Anda di halaman 1dari 34

MINGGU POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN

1 PENDAHULUAN 1. Pemahaman Pengetahuan Geo Fisik


2. Prinsip Pengetahuan Geografi dan
Lingkungan Fisik Regional
3. Proses Terbentuknya Bumi
4. Proses dan Interaksi Kebumian
1 PEMAHAMAN PENGETAHUAN GEOFISIK
(a). Merupakan Elemen penting Rupa bumi dan Jagat Raya
termasuk proses dan sistemnya (kebumian, tata air dan udara).
(b). Proses dan sistem kebumian, meliputi telaah
1. Diastrofisme (Pergeseran)  berbagai bentuk rupa bumi
2. Gradasi (Pengkikisan)  erosi tanah dan kimia
3. Agradasi (Pengendapan)  material pengkikisan
4. Volkanisme (Meluapnya larva) proses pembentukan
5. Pembentukan Atol (Pulau karang)  proses pembentukan
muka bumi yang dilakukan oleh biota laut
(c). Proses sistem tata air, termasuk telaah iklim dan tata air dan
perairan laut.
(d). Proses dan sistem udara, meliputi telaah tatanan pelapisan udara
(troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer, dan eksosfer)
CIRI PENGETAHUAN GEO FISIK

(a). Menelaah fenomena proses dan sistem alam dari


ketiga elemen Jagat Raya (Kebumian, Udara dan Air).

(b). Fenomena alam yang terjadi merupakan sebab-akibat


dari kejadian-kejadian dari ketiga sistem tsb, hingga
saling mempengaruhi satu dengan lainnya.

(c). Mengungkap dan menelaah fenomena Geo-fisik


yang meliputi proses dan sistem dari ke-3 elemen
(kebumian, udara dan keairan), secara menyeluruh
merupakan pengetahuan Geografi.
MENGAPA PERLU PENG. GEO-FISIK:

(a). Keseimbangan alam (Jagat Raya) dipengaruhi oleh 3


sistem (ekosistem, sosio sistem, dan teknosistem).
dimana sosio dan tekno sistem, selalu mendesak
sistem alam.

(b). Sistem dan proses alam sebagai indikator kunci


stabilitas sistem Kebumian. Sistem manusia dan
teknologinya sebagai indikator kunci
kualitas sistem Kebumian. Kedua indikatior tersebut
sangat memerlukan keseimbangan, agar tidak
menimbulkan ketimpangan terhadap alam semesta.
2 PRINSIP PENGETAHUAN GEOGRAFI
GEOGRAFI FISIK
1. Geology
2. Geomorfology PHYSICAL GEOGRAHY:
3. Pedologi study and synthesis of
4. Hidrology the important elements
5. Climatology of Man’s physical
6. Meteorology environment.
7. Oseanography
8. Plant Ecology
9. Biogeography BIOSPHERE:
Total of all form of
PRINSIP living organisms of our
PENGETAHUAN GEOGRAFI MANUSIA planet
GEOGRAFI 1. Geo Penduduk
2. Geo Ekonomi
1. Ekologi
3. Geo Sejarah 2. Ekosistem
4. Geo Politik 3. Mata rantai Makanan
A. Produksi primer
B. Konsumer
GEOGRAFI REGIONAL
Tidak ditelaah
SEKALA WAKTU DAN RUANG DALAM GEOGRAFI
ELEMEN GEO-FISIK
PHYSICAL
GEOGRAPHY ELEMEN GEO-FISIK

1. Kebumian
GEOGRAFI FISIK A. Geologi
1. Geology B. Geomorfologi
2. Geomorfology C. Pedologi
Study and synthesis of
the important elements
3. Pedologi 2. Iklim
4. Hidrology
of Man’s physical
5. Climatology
A. Klimatologi
environment.
6. Meteorology B. Metrologi
7. Oseanography 3. Keairan
8. Plant Ecology A. Hidrologi
9. Biogeography B. Oceanografi

T = f (Bi, Rf, W, Ik, 0) 4. Kehidupan


A.Plan Ecology
B. Biogeografi
1. Proses Pembentukan Tanah
2. Karakteristik Bentang Alam
3 PROSES PEMBENTUKAN MUKA BUMI
Tenaga Pembentuk (+)

Tenaga Perusak (-)

BATUAN
1. Batuan Beku (Kristalin)
2. Batuan Metamorf
3. Batuan Sedimen

PROSES
1. Diastrofisme (Pergeseran)  berbagai bentuk rupa bumi
2. Gradasi (Pengkikisan)  erosi tanah dan kimia
3. Agradasi (Pengendapan)  material pengkikisan
4. Volkanisme (Meluapnya larva) proses pembentukan
5. Pembentukan Atol (Pulau karang)  proses pembentukan muka bumi
yang dilakukan oleh biota laut.
4 PROSES INTERAKSI KEBUMIAN

Lambat
Kristal Besar
Suhu bumi rendah LELEHAN Pembekuan
BATUAN BEKU
Akibat gerakan-gerakan bumi

BENDA CAIR
Cepat
Suhu dan tekanan tinggi LELEHAN Kristal kecil
BENDA CAIR (Granit, Andesit)

BATUAN
METAMORF
(Pualam, Sabak)
1. Patahan 6. Plateau
2. Lipatan 7. Volkanisme Proses degradasi
3. Fleksar
4. Cembungan 8. Antesedensi
5. Cekungan 9. Atol
BATUAN
ENDAPAN
1. Patahan  Terjadi pada batuan beku yang butiran kristalnya besar.
Bagian patahan yang rendah  graben, dan bagian yang terangkat
 horst. Contoh  sepanjang bukit barisan, dan Danau Singkarak,
Toba, dan Manijau.
2. Lipatan  Umunya bahanya adalah batuan endapan, karena
memiliki sifat lentur. Bagian lipatan yang rendah disebut Sinklinal,
dan bagian yang tinggi disebut Antiklinal. Contoh Pegunungan
kapur utara sepanjang Citerep, Jatiluhur dan perbukitan di selatan
Palimanan.
3. Fleksur  Dicirikan oleh kondisi dimana Sinklinal berdekatan
dengan Graben. Contoh Batangtoru (Toba).
4. Cembungan (dome)  proses pembentukan lipatan akan tetapi
bentuknya membulat. Contoh Pegunungan Sewu Jogyakarta.
5. Cekungan (basin)  proses pembentukan lipatan sama dengan
Cembungan, akan tetapi lenturan kulit bumi pada Cembungan
melentur ke atas, sedangkan pada Cekungan melentur ke bawah.
Contoh Pegunungan Solo-Jogyakarta.
6. Plateau  Permukaan datar dan luas, bahanya batuan endapan
atau metamorfose, akan tetapi dicirikan oleh bagian tepi dan atau
pinggirnya terjal.
7. Volkanisme  Meluapnya magma dari perut bumi dalam bentuk
gas, abu, debu, kerikil dan batu-batu besar. Benda-benda tersebut
membentuk kerucut sebagai gunung-gunung api.
8. Antesedensi  Pengangkatan muka bumi yang terjadi secara
bertahap (pelan-pelan). Kikisan sungai sering lebih cepat
dibandingkan pengangkatan, sehingga tampak seolah-olah sungai
mengali ke lokasi yang lebih tinggi.
9. Atol  Sebagai sebuah pulau kecil dimana bagian daratannya
melingkari air.
Tenaga Perusak (-)

Proses Kikisan
Oleh Air PENGENDAPAN

BENTUK ENDAPAN
1. Endapan pada belokan dalam sungai 5. Delta
2. Beting dan Gosong 6. Tanggul Pantai
3. Tanggul sungai 7. Endapan Pasir atau lumpur
4. Sungai mati
Tenaga Perusak (-)
1 Patahan Rektangular
2 Lipatan Tralis
PELAPUKAN 3 Fleksar Pth & Lipat
BATUAN Anular / radial
4 Cembungan
5 Cekungan Sinklinal
Proses Perusakan 6 Plateau S. Bertebing
Oleh Air 7 Volkanisme Radial

1.Kikisan Mekanik 8 Antesedensi --


9 Atol --
2.Kikisan Kimia

BATUAN DASAR MORFOLOGI SUNGAI Pola Tata Air


& TANAH
E. MORFOLOGI SUNGAI
A B C B A

E
D Keterangan :
H A = penyangga tepian sungai
B = bantaran sungai
C = badan sungai
F D = tebing sungai
E = batas tinggi air semu
F = dasar sungai
G = vegetasi riparian
H = tinggi aliran sungai normal
1. Alur sungai
Adalah bagian dari muka bumi yang selalu berisi air yang mengalir yang
bersumber dari aliran limpasan, aliran sub surface run-off, mata air dan
air bawah tanah (base flow). Alur sungai dibatasi oleh bantuan keras,
dan berfungsi sebagai tanggul sungai.
2. Gradien sungai
Dasar sungai dari hulu ke hilir memperlihatkan perbedaan tinggi (elevasi).
Pada jarak tertentu atau keseluruhan sering disebut dengan istilah
“gradien sungai” yang memberikan gambaran berapa presen rataan
kelerengan sungai dari bagian hulu kebagian hilirnya. Besaran nilai
gradien berpengaruh besar terhadap laju aliran air.
3. Bantaran sungai
Merupakan bagian dari struktur sungai yang sangat rawan. Terletak
antara badan sungai dengan tanggul sungai, mulai dari tebing sungai
hingga bagian yang datar. Peranan fungsinya cukup efektif sebagai
penyaring (filter) nutrien, menghambat aliran permukaan dan pengendali
besaran laju erosi. Bantaran sungai merupakan habitat tetumbuhan
yang spesifik (vegetasi riparian), yaitu tetumbuhan yang komunitasnya
tertentu mampu mengendalikan air pada saat musim penghujan dan
kemarau.
4. Tebing sungai
Bentang alam yang menghubungkan antara dasar sungai dengan
tanggul ungai disebut dengan “tebing sungai”. Tebing sungai umumnya
membentuk lereng atau sudut lereng, yang sangat tergantung dari
bentuk medannya. Semakin terjal akan semakin besar sudut lereng yang
terbentuk. Tebing sungai merupakan habitat dari komunitas vegetasi
riparian, kadangkala sangat rawan longsor karena batuan dasarnya
sering berbentuk cadas.
5. Profil sungai
Periode muda, terdapat di daerah hulu sungai, yang mempunyai
ketinggian relief yang cukup besar. Ciri spesifiknya terdapatnya sayatan
sungai yang dalam, disebabkan oleh penorehan air yang kuat dari air
yang mengalir cepat dan daya angkut yang besar. Erosi tegak sering
dijumpai, sehingga lembah curam berbentuk huruf (V) sering juga
ditemukan.
Periode dewasa, dijumpai di bagian tengah sungai, yang dicirikan
dengan pengurangan kecepatan aliran air, karena ketinggian relief yang
berkurang. Daya angkut berkurang, dan mulai timbul pengendapan di
beberapa tempat yang relatif datar. Keseimbangan antara kikisan dan
pengendapat mulai tampak, sehingga di beberapa tempat mulai terjadi
akumulasi material; arus akan berbelok-belok, karena endapan yang
mengeras, dan di tempat endapan inilah yang sering terjadi meander.
Periode tua, di daerah hilir dengan ketinggian rendah, yang dicirikan tidak
terjadi erosi tegak, dan daya angkut semakin berkurang, sehingga
merupakan pusat-pusat pengendapan. Tekanan air laut di bagian muara
sungai sering menyebabkan delta.

6. Pola Aliran sungai


(1).Pola denditrik, bentuknya menyerupai garis-garis pada penampang
daun, terdapat di struktur batuan beku, pada pengunungan dewasa.
(2).Pola retangular; umumnya terdapat di struktur batuan beku, biasanya
lurus mengikuti struktur patahan, dimana sungainya saling tegak lurus
(3).Pola trellis, pola ini berbentuk kuat mengikuti lipatan batuan sedimen.
Pada pola ini terpadapt perpaduan sungai konsekwen dan subsekwen.
(4).Pola radial, pola ini berbentuk mengikuti suatu bentukan muka bumi
yang cembung, yang merupakan asal mula sungai konsekwen.
7. Genetik Sungai
(a). Sungai konsekwen, yaitu sungai yang bagian tubuhnya
mengalir mengikuti kemiringan lapisan batuan yang dilaluinya.
Contoh S. Cipanas, Sungai Cacaban.
(b).Sungai Subsekwen, yaitu sungai yang mengalir pada lapisan
batuan yang lunak, dan biasanya merupakan sungai yang tegak
lurus terhadap sungai konsekwen.
(c).Sungai Obsekwen, adalah sungai yang mengalir berlawanan
dengan kemiringan lapisan batuan, atau sungai yang mengalir
dan berlawanan dengan sungai konsekwen.
(d).Sungai antiseden, sungai yang mengalir melalui patahan,
dengan adanya teras,
F. GEOLOGI DAN KAWASAN LINDUNG
Geologi: Ilmu tentang Bumi yang mempelajari materi (batuan)
dan proses-proses pembentukannya.
Materi Bumi
Batuan

Mineral

Mineral ekonomis (mineral logam: emas, perak, bijih besi, dll),


Mineral industri (batu gamping, marmer, zeolit, sirtu, dll)
dan sumber daya energi (minyak dan gas bumi, batu bara,
uranium, dll)

Eksploitasi/penambangan  Geologi (pada awalnya)


dituduh sebagai bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan
Batu bara

Gas Bumi
Materi Bumi
Batuan

Lapisan Akifer

Sumber daya air (air bersih) dan energi (PLTA, panas bumi)
yang terbarukan (renewable resources)

Kawasan geologis yang perlu dilindungi


kelangsungannya
(gunung api, karst, daerah resapan lain)
Kawah G. Ciremai

Karst
Materi Bumi
Batuan

Batuan langka, membentuk bentang alam unik,


dimanfaatkan manusia secara berkelanjutan

Pusaka Bumi untuk ilmu pengetahuan dan budaya/sejarah


 pendidikan, kebudayaan, pariwisata

Aspek geologi yang perlu dilindungi:


(Kawasan geologi tertentu, karst, dll)
Bukit Pawon (karst Citatah):
Situs Gua Pawon dengan
Fosil manusia berumur 9,5 ribu th yl

Kawasan Ciletuh:
Sisa penunjaman kerak
Zaman Kapur (65 juta th yl)
Karst Citatah, Padalarang,
Bandung Barat
Proses di Bumi
Tektonik, vulkanik, eksogen

Bencana alam
(Gempabumi, tsunami, letusan gunung api, lahar,
banjir bandang, banjir, erosi, longsor

Tata ruang kawasan (daerah rawan bencana gempa bumi,


tsunami,rawan bencana letusan gunung api, banjir, longsor
 Sempadan pantai dan sungai

Kawasan geologis yang perlu dilindungi


untuk menyelamatkan manusia penghuninya
Tambang di hutan lindung

Anda mungkin juga menyukai