REPUBLIK INDONESIA
1
MENGAPA PERLU
DITETAPKAN PMK 50/PMK.07/2017 ?
Adanya Transformasi Kebijakan Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa
Total TKDD 513,3 573,7 623,1 Anggaran Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) yang
710,9 764,9 makin meningkat setiap tahun, sebagai bukti penguatan
Belanja K/L 582,9
1
577,2 732,1 677,6 763,6 desentralisasi fiskal dan implementasi Nawacita ketiga,
900
perlu dikelola secara akuntabel.
800 Efektivitas penganggaran dan pengalokasian TKDD perlu
700
46,7
60 2 diperkuat dalam mengatasi kesenjangan antardaerah
600 20,8 dengan tetap menjaga kredibilitas APBN.
0
500 0
Mekanisme penyaluran Dana Transfer dan Dana Desa perlu
400
70
704,9 3 diperbaiki dengan mendasarkan pada kinerja penyerapan
6 6 64,2 dana dan ketercapaian output untuk efisiensi, efektivitas,
300
513,3
5 573,7
5 602,3
200 dan akuntabilitas.
100 Kualitas belanja infrastruktur di daerah perlu lebih
0
4 ditingkatkan melalui optimalisasi penggunaan Dana
2013 2014 2015 2016 2017 Transfer dan Dana Desa.
LKPP LKPP LKPP Realisasi APBN
Komitmen untuk mewujudkan pelayanan dasar
Dana Desa 5 publik yang berkualitas perlu dilaksanakan secara
konsisten.
2
Kebijakan Strategis
3
Transformasi Kebijakan (1): Pagu DAU Bersifat Dinamis
Tujuan: penggunaan basis perhitungan yang lebih real untuk menjaga kredibilitas APBN
Besaran (pagu) dan realisasi penyaluran DAU per daerah akan mengikuti
dinamisasi perkembangan PDN Neto.
• Implikasi: Penyesuaian alokasi DAU pd APBN-P dan APBD-P
Solusi Penyaluran DAU
A B C
Jika PDN Neto naik, Jika PDN Neto turun, Pagu Untuk jangka
Pagu DAU Nasional DAU nasional turun, daerah panjang, daerah
naik, daerah perlu: perlu: perlu:
Identifikasi Membuka ruang fleksibilitas Menata kembali
program/kegiatan penyesuaian belanja APBD- jumlah PNSD
urgent dan prioritas P dg identifikasi & efisiensi
Mengoptimalkan
yang dapat pos-pos belanja kurang
pajak daerah dan
diselesaikan sd akhir prioritas dan tdk produktif
retribusi daerah
TA. (misal: biaya perjalanan
dinas, rapat dinas, Memperkuat
Jika tidak ada konsinyering, honorarium). penggunaan
program/kegiatan sumber
Membuka ruang fleksibilitas
urgent dan prioritas, pembiayaan
maka tambahan kontrak proyek dengan
lainnya dan
DAU digunakan klausul yang relatif fleksibel. kerjasama dengan
untuk membentuk Memperkuat perencanaan badan usaha.
Dana Cadangan kas (cash flow
atau Dana Darurat. management)
4
Transformasi Kebijakan (2):
Penyaluran Dana TKDD berdasarkan kinerja Pelaksanaan
Tujuan: Optimalisasi penggunaan Dana Transfer untuk pembangunan di daerah
Penyaluran: Penyaluran
Dana Insentif Daerah Dana Alokasi Khusus Fisik
Dana Otonomi Khusus dan Dana Alokasi Khusus Nonfisik
Dana Tambahan Infrastruktur Dana Insentif Daerah
Papua & Papua Barat Dana Otonomi Khusus dan
Dana Desa Dana Tambahan Infrastruktur
Belum berdasarkan kinerja Papua & Papua Barat
penyerapan dan ketercapaian Dana Desa
output. Berdasarkan kinerja penyerapan dan
Penyaluran: capaian output dengan batasan:
Dana Alokasi Khusus Fisik • Minimal penyerapan dana
Dana Alokasi Khusus Nonfisik • Minimal capaian output
Hanya berdasarkan kinerja • Maksimal waktu penyampaian
penyerapan anggaran; laporan
Belum berdasarkan kinerja • Maksimal waktu penyaluran
ketercapaian output yg lebih
optimal. 5
Transformasi Kebijakan (3):
Contoh Penyaluran DAK Fisik berdasarkan kinerja Pelaksanaan
Penyampaian Dokumen Paling Lambat 12 hari kerja sebelum TA berakhir 31 Mar 30 Jun 30 Sept 15 Des
6
Transformasi Kebijakan (4):
Contoh Penyaluran Dana Desa berdasarkan kinerja Pelaksanaan
Sebelumnya:
PMK 50/2017
PMK 49/2016
Besaran Penyaluran 60% 40% 60% 40% 60% 40% 60% 40%
Syarat:
• Perda APBD/APBDes √ √ √ √ √
√ √ √
• Perkada √ √ - - -
√ √ -
• Laporan realisasi & konsolidasi √ √ √ √ √
√ √ √
• Minimal Penyaluran ke RKUDes - 50% - - -
- 90% -
- - - 50% -
• Minimal Penyerapan - 75% 75%
- - - - -
• Capaian Output - 50% 50%
7
PENYALURAN DAK FISIK TW I dan DANA DESA TAHAP I
TA 2017
400
200
48
0
8
Transformasi Kebijakan (5):
Penyaluran DAK Fisik & Dana Desa melalui KPPN
Sebelumnya:
PMK 48/2016,
PMK 49/2016 & PMK 50/2017
PMK 187/2016
KPPN Setempat
Kantor Pusat Pemda
Pemda
Tujuan: perbaikan kriteria, penyaluran berdasarkan kinerja penyerapan, dan optimalisasi penggunaan DID
Sebelumnya:
PMK 48/2016 & PMK 187/2016 PMK 50/2017
Pengalokasian: Pengalokasian:
Berdasarkan kriteria utama dan kinerja Berdasarkan kriteria utama dan kinerja
22 komponen kriteria kinerja 3 indikator kinerja dan penentuan nilai berdasarkan
Penentuan skor dilakukan secara variabel tertentu:
komposit untuk 22 komponen kriteria • Pengelolaan keuangan daerah (e-budgeting, e-
kinerja planning, e-procurement)
Penyaluran: • Pelayanan dasar publik (al. Stunting)
Semesteran masing-masing 50%, paling • Ekonomi kesejahteraan: (al. Penurunan kemiskinan)
cepat: Penyaluran:
• Semester I Feb. Bertahap masing-masing 50%, paling cepat:
• Semester II Juli. • tahap I Februari
Daerah yang hanya memperoleh Alokasi • tahap II Juli.
Minimum, sekaligus paling cepat Feb. Syarat:
Syarat tahap I:
APBD • APBD
• rencana penggunaan
Laporan realisasi Penyerapan • laporan realisasi penyerapan TA sebelumnya
- tahap II:
• penyerapan tahap I >70%
Laporan realisasi penyerapan:
Tahap I paling lambat Juni
Tahap I sd II paling lambat Januari TA berikutnya
11
Transformasi Kebijakan (8): Belanja Infrastruktur Daerah
Tujuan: peningkatan kualitas belanja infrastruktur daerah
PMK 50/2017
Besaran belanja infrastruktur daerah
ditetapkan dalam UU APBN.
Utk APBN 2017, min 25% DTU digunakan untuk
Sebelumnya: belanja infrastruktur layanan dasar publik dan
PMK 48/2016 & PMK 187/2016 ekonomi untuk mendorong:
• pertumbuhan ekonomi;
• pengentasan kemiskinan;
• pengurangan pengangguran; dan
> 25 % Transfer ke Daerah • pengurangan kesenjangan
% yang bersifat umum antardaerah.
dialokasikan untuk belanja Besaran belanja Infrastruktur adalah: (belanja
infrastruktur daerah. modal + belanja pemeliharaan) – (belanja
modal dan pemeliharaan untuk aparatur
< 25% dapat dikenai penundaan seperti pembangunan dan/atau
DAU sebesar kekurangan alokasi pemeliharaan gedung pemerintahan yang
belanja infrastruktur daerah mempunyai fungsi utama pelayanan
administratif dan kendaraan dinas).
Belanja infrastruktur digunakan sebagai dasar
evaluasi raperda APBD dan daerah wajib
menyampaikan laporan Realisasi Belanja
Infrastruktur Daerah yang bersumber dari
Dana Transfer Umum
12
Transisi Pelaksanaan Perubahan Ketentuan Penyaluran
DAK Fisik
DAK Nonfisik: Dana BOS, Dana TPG PNSD, DTP Guru PNSD, &
Penyaluran TW I 2017: Dana TKG PNSD
• Penyampaian laporan sebagai syarat Penyaluran 2017:
penyaluran paling lambat 19 Mei 2017 • Triwulan I, Triwulan II, dan Semester I dilaksanakan
• pelaksanaan penyaluran paling lambat 31 Mei sesuai dengan PMK Nomor 48 dan PMK 187 Tahun 2016
2017
BOS = Bantuan Operasional Sekolah
TPG = Tunjangan Profesi Guru
DTP = Dana Tambahan Penghasilan
TKG = Tunjangan Khusus Guru
13
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
KEBIJAKAN DAN
MEKANISME
PENYALURAN DANA DESA
&
Mekanisme Penyaluran
Dana Desa
DASAR HUKUM
PERMENDAGRI:
1. Permendagri No. 111/2014 tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa
PP 43/2014 2. Permendagri No. 112/2014 tentang Pemilihan Kepala Desa
3. Permendagri No. 113/2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa
tentang Peraturan 4. Permendagri No. 114/2014 Tentang Pedoman Pembangunan Desa
Pelaksanaan
UU 6/2014
PERMENDES:
1. Permendes No.1/205 tentang Pedoman Kewenangan Lokal Berskala Desa
UU 6/2014 PP 47/2015 tentang 2. Permendes No.2/2015 tentang Musyawarah Desa
tentang 3. Permendes No.3/2015 tentang Pendampingan Desa
Perubahan atas PP 43/2014
4. Permendes No.4/2015 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengelolaan,dan
Desa Pembubaran BUMDes
5. Permendes No.22/2016 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa TA 2017
6. Permendes Nomor 4 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi Nomor 22 Tahun
2016 Tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2017
PP 60/2014
tentang Dana Desa Bersumber dari
APBN PMK Nomor 49/PMK.07/2016
Tentang Tatacara Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan, Pemantauan dan
PP 22/2015 tentang Evaluasi Dana Desa
Perubahan atas PP 60/2014
“Dana Desa: mendukung Nawacita (cita ketiga), membangun Indonesia dari Pinggiran
dengan memperkuat daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan”
Dana Desa adalah anggaran yang diperuntukkan bagi
Desa dan Desa Adat yang ditransfer melalui APBD
Kabupaten/Kota yang digunakan untuk membiayai
penyelenggaran pemerintahan, pembangunan, serta
pemberdayaan masyarakat, dan kemasyarakatan.
Kebijakan Pengalokasian
Dana Desa
SUMBER-SUMBER PENDAPATAN DESA
dalam miliar
21
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Dari hasil simulasi tersebut, proporsi 90:10 dipilih dengan pertimbangan sbb:
• Proporsi 90:10 tsb msh mengindikasikan kebutuhan anggaran APBN terendah jika dikaitkan dengan
Dana Desa Rp1,4 miliar/desa.
• Proporsi 90: 10 tsb menunjukkan rasio perbedaan antara desa penerima terkecil dan terbesar, paling
kecil, menciptakan stabilitas.
• Cara perhitungan konsisten selama tiga tahun memberikan kepastian bagi daerah dan desa.
KEBIJAKAN DANA DESA TA 2017
Riau Papua
Sumbar
Kalbar Kaltim 5419->5420
1592 1977->2031
880 -> 928 836->841
Kalteng
Jambi 1434
1399
Babel
Bengkulu 309 Sulbar
1341 Kalsel 576 -> 575 Maluku
1866->1865 1198
Sulsel Sultra
2253 -> 1846->1917
Sumsel
2859 2257
Jumlah Desa
Lampung 2015: 74.093
2435
Banten Jabar Jateng DIY Jatim Bali NTB NTT 2016: 74.754
995 2995->2996
1238 5319 -> 5312 7809 392 7724 636
2017: 74.954
Ket: Jumlah Desa berdasarkan Data Kementerian Dalam Negeri per tanggal 24
29 Juni 2016. Berdasarkan data terakhir, jumlah yg akan disalurkan 74.910 desa
INTEGRITAS - PROFESIONALISME - SINERGI - PELAYANAN - KESEMPURNAAN
KEMENTERIAN KEUANGAN
“Penguatan pemantauan untuk melihat hasil setiap rupiah dari APBN untuk Dana Desa”
Pelatihan
36.951 UNIT Pelatihan pengolahan
3.100 UNIT
MCK kewirausahaan dan
POLINDES
DANA desa untuk
pemuda DANA pemasaran
hasil
16.069 UNIT
AIR BERSIH DESA 13.988 UNIT
SUMUR
DESA pertanian
BIDANG BIDANG
PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN Pelatihan
Pelatihan e- MASYARAKAT
1.366 UNIT Rp40,8 Triliun marketing pemanfaatan
(87,7%) Rp3,1 Triliun
TAMBATAN 1.810 UNIT & pembuatan (6,8%) limbah
PERAHU PASAR DESA website organik
industri rumah rumah
tangga. tangga
686 UNIT 65.573 UNIT
EMBUNG DRAINASE Pelatihan benih
kerapu,
37.926 UNIT tukik dan Pelatihan
TEMBOK budidaya Business
12.540 UNIT
PENAHAN cemara laut dan Plan
IRIGASI
TANAH bakau.
REALISASI PENYALURAN DANA DESA TA 2016
(PER 31 DESEMBER 2016)
REALISASI PENYALURAN Dana Desa TA 2016 tidak tersalur dari RKUN ke RKUD sebesar
Rp302.750.820.634,00 atau 0,64% dari pagu nasional Dana Desa:
Total 302,7
Pagu Realisasi
Penyaluran Tahap I (60%) Jumlah Daerah, Kinerja penyaluran Dana Desa Tahap I:
Maret, 102
Jumlah Daerah, • 433 dari 434 daerah tersalurkan (kecuali Kota Batu).
Jumlah Daerah,
April, 168 • Daerah paling banyak disalurkan pada bulan april atau
Mei, 92 bulan ke-2 dari bulan pertama penyaluran tahap I
Jumlah Daerah,
Juni, 50
• Sebanyak 21 daerah disalurkan Dana Desa Tahap I
Jumlah Daerah, melampaui semester I.
Juli, 8
Jumlah Daerah,
Agustus, 11
Jumlah Daerah,
September,
Maret2 April Mei Juni Juli Agustus September
“Penetapan prioritas penggunaan Dana Desa yang dituangkan dalam regulasi, berhasil mengarahkan
penggunaan untuk kegiatan yang memiiki daya ungkit pertumbuhan ekonomi”
TUJUAN untuk memastikan agar penggunaan dana desa memiliki Penggunaan 2015
dampak stimulus bagi ekonomi, penggunaan Desa Desa diarahkan untuk: Kemasyarakatan Pemerintahan
3,5% 6,5%
Penggunaan 2016
“Dana Desa yang pro-poor bukan sekedar menghitung alokasi berdasarkan jumlah
masyarakat miskin, namun mengarahkan pemanfaatan Dana Desa untuk pro-poor
sehingga dampaknya langsung terasa. Peraturan Menteri Keuangan dapat mengarahkan
kegiatan yang dibiayai Dana Desa, yang pro-poor dengan mengatur penggunaanya”
Kegiatan pro-poor:
• pelayanan kesehatan masyarakat miskin
• pelayanan pendidikan masyarakat miskin
• pemberian gizi masyarakat miskin
• pembinaan fakir miskin
• pembinaan anak terlantar
• pembinaan para penyandang cacat
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
“Semakin besarnya dana yang mengalir ke Desa, harus semakin diperkuat akuntabilitasnya.
Peningkatan kapasitas pengelola keuangan Desa suatu keharusan”
EVALUASI PENGGUNAAN
• Penggunaan Dana Desa di luar bidang
prioritas.
• Pengeluaran Dana Desa tidak didukung
dengan bukti yang memadai.
• Pekerjaan yang diutamakan secara
swakelola dengan memberdayakan
masyarakat setempat dan bahan baku
30
lokal, dikerjakan seluruhnya oleh pihak
ketiga/penyedia jasa.
• Pemungutan dan penyetoran pajak tidak
sesuai.
• Desa belum mengenal mekanisme uang
persediaan, sehingga dana yang telah
disalurkan ke RKDesa, ditarik dan disimpan
DD ADD BAGI HASIL PDRD di luar RKDesa.
• Belanja di luar yang telah dianggarkan
dalam APBDesa.
PEMBAGIAN KEWENANGAN MONEV ANTAR K/L
K/L Aspek Monev
Kemendagri Penyelenggaraan capacity building bagi aparat desa
Penyelenggaraan pemerintahan desa
Pengelolaan, penatausahaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban keuangan desa
Penguatan desa terhadap akses, aset dan kepemilikan lahan dan pemanfaatannya bagi
kesejahteraan masyarakat
Penyusunan dokumen Perencanaan Desa
Kewenangan berdasarkan hak asal usul, dan kewenangan skala lokal desa
Tata cara penyusunan Pedoman Teknis Peraturan Desa
Kemenkeu Penganggaran Dana Desa dalam APBN
Penetapan rincian alokasi Dana Desa pada peraturan bupati/walikota
Penyaluran Dana Desa dari RKUN ke RKUD dan dari RKUD ke RKD
Pengenaan sanksi tidak dipenuhinya porsi ADD dalam APBD
Kemendes Penetapan pedoman umum dan prioritas penggunaan Dana Desa
Pengadaan Tenaga Pendamping untuk Desa
Penyelenggaraan musyawarah desa yang partisipatif
Pendirian, pengurusan, perencanaan usaha, pengelolaan, kerjasama, dan pembubaran
BUMDes
Pembangunan Kawasan Perdesaan
Mekanisme Penyaluran
Dana Desa
KEMENTERIAN KEUANGAN
“Penyaluran berbasis kinerja memotivasi Desa melaksanakan kegiatan dan menyerap anggaran lebih optimal
serta lebih baik sehingga dampak dari pemanfaatan Dana Desa dapat segera dirasakan oleh masyarakat desa”
paling cepat bulan Maret, 2. Perkada mengenai tata cara pembagian dan
paling lambat bulan Juli
Syarat : penetapan rincian DD setiap Desa; dan
3. Laporan konsolidsi realisasi penyaluran dan realisasi
Dari RKUN ke RKUD penyerapan DD TA sebelumnya.
(KPPN DAERAH)
Tahap II : 40%, 1. Laporan DD Tahap I telah disalurkan ke RKD paling
kurang 90%;
bulan Agustus
Syarat : 2. Laporan DD Tahap I telah diserap oleh desa paling
kurang 75%; capaian output paling kurang 50%.
1 2 3 4 5
Direktur PTNDP
(KPA BUN Transfer Non
Dana Perimbangan)
Mengacu pada
pasal 143 ayat (2), penyaluran Dana Desa dari RKUD ke RKD;
PMK Nomor
50/PMK.07/2017,
tentang
penyampaian laporan realisisi penyaluran laporan
pemantauan dan konsolidasi penyerapan Dana Desa;
evaluasi dana
desa, dilakukan
paling sedikit
terhadap unsur: Sisa Dana Desa di RKUD: dan
Pasal 152
Bupati/ Walikota melakukan pemantauan dan evaluasi atas sisa Dana Desa di RKD.
Pasal–pasal yang
mengacu pada
PMK Nomor
50/PMK.07/2017, Pasal 154
Bupati/ walikota menunda penyaluran Dana Desa
tentang pemantauan
dan evaluasi dana
desa oleh
Bupati/walikota,
adalah: Pasal 154
Bupati menyalurkan kembali Dana Desa yang ditunda
RKA
(Input DIPA Induk dan
Petikan)
Review APIP
Pengesahan
DIPA Induk
DIPA
DIPA Petikan per
SKPRDD
KPPN
Verifikasi Laporan
SPP
SPM
SP2D
Rekap Laporan Konsolidasi Laporan
Bulanan Laporan UAKPA
Bulanan
KEMENTERIAN KEUANGAN
KEMENTERIAN KEUANGAN
Bupati/walikota tidak menyalurkan Dana Desa tepat waktu dan Penundaan DAU dan/atau DBH
tepat jumlah sesuai yang telah ditentukan Kab./Kota sebesar selisih kewajiban
DD yg harus disalurkan ke Desa
Bupati/walikota tidak menyampaikan persyaratan penyaluran setiap
Tahap;
Bupati/walikota tidak menyampaikan perubahan perkada mengenai tata Penundaan Penyaluran Dana Desa
MENKEU cara pembagian dan penetapan rincian Dana Desa setiap Desa yang Kab./Kota
dalam perkada sebelumnya tidak sesuai ketentuan.
Sisa angggaran DD Tahap II menjadi SAL
Bupati/walikota tidak dapat memenuhi persyaratan penyaluran pada RKUN dan tidak disalurkan kembali
Tahap II sampai dengan berakhirnya tahun anggaran
Apabila kab/kota blm menyampaikan • Sisa Dana Desa tidak dapat disalurkan.
Sisa Dana
dokumen sebagai persyaratan • Dana Desa yang tidak disalurkan tsb menjadi
Desa di
penyaluran Dana Desa tahap I dan II sisa Dana Desa di RKUN.
RKUN sampai dengan berakhirnya tahun • Sisa Dana Desa tsb merupakan Sisa
(Psl. 38 PMK 49)
anggaran Anggaran Lebih (SAL) APBN
• Sisa DD dianggarkan dalam • Melaporkan Sisa DD ke • Jika belum menyalurkan s.d. • Sisa DD 2016 di
Sisa Dana
APBD TA 2017 Dirjen PK penyaluran tahap I, Transfer RKUD yang tidak
Desa di Tahap I dikurangi sebesar Sisa disalurkan menjadi
RKUD • Jika APBD 2017 telah • Menyalurkan ke RKD jika
DD 2016 yang belum SAL di RKUN
ditetapkan, dilakukan Desa telah menyampaikan
(Psl. 40 PMK 49) disalurkan
perubahan penjabaran persyaratan
APBD 2017, kemudian • Menyalurkan kembali DD yang
• Melaporkan penyaluran
dimasukkan dalam APBD-P diperhitungkan berdasarkan
Sisa DD kepada Dirjen PK
permintaan bupati/walikota
Dana Desa tahap I yg ditunda, dapat
Apabila Sisa Dana Desa Dana Desa tahap I TA berikutnya disalurkan kembali sebelum bulan Juli
Sisa Dana di RKD kurang disalurkan sesuai besaran dan waktu TA berikutnya apabila Sisa Dana Desa tsb
telah digunakan sehingga sisanya kurang
Desa di RKD dari/sama dengan 30% yg ditentukan dari 30%
(Psl. 39 PMK 49) Dana Desa tahap I TA berikutnya Apabila sampai bulan Juli TA berikutnya
Apabila Sisa Dana Desa
ditunda penyalurannya sebesar Sisa Dana Desa masih lebih besar dari
di RKD lebih dari 30% 30%, maka Dana Desa tahap I yang
sisa tsb ditunda tsb disalurkan bersamaan dengan
penyaluran Dana Desa tahap II.
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA