Distribusi Sampling Kelompok 2

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 23

DISTRIBUSI SAMPLING

KELOMPOK 2

ALFAJRIAH
DEWI SURYANI
FARID KAN Z.
RAHMAD FIKRI
RENDI FRANS W.
RIFANI INDRA P.
A.POPULASI DAN SAMPEL

 Populasi : totalitas dari semua objek/


individu yg memiliki karakteristik tertentu,
jelas dan lengkap yang akan diteliti
 Sampel : bagian dari populasi yang diambil
melalui cara-cara tertentu yg juga memiliki
karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yg
dianggap bisa mewakili populasi
METODE SAMPLING
Metode Sampling ada 2 :
A.Sampling Random
1. Simple Random Sampling
Semua unsur dari populasi mempunyai kesempatan
yang sama untuk dipilih sebagai anggota sampel.
Anggota sampel dipilih secara acak dengan cara:
• Pengundian menggunakan nomor anggota sebagai
nomor undian
• Menggunakan table angka random (bilangan acak)
berdasarkan nomor anggota
2.Stratified Random Sampling

• Adalah bentuk sampling random yang populasi atau


elemen populasinya dibagi dalam kelompok –
kelompok yang disebut strata.
Contoh: Sebuah populasi terdiri atas 500 pedagang
kaki lima, dengan komposisi 200 pedagang makanan,
150 pedagang barang mainan, 100 pedagang
kerajinan, dan 50 pedagang rokok. Jika 20 pedagang
kaki lima itu hendak dijadikan sampel, tentukan
banyaknya sampel tiap stratum.
3. Cluster Sampling

• Populasi dikelompokkan menjadi sub-sub


populasi secara bergrombol (cluster)
• Dari sub populasi selanjutnya dirinci lagi menjadi
sub-populasi yang lebih kecil
• Anggota dari sub populasi terakhir dipilih secara
acak sebagai sampel penelitian
B.Non Probability Sampling
1. Quota Sampling

Metode memilih sampel yang mempunyai ciri-ciri tertentu dalam


jumlah atau quota yang diinginkan

Contoh: Akan diteliti mengenai manfaat penggunaan internet pada


peningkatan kualitas proses belajar mengajar pada mata kuliah tertentu,
Peneliti menentukan quota untuk masing-masing sampel:

Jumlah mahasiswa = 50 orang


Jumlah dosen = 5 orang
Jumlah mata kuliah = 3 matakuliah
Sehingga diperoleh 150 mahasiswa dan15 dosen sebagai sampel
penelitian untuk 3 mata kuliah yang memanfaatkan internet dalam
proses belajar mengajarnya
2. Sampling Pertimbangan

Sampling Pertimbangan Adalah bentuk sampling


nonrandom yang pengambilan sampelnya ditentukan oleh
peneliti berdasarkan pertimbangan atau
kabijaksanaannya.

3. Sampling Seadanya

Adalah bentuk sampling non random yang pengambilan


sampelnya dilakukan seadanya atau berdasarkan
kemudahannya mendapatkan data yang diperlukan
Tehnik Penentuan Jumlah Sampel

1. Pengambilan sampel dengan pengembalian

n
N
contoh:
Untuk populasi berukuran 4 dengan anggota
anggotanya A,B,C,D, dan sampel yang diambil
berukuran 2 maka banyaknya sampel yang
mungkin dapat diambil adalah 4²=16
2. Pengambilan sampel tanpa pengembalian

contoh:
untuk populasi berukuran 5 dengan anggota
anggotanya A,B,C,D,E, dan sampel yang
diambil berukuran 2 ,maka banyaknya sampel
yang mungkin dapat diambil adalah
=10 buah
Distribusi Sampling
 Distribusi dari besaran-besaran statistik spt
rata-rata, simpangan baku, proporsi yg
mungkin muncul dr sampel-sampel
 Jenis-jenis Distribusi Sampling
1. Distribusi Sampling Rata-rata
2. Distribusi Sampling Proporsi
3. Distribusi Sampling yang Lain
Distribusi Sampling Rata-rata
a. Pemilihan sampel dari populasi
terbatas
1. Utk pengambilan sampel tanpa pengembalian
atau n/N > 5%
x  
 N n
x 
n N 1
2. Utk pengambilan sampel dgn pengembalian atau
n/N ≤ 5%
x  

x 
n
contoh:
Tokoh UNDUR UNDUR memiliki 5 Karyawan
A,B,C,D,E dengan upah perjam: 2,3,3,4,5. Jika upah
yang diperoleh dianggap sebagai populasi, tentukan:
(tanpa Pengembalian)
a. Rata-rata sampel 2 unsur
b. Rata-rata dari rata-rata sampel
c. Simpangan baku dari rata sampel
Banyaknya sampel yang mungkin adalah
5!
C2 
5

2! (5  2)! = 10 buah
Ke-10 sampel itu adalah;
1 .2;3 6. 3;4
2. 2;3 7. 3;5
3. 2;4 8. 3;4
4. 2;5 9. 3;5
5. 3;3 10. 4;5
a. Rata rata sampelnya adalah;
sampel 1=2,5 sampel 6=3,5
sampel 2=2,5 sampel 7=4
sampel 3=3 sampel 8=3,5
sampel 4=3,5 sampel 9=4
sampel 5=3 sampel 10=4,5
b. Rata-rata dari sampel
µ = 2+3+3+4+5 = 3.4
5
c. Simpangan baku
2 2
σ² = (2 − 3,4)² + 3 − 3,4 + 3 − 3,4 +
4 − 3,4 2 + 5 − 3,4 2
σ =1,02

 N n
x 
n N 1 =0,62
1.02 52
x 
2 5 1
b. Pemilihan sampel dari populasi yg tidak terbatas

x   dan x 
n

c. Daftar distribusi normal untuk distribusi sampling


rata-rata
1. Utk populasi terbatas atau n/N > 5%
X 
Z 
 N n
n N 1

2. Utk populasi tdk terbatas atau n/N ≤ 5%

X  
Z 

n
SOAL
 Upah per jam pekerja memiliki rata-rata Rp.500,-
perjam dan simpangan baku Rp.60,-. Berapa
probabilitas bahwa upah rata-rata 50 pekerja yang
merupakan sampel random akan berada diantara
510,- dan 520,- ?
Diket:
µ = 500; 𝜎 =60,- ; n = 50 ; X = 510 dan 520

=60/√50
=8,485
Z=X-𝜇/simp.baku

Untuk X = 510 maka Z = 510-500/8,485


=1,18
Untuk X = 520 maka Z =520-500/8,485
=2,36

P (1.18 < Z < 2,36) = P (0<Z<2,36) – P(0<Z<1.18)


= 0.4909 – 0.3810
= 0.1099
Distribusi Sampling
Proporsi

 Distribusi sampling dari proporsi adalah distribusi


proporsi-proporsi dari seluruh sampel acak berukuran
n yang mungkin yang dipilih dari sebuah populasi
Distribusi Sampling Proporsi
X
 Proporsi dr populasi dinyatakan P
N

X
 Proporsi utk sampel dinyatakan p
n
1. Utk pengambilan sampel dgn pengembalian atau
jika ukuran populasi besar dibandingkan dgn
ukuran sampel yaitu n/N ≤ 5%

p  P
P(1  P)
p 
n
2. Utk pengambilan sampel tanpa pengembalian
atau jika ukuran populasi kecil dibandingkan
dgn ukuran sampel yaitu n/N > 5%
p  P
P(1  P) N  n
p 
n N 1
Distribusi Sampling yang Lain
a. Distribusi sampling beda dua rata-rata
1. Rata-rata

2. Simpangan baku

3. Untuk n1 dan n2 dgn n1, n2 > 30


b. Distribusi sampling beda dua proporsi
1. Rata-rata
 P1P2  P1  P2
2. Simpangan baku  
P1 (1  P1 ) P2 (1  P2 )

P1 P 2
n1 n2

3. Untuk n1 dan n2 dgn n1, n2 ≥ 30

( p1  p 2 )  ( P1  P2 )
Z
 P1 P 2
X1 X 2
p1  p 2  
n1 n2

Anda mungkin juga menyukai