miokarditis. Teknik biologi molekuler seperti rantai polimerase reaksi (PCR) dan hibridisasi in
situ telah memberikan kemungkinan baru dalam diagnostik dan menentukan genom virus baik
dalam biopsi miokard maupun dalam otopsi. Namun, tingkat deteksi dan virus yang
teridentifikasi bervariasi sesuai dengan penelitian. Selain itu, obat-obatan dapat menyebabkan
miokarditis, baik melalui racun langsung atau mekanisme imunemediasi.
Mungkin, posisi yang sekarang harus diterima kecuali beberapa hal, ditemukan fokus
florid, dengan nekrosis miofibril, jika perlu, menggunakan pewarnaan khusus fokus
mononuklear lunak yang murni dari interstisial dan tidak melibatkan serat otot. Adanya
nekrosis myofibre, namun terlokalisir, akan muncul kriteria konfirmasi yang paling penting. Di
mana penyakit arteri koroner stenotik ada, bisa sulit atau tidak mungkin untuk membedakan
seluk-beluk yang dihasilkan, fibrosis dan nekrosis serat dari miokarditis.
Suatu penyakit yang mungkin diremehkan dalam patologi kematian mendadak adalah
sarcoidosis jantung. Kecuali histologi rutin dilakukan pada setiap kematian mendadak, diagnosis
ini akan terlewatkan (Fleming 1988) seperti halnya sejumlah besar amiloidosis miokard, yang
membutuhkan pwarnaan khusus.
Penyebab extracardiac yang paling sering untuk kematian mendadak yang muncul dalam
sistem kardiovaskular adalah pecahnya aneurisma, hampir selalu dari aorta atau pembuluh
serebral. Aortic aneurysms terdiri dari tiga jenis, semuanya mampu menyebabkan ruptur
katastropik.
Aneurisma atheromatous
Dissecting Aneurisma
Pecahnya dissecting aneurisme dari aorta jarang terjadi daripada jenis atheromatous
dan semakin menurun selama dekade terakhir. Hal ini jarang menjadi penyebab kematian tiba-
tiba, dan merupakan penyebab paling sering kedua dari haemopericardium dan tamponade
jantung. Aneurisma atheromatous biasanya terjadi di abdomen, dissecting aneurisma dapat
terjadi di sepanjang pembuluh darah dari arteri iliaka ke katup aorta, meskipun efek utama
biasanya termanifestasi di segmen toraks.
Lesi dasar merupakan degenerasi dari aorta media, yang disebut 'medionecrosis'. Media
elastis tebal menjadi berdegenerasi dan kistik di lapisan pusat, menghasilkan dinding pembuluh
seperti sandwich dengan belahan halus di tengah. kerusakan ini etiologinya tidak diketahui dan
mempengaruhi elastis dan otot dari media. Ini relatif umum di atas usia 50, terutama pada pria.
Banyak aorta yang terlihat pada otopsi mengalami degenerasi ini tetapi tidak ada aneurisma,
karena aorta tidak pernah berkembang karena darah gagal memasuki ruang sobekan potensial
dari lumen aorta.
Dalam kebanyakan kasus di mana dissecting aneurisma menyebabkan kematian, darah
telah menembus dari lumen melalui sobekan di plak atheromatous, yang merupakan proses
penyakit yang cukup khas yang sejalan dengan medionecrosis. Ketika darah memasuki celah
medial di bawah tekanan tinggi arteri, dua lapisan media terbelah dan diseksi dapat dengan cepat
bergerak ke atas dan kebawah dinding aorta. Komponen diatas dapat membagi jalan di sekitar
lengkungan dan di sekitar perikardium. Di sini, tepat di atas ring aorta, dissecting haemorrhage
sering pecah sampai lapisan media dan adventitia didalam kantung perikardial. Hal ini
menyebabkan haemopericardium dan tamponade jantung yang dijelaskan sebelumnya terkait
dengan infark miokard. Ekstensi distal dapat berjalan kebawah ke arteri iliac bahkan femoralis.
Jarang pasien yang selamat dari dissection, lumen sekunder yang terbentuk pada bidang
dissection dapat pecah kembali di lumen aorta utama, sehingga membentuk orta 'berlaras ganda'
(double- barreled aorta).
Kematian biasanya terjadi karena tamponade jantung, tetapi beberapa diseksi tidak
pecah di perikardium. Kematian terjadi dengan mekanisme yang kurang jelas, mungkin lumen
aorta menyempit dan mendesak ostium koroner dan arteri koroner. Pada orang usia di bawah 50
tahun, ada penyebab yang jauh lebih jarang dari medionecrosis, yang dikenal sebagai degenerasi
Erdheim. kadang-kadang disebut 'mucoid medial degeneration ' dan berhubungan dengan Marfan
sindrom, suatu kondisi yang diwariskan ditandai denan lesi arachnodactyly dan optik, aural dan
lesi tulang.
Aneurisma sifilis