Anda di halaman 1dari 6

Muhammad Farras Hadyan I Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Low Back Pain pada Pengemudi Transportasi

Publik

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Low Back Pain pada Pengemudi
Transportasi Publik

Muhammad Farras Hadyan


Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Abstrak
Transportasi publik atau angkutan umum merupakan alat transportasi yang masih menjadi kebutuhan masyarakat. Hal ini
dikarenakan harganya yang murah, efisien, dan mudah ditemukan. Pengemudi transportasi publik rata-rata memiliki lama
kerja sekitar 12 jam setiap harinya dengan load factor penumpang yang tinggi sehingga menyebabkan peningkatan beban
kerja pengemudi tersebut. Kondisi ini ditambah dengan posisi duduk yang statis dalam waktu lama yang dapat
menimbulkan efek kausa negatif dalam hal kesehatan terutama pada keluhan muskuloskeletal seperti nyeri otot, nyeri
tulang belakang dan kram. Salah satu keluhan muskuloskeletal yang sering dialami oleh pengemudi adalah low back pain
(LBP) yang merupakan nyeri pada punggung bagian bawah yang dapat diakibatkan oleh berbagai sebab antara lain karena
beban berat yang menyebabkan otot otot yang berperan dalam mempertahankan keseimbangan seluruh tubuh
mengalami luka atau iritasi pada diskus intervertebralis. Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi keluhan LBP yaitu
faktor individu seperti usia, jenis kelamin, masa kerja, kebiasaan merokok, dan peningkatan indeks massa tubuh (IMT),
faktor lingkungan seperti getaran seluruh tubuh, faktor pekerjaan seperti posisi kerja, lama kerja, desain tempat kerja, dan
repetisi, dan faktor gerakan tubuh. Oleh karena itu perlu dilakukan pencegahan terhadap faktor risiko tersebut dan
pengobatan pada penderita yang mengalami keluhan LBP secara medikamentosa maupun non medikamentosa melalui dua
tahapan pada setiap kunjungan.

Kata Kunci : keluhan muskuloskeletal, low back pain, pengemudi, transportasi publik

Factors That Influence Incidences of Low Back Pain in Public Transportation


Drivers
Abstract
Public transportation is one of transportation that is preferred at most by the pedestrians. This is mainly related by its
economic value, efficiency and easy to access. Public transportation drivers mostly have at least 12 hours of operational
time daily, carrying high number of passengers which may raise its occupational load. This condition get more severed with
static seat position in a long duration which make a negative cause in musculoskeletal problems like muscle ache, spinal
pain and cramp. One of the musculoskeletal disorders that mostly happen to drivers is low back pain (LBP), a pain in the
lower back which can be inflicted by various causes, such as heavy loads that causes the muscles that play a role in
maintaining the balance of the whole body undergo injuries or irritation in diskus invertebralis. There are factors that
affecting LBP, such as age, duration of time, smoking habits, and increases in body mass index, environtment factors such as
whole body vibrations, and factors like working position, working time, workplace design, and repetition, and body
movement. Therefore, prevention of those risks factors and medical treatments whether medicament or non medicament
for patient with LBP through two steps in every visit.

Keywords : drivers, low back pain, musculosceletal problem, public transportation

Korespondensi : Muhammad Farras Hadyan, Jalan KH Mas Mansyur No. 25 A RSTA Blok 45/1/3 Kelurahan Kebon Kacang,
Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, HP : 081284657770, hadyansyahdin@gmail.com

Pendahuluan masyarakat dalam pemakaian jasa dan sarana


Transportasi merupakan komponen transportasi darat antara lain angkutan kota
utama dalam sistem kehidupan masyarakat. atau angkot, bus, taksi, metro mini dan lain
Peningkatan kepadatan penduduk akan sebagainya.1
memiliki pengaruh signifikan terhadap Pengemudi transportasi publik rata-
kemampuan transportasi melayani kebutuhan rata memiliki lama kerja sekitar 12 jam setiap
masyarakat. Transportasi publik atau angkutan harinya dengan load factor penumpang yang
umum merupakan alat transportasi yang masih tinggi sehingga menyebabkan peningkatan
menjadi kebutuhan masyarakat. Hal ini beban kerja pengemudi tersebut. Kondisi ini
dikarenakan harganya yang murah, efisien, dan ditambah dengan posisi duduk yang statis
mudah ditemukan.1 Beberapa contoh dalam waktu lama yang dapat menimbulkan
transportasi publik yang masih menjadi pilihan efek kausa negatif dalam hal kesehatan

Majority | Volume 4 | Nomor 7 | Juni 2015 | 19


Muhammad Farras Hadyan I Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Low Back Pain pada Pengemudi Transportasi
Publik

terutama pada keluhan muskuloskeletal membentuk tubuh manusia, memungkinkan


seperti nyeri otot, nyeri tulang belakang dan terjadinya gerakan berputar pada tulang
kram.2 Keluhan muskuloskeletal adalah keluhan rangka, melindungi corda spinalis di dalamnya,
pada bagian otot-otot skeletal yang dirasakan dan untuk membantu menyerap gaya berat
oleh seseorang sehingga dapat mengurangi terhadap tubuh.8
efesiensi kerja dan kehilangan waktu kerja Namun, ada kalanya tulang belakang
yang menyebabkan produktivitas menurun.3 tidak mampu menopang tubuh yang terlalu
Salah satu penyakit yang berhubungan lama dalam posisi yang statis atau dalam
dengan gangguan muskuloskeletal adalah low kondisi yang tidak ergonomis sehingga dapat
back pain (LBP) atau yang biasa orang awam mengalami kerusakan seperti cedera pada
kenal dengan nyeri punggung bawah (NPB). tulang dan saraf spinal di dalamnya. Kondisi ini
Nyeri punggung bawah adalah gangguan yang kita kenal dengan musculoskeletal
muskuloskeletal pada daerah punggung bawah disorders (MSDs).8 Musculoskeletal disorders
yang disebabkan oleh berbagai penyakit dan adalah cedera dan gangguan pada jaringan
aktivitas tubuh yang kurang baik.4 lunak seperti otot, tendon, ligamen, dan sendi
Keluhan low back pain (LBP) pada serta sistem saraf yang terjadi akibat paparan
pengemudi diakibatkan karena beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan
stressor seperti faktor demografi, faktor desain sejumlah kondisi termasuk nyeri, mati rasa,
fisik kendaraan, faktor pekerjaan dan faktor kesemutan, kaku sendi, sulit bergerak,
lingkungan. Ruang kerja pengemudi biasanya kehilangan otot, dan kadang-kadang
hanya terbatas pada kabin kemudi yang tidak kelumpuhan.9
memungkinkan adanya pergerakan tubuh yang Low back pain (LBP) adalah nyeri pada
leluasa. Postur statis ini menyebabkan punggung bagian bawah yang dapat
akumulasi ketegangan otot yang semakin diakibatkan oleh berbagai sebab antara lain
memburuk. Keluhan ini dirasakan sebagai nyeri karena beban berat yang menyebabkan otot-
punggung yang dominan dirasakan oleh otot yang berperan dalam mempertahankan
pengemudi disampin keluhan nyeri lainnya keseimbangan seluruh tubuh mengalami luka
seperti yang terjadi di leher, bahu, dan lutut.5 atau iritasi pada diskus intervertebralis dan
Keluhan muskuloskeletal ini juga dapat penekanan diskus terhadap saraf yang keluar
dipengaruhi oleh kondisi lain yaitu status melalui antar vertebra.10 Low back pain juga
kesehatan individu, kualitas dan kuantitas dari dianggap sebagai suatu sindroma nyeri yang
beban fisik dan psikis dan getaran yang terjadi pada punggung bagian bawah dan
ditimbulkan oleh mesin kendaraan bermotor merupakan work related musculoskeletal
yang disebut dengan whole body vibration, disorders.
dimana dalam kondisi duduk statis dengan Pekerjaan yang berisiko mengalami
paparan getaran seluruh tubuh tersebut dapat LBP salah satunya adalah pengemudi
menimbulkan cedera pada spinal cord yang transportasi publik atau angkutan umum.
menimbulkan nyeri.5 Secara garis besar, faktor- Angkutan adalah sarana untuk memindahkan
faktor yang berhubungan dengan kejadian LBP orang atau barang dari suatu tempat ke tempat
dibagi menjadi faktor individu, faktor lain, sedangkan transportasi publik adalah
lingkungan, faktor risiko tempat kerja, dan angkutan penumpang yang dilakukan dengan
faktor gerakan tubuh.5,6,7 Keseluruhan faktor ini sistem sewa atau bayar seperti angkot, kereta
harus dicegah untuk meningkatkan kualitas api, bus, angkutan air, dan lain sebagainya.11
kerja dan kepuasan masyarakat terhadap Tujuan utama keberadaan transportasi publik
kinerja dan pelayanan yang diberikan oleh ini adalah menyelenggarakan pelayanan
pengemudi transportasi publik. angkutan yang baik dan layak bagi masyarakat.
Pengemudi, diketahui memiliki risiko
Isi yang tinggi untuk mengalami LBP karena duduk
Tubuh terbentuk atas banyak jaringan yang terlalu lama dan vibrasi dari mesin
dan organ yang masing-masing mempunyai kendaraan bermotor. Selain itu, kondisi kabin
fungsi yang khusus. Salah satu organ manusia kemudi yang sempit tidak memungkinkan bagi
yang sangat penting peranannya dalam tubuh pengemudi untuk menggerakkan anggota
yaitu tulang belakang. Tulang belakang atau tubuhnya secara leluasa, sehingga dalam
vertebrae dirancang untuk mendukung dan waktu yang lama dengan kondisi duduk statis

Majority | Volume 4 | Nomor 7 | Juni 2015 | 20


Muhammad Farras Hadyan I Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Low Back Pain pada Pengemudi Transportasi
Publik

dan mobilitas yang terbatas, akan epidemiologi, didapatkan kesimpulan bahwa


mengakibatkan cedera dan kekakuan pada terdapat tiga faktor besar yang menyebabkan
sendi dan tulang belakang.5 Studi prevalensi terjadinya LBP akibat pekerjaan yaitu faktor
mengenai LBP pada supir bus, supir truk, dan pekerjaan (work factors) dalam hal ini
pekerja yang duduk menetap terindikasi sekitar termasuk faktor risiko tempat kerja seperti
81% di Amerika dan 49% di Swedia mengalami sikap tubuh, posisi tubuh, desain tempat kerja,
LBP selama waktu kerjanya.12 Low back pain repetisi, lama kerja, pekerjaan statis, dan
adalah permasalahan kesehatan yang umum pekerjaan yang memaksakan tenaga. Selain itu,
dimana 50%-70% orang memiliki kemungkinan terdapat faktor individu (personal factors)
mengalami nyeri punggung bawah selama seperti masa kerja, usia, jenis kelamin, posisi
hidupnya.13 kerja, kebiasaan merokok dan obesitas dan
Pada dasarnya, nyeri adalah kondisi faktor lingkungan seperti getaran dan
akibat terjadinya tekanan pada susunan saraf temperatur ekstrem.5
tepi daerah pinggang yang terjepit. Jepitan Pada umumnya, keluhan otot skeletal
pada saraf ini dapat terjadi karena gangguan mulai dirasakan pada usia kerja yaitu 25 tahun.
pada otot dan jaringan sekitarnya, gangguan Keluhan pertama biasanya dimulai pada usia
pada syaraf sendiri, kelainan tulang belakang 35 tahun dan tingkat keluhan terus bertambah
maupun kelainan di tempat lain, misalnya sejalan dengan bertambahnya umur. Hasil
infeksi atau batu ginjal.14 Secara garis besar, penelitian diketahui responden terbanyak
etiologi LBP dapat dihubungkan dengan berumur di atas 29 tahun (berisiko) yaitu
beberapa kondisi seperti proses degeneratif sebanyak 27 orang (81,8%) dan responden
pada vertebra lumbusakralis dan annulus yang berumur 20-29 tahun (tidak berisiko)
fibrosus diskus intervertebralis yang bila sebanyak 6 orang (1,28%).16 Semakin tua usia
tersobek dapat disusul dengan protusio diskus seseorang, maka akan terjadi degenerasi pada
intervertebralis yang akhirnya menyebabkan tulang yang selanjutnya akan timbul kerusakan
hernia nukleus pulposus (HNP). Selain itu ada jaringan. Hasilnya adalah terbentuknya
beberapa penyakit seperti arthritis rheumatoid jaringan parut sehingga terjadi penurunan
dan spondilitis angkilopoetika dengan keluhan stabilitas dan elastisitas tulang dan otot.
sakit punggung dan sakit pinggang yang Faktor individu lainnya yang dikatakan
sifatnya kaku, osteoporosis, kelainan berhubungan dengan kejadian LBP adalah
kongenital seperti adanya lumbalisasi atau kebiasaan merokok. Dalam laporan resmi
adanya enam bukan lima korpus vertebra World Health Organization (WHO), jumlah
lumbalis yang merupakan variasi anatomis, kematian akibat merokok tiap tahun adalah 4,9
tumor, toksik akibat keracunan logam berat, juta orang per tahunnya. Hubungan yang
infeksi, dan masalah psikoneurotik seperti signifikan antara kebiasaan merokok dengan
histeria, depresi atau malingering. 15 keluhan otot pinggang, terutama untuk
Low back pain (LBP) terjadi karena pekerjaan yang memerlukan pengerahan otot,
gangguan biomekanik vertebra lumbal akibat karena nikotin pada rokok dapat menyebabkan
perubahan titik berat badan dengan berkurangnya aliran darah ke jaringan. Selain
kompensasi perubahan posisi tubuh dan akan itu, merokok dapat pula menyebabkan
menimbulkan nyeri. Ketegangan (strain) otot berkurangnya kandungan mineral pada tulang
dan keregangan (sprain) ligamentum tulang sehingga menyebabkan nyeri akibat terjadinya
belakang merupakan salah satu penyebab keretakan atau kerusakan pada tulang.17
utama LBP. Bila seseorang duduk dengan Laki-laki dan perempuan memiliki
tungkai atas berada pada posisi 90, maka risiko yang sama terhadap keluhan nyeri
daerah lumbal akan menjadi mendatar keluar punggung sampai umur 60 tahun, namun pada
yang dapat menimbulkan keadaan kifosis. kenyatannya jenis kelamin seseorang dapat
Keadaan ini terjadi karena sendi panggul yang mempengaruhi timbulnya keluhan LBP, karena
hanya berotasi sebesar 600, mendesak pelvis pada wanita keluhan ini lebih sering terjadi
untuk berotasi ke belakang sebesar 300 untuk misalnya pada saat mengalami siklus
menyesuaikan tungkai atas yang berada pada menstruasi, selain itu proses menopause juga
posisi 900.15 dapat menyebabkan kepadatan tulang
Berdasarkan studi yang dilakukan berkurang akibat penurunan hormon estrogen,
secara klinik, biomekanika, fisiologi, dan sehingga memungkinkan terjadinya LBP.18

Majority | Volume 4 | Nomor 7 | Juni 2015 | 21


Muhammad Farras Hadyan I Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Low Back Pain pada Pengemudi Transportasi
Publik

Faktor lain yang berhubungan dengan kejadian nosiseptor dari nervi nervorum yang
LBP pada pengemudi adalah faktor pekerjaan menimbulkan nyeri inflamasi. Nyeri dirasakan
(work factors) yaitu duduk dalam jangka waktu sepanjang serabut saraf dan bertambah
yang lama dan dalam kondisi yang statis. Posisi dengan peregangan serabut saraf misalnya
duduk dalam jangka waktu yang lama dan karena pergerakan. Kemungkinan kedua,
dalam keadaan yang statis akan sangat penekanan pada serabut saraf. Pada kondisi ini
membebani tulang punggung bawah dan akan terjadi perubahan biomolekuler di mana terjadi
menimbulkan rasa pegal dan lelah pada area akumulasi saluran ion natrium dan ion lainnya.
pinggang, hal ini akan diperberat ketika Penumpukan ini menyebabkan timbulnya
pengemudi duduk dengan posisi yang salah mechano-hotspot yang sangat peka terhadap
atau tidak sesuai postur, maka akan terjadi rangsangan mekanik dan termal.21
ketegangan pada otot-otot daerah pinggang, Setelah mengetahui faktor risiko dan
sehingga rasa lelah akan muncul dengan cepat, patofisiologi pada low back pain, akan diulas
dan jika terus berulang dengan kondisi mengenai tatalaksana LBP secara singkat.
tersebut, maka nyeri akan muncul.19 Namun, Pengobatan terhadap LBP dibagi menjadi dua
pada penelitian deskriptif analitik tahap yaitu pada kedatangan pertama dan
menggunakan pearson correlation yang kedatangan kedua.22 Pada kedatangan
dilakukan kepada pengemudi bus kota di pertama, dilakukan edukasi pada pasien untuk
terminal Giwangan, menunjukkan hubungan menghindari tidur terlalu lama dan segera
yang tidak signifikan antara lamanya posisi melakukan aktifitas normal sehari-hari,
duduk dengan keluhan subyektif LBP pada sarankan kepada pasien untuk menghindari
pengemudi bus kota. posisi membungkuk. Selain itu, untuk
Faktor lingkungan yang paling menangani nyeri, diberikan NSAID seperti
berpengaruh dan berhubungan erat dengan asetaminofen atau ibuprofen. Pertimbangkan
pengemudi transportasi publik adalah getaran pemberian terapi opioid jangan pendek bila
yang dirasakan oleh seluruh tubuh, yang nyeri semakin memburuk dan rujukan untuk
berasal dari sumber mesin yang dimiliki stabilisasi tulang dengan metode terapi fisik
kendaraan bermotor. Berdasarkan penelitian McKenzie.22 Pada saat kedatangan kedua,
Youani Nusa et al terhadap keluhan sistem sekitar dua sampai empat minggu setelah
muskuloskeletal pada supir bus trayek Manado kunjungan pertama, dan keluhan belum
ke Langowan, didapatkan hasil yang signifikan membaik, maka pertimbangkan pemberian
dengan hubungan yang kuat antara getaran obat analgesik yang lebih kuat atau rujukan
dengan keluhan muskuloskeletal.20 Hal ini kepada spesialis atau subspesialis apabila
dijelaskan bahwa frekuensi getaran diluar keluhan tulang belakang semakin parah.3
ambang batas toleransi tubuh yaitu di atas 4 Hz
dapat mempengaruhi beberapa organ seperti Ringkasan
dinding perut dan dada atau gangguan tulang, Berdasarkan pembahasan di atas,
otot dan jaringan ikat bagian punggung.20 pengemudi transportasi publik, sangat berisiko
Patofisiologi yang dapat menjelaskan terkenal keluhan muskuloskeletal berupa low
keluhan nyeri punggung bawah ini dimulai back pain (LBP). LBP merupakan nyeri pada
karena respon tubuh dengan mengeluarkan punggung bagian bawah yang dapat
mediator inflamasi akibat faktor-faktor di atas, diakibatkan oleh berbagai sebab yang
sehingga jaringan otot atau tulang yang cedera menimbulkan trauma pada vertebrae dan saraf
memicu pengeluaran sitokin pro inflamasi yang di sekitarnya. Disamping etiologi myogenik
akan menimbulkan persepsi nyeri. Mekanisme yang menyebabkan kerusakan pada tulang,
nyeri merupakan proteksi yang bertujuan otot dan jaringan lunak pada tulang belakang,
untuk mencegah pergerakan sehingga proses terdapat berbagai faktor risiko yang
penyembuhan dimungkinkan. Salah satu menyebabkan keluhan pada pengemudi antara
bentuk proteksi adalah spasme otot, yang lain faktor individu, faktor pekerjaan dan
selanjutnya dapat menimbulkan iskemia.21 tempat kerja, faktor lingkungan dan faktor
Iritasi neuropatik pada serabut saraf gerakan tubuh.
dapat menyebabkan dua kemungkinan.
Pertama, penekanan hanya terjadi pada
selaput pembungkus saraf yang kaya

Majority | Volume 4 | Nomor 7 | Juni 2015 | 22


Muhammad Farras Hadyan I Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Low Back Pain pada Pengemudi Transportasi
Publik

Simpulan Back Pain Among Professional Bus Drivers


Terdapat beberapa faktor yang : Ergonomic and Occupational
mempengaruhi kejadian low back pain (LBP) Psychosocial Risk Factors. Imaj. 2010; 2
pada pengemudi transportasi publik.
13. Van Tulder MW, Koe BW. Low Back Pain
and Sciatica. Clin Evid. 2001; 6: 8643.
Daftar Pustaka
14. Purba JS, Ng DS. Nyeri Punggung Bawah:
1. Susanto B & Danang P. 1-2-3 Langkah:
Patofisiologi, Terapi Farmakologi dan Non
Langkah Kecil yang Kita Lakukan Menuju
Farmakologi Akupuntur. Medicinus;
Transportasi yang Berkelanjutan. Majalah
2008.
Transportasi Indonesia. Jakarta. 2004; 6:
15. Samara D. Lama dan Sikap Duduk sebagai
85 89.
Faktor Risiko Terjadinya Nyeri Pinggang
2. Albar Z. Gangguan Muskuloskeletal Akibat Bawah. 2005; 23 (2): 637.
Kerja. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 16. Tarwaka. Ergonomi untuk Keselamatan
Internal Publishing. Jakarta; 2009. Kesehatan Kerja dan Produktivitas.
3. Tarwaka. Ergonomi untuk Keselamatan Surakarta: Uniba Press; 2004.
Kesehatan Kerja dan Produktivitas. 17. Trimunggara. Faktor Faktor yang
Surakarta: Uniba Press; 2004.
Mempengaruhi Keluhan Low Back Pain
4. Widyastuti R. Analisa Pengaruh Aktivitas
Kerja dan Beban Angkat Terhadap pada Kegiatan Mengemudi Tim Ekspedisi
Kelelahan Muskuloskeletal. Gema Teknik. PT. Enseval Putera Megatrading Jakarta
2009; 2: 289. Tahun 2010. Jakarta: Jurnal Ergonomi
5. Armstrong. Element of Ergonomics Indonesia; 2010.
Programs a Primer Based on Workplace 18. Valeri TS, Nikolov, Miroslava PP, Nikola
Evaluations of Musculoskeletal Disorders. VK. Obesity and Low Back Pain In Post
US Departement of Health and Human Menopausal Women. Medical University
Service NIOSH. America; 2009. Pleven; 2009.
6. Pope. Review of Studies on Seated Whole 19. Aulia RG. Model Korset dengan Bahan
Body Vibration and LBP. Departement of Dasar Support Bambu untuk Mengurangi
Envirnmental and Occupational Mediine Nyeri LBP pada Pengemudi Bus di Kota
University of Aberdeen. Scotland; 1999. Surakarta. Fakultas Ilmu Kesehatan UMS;
7. Rahmaniyah D. Analisa Pengaruh Aktifitas 2012.
Kerja dan Beban Angkat Terhadap 20. Nousa Y. Hubungan Antara Umur, Lama
Kelelahan Muskuloskeletal. 2007; 10 (2). Kerja dan Getaran dengan Keluhan Sistem
8. Subiyono HS. Profil Antropo Metrik Tulang Muskuloskeletal pada Sopir Bus Trayek
Belakang Pada Pekerja Konveksi Bagian Manado Langowan di Terminal
Menjahit Dengan Posisi Duduk. KEMAS. Karombasan Manado; 2013.
Edisi Juli Desember. 2008; 4 (1). 21. Tunjung R. Diagnosis dan Penatalaksanaan
9. OSHA. Ergonomics: The Study of Work. Nyeri Punggung Bawah di Puskesmas.
New York Departement of Labour 2009.
Occupational Safety and Health dokterblog.wordpress.com/2009/05/19/di
Administration; 2000. agnosis-dan-penatalaksanaan-nyeri-
10. Suzilawati. Batu Ginjal Bukan Satu punggung-bawah-di-puskesmas/ [Diakses
Satunya Pemicu Nyeri Pinggang. Bandung: 19 Juni 2015]
Harian Pikiran Rakyat. 2005; 5 22. Casazza B. Diagnosis and Treatment of
11. Warpani S. Merencanakan Sistem Acute Low Back Pain. American Family
Physician. 2012; 85: 343-50.
Perangkutan.Bandung. ITB; 1990.
12. Alperovitch D, Santo Y P, Masharawi, Y PT,
Katz-Leuer, Diana U & Kalichman L. Low

Majority | Volume 4 | Nomor 7 | Juni 2015 | 23


Muhammad Farras Hadyan I Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Low Back Pain pada Pengemudi Transportasi
Publik

Majority | Volume 4 | Nomor 7 | Juni 2015 | 24

Anda mungkin juga menyukai