Anda di halaman 1dari 21

EKTOPARASIT

dr. Rochmadina S.B., M.Sc


Sublab Parasitologi
Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Ektoparasit obligat
mikroorganisme yang bersifat parasitik pada tubuh bagian
luar, seperti kulit, rambut atau kuku.
Obligat : parasit yang sama sekali tidak dapat hidup tanpa
hospes
3 spesies penting :
1. Sarcoptes scabiei
2. Pediculus humanus varietas capitis et corporis
3. Pthyrus pubis
Sarcoptes scabiei
 Philum Arthropoda, Kelas Arachnida, Ordo Acarina, Superfamili
Sarcoptoidea, Famili Sarcoptidae
  penyakit skabies/kudis/kutu budug
 Cara penularan
Manusia dapat tertular tungau ini dengan hubungan kontak
langsung pada kulit termasuk ketika berhubungan seks

Sarcoptes scabiei
www.sporkle.com
Morfologi
1. Terdapat 2 pasang kaki di bagian notothorax dan 2 pasang kaki di bagian notogaster. Pasangan
kaki I dan II berakhir dengan pengisap (sucker). Pada betina, pasangan kaki III dan IV berakhir
dengan rambut, sedangkan pada tungau jantan berakhir dengan sucker. Terdapat pedicel dengan
alat penghisap (sucker).
2. Kakinya pendek. 4 pasang pada imago dan nimfa, 3 pasang pada larva.
3. Notogaster tempat didapatkan anus, genital apron, epiandrium, sel telur.
4. Di bagian dorsal terdapat taju dorsal (dorsal spine) dan sisik dorsal (dorsal scale).
1. Tungau berbentuk oval,
bagian punggung (dorsal)
cembung dan berigi-rigi
dengan arah melintang dan
banyak terdapat spinae,
sedangkan bagian perut
(ventral) datar atau rata.
2. Translusen, berwarna putih
kotor dan tidak bermata.
 Tubuh tungau dibagi atas
bagian anterior yang
disebut notothorax dan
bagian posterior yang
disebut notogaster.
 Kapitulum, terdapat
chelicera dan pedipalpi
yang bersegmen. Alat
mulut berupa chelisera
bergigi, pedipalpi dengan
3 segmen dan palpi
labialis yang bersatu
dengan hipostoma.

Sarcoptes scabiei (male, ventral view)


(Sumber : http://pfs.med.stu.edu.cn)
 Terdapat 2 pasang kaki di
bagian notothorax dan 2
pasang kaki di bagian
notogaster. Pasangan kaki I
dan II berakhir dengan
pengisap (sucker). Pada
betina, pasangan kaki III dan
IV berakhir dengan rambut.
Sedangkan pada tungau
jantan, pasangan kaki III
berakhir dengan long bristle
dan pasangan kaki IV berakhir
dengan sucker. Terdapat
pedicel dengan alat penghisap
(sucker).
Kakinya pendek. 4 pasang pada imago
dan nimfa, 3 pasang pada larva.

Siklus hidup Sarcoptes scabiei


(Sumber : http://pfs.med.stu.edu.cn)
Pediculus humanus var. capitis et
corporis
 kutu kepala (head louse) dan kutu badan (body lice)
 Pediculus humanus termasuk anggota Philum Arthropoda, Kelas
Insekta, Ordo Anoplura (Pthythiraptera), Famili Pediculidae.
 penyakit pedikulosis kapitis maupun pedikulosis korporis.
 P. humanus var. capitis hidup di kepala sedangkan P. humanus var.
corporis hidup pada rambut dada, ketiak, dan serat pakaian
 Selain menyebabkan pedikulosis korporis, kutu badan juga
bertindak sebagai vektor dari Tifus epidemik (Rickettsia prowazecki),
demam parit/Trench Fever (R. quintana), demam
berulang/Relapsing Fever (Borellia reccurentis).
 Pada demam berulang, infeksi pada manusia terjadi secara posterior
contaminative melalui tinja kutu, anterior inoculative melalui air liur
kutu atau crushing melalui badan kutu.
Nit Pediculus humanus var. capitis
www.aafp.org

Siklus hidup Pediculus humanus var. capitis


www.ijdvl.com
Pediculus humanus capitis
 Ukuran tubuh betina 3
mm, jantan 2 mm.
1. Bentuk tubuh lonjong, pipih
dorsoventral, simetris
bilateral, berwarna kelabu,
kepala berbentuk segitiga.
2. Kepala terdapat sepasang mata
faset di sisi lateral, sepasang
antena berbentuk filiformis
dan terdiri 5 segmen, labrum,
epifaring dan prestomal teeth.
Bentuk mulut tipe menusuk
dan menghisap berupa
proboscis yang dilengkapi 6
pasang kait prostomal untuk
melekatkan diri saat mengisap
darah.
 Segmen thorax terdiri atas
prothorax, mesothorax dan
metathorax. Terdapat 1 pasang
spirakel dan 3 pasang kaki
masing-masing melekat pada sisi
lateral segmen thorax, terdiri
atas 3 segmen. Kakinya kuat dan
berkuku. Kaki terdiri atas :
coxa, trochanter, femur, tibia,
tumb, tarsus, tarsal claw
(kuku/cakar). Cakar berbentuk
mata kail dan sebuah prosesus
tibialis agar dapat melekat erat
pada rambut atau serat pakaian.
 Abdomen bersegmen. Pada
tiap segmen terdapat pleural
plate, di bagian dorsolateral
terdapat abdominal spirakel
dan transverse band. Segmen
abdominal ada 9 buah.
Segmen 1 dan 2 berada di
bawah thorax, tidak
mempunyai spirakel.
Segmen 3-8 (6 segmen)
mempunyai spirakel (6
pasang).
 Pada Pediculus jantan terdapat
adegeus berbentuk seperti
penis di segmen terakhir,
sedangkan pada betina
terdapat gonopodia yang
bentuknya simetris. Porus
genitalis pada medio-dorsal
dan 2 gonopodia pada sisi
lateral, yang digunakan untuk
memegang rambut atau serat
pakaian pada saat oviposisi
(bertelur).
Pediculus humanus capitis, mempunyai tubuh yang
lonjong. Pediculus humanus corporis terlihat mirip namun
meletakkan telur-telurnya pada serat pakaian, bukan
helai rambut. (Sumber : Lyn Guenther, MD, FRCP(C),
FAAD, Dirk M Elston, MD, et al. 2012)
Phthirus pubis (Crab louse)
 Phthiriasis (pedikulosis pubis) yaitu gangguan di daerah pubis
(kemaluan).
 Rasa gatal terjadi pada tempat tusukan di daerah pubis.
 Selain ditemukan hidup pada rambut pubis, kutu ini dapat
juga ditemukan pada rambut ketiak, jenggot, kumis, alis dan
bulu mata.
 Telur-telur yang diletakkan pada bulu mata dapat
mengganggu penglihatan.
 Penularannya terjadi melalui kontak langsung, terutama pada
waktu hubungan seksual.
Morfologi
 a. Bentuknya pipih
dorsoventral, bulat
menyerupai
ketam/kepiting.
 b. Mempunyai 3 pasang
Phthirus pubis, diidentifikasi kaki dengan kuku-kukunya.
berdasarkan bentuk tubuhnya yang
mirip ketam (crab). (Sumber : Lyn
 c. Stadium dewasa
Guenther, MD, FRCP(C), FAAD, berukuran 1,5-2 mm dan
Dirk M Elston, MD, et al. 2012)
berwarna abu-abu.

Anda mungkin juga menyukai