&
SISTEM MOTORIS
OTAK
Motoris
SS Pusat Sensoris
MED. Autonom
Susunan SPINALIS
Saraf
12
Nn. Cranialis Motoris
SS Tepi
Sensoris
31
Autonom
Nn. Spinalis
Jaras Motor Dari Pusat Ke Perifer
Tr. Corticospinalis
OTAK
Tr. Rubrospinalis
Tr. Olivospinalis
Tr. Vertibulospinalis
Medulla Spinalis
Tr. Reticulospinalis
Tr. Tectospinalis
Gyrus
Lobus Lobus
temporalis Parietalis
Sulkus
Lobus
oksipitalis
Otak Manusia
• Berat : 2 % dari Berat Badan (3 PON)
• Memerlukan cerah jantung dan oksigen : 20 %
• Pemakaian energi dari metabolisme oksidasi
glukose
• Konsekuensi : Jaringan otak rentan terhadap
perubahan oksigen dan glukosa darah
• Behavior Coordination of
• Abstract thought movements
processes Generalized and mass
• Problem solving movements
• Attention Some eye movements
• Creative thought Sense of smell
• Some emotion Muscle movements
• Intellect Skilled movements
• Reflection Some motor skills
• Judgment Physical reaction
• Initiative Libido (sexual urges)
• Inhibition
Lobus Temporal
• Auditory memories
• Some hearing
• Visual memories
• Some vision pathways
• Music
• Fear
• Some language
• Some speech
• Some behavior and emotions
• Sense of identity
Lobus Occipital
• Vision
• Reading
Lobus Parietal
• Acetylcholine
• Dopamine
• Epinephrine
• Norepinephrine
• GABA
• Serotonin
• Glutamate
• Substance P
• Endorphin
• Neuropeptide lainnya.
Neurotransmitter
Monoamines (Catecholamine)
• Acetylcholine (ACh)
– Merupakan neurotransmitter yang tidak diproduksi
didalam neuron.
– Ditrasportasikan ke otak dan ditemukan pada seluruh
bagaian otak.
– Memiliki konsentrasi tinggi di basal ganglia dan
cortex motorik.
– Fungsi Utama Acetylcholine (ACh) adalah mengatur
atensi, memori, rasa haus, pengaturan mood, tidur
REM, memfasilitasi perilaku sexual dan tonus otot.
Fungsi Utama Acetylcholine (ACh)
• Atensi
• Memori
• Haus
• Pengaturan Mood
• Tidur REM
• Perilaku Sexual
• Tonus otot.
• Alzheimer’s & Gangguan memori (Menurun)
• Anxietas & Depresi (meningkat)
Fungsi Utama Acetylcholine (ACh)
• Gejala Defisit
– Kurangnya inhibisi
– Berkurangnya fungsi memori
– Euphoria
– Antisosial
– Penurunan fungsi bicara.
• Gejala Berlebihan
– Over-inhibisi
– Anxietas & Depresi
– Keluhan Somatic
Dopamine (DA)
• Berlokasi di CNS dan diproduksi dalam
substantia nigra.
• Dopamine (DA) dipindahkan dari celah
synaptic oleh enzim MAO.
• Fungsi Utama Dopamine (DA) adalah
mengatur fungsi pikiran, pengambilan
keputusan, perilaku reward-seeking
• Berperan dalam mengintegrasikan kognisi.
Gejala Defisit
• Ringan:
– Kurang control impuls
– Kurang spatiality
– Kurang kemampuan berpikir abstrak.
• Berat:
– Parkinson’s
– Gangguan Endocrine
– Gangguan pergerakan.
– Substance abuse
Gejala Berlebihan
• Ringan:
– Meningkatkan kreativitas
– Kemampuan generalisasi
– Peningkatan spatialitas.
• Berat:
– Schizophrenia
– Disorganized thinking
– Loose association
– Tic
– Stereotypic behavior.
Norepinephrine
• Gejala Defisit:
– Ketumpulan
– Kurang energi (Fatique)
– Depresi
• Gejala Berlebihan:
– Anxietas
– kesiagaan berlebih
– Penurunan rasa awas
– Paranoia
– Kurang napsu makan.
– Paranoia
Serotonin (5HT)
• Kelainan Serotonin (5HT) berimplikasi terhadap beberapa
jenis gangguan jiwa yang mencakup ansietas, depresi,
psikosis, migren, gangguan fungsi seksual, tidur, kognitif, dan
gangguan makan.
• Banyak tindakan dalam perawatan gangguan jiwa adalah
dengan jalan mempengaruhi sistem serotonin tersebut.
• Fungsi Utama dari Serotonin (5HT) adalah dalam pengaturan
tidur, persepsi nyeri, mengatur status mood dan temperatur
tubuh serta berperan dalam perilaku aggresi atau marah dan
libido.
Serotonin (5HT)
• Gejala Defisit:
– Irritabilitas & Agresif
– Depresi & Ansietas
– Psikosis
– Migren
– Gangguan fungsi seksual
– Gangguan tidur & Gangguan kognitif
– Gangguan makan.
– Obsessive compulsive disorder (OCD)
• Gejala Berlebihan:
– Sedasi
– Penurunan sifat dan fungsi aggresi
– Pada kasus yang jarang: halusinasi.
NEUROTRANSMITTERS
Epinephrine (Adrenaline)
• Telah diproduksi secara sintetis sebagai obat sejak 1900 dan
menjadi obat pilihan untuk perawatan anaphylaxis.
• Bersama norepinephrine dilepaskan oleh kelenjar adrenal.
• Meningkatkan detak jantung dan melakukan dilatasi jalan
napas untuk meningkatkan fungsi nafas dan menyempitkan
pembuluh darah di dalam usus dan kulit.
• Terlibat di dalam metabolisme energi dan glukosa. Terlalu
kecil epinephrine dihubungkan dengan depresi. Terlalu
banyak adalah perilaku kekerasan
Glutamate
• Gejala Defisit:
– Irritabilitas
– Hostilitas
– Tension and worry
– Anxietas
– Seizure.
• Gejala Berlebihan:
– Mengurangi rangsang selular
– Sedasi
– Gangguan memori
Peptide: Opiod Type
• Fungsi Utama dari Peptide Opiod Type adalah
mengatur emosi dan fungsi pusat reward.
• Selain itu melakukan konsolidasi pada memori
serta mengatur reaksi terhadap stress.
Peptida: Opiod Type
• Gejala Defisit:
– Hypersensitivas untuk menyakitkan dan menekan
– Kurangnya sensasi rasa senang
– Dysphoria.
– Substance abuse
• Gejala Berlebihan:
– Insensitivitas terhadap rangsang nyeri
– Gangguan catatonic-like
– Halusinasi dengar
– Memori menurun.
Endorphin
• Termasuk dalam suatu keluarga zat kimia otak yang tergolong
baru yang menyiarkan ulang informasi: neuropeptida.
• Suatu bahan-kimia diproduksi di dalam otak dan spinal cord
yang mengurangi rasa nyeri dan meningkatkan mood.
• Berperan dalam persepsi kesenangan dan sakit
• Merupakan neurotransmitter itu membebaskan rasa sakit dan
mempengaruhi senang dan bahagia.
• Dalam keadaan defisit adalah Keluhan Somatic
Enkephalins
• Salah satu jenis dari opioid yang mengikat
pada sel reseptor exitory (rasa nayaman)
• Terikat pada reseptor sel yang di terdapat
dalam otak dan spinal cord untuk
menghilangkan rangsang nyeri.
Dynorphins
Senso- Kognitif/
motoris Memori
Psikiatrik/
Emosi
Gejala Klinis Umum Sensomotoris :
Motoris :
– Monoparese/plegia
– Paraparese/plegia
– Hemiparese/plegia
– Tetraparese/plegia
Sensoris
– Kelainan sensibilitas
– Receptor sendi
– Perasaan gerak, sikap
– Gangguan koordinasi
– Aktivasi Receptor noxius tertentu
Gejala Umum Cognitive-Memory :
Kelainan :
CVA, CP, Parkinson
Injury, disease, tumor
Gejala umum Psikiatrik / Emosi :
Motivasi
Depresi
Emosi
Mood
Sindroma yg menyertai topis lesi :
Suprabulbar palsy
Syndroma lobus temporalis
Syndroma lob parietalis, frontalis &
occipitalis
Interaksi Upper Motor Neuron dan Lower Motor Neuron
Lesi di Otak Mengakibatkan Kelainan Pada Sistem
Neuromuskuler
Pemeriksaan
Lyst of Problem
Sebagai landasan untuk
diagnosis FT thdp kelainan
akibat kerusakan pd SSP.
Hasil Pemeriksaan :
o Obyektif alat ukur
o Subyektif evaluasi subyektif
Tujuan Pemeriksaan :
Identifikasi problem
Rencana intervensi
Efektif FT & pasien
Evaluasi
Lyst of Problem
a. Keadaan pasien saat itu :
o Kemampuan secara umum
o Fungsional secara umum
b. Kapasitas Fisik
o Sensomotoris
o Cognitif – Memory
o Psikiatrik & Emosi
(LGS, tonus, MP, Postural, Keseimbangan,
Koordinasi dan ADL)
CONTOH INFARK DI OTAK PADA STROKE
3 2 1