• Kebanyakan orang tidak • Bekerja adalah aktivitas yang bersifat
menyukai kerja dan berusaha natural
menghindarinya • Orang bisa mengarhkan dirinya sendiri dan
• Orang membutuhkan arahan mempunyai komitmen
dalam kerja • Reward bisa meningkatkan komitmen
• Orang menghindari • Kebanyakan pekerja menerima
tanggungjawab dan tidak tanggungjawab
mempunyai ambisi • Pekerja mempunyai imajinasi, ketulusan
dan kreativitas.

12/19/2018
4
Contingency Approaches to
Leadership
Traits dan perilaku yang efektif tergantung pada situasi
Fiedler’s Contingency Theory
• Ketentuan : harus ada kecocokan antara gaya
kepemimpinan dengan tuntutan situasi agar seorang
leader dapat efektif
• Asumsi : gaya kepemimpinan tidak berubah, jika terjadi
ketidak cocokan antara gaya dan situasi, maka situasi
harus diubah
5
TEORI PATH-GOAL
Efektivitas Leadership dipengaruhi oleh interaksi 4
gaya kepemimpinan ( direktif, suportif, partisipatif,
dan orientasi pada prestasi) dan variasi dari faktor
kontingensi
Faktor kontingensi :
* faktor karakteristik karyawan : locus of control,
kemampuan menjalankan tugas, kebutuhan untuk
berprestasi, pengalaman, kebutuhan akan
kejelasan
* faktor lingkungan : struktur tugas dan dinamika
dalam kelompok kerja 6
The Leader-Member Exchange
(LMX Model)
Asumsi : seorang leader tidak memperlakukan
pegawai dengan cara yang sama. Lebih berdasar pada
hubungan mereka – antar individu.
• In-group exchange: suatu partnership mempunyai
karakteristik saling percaya, hormat dan saling
menyukai
• Out-group exchange: suatu partnership yang
mempunyai karakteristik tidak adanya saling
percaya, hormat dan saling menyukai

7
 Authoritarian dan democratic leaders
 Transactional dan transformational
leaders
 Charismatic leaders
 Leader memberi tahu apa yang harus
dilakukan oleh bawahan ( otoriter)
 Leader dan follower mendiskusikan
masalah dan secara bersama-sama
pengaruhnya terhadap tugas mereka (
demokratik)
Transformational Model of Leadership
a. Idealized Influence : seorang pemimpin transformasional
diasosiasikan dengan orang yang ideal, sehingga mempunyai
kekuatan dan pengaruh yang besar terhadap pengikutnya. Para
pengikut ini ingin mengidentifikasikan visinya sesuai dengan visi
pemimpinnya. Pengikut ini mempunyai perasaan yang kuat
terhadap pemimpinnya, termasuk rasa yakin dan percaya akan
kemampuan yang dimiliki pemimpinnya.
b. Inspirational motivation :Seorang pemimpin yang inspirasional
akan menyebar luaskan tujuan bersama kepada orang lain dengan
cara yang mudah. Mereka mempunyai pemahaman bersama
berkaitan dengan apa yang benar dan mana yang penting.
Seorang pemimpin memberikan visi dan memberikan cara
bagaimana meraihnya. Mereka mengembangkan harapan yang
positif berkaitan dengan apa yang harus dikerjakan

10
Transformational Model of Leadership
c. Intellectual stimulation : dengan melalui simulasi intelektual
seorang pemimpin transformasional membantu pengikutnya untuk
memecahkan permasalahan yang lama dengan cara-cara yang
baru. Pengikut distimulasi untuk untuk memikirkan kembali
tentang keyakinan, asumsi, dan tata nilai yang dianut, apakah
masih dapat digunakan atau sudah tidak tepat lagi untuk
memecahkan masalah di masa yang akan datang.
d. Individualized Consideration :Seorang pemimpin mampu
mampu memahami kebutuhan pengkutnya, memahami kebutuhan
untuk berkembang, dan mampu memperlakukan mereka secara
secara individual.

11
 Pemmpin yang mempunyai pengetahuan
yang luas tentang bidangnya, energik,
berani mengambil resiko
 Menggunakan powernya secara efektif
untuk menginspirasi dan menstimulasi
bawahan
TIPE POWER

• Position – power didapat karena posisi


atau status dalam organisasi
– Reward: jika melakukan yang
diinginkan akan mendapatkan hadiah
– Coercive: jika tidak melakukan hal
yang diinginkan hal jelek akan terjadi
Legitimate: melakukan karena
pimpinan menyuruh

12/19/2018
13
TIPE POWER
• Personal – timbul dari karakteristik
personal, hubungannya dan perilakunya
dengan orang lain
– Expert: melakukan sesuatu karena ia
menguasai tentang hal tertentu.
– Referent: melakukan karena menyukai
orang tsb

12/19/2018
14
SUPERVISOR
 Person – centered
 Suportif
 Demokratis
 Fleksibel
 Menunjukkan diri sebagai pembimbing
dari pada sebagai direktur
MANAGER DN EKSEKUTIF
 Punya latar belakang pendidikan yang tinggi
dan cerdas
 Kepribadian yang matang
 Menggunakan peran power secara tepat
 Menjalankan fungsi mentoring
KONSEP KEPEMIMPINAN KI HAJAR
DEWANTORO
Ing ngarso sung tulodo : di depan memberi contoh
Ing madyo mangun karso : di tengah memberi
inspirasi
Tut wuri haandayani : di belakang memberi
motivasi

17

Anda mungkin juga menyukai