Anda di halaman 1dari 84

SUSUNAN SARAF

&
SISTEM MOTORIS

Heru Purbo Kuntono, Dipl. P.T., M.Kes


SUSUNAN SARAF DAN SISTEM MOTORIS

OTAK
Motoris
SS Pusat Sensoris
MED. Autonom
Susunan SPINALIS

Saraf
12
Nn. Cranialis Motoris
SS Tepi
Sensoris
31
Autonom
Nn. Spinalis
Jaras Motor Dari Pusat Ke Perifer
Tr. Corticospinalis
OTAK
Tr. Rubrospinalis
Tr. Olivospinalis
Tr. Vertibulospinalis
Medulla Spinalis
Tr. Reticulospinalis
Tr. Tectospinalis

Alpha Motorneuron Gamma Motorneuron

Extrafusal Fibers Intrafusal Fibers


(Muscle Spindle)
Lobus frontalis
Korteks
Hemisfer Hemisfer
kiri kanan

Gyrus
Lobus Lobus
temporalis Parietalis

Sulkus
Lobus
oksipitalis
Otak Manusia
• Berat : 2 % dari Berat Badan (3 PON)
• Memerlukan cerah jantung dan oksigen : 20 %
• Pemakaian energi dari metabolisme oksidasi
glukose
• Konsekuensi : Jaringan otak rentan terhadap
perubahan oksigen dan glukosa darah

Stop 10 detik  kesadaran hilang


Otak Manusia
• Organ unik dan dahsyat tempat diaturnya
proses (berfikir, kesadaran, berbahasa,emosi
dan kepribadian)
• Konsekuensi sebagai central (1) Kognitif dan
memori, (2) sensomotoris, (3) Psikiatrik Emosi
Otak Manusia
• Otak manusia terbagi dalam 3 (tiga) bagian besar : Neo
Kortek atau Kortex cerebri, system limbik dan batang
otak
• Konsekuensi : saling berinteraksi membentuk sirkuit
ekstra pyramidal serta menyetir dan mengkoordinasi
gerakan, perilaku dan fungsi tubuh, homeostasis seperti :
tekanan darah, detak jantung, suhu tubuh, keseimbangan
cairan, keseimbangan hormonal, mengatur memori,
aktivitas motorik dan mengontrol emosi
Otak Manusia
• Otak manusia terbentuk dari dua jenis sel, glia
dan neuron.
• Glia sebagai penunjang dan pelindung neuron
neuron pembawa informasi dalam bentuk
pulsa listrik  potensial aksi
• Konsekuensi : sel otak menginformasikan
pulsa listrik ke seluruh tubuh dan dihantarkan
melalui neurotransmitter dan celahnya sel
saraf disebut SINAPS
Otak Manusia
• Jenis neurotransmitter al : Asetil kolin,
dufamin, seretonin, epinefrin, Norefinefrin, dll
 fungsi berbeda - beda
Organisasi Otak

Fungsi : Mengharmoniskan sensomotoris pada tingkat extrapiramida


(Fisiologis : Koordinasi sensomotoris,kognitif dan memori,
psikiatris dan emosi)
12 PASANG
Spinal Cord (Medullaspinalis)

Fungsi : Sebagai penghubung stimulus dari dextal ke proximal (otak)


dan sebaliknya
Fisiologis : termasuk sistem saraf pusat
Jaras (Traktus) Piramida Asenden dan Desenden

Fungsi : Meneruskan informasi sensomotoris ke dan dari proximal dan dextal


(Fisiologis Jaras Upper Motor Neuron)
Simpatis Parasimpatis
Interaksi Fungsi Saraf Tepi dan Saraf Simpatis Perifer

Fungsi : Mempertahankan dan mengendalikan vaskularisasi


Fisiologis : Gangguan sistem neuro muskular kronis akan
mengakibatkan gangguan keseimbangan simpatik
31 PASANG
Perkembangan Medullaspinalis pada Anak dan Orang Dewasa

Anak level medullaspinalis tumbuh seimbang dengan segmen tulang


punggung.
Orang Dewasa medullaspinalis berakhir pada segmen lumbal 1
Conus Medullaris

Medullaspinalis pada segmen dibawah L1 berubah menjadi conus


medullaris dengan cabang cauda equina sebagai cabang saraf tepi (Lower
Motor Neuron)
Serabut Saraf Motoris (Efferen) Berakhir Pada Motor
End Plate
Arcus Reflex Pada Tendon Refelx Otot Bisep

Gerak reflex merupakan gerakan yang terjadi adanya stimulus pada


receptor tendon
Receptor Yang Dapat Menimbulkan Gerak Reflex Berada Pada
Musclespindel dan Golgi Tendon Organ

Fungsi : Mempertahankan kualitas kontraksi yang berkaitan dengan tonus


otot
Bundel Serabut Saraf Tepi (Epineurium), Perineurium, dan
Endoneurium

Serabut saraf terdiri dari bundel bundel endoneurium


BAGIAN-BAGIAN OTAK
Otak Bagian Kiri

• Penelitian sudah menunjukkan bahwa sisi sebelah


kiri dari otak mengendalikan fungsi analitik dan
bahasa.
• Penelitian lain juga sudah menentukan bahwa dua
area hemisphere cortex serebral mengatur
pembicaraan dan bahasa.
• Salah satu area yang lain bertanggung jawab
dalam mekanisme kosa kata dan tata bahasa.
Otak Bagian Kanan
• Kedua bagian otak yang terbagi dua (kiri & kanan)
berkomunikasi satu sama lain.
• Pesan syaraf yang dikirim menyebrang oleh serabut
serabut syaraf yang disebut corpus callosum.
• The right hemisphere controls the left side of the
body
• Analyzing nonverbal information
• Communicating emotion.
BAGIAN OTAK DAN FUNGSINYA
Sistem Saraf (Nervous System)

• Sistem Saraf Pusat (Central nervous system)


– Terdiri dari otak dan spinal cord. Dilindungi oleh
tulang pada ruas-ruas tulang belakang atau
tengkorak.
– Memegang peranan penting dalam pemahaman
gangguan-gangguan jiwa.
• System Saraf Perifer (Peripheral nervous system (PNS)
– Terdiri dari saraf-saraf perifer.
– Meliputi saraf cranial di luar brainstem.
– Masih lebih sedikit diketahui dalam pemahamaan
gangguan jiwa.
Sistem Saraf (Nervous System)

• Semua pikiran, perasaan, dan tindakan manusia tersimpan


didalam nervous system, dan dimulai dengan tindakan oleh
sistem saraf tersebut.
• Fungsi utama sistem saraf adalah memindahkan dan menukar
informasi.
• Pemahaman tentang dasar neuroanatomi dan fisiologi adalah
hal yang penting bagi peran perawat dan mahasiswa dengan
dua alasan penting yaitu:
– Pemahaman neurodeficit yang mendasari gangguan jiwa.
– Memahami tindakan perawatan terhadap respon pasien dengan
tindakan pengobatan pasien gangguan jiwa.
A NEURON
Cerebrum (Otak Besar)
• Cerebrum merupakan bagian paling besar dari otak dan dibagi menjadi
dua bagian kiri dan kanan.
• Bagian cerebrum kiri dominan pada kebanyakan orang: Mengendalikan
fungsi tubuh bagian kanan.
• Bagian kanan: Mengendalikan fungsi tubuh bagian kiri.
• Untuk berfungsi normal memerlukan koordinasi yang efektif antara dua
bagian tersebut.
• Corpus colosum merupakan area sensori motor informasi yang saling
meng hubungkan kedua bagian tersebut.
• Cerebrum lebih lanjut dibagi menjadi empat lobus.
– Masing-masing lobus dengan fungsi yang berbeda yang bekerja secara
interaktif dan terintegrasi.
– Masing-Masing lobus ditutupi oleh lapisan jaringan kortikal.
Lobus Frontal
• Merupakan lobus paling besar dan berkembang yang terdiri dari struktur
yang sangat penting.
• Kortex motorik bertanggung jawab dalam mengontrol aktivitas motorik
volunteer dari suatu otot spesifik.
• Premotor area: mengkoordinir pergerakan berbagai otot.
• Korteks asosiasi yang berhubungan dengan perasaan untuk mentrigger
memori dan mendorong kearah pengambilan keputusan.
• Area ini yang paling bertanggung jawab untuk apa yang disebut dengan
kepribadian.
• Tempat dimana fungsi eksekutif berfungsi: memori kerja, pemikiran,
perencanaan, prioritas, perilaku yang sesuai, pengertian yang mendalam,
fleksibilitas, pertimbangan, kendali dorongan hati, dan tingkah laku yang
sesuai.
Lobus Frontal Functions

• Behavior  Coordination of
• Abstract thought movements
processes  Generalized and mass
• Problem solving movements
• Attention  Some eye movements
• Creative thought  Sense of smell
• Some emotion  Muscle movements
• Intellect  Skilled movements
• Reflection  Some motor skills
• Judgment  Physical reaction
• Initiative  Libido (sexual urges)
• Inhibition
Lobus Temporal

• Auditory memories
• Some hearing
• Visual memories
• Some vision pathways
• Music
• Fear
• Some language
• Some speech
• Some behavior and emotions
• Sense of identity
Lobus Occipital

• Vision
• Reading
Lobus Parietal

• Sense of touch (tactile sensation)


• Appreciation of form through touch
(stereognosis)
• Response to internal stimuli (proprioception)
• Sensory combination and comprehension
• Some language and reading functions
• Some visual functions.
Basal ganglia
• Fungsi motorik yang kompleks dengan sistem koneksi
asosiasi termasuk aktivtas seperti berjalan atau
mengendarai mobil.
• Berisi sistem motorik extrapyramidal atau jalur syaraf
motorik.
• Mempunyai fungsi dalam aktivitas motorik involunter
seperti tonus otot, tingkah laku dan koordinasi
pergerakan otot dan fungsi refleks secara umum.
• Dalam perawatan dan pengobatan pasien gangguan jiwa,
banyak pengobatan psychotropika berdampak pada saraf
motorik extrapyramidal dan jalur saraf pada basal ganglia
yang menyebabkan efek samping pergerakan yang tanpa
disengaja (involuntary) oleh pasien.
System Limbic

• Sistem penting untuk modulasi dan


pengaturan emosi
• Terdiri dari beberapa struktur lebih kecil
yang bekerja dalam suatu sistem koordinasi
• Sistem Limbic juga berfungsi pula sebagai
pusat emosi.
Hypothalamus

• Sebagai pengatur napsu makan dan


sensasi lapar.
• Fungsi lainnya adalah mengatur siklus
tidur-istirahat
• Mood dan motivasi
• Sexual maturasi
• Temperature regulasi
• Hormonal body processes
Thalamus
• Mengatur fungsi relay dari semua informasi
berhubungan dengan perasaan kecuali bau.
• Pintu gerbang untuk menyaring fungsi dalam
mengatur arus informasi sensori yang berhubungan
dengan perasaan.
• Thalamus juga berfungsi dalam hal emosi, memori,
dan yang berhubungan dengan perilaku dan fungsi
afektif.
Hippocampus

• Hippocampus mengatur fungsi memori


yang berkaitan dengan pelajaran.
• Selain itu juga bertanggungjawab dalam hal
memori yang dihubungkan dengan daya
ingat dari suatu peristiwa.
Amygdale
• Fungsi Fear dan anxiety
• Anger dan aggresi
• Kenyamanan dalam lingkungan social
• Koneksi terhadap informasi sensori
penciuman dan emosi.
Kortex Cerebral
• Berfungsi dalam mengendalikanl berbagai fungsi
perilaku.
• Fungsi yang lain adalah sensori informasi dari
thalamus dan kemudian diproses lalu terintegrasi
didalam kortex.
• Merupakan lapisan otak kecerdasan yang juga
bertanggung jawab untuk sebagian besar perilaku
manusia seperti suara, pengamatan, pertimbangan,
persepsi, dan fungsi motorik.
NEUROPHYSIO-PSYCHOLOGY &
NEUROTANSMITTERS
Synapse

• Synapse merupakan lokasi koneksi dan area


komunikasi antar neuron-neuron yang dibagi
menjadi celah Synaptic.
• Berfungsi memfasilitasi zat kimia isyarat
transmisi melalui neurotransmitter
• Transmisi isyarat elektrik melalui suatu
potential aksi dan konduksi.
Neurotransmitter
• Merupakan zat kimia yang berkomunikasi dan memberi
informasi dari satu sel ke sel yang lain.
• Saat ini terdapat lebih dari 100 berbagai
neurotransmitter yang telah dikenali.
• Dari penelitian ditemukan bahwa neurotransmitter yang
ditemukan berbeda dalam bagian atau daerah otak yang
berbeda.
• Neurotransmitter berfungsi membedakan fungsi dari
berbagai jaringan otak.
• Neurotransmitters digolongkan berdasarkan pada
ukuran-ukuran dan criteria yang dijumpai pada molekul-
molekulnya.
Jenis-jenis Neurotransmitter

• Acetylcholine
• Dopamine
• Epinephrine
• Norepinephrine
• GABA
• Serotonin
• Glutamate
• Substance P
• Endorphin
• Neuropeptide lainnya.
Neurotransmitter
Monoamines (Catecholamine)
• Acetylcholine (ACh)
– Merupakan neurotransmitter yang tidak diproduksi
didalam neuron.
– Ditrasportasikan ke otak dan ditemukan pada seluruh
bagaian otak.
– Memiliki konsentrasi tinggi di basal ganglia dan
cortex motorik.
– Fungsi Utama Acetylcholine (ACh) adalah mengatur
atensi, memori, rasa haus, pengaturan mood, tidur
REM, memfasilitasi perilaku sexual dan tonus otot.
Fungsi Utama Acetylcholine (ACh)

• Atensi
• Memori
• Haus
• Pengaturan Mood
• Tidur REM
• Perilaku Sexual
• Tonus otot.
• Alzheimer’s & Gangguan memori (Menurun)
• Anxietas & Depresi (meningkat)
Fungsi Utama Acetylcholine (ACh)

• Gejala Defisit
– Kurangnya inhibisi
– Berkurangnya fungsi memori
– Euphoria
– Antisosial
– Penurunan fungsi bicara.
• Gejala Berlebihan
– Over-inhibisi
– Anxietas & Depresi
– Keluhan Somatic
Dopamine (DA)
• Berlokasi di CNS dan diproduksi dalam
substantia nigra.
• Dopamine (DA) dipindahkan dari celah
synaptic oleh enzim MAO.
• Fungsi Utama Dopamine (DA) adalah
mengatur fungsi pikiran, pengambilan
keputusan, perilaku reward-seeking
• Berperan dalam mengintegrasikan kognisi.
Gejala Defisit
• Ringan:
– Kurang control impuls
– Kurang spatiality
– Kurang kemampuan berpikir abstrak.
• Berat:
– Parkinson’s
– Gangguan Endocrine
– Gangguan pergerakan.
– Substance abuse
Gejala Berlebihan
• Ringan:
– Meningkatkan kreativitas
– Kemampuan generalisasi
– Peningkatan spatialitas.
• Berat:
– Schizophrenia
– Disorganized thinking
– Loose association
– Tic
– Stereotypic behavior.
Norepinephrine

• Memiliki konsentrasi tinggi di dalam locus ceruleus


serta dalam konsentrasi sekunder dalam hippocampus,
amygdala, dan kortex cerebral.
• Selain itu ditemukan juga dalam konsentrasi tinggi di
saraf simpatis.
• Dipindahkan dari celah synaptic dan kembali ke
penyimpanan melalui proses reuptake aktif.
• Fungsi Utama adalah mengatur fungsi kesiagaan, pusat
perhatian dan orientasi; mengatur “fight-flight”dan
proses pembelajaran dan memory.
Norepinephrine

• Gejala Defisit:
– Ketumpulan
– Kurang energi (Fatique)
– Depresi
• Gejala Berlebihan:
– Anxietas
– kesiagaan berlebih
– Penurunan rasa awas
– Paranoia
– Kurang napsu makan.
– Paranoia
Serotonin (5HT)
• Kelainan Serotonin (5HT) berimplikasi terhadap beberapa
jenis gangguan jiwa yang mencakup ansietas, depresi,
psikosis, migren, gangguan fungsi seksual, tidur, kognitif, dan
gangguan makan.
• Banyak tindakan dalam perawatan gangguan jiwa adalah
dengan jalan mempengaruhi sistem serotonin tersebut.
• Fungsi Utama dari Serotonin (5HT) adalah dalam pengaturan
tidur, persepsi nyeri, mengatur status mood dan temperatur
tubuh serta berperan dalam perilaku aggresi atau marah dan
libido.
Serotonin (5HT)

• Gejala Defisit:
– Irritabilitas & Agresif
– Depresi & Ansietas
– Psikosis
– Migren
– Gangguan fungsi seksual
– Gangguan tidur & Gangguan kognitif
– Gangguan makan.
– Obsessive compulsive disorder (OCD)
• Gejala Berlebihan:
– Sedasi
– Penurunan sifat dan fungsi aggresi
– Pada kasus yang jarang: halusinasi.
NEUROTRANSMITTERS
Epinephrine (Adrenaline)
• Telah diproduksi secara sintetis sebagai obat sejak 1900 dan
menjadi obat pilihan untuk perawatan anaphylaxis.
• Bersama norepinephrine dilepaskan oleh kelenjar adrenal.
• Meningkatkan detak jantung dan melakukan dilatasi jalan
napas untuk meningkatkan fungsi nafas dan menyempitkan
pembuluh darah di dalam usus dan kulit.
• Terlibat di dalam metabolisme energi dan glukosa. Terlalu
kecil epinephrine dihubungkan dengan depresi. Terlalu
banyak adalah perilaku kekerasan
Glutamate

• Fungsi Utama Glutamat adalah pengaturan


kemampuan memori dan memelihara ufngsi
automatic.
• Glutamat merupakan neurotransmitter excitatory
utama pada otak dimana hampir tiap area otak berisi
glutamate.
• Glutamat memiliki konsentrasi tinggi di corticostriatal
dan di dalam sel cerebellar. Gangguan pada
neurotrasmitter ini akan berakibat gangguan atau
penyakit bipolar afektif dan epilepsi.
Glutamate
• Gejala Defisit:
– Gangguan memori
– Low energy
– Distractibilitas.
– Schizophrenia
• Gejala Berlebihan:
– Kindling
– Seizures
– Bipolar affective disorder.
Gamma Amino Butyric Acid (GABA)
• Merupakan neurotransmitter yang memegang peranan
penting dalam gejala-gejala pada gangguan jiwa. Hampir tiap-
tiap area otak berisi neuron-neuron GABA.
• Banyak pathway di otak menggunakan GABA dan merupakan
Neurotransmitter utama untuk sel Purkinje.
• GABA dipindahkan dari synaps melalui katabolism oleh GABA
transaminase
• Fungsi Utama adalah menurunkan arousal dan mengurangi
agresi, kecemasan dan aktif dalam fungsi eksitasi.
Amino butyric acid (GABA)

• Gejala Defisit:
– Irritabilitas
– Hostilitas
– Tension and worry
– Anxietas
– Seizure.
• Gejala Berlebihan:
– Mengurangi rangsang selular
– Sedasi
– Gangguan memori
Peptide: Opiod Type
• Fungsi Utama dari Peptide Opiod Type adalah
mengatur emosi dan fungsi pusat reward.
• Selain itu melakukan konsolidasi pada memori
serta mengatur reaksi terhadap stress.
Peptida: Opiod Type

• Gejala Defisit:
– Hypersensitivas untuk menyakitkan dan menekan
– Kurangnya sensasi rasa senang
– Dysphoria.
– Substance abuse
• Gejala Berlebihan:
– Insensitivitas terhadap rangsang nyeri
– Gangguan catatonic-like
– Halusinasi dengar
– Memori menurun.
Endorphin
• Termasuk dalam suatu keluarga zat kimia otak yang tergolong
baru yang menyiarkan ulang informasi: neuropeptida.
• Suatu bahan-kimia diproduksi di dalam otak dan spinal cord
yang mengurangi rasa nyeri dan meningkatkan mood.
• Berperan dalam persepsi kesenangan dan sakit
• Merupakan neurotransmitter itu membebaskan rasa sakit dan
mempengaruhi senang dan bahagia.
• Dalam keadaan defisit adalah Keluhan Somatic
Enkephalins
• Salah satu jenis dari opioid yang mengikat
pada sel reseptor exitory (rasa nayaman)
• Terikat pada reseptor sel yang di terdapat
dalam otak dan spinal cord untuk
menghilangkan rangsang nyeri.
Dynorphins

• Suatu kelas opioid peptides mencakup


dynorphin A, dynorphin B, dan bagian-bagian
yang lebih kecil dari peptida.
• Dynorphins berada pada reseptor kappa-
opioid sel yang peka rangsangan dan telah
ditunjukkan memegang peran transmisi
sistem saraf pusat.
NEUROTRANSMITTER YANG BARU
DITEMUKAN
• Anandamide
– Yang paling terbaru temukan dari suatu bahan kimia otak
– Dari kata ' ananda', bahasa Sansekerta untuk kata
kebahagiaan.
– Mempunyai suatu efek pada tetrahydrocannabinol (THC),
bahan kimia yang aktip di dalam bahan cannabis.
NEUROTRANSMITTER YANG BARU
DITEMUKAN
Nociceptin
– Ilmuwan baru-baru ini telah menemukan bahan
kimia otak yang lain yaituu nociceptin yang dapat
mengurangi kecemasan.
Keadaan Patologi
Saraf Pusat

Senso- Kognitif/
motoris Memori

Psikiatrik/
Emosi
Gejala Klinis Umum Sensomotoris :
 Motoris :
– Monoparese/plegia
– Paraparese/plegia
– Hemiparese/plegia
– Tetraparese/plegia
 Sensoris
– Kelainan sensibilitas
– Receptor sendi
– Perasaan gerak, sikap
– Gangguan koordinasi
– Aktivasi Receptor noxius tertentu
Gejala Umum Cognitive-Memory :

 Penurunan fungsi intelektual


 Penurunan fungsi memory
–Abstraksi
–Orientasi
–Diskriminasi
–Fungsi Luhur
Topis Lesi :
 Otak (cerebrum) & cerebellum
 Batang otak
 Spinal cord (medulla spinalis)

Kelainan :
 CVA, CP, Parkinson
 Injury, disease, tumor
Gejala umum Psikiatrik / Emosi :
 Motivasi
 Depresi
 Emosi
 Mood
Sindroma yg menyertai topis lesi :
 Suprabulbar palsy
 Syndroma lobus temporalis
 Syndroma lob parietalis, frontalis &
occipitalis
Interaksi Upper Motor Neuron dan Lower Motor Neuron
Lesi di Otak Mengakibatkan Kelainan Pada Sistem
Neuromuskuler

Gangguan Neuromuskular tergantung : Derajat lesi, topis lesi.


Stimulasi dari perifer pada sistem neuro muskular

Fungsi : Mempengaruhi / Aktivasi sel sel di Otak


Identifikasi Problem :

 Pemeriksaan
 Lyst of Problem
 Sebagai landasan untuk
diagnosis FT thdp kelainan
akibat kerusakan pd SSP.
Hasil Pemeriksaan :
o Obyektif  alat ukur
o Subyektif  evaluasi subyektif

Tujuan Pemeriksaan :
 Identifikasi problem
 Rencana intervensi
 Efektif FT & pasien
 Evaluasi
Lyst of Problem
a. Keadaan pasien saat itu :
o Kemampuan secara umum
o Fungsional secara umum
b. Kapasitas Fisik
o Sensomotoris
o Cognitif – Memory
o Psikiatrik & Emosi
(LGS, tonus, MP, Postural, Keseimbangan,
Koordinasi dan ADL)
CONTOH INFARK DI OTAK PADA STROKE

3 2 1

1. Area Degenerasi ( Bersifat iriversibel permanen )


Disebut area umbra
2. Area degenerasi riversibel ( area penumbra )
3. Area Oedematosa ( Bersifat riversibel )
Recovery Pada Otak :

1. Reabsorbsi Oedema Cerebre


2. Neurological Inprovment
3. Neural Plasticity

Berlangsung sampai antara 6 – 8 bulan.


Setelah lebih 8 bulan terjadi lesi permanen
(Residual)

Anda mungkin juga menyukai