1. Kebumian
GEOGRAFI FISIK A. Geologi
1. Geology B. Geomorfologi
2. Geomorfology C. Pedologi
Study and synthesis of
the important elements
3. Pedologi 2. Iklim
4. Hidrology
of Man’s physical
5. Climatology
A. Klimatologi
environment.
6. Meteorology B. Metrologi
7. Oseanography 3. Keairan
8. Plant Ecology A. Hidrologi
9. Biogeography B. Oceanografi
BATUAN
1. Batuan Beku (Kristalin)
2. Batuan Metamorf
3. Batuan Sedimen
PROSES
1. Diastrofisme (Pergeseran) berbagai bentuk rupa bumi
2. Gradasi (Pengkikisan) erosi tanah dan kimia
3. Agradasi (Pengendapan) material pengkikisan
4. Volkanisme (Meluapnya larva) proses pembentukan
5. Pembentukan Atol (Pulau karang) proses pembentukan muka bumi
yang dilakukan oleh biota laut.
4 PROSES INTERAKSI KEBUMIAN
Lambat
Kristal Besar
Suhu bumi rendah LELEHAN Pembekuan
BATUAN BEKU
Akibat gerakan-gerakan bumi
BENDA CAIR
Cepat
Suhu dan tekanan tinggi LELEHAN Kristal kecil
BENDA CAIR (Granit, Andesit)
BATUAN
METAMORF
(Pualam, Sabak)
1. Patahan 6. Plateau
2. Lipatan 7. Volkanisme Proses degradasi
3. Fleksar
4. Cembungan 8. Antesedensi
5. Cekungan 9. Atol
BATUAN
ENDAPAN
1. Patahan Terjadi pada batuan beku yang butiran kristalnya besar.
Bagian patahan yang rendah graben, dan bagian yang terangkat
horst. Contoh sepanjang bukit barisan, dan Danau Singkarak,
Toba, dan Manijau.
2. Lipatan Umunya bahanya adalah batuan endapan, karena
memiliki sifat lentur. Bagian lipatan yang rendah disebut Sinklinal,
dan bagian yang tinggi disebut Antiklinal. Contoh Pegunungan
kapur utara sepanjang Citerep, Jatiluhur dan perbukitan di selatan
Palimanan.
3. Fleksur Dicirikan oleh kondisi dimana Sinklinal berdekatan
dengan Graben. Contoh Batangtoru (Toba).
4. Cembungan (dome) proses pembentukan lipatan akan tetapi
bentuknya membulat. Contoh Pegunungan Sewu Jogyakarta.
5. Cekungan (basin) proses pembentukan lipatan sama dengan
Cembungan, akan tetapi lenturan kulit bumi pada Cembungan
melentur ke atas, sedangkan pada Cekungan melentur ke bawah.
Contoh Pegunungan Solo-Jogyakarta.
6. Plateau Permukaan datar dan luas, bahanya batuan endapan
atau metamorfose, akan tetapi dicirikan oleh bagian tepi dan atau
pinggirnya terjal.
7. Volkanisme Meluapnya magma dari perut bumi dalam bentuk
gas, abu, debu, kerikil dan batu-batu besar. Benda-benda tersebut
membentuk kerucut sebagai gunung-gunung api.
8. Antesedensi Pengangkatan muka bumi yang terjadi secara
bertahap (pelan-pelan). Kikisan sungai sering lebih cepat
dibandingkan pengangkatan, sehingga tampak seolah-olah sungai
mengali ke lokasi yang lebih tinggi.
9. Atol Sebagai sebuah pulau kecil dimana bagian daratannya
melingkari air.
Tenaga Perusak (-)
Proses Kikisan
Oleh Air PENGENDAPAN
BENTUK ENDAPAN
1. Endapan pada belokan dalam sungai 5. Delta
2. Beting dan Gosong 6. Tanggul Pantai
3. Tanggul sungai 7. Endapan Pasir atau lumpur
4. Sungai mati
Tenaga Perusak (-)
1 Patahan Rektangular
2 Lipatan Tralis
PELAPUKAN 3 Fleksar Pth & Lipat
BATUAN Anular / radial
4 Cembungan
5 Cekungan Sinklinal
Proses Perusakan 6 Plateau S. Bertebing
Oleh Air 7 Volkanisme Radial
E
D Keterangan :
H A = penyangga tepian sungai
B = bantaran sungai
C = badan sungai
F D = tebing sungai
E = batas tinggi air semu
F = dasar sungai
G = vegetasi riparian
H = tinggi aliran sungai normal
1. Alur sungai
Adalah bagian dari muka bumi yang selalu berisi air yang mengalir yang
bersumber dari aliran limpasan, aliran sub surface run-off, mata air dan
air bawah tanah (base flow). Alur sungai dibatasi oleh bantuan keras,
dan berfungsi sebagai tanggul sungai.
2. Gradien sungai
Dasar sungai dari hulu ke hilir memperlihatkan perbedaan tinggi (elevasi).
Pada jarak tertentu atau keseluruhan sering disebut dengan istilah
“gradien sungai” yang memberikan gambaran berapa presen rataan
kelerengan sungai dari bagian hulu kebagian hilirnya. Besaran nilai
gradien berpengaruh besar terhadap laju aliran air.
3. Bantaran sungai
Merupakan bagian dari struktur sungai yang sangat rawan. Terletak
antara badan sungai dengan tanggul sungai, mulai dari tebing sungai
hingga bagian yang datar. Peranan fungsinya cukup efektif sebagai
penyaring (filter) nutrien, menghambat aliran permukaan dan pengendali
besaran laju erosi. Bantaran sungai merupakan habitat tetumbuhan
yang spesifik (vegetasi riparian), yaitu tetumbuhan yang komunitasnya
tertentu mampu mengendalikan air pada saat musim penghujan dan
kemarau.
4. Tebing sungai
Bentang alam yang menghubungkan antara dasar sungai dengan
tanggul ungai disebut dengan “tebing sungai”. Tebing sungai umumnya
membentuk lereng atau sudut lereng, yang sangat tergantung dari
bentuk medannya. Semakin terjal akan semakin besar sudut lereng yang
terbentuk. Tebing sungai merupakan habitat dari komunitas vegetasi
riparian, kadangkala sangat rawan longsor karena batuan dasarnya
sering berbentuk cadas.
5. Profil sungai
Periode muda, terdapat di daerah hulu sungai, yang mempunyai
ketinggian relief yang cukup besar. Ciri spesifiknya terdapatnya sayatan
sungai yang dalam, disebabkan oleh penorehan air yang kuat dari air
yang mengalir cepat dan daya angkut yang besar. Erosi tegak sering
dijumpai, sehingga lembah curam berbentuk huruf (V) sering juga
ditemukan.
Periode dewasa, dijumpai di bagian tengah sungai, yang dicirikan
dengan pengurangan kecepatan aliran air, karena ketinggian relief yang
berkurang. Daya angkut berkurang, dan mulai timbul pengendapan di
beberapa tempat yang relatif datar. Keseimbangan antara kikisan dan
pengendapat mulai tampak, sehingga di beberapa tempat mulai terjadi
akumulasi material; arus akan berbelok-belok, karena endapan yang
mengeras, dan di tempat endapan inilah yang sering terjadi meander.
Periode tua, di daerah hilir dengan ketinggian rendah, yang dicirikan tidak
terjadi erosi tegak, dan daya angkut semakin berkurang, sehingga
merupakan pusat-pusat pengendapan. Tekanan air laut di bagian muara
sungai sering menyebabkan delta.
Mineral
Gas Bumi
Materi Bumi
Batuan
Lapisan Akifer
Sumber daya air (air bersih) dan energi (PLTA, panas bumi)
yang terbarukan (renewable resources)
Karst
Materi Bumi
Batuan
Kawasan Ciletuh:
Sisa penunjaman kerak
Zaman Kapur (65 juta th yl)
Karst Citatah, Padalarang,
Bandung Barat
Proses di Bumi
Tektonik, vulkanik, eksogen
Bencana alam
(Gempabumi, tsunami, letusan gunung api, lahar,
banjir bandang, banjir, erosi, longsor