Anda di halaman 1dari 62

Nyeri Punggung

Osteoporosis

Heru P Kuntono
Fungsi utama tulang
1. Penyokong tulang tubuh dan tempat
melekat jaringan otot.

2. Melindungi berbagai alat vital dalam


tubuh dan juga sumsum tulang.

3. Cadangan dan tempat metabolisme


berbagai mineral terutama kalsium
dan fosfat

4. Tempat pembentukan sel-sel darah.


STRUKTUR TULANG
SUBSTANSI SUBSTANSI
ORGANIK (30%). MINERAL
70%

-HIDROKSI APATIT
(KALSIUM,FOSFOR
SEL MATRIKS KARBONAT), (95%)
(2 % ) ( 98 % )
-OSTEOBLAS.
- Mg, Ma, K,F. Cl
-OSTEOKLAS.
-OSTEOSIT.

KOLAGEN PROTEIN NON KOLAGEN (5%)


TIPE 1 -OSTEOKALSIN.
( 95 % ) -OSTEONEKTIN.
-PROTEOGLIKAN.
-PROTEOLIPID
-FOSFOPROTEIN.
-PROTEIN MORFOGENIK
-SIKLO PROTEIN
APAKAH OSTEOPOROSIS :
Osteoporosis adalah suatu penyakit yang
ditandai dengan berkurangnya massa
tulang dan adanya kelainan mikroarsitektur
jaringan tulang yang berakibat
Meningkatnya kerapuhan tulang serta
Resiko terjadinya patah tulang.
Hubungan antara Puncak massa tulang dengan usia
Puncak massa Penurunan massa
Massa tulang tulang tulang

Laki-laki Menopause

Perempuan

20 40 60 80
Umur ( tahun )
Osteoporosis
“ the silent thief "
• Osteoporosis "the silent thief" , terjadinya kehilangan tulang
pada awalnya tanpa gejala dan tak terdeteksi
• Gejala baru muncul bila sudah terjadi patah tulang mikro /
nyata
• Morbiditas tinggi akibat patah tulang, pencegahan
merupakan prioritas
• Osteoporosis ada 2 kelompok (osteoporosis primer dan
osteoporosis sekunder)
• Osteoporosis Sekunder ada 2 tipe : Tipe 1 (osteoporosis
pasca menopouse), Tipe 2 (osteoporosis sinilis)
ANGKA KEJADIAN
OSTEOPOROSIS
• Angka harapan hidup meningkat
• Gaya hidup berubah :
* menghindari panas terik matahari
menggunakan sunblock
* menggunakan pendingin AC, kaca
berlapis anti panas
Vitamin D  Hormon Metabolik Aktif
Fungsi :
1. Pembentukan
protein pada
mukosa usus pada
absorpsi Ca dan P
2. Untuk
meningkatkan
metabolisme
protein otot
3. Mineralisasi matrix
tulang
Pengaruh buruk kurangnya paparan
sinar matahari

Paparan sinar UV  kulit minim

Defisiensi vitamin D kulit

Gangguan penyerapan calcium

Osteoporosis
Bagaimana mengetahui seseorang
menderita Osteoporosis?
Riwayat:
•Asupan kalsium, Vit.D (makanan, minuman)

•Riwayat osteoporosis di dalam keluarga OP

•Patah tulang akibat benturan ringan

•Pemakaian obat-obatan

•Penyakit lain yang dapat menyebabkan osteoporosis


Bagaimana mengetahui seseorang
menderita Osteoporosis?

• Kurang gerak (Imobilisasi) lama

• Penurunan tinggi badan pada orang tua

• Kurang paparan sinar matahari

• Kurang Latihan (pembebanan)

• Alkohol , Rokok , Kopi


Bagaimana mengetahui seseorang
menderita Osteoporosis?

Fisik:

•Patah tulang

•Tubuh makin pendek dan bungkuk

•Kejang otot penopang punggung

•Penipisan kulit
Kapan kita mencurigai kemungkinan
seseorang menderita osteoporosis ?
1. Patah tulang akibat trauma yang
ringan. PATAH

2. Tubuh makin pendek, atau


makin membungkuk. KEROPOS

3. Nyeri tulang yang merata.


4. Secara kebetulan ditemukan dari
gambaran radiologik
5. Densitas corpus menurun dan
penipisan cortex
6. Hilangnya trubecula tranversalis
MEKANISME NYERI DAN KEJANG OTOT PADA OSTEOPOROSIS
NYERI NOSISEPTIF AKIBAT PERUBAHAN POSISI

 NYERI NOSISEPTIF
NYERI NOSISEPTIF AKIBAT AKTIVASI
NOSISEPTOR PADA PERIOSTEUM

Sifat nyeri Tajam dan


Panas
Nyeri bertambah saat
perubahan
temperatur
Topis yang paling
sering Th 12 dan L1
serta L4 dan L5
RESEPTOR / SENSOR SENDI

Type :

1. Globulair  Statik dan


Dinamik

2. Konus  Dinamik (adaptasi


cepat)

3. Fusiform  Dinamik akhir


gerak

4. Plexus (Nociceptor)  Nyeri


(A delta & Type C atau IIIb
dan IV)

Rawan sendi bersifat avaskularisasi dan uninervasi


NYERI PSEUDORADICULAR

Sumber nyeri :
1. Nosiseptor yang
sesegmen dengan topis
lesi (vertebra L4)
2. Menjalar ke regio yang
sesegmen somatis (sendi
pacet L4 dan Lutut)
3. Nyeri tersebar pada regio
yang sesegmen simpatis
perifer
Mekanisme Proteksi Nyeri spasme otot

C Descending influences
Spinothalamic Joint receptor (nociceptor)
tract
II-IV

B Joint dysfunction
III-IV or pain
I Ia


 Nociceptor

-Motoaxon A Muscle pain

-Motoaxon PAIN
Muscle spindle

Modifikasi Meliala, 2005


NYERI RADICULAR
Sifat nyeri :
1. Menjalar sepanjang
saraf
2. Bila mendapat
spontan kompresi
akibat batuk/bersin
nyeri bertambah
3. Sering diikuti
kelemahan otot
akibat menurunnya
fungsi motoris
Stabilisator Pasif dan Aktif Pada
Tulang Punggung

• Struktur tulang
• Pengikat sendi
(ligamen)
• Diskus intervertebralis
(bantalan sendi)
• Pembungkus sendi
(kapsul sendi)
STABILISATOR TULANG PUNGGUNG

Otot bagian belakang (Erector Spine) dan Otot bagian depan


(Otot Abdumenalis)
Bagian tulang yang mengalami OSTEOPOROSIS
Gambar . Skema tulang normal dan osteoporosis
OSTEOPOROSIS NORMAL
BMD RENDAH FRAKTUR PERTAMA NYERI DEFORMITAS KECACATAN

KUALITAS HIDUP

JIKA TIDAK DICEGAH DAN DIOBATI, OSTEOPOROSIS AKAN MENYEBABKAN


PENURUNAN KUALITAS HIDUP
Proses terjadinya osteoporosis

< 30 tahun > 40 tahun


Pada wanita, penurunan
masa tulang berlangsung cepat
pada periode 1-5 tahun pasca
menopause.

Hal ini berhubungan dengan


menurunnya hormon estrogen.
Osteoporosis alami

Pada wanita menopause

Penurunan estrogen

Kontrol osteoklas, tidak ada

Osteoporosis
Osteoporosis juga dapat terjadi pada
laki-laki.
• Pada laki-laki tidak ada proses
menopause, karena hormon
testoteron dihasilkan terus.

• Osteoporosis pada laki-laki tidak


secepat yang terjadi pada
wanita, biasanya akan timbul
pada umur 60 tahun dan
berlangsung lebih lambat dari
wanita.
Mengenali Faktor Risiko
Osteoporosis
Faktor-faktor yang menyebabkan
timbulnya osteoporosis :

1. Umur, setiap peningkatan umur 10


thn, resiko osteoporois 1,5 – 2 kali.

2. Ras, kulit putih lebih banyak


dibandingkan kulit berwarna.

3. Jenis kelamin, wanita lebih banyak


dibandingkan pria.

4. Makanan , Minuman Yang Kurang


Mengandung kalsium
5. Obat-obatan, misalnya
penggunaan kortikosteroid
jangka panjang.

6. Merokok dan alkohol,


meningkatkan osteoporosis.

7. Kurang hormon seks, baik


androgen maupun estrogen.

8. Penyakit kronik seperti


penyakit hati, ginjal dan
saluran cerna.

9. Aktivitas tubuh yang


kurang.
Faktor risiko yang tidak dapat diubah :

1. Jenis kelamin, umumnya wanita lebih ringan dan


tulang lebih kecil dibanding pria.
2. Usia lanjut.
3. Ras, wanita Asia dan Caucasian lebih mudah terkena
osteoporosis dibandingkan wanita Afrika.
4. Bentuk badan, semakin kecil dan kurus tubuh
seseorang semakin berisiko mengalami osteoporosis.
5. Beberapa penyakit seperti : anoreksia, diabetes,
diare kronis, penyakit ginjal atau hati.
Faktor resiko yang dapat diubah :

1. Merokok, dapat dihentikan


2. Peminum alkohol , Kopi kurangi
konsumsi alkohol & kopi
3. Kekurangan asupan kalsium, dapat
diatasi
4. Kurang exercise, lakukan program
latihan
5. Berat badan kurang, agar
ditingkatkan
6. Penggunaan obat seperti steroid,
phenobarbital, phenytoin dikurangi
atau dihindari.
Pengukuran Kepadatan Massa Tulang
Densitometri
Baku standard pemeriksaan
osteoporosis
Kriteria Badan Kesehatan Dunia (WHO)
untuk osteoporosis

• Normal : Massa tulang < 1

• Massa tulang rendah : Massa tulang 1 - 2.5

• Osteoporosis : Massa tulang > 2.5

• Osteoporosis berat : Massa tulang > 2.5 + fraktur


Bahaya Osteoporosis Terhadap Struktur
Osteoneuromuskular

1. Tulang mudah patah


2. Kompresi terhadap sumsum
tulang atau saraf tepi
3. Otot menjadi lemah
4. Nyeri dan Kelumpuhan
Pencegahan
Dibagi atas 3 tipe :

A. Pencegahan Primer
B. Pencegahan Sekunder
C. Pencegahan Tersier
( sesudah terjadi fraktur )
A. Pencegahan Primer
Adalah upaya terbaik, paling murah dan mudah.

1. Kalsium
Kalsium dibutuhkan untuk mineralisasi
tulang, sehingga menjadi kuat.
Makanan yang cukup mengandung
kalsium adalah sayuran hijau, jeruk,
citrun, susu, keju, yoghurt.
2. Latihan/Aktivitas fisik (Exercise Therapy)

• Latihan fisik harus ada unsur


pembebanan pada tubuh/anggota
gerak dan penekanan pada tulang,
seperti jalan, jogging, aerobik atau
naik / turun bukit.

• Latihan yang berlebihan sangat


tidak dianjurkan karena dapat
mengganggu menstruasi (menjadi
amenorrhea) karena akan
meningkatkan kehilangan massa
tulang.
Terapi Latihan / Latihan fisik yang dianjurkan :
a. Jalan dan Berenang
Dianjurkan jalan setiap hari 30 menit .
Kalau sudah cukup terlatih, latihan
dapat ditingkatkan dengan jarak yang
lebih jauh, tetapi waktu yang sama.
b. Bersepeda
Bersepeda harus mengikuti pedoman
untuk tiap-tiap individu, termasuk
postur, beban, tingginya dudukan,
tahanan dan kecepatannya.

Manfaat Latihan : Meningkatkan respon artrokinetik sehingga lebih


lincah, stabil dan tidak jatuh serta meningkatkan kekuatan otot dan
absorpsi calsium
3. Hindari faktor – faktor sbb :
menurunkan absorpsi kalsium,
meningkatkan pengrusakan
tulang, atau mengganggu
pembentukan tulang, seperti
merokok, peminum alkohol,
pemberian obat seperti
kortikosteroid maka
suplemen kalsium harus
ditambahkan
B. Pencegahan Sekunder

1. Konsumsi Kalsium
Penurunan massa tulang terjadi pada wanita menopause yang
asupan kalsiumnya kurang dari 400 mg/hari.
2. Estrogen Replacement Therapy (ERT) / Terapi Sulih Hormon
(TSH)
Semua wanita pada saat menopause mempunyai risiko
osteoporosis, karenanya dianjurkan pemakaian ERT pada
mereka yang tak ada kontraindikasi.
3. Latihan
Latihan fisik bagi penderita osteoporosis, bersifat spesifik dan
individual, memperhatikan berat ringannya osteoporosis
sehingga perlu mendapat supervisi dari tenaga
medis/fisioterapis individu per individu.
4. Intervensi fisioterapi secara spesifik berdasarkan kajian
problematik
4. Kalsitonin
Bekerja menghambat pengeroposan tulang
dan diindikasikan untuk pasien yang tidak
dapat menggunakan ERT.
5. Vitamin D
Fungsi utamanya membantu penyerapan
kalsium diusus.
C. Pencegahan Tertier

Setelah pasien mengalami


fraktur osteoporosis, jangan
dibiarkan berbaring terlalu
lama. Sejak awal perawatan
disusun rencana pergerakan,
mulai dari pergerakan pasif
sampai aktif dan berfungsi
mandiri.

Catatan
Secara medis beberapa obat yang mempunyai manfaat adalah
bisphosponate, calcitonin,NSAID bila ada nyeri (Konsul dokter ahli).
Secara fisioterapi latihan terutama ditujukan untuk peningkatan
stabilisator dan membantu mengembalikan fungsi dan gerak
D. Edukasi Pasien

Pemahaman pasien dan keluarganya tentang


hal osteoporosis diharapkan menambah
kepedulian mereka, dan selanjutnya
berperilaku hidup sehat, sesuai dengan
pencegahan osteoporosis.

Pemahaman tentang pencegahan osteoporosis


secara dini sehingga bahaya yang dapat
menimbulkan gangguan terhadap aktifitas gerak
dan fungsi dapat di antisipasi
Pencegahan
Osteoporosis
Pengobatan Osteoporosis
Perubahan gaya hidup
Latihan / Olah raga pembebanan
Obat:
– Hormon (estrogen)
– Calcitriol
– Bifosfonat
– Calcitonin
Fisioterapi dengan pendekatan exercise therapy
Pembedahan
Kalsium
U S I A (Tahun) KALSIUM (mg)

< 0.5 400


0.5 – 1 600
1 – 10 800
11 – 24 1200 – 1500
25 – 49 1000
Menopause (Dg estrogen) < 65 1000
Menopause (Tanpa estrogen) < 65 1500
Hamil atau menyusui 1200 – 1500
Pria > 65 1500
VITAMIN TULANG
• CONTENT :
– CALCIUM 150 MG
– MAGNESIUM 62,5 MG
• DI MINUM SETELAH MAKAN, ABSORPSI
MAKSIMAL
Kadar Calcium Dalam 100 Mg Bahan Makanan
------------------------------------------------------

Sumber Kadar Ca / Mg Sumber Kadar Ca / Mg


--------- ------------------ ---------- -------------------
Sea Food Kacang - kacangan

Rebon - Segar 757 - Tempe 129


- Kering 2306 - Tahu 124

Teri - Segar 500


- Kering 2381 Sayuran

Udang - Segar 200 - Daun Singkong 200


- Kering 1340 - Sawi 252
- Daun Katuk 340
Kepiting - Segar 460 - Daun Pepaya 505
- Kering 850 - Bayam Hijau 380
- Bayam Merah 535
Agar – agar 400

Sumber : Novian 2006


FISIOTERAPI PADA OSTEOPOROSIS
1. Latihan Gerak Secara Teratur yang dapat dilaksanakan
dalam bentuk senam osteoporosis
2. Terapi latihan secara individu berdasarkan kajian
problematik akibat osteoporosis (misalnya Back
Exercise dan bentuk latihan yang diperlukan sesuai
dengan keluhan pasien akibat osteoporosis)
3. Penggunaan modalitas fisioterapi yang terkait
terutama pada kondisi yang sudah terjadi kelainan
pada gerak dan fungsi. Modalitas yang digunakan
dapat berupa : elektroterapi dan TENS, Hidroterapi,
Aktino terapi, Mekanoterapi.
FISIOTERAPI PADA OSTEOPOROSIS
4. Apabila pasien sudah disertai dengan kelainan
neurologis yang berupa nyeri dan kelemahan bahkan
kelumpuhan maka harus di intervensi secara tim yang
terkait termasuk fisioterapis
Manfaat Aktifitas Terhadap Absorpsi Calsium
CONTOH LATIHAN
Titafi xxiv
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai