Anda di halaman 1dari 35

e-Procurement

atau
Pengadaan Secara Eelektronik

9/11/13
 A. Pengertian Aspek Hukum Pengadaan Barang/Jasa
Dalam pengadaan barang/jasa instansi pemerintah, terdapat 3
(tiga) bidang hukum yang secara langsung dan tidak langsung
mengaturnya al :
• Hukum Administrasi Negara (HAN)/Hukum Tata Usaha Negara,
Hukum administrasi negara mengatur hubungan hukum antara
penyedia dan pengguna pada proses persiapan sampai dengan
proses penerbitan surat penetapan penyedia barang dan jasa.
• Hukum Perdata, Hukum perdata mengatur hubungan hukum
antara penyedia dan pengguna barang dan jasa sejak
penandatanganan kontrak sampai dengan berakhirnya kontrak
pengadaan barang dan jasa.
• Hukum Pidana, Hukum pidana mengatur hubungan hukum
antara penyedia dan pengguna sejak tahap persiapan pengadaan
sampai dengan selesainya kontrak pengadaan barang dan jasa.

9/11/13
Dasar hukum
I. Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012
BAB XIII
1. Pasal 106 : Pengadaan secara elektronik dg e-tendering dan e-purchasing
2. Pasal 107 : Tujuan
3. Pasal 108 : LKPP dalam e-procurement
4. Pasal 109 : e-tendering (ULP dan LPSE, ITE, LPSE terdekat)
5. Pasal 111 : LPSE (Pemda wajib, K/L tdk wajib, fungsi, SLA)
6. Pasal 112 : Portal pengadaan nasional dan pengumuman
BAB XIX
1. Pasal 134 : Ketentuan lebih lanjut mengenai pengadaan secara elektronik oleh LKPP

II. Undang Undang No 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi


Regulasi e-Procurement
Perpres 54/2010 jo Perpres 70/2012

Perka LKPP 2/2010 Perka LKPP 18/2012


LPSE e-Tendering

SOP Standard Dokumen

Syarat Ketentuan
Aplikasi

Buku Panduan
Aplikasi
E-TENDERING
PERKA No.18 Th 2012
Tata cara pemilihan penyedia barang/jasa yang
dilakukan secara terbuka dan dapat diikuti oleh semua
penyedia barang/jasa yang terdaftar pada sistem
pengadaan secara elektronik dengan cara
menyampaikan 1 (satu) kali penawaran dalam waktu
yang telah ditentukan.
STANDAR DOKUMEN PENGADAAN
SECARA ELEKTRONIK

I. Dasar Hukum:
Pada Perka 18/2012 tentang E-Tendering
- Pasal 6: “ Standar Dokumen Pengadaan Secara
Elektronik Melekat pada aplikasi SPSE”
II. SUBTANSI SDP SECARA ELEKTRONIK
 Secara umum sama dengan SDP secara manual
 Mengelektronikan proses yang ada di SDP manual dan menambahkan ketentuan
yang ada di perka 18/2012

 Menambahkan ketentuan baru yang berbeda dengan SDP manual antara lain:
a. ketentuan Jaminan penawaran (dapat/tidak disyaratkan) dan asli wajib
disampaikan ke Pokja
b. ketentuan Pembuktian kualifikasi (tidak perlu meminta seluruh dokumen
apabila penyedia pernah mengerjakan pekerjaan sejenis, sama
kompleksitasnya dan pada instansi bersangkutan)
c. Menghapus Ketentuan yang mengatur penyedia dapat meminta penjelasan
terkait dokumen pengadaan.
d. Sanggahan dapat dilakukan offline apabila terjadi keadaan kahar/gangguan
teknis
e. Dan ketentuan lain sesuai dengan perka 18/2012
ADMINISTRASI

KUALIFIKASI

TEKNIS

PENYEDIA
BARANG / JASA ADMINISTRASI

PENAWARAN TEKNIS

HARGA
1. Evaluasi penawaran satu sampul sistim gugur
2. sebalum evaluasi harga dilakukan koreksi aritmatik
a. volume jenis pekerjaan dan daftar kuantitas / harga hrs
sesuai dokumen dalam pemilihan
b. apabila ada kesalahan volume, jumlah harga penawaran
akan disesuaikan..kalau tidak diberi harga dianggap
sudah termasuk dalam harga lain

3. hasil koreksi aritmatik pokja akan menyusun urutan


berdasarkan penawaran terendah

4. apabila hasil koreksi aritmatik kurang dr 3 penawar proses


akan tetap dilanjut kan

9/11/13
Pasal 97 Perpres 70 th 2012

 (1) Penggunaan produk dalam negeri dilakukan sesuai besaran


komponen dalam negeri pada setiap Barang/Jasa yang ditunjukkan
dengan nilai (TKDN).
(2) Produk Dalam Negeri wajib digunakan jika terdapat Penyedia
Barang/Jasa yang menawarkan Barang/Jasa dengan nilai TKDN
ditambah nilai Bobot Manfaat Perusahaan (BMP) paling sedikit 40%
Pasal 98
 (1) Preferensi Harga untuk Barang/Jasa dalam negeri diberlakukan
pada Pengadaan Barang/Jasa yang dibiayai pinjaman luar negeri
melalui Pelelangan Internasional.
 (2) Preferensi Harga untuk Barang/Jasa dalam negeri diberlakukan
untuk Pengadaan Barang/Jasa yang dibiayai rupiah murni, dengan
ketentuan sebagai berikut:
 a. sampai dengan 31 Desember 2013, untuk Pengadaan
Barang/Jasa bernilai diatas Rp5.000.000.000,00 (lima miliar
rupiah);
 b. mulai 1 Januari 2014, untuk Pengadaan Barang/Jasa bernilai
diatas Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

9/11/13
FORMULIR REKAPITULASI PERHITUNGAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI
(TKDN)
Nilai Gabungan Barang/Jasa (Rp) TKDN
Uraian Pekerjaan Total Barang/
DN LN Ribu % Gabungan
Jasa
Rp KDN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Barang
I. Material Langsung
(Bahan baku) (1A) (1B) (1C) (1D) (1E) (1F)
II. Peralatan (Barang jadi) (2A) (2B) (2C) (2D) (2E) (2F)
A. Sub Total Barang (3A) (3B) (3C) (3D) (3E) (3F)
Jasa
III. Manajemen Proyek
dan Perekayasaan (4A) (4B) (4C) (4D) (4E) (4F)
IV. Alat Kerja / Fasilitas
Kerja (5A) (5B) (5C) (5D) (5E) (5F)
V. Konstruksi dan
Fabrikasi (6A) (6B) (6C) (6D) (6E) (6F)
VI. Jasa Umum (7A) (7B) (7C) (7D) (7E) (7F)
B. Sub Total Jasa (8A) (8B) (8C) (8D) (8E) (8F)

C. TOTAL Biaya (A + B) (9A) (9B) (9C) (9D) (9E) (9F)


9/11/13
Formulasi perhitungan:

Nilai Barang Total (3C) - Nilai Barang Luar Negeri (3B)


Nilai Gabungan Barang dan Jasa (9C)
% TKDN (Gabungan
= +
Barang dan Jasa)
Nilai Jasa Total(8C) - Nilai Jasa Luar Negeri (8B)
Nilai Gabungan Barang dan Jasa (9C)

__________ [tempat], __ [tanggal] __________ [bulan] 20__ [tahun]

[tanda tangan]

[nama wakil sah badan usaha/pemimpin kemitraan (KSO)/perorangan]

9/11/13
Terima Kasih

9/11/13
 Pasal 19 : Persyaratan penyedia
a. Memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan untuk menjalankan
usaha/kegiatan sebagai penyedia barang/jasa;
b. Memiliki keahlian, pengalaman, kemampuan teknis dan manajerial;
c. Tidak dalam pengawasan pengadilan/tidak pailit, dan/atau direksi yang bertindak
untuk dan atas nama perusahaan tidak sedang dlm menjalani sanksi pidana;
d. Secara hukum mempunyai kapasitas menandatangani kontrak;
e. Telah memenuhi kewajiban perpajakan;
f. Dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir pernah memperoleh pekerjaan termasuk
pengalaman subkontrak, kecuali penyedia yang baru berdiri kurang dari 3 tahun;
g. Memiliki SDM, modal dan peralatan;
h. Tidak masuk dalam daftar hitam;
i. Memiliki alamat tetap dan jelas serta dapat dijangkau dengan pos;
j. Khusus untuk penyedia barang/jasa orang perseorangan persyaratannya sama dengan di atas
kecuali huruf f.
Penambahan persyaratan sangat dimungkinkan Dilarang menambah persyaratan
prakualifikasi/pasca-kualifikasi, kecuali untuk persyaratan teknis (Psl. 14 ayat (6) dan
(7))
Daftar hitam dikeluarkan KADIN/LPJK Untuk memenuhi persyaratan bahwa penyedia
tidak termasuk dalam daftar hitam dengan membuat pernyataan bahwa penyedia
barang/jasa yang bersangkutan tidak sedang masuk dalam daftar hitam, dan tidak
diperlukan surat keterangan dari instansi/lembaga baik pemerintah maupun swasta
(Lampiran I Bab II Butir A.1.e)

9/11/13
EVALUASI ADMINISTRASI
1. syarat substansial yang diminta berdasarkan Dokumen Pemilihan ini dipenuhi/lengkap
yang tidak menyampaikan formulir TKDN, penawaran tidak digugurkan dan nilai TKDN nya
dianggap 0 (nol))
2) surat penawaran memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a) jangka waktu berlakunya surat penawaran tidak kurang dari waktu sebagaimana
tercantum dalam LDP
b) bertanggal
3) Surat Jaminan Penawaran memenuhi ketentuan sebagai berikut
a) diterbitkan oleh Bank Umum, prsh penjaminan /asuransi yang mempunyai prog
kerugian (suretyship) ;
b) dimulai sejak tanggal terakhir pemasukan penawaran dan masa berlakunya tidak kurang
dari waktu sebagaimana tercantum dalam LDP
c) nama peserta
d) besaran nilai Jaminan
e) besaran nilai Jaminan Penawaran dicantumkan dalam angka dan huruf;
f) nama Pokja ULP yang , yang mengadakan pelelangan; dan
g) paket pekerjaan yang dijamin sama dengan paket pekerjaan yang dilelangkan
h) Jaminan Penawaran harus dapat dicairkan tanpa syarat (unconditional) sebesar nilai
Jaminan dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja, setelah surat
pernyataan wanprestasi dari Pokja ULP diterima oleh Penerbit Jaminan
i) Jaminan Penawaran atas nama perusahaan kemitraan/KSO harus ditulis atas nama
perusahaan Kemitraan/KSO, dan
j) substansi dan keabsahan/keaslian Jaminan Penawaran kepada penerbit jaminan telah
dikofirmasi dan diklarifikasi secara tertulis oleh Pokja ULP kepada penerbit jaminan
apabila kurang jelas dan meragukan] ---
1. Pokja ULP dapat melakukan klarifikasi terhadap hal-hal yang kurang jelas dan meragukan;
2. [untuk 1 (satu) file sistem gugur, apabila dari 3 (tiga) penawaran terendah ada yang tidak
memenuhi persyaratan administrasi maka pokja ULP melakukan evaluasi
administrasi terhadap penawar terendah berikutnya (apabila ada)]
3. apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang memenuhi persyaratan administrasi,
maka evaluasi tetap dilanjutkan dengan evaluasi teknis; dan
4. apabila tidak ada peserta yang memenuhi persyaratan administrasi, maka pelelangan
dinyatakan gagal

9/11/13
Evaluasi Teknis: (SDP 27.5)
1. evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang memenuhi persyaratan administrasi;
2. unsur-unsur yang dievaluasi Kemampuan, administrasi teknik sebagaimana dalam SDP

3. Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan teknis apabila:


a) metode pelaksanaan pekerjaan menggambarkan penguasaan dalam penyelesaian pekerjaan;
b) jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sampai dengan serah terima pertama Pekerjaan (PHO) yang
ditawarkan tidak melebihi jangka waktu yang ditetapkan dalam LDP;
c) jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan minimal yang disediakan sesuai dengan yang
ditetapkan dalam LDP;
d) spesifikasi teknis memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Bab XII Spesifikasi Teknis dan
Gambar;
e) personil inti yang akan ditempatkan secara penuh sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan
dalam LDP serta posisinya dalam manajemen pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan organisasi
pelaksanaan yang diajukan;
f) bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam
LDP
g) [sertifikat garansi khususnya untuk pekerjaan Enginering Procurement and Construction/EPC
(apabila dipersyaratkan)]
f. Pokja ULP (apabila diperlukan) dapat meminta uji mutu/teknis/fungsi untuk bahan/alat tertentu
sebagaimana tercantum dalam LDP
g. apabila dalam evaluasi teknis terdapat hal-hal yang kurang jelas atau meragukan, Pokja ULP
melakukan klarifikasi dengan peserta. Dalam klarifikasi peserta tidak diperkenankan
mengubah substansi penawaran. Hasil klarifikasi dapat menggugurkan penawaran;
h. peserta yang dinyatakan lulus evaluasi teknis dilanjutkan ke tahap evaluasi harga; dan
i. pabila dari 3 (tiga) penawaran terendah setelah koreksi aritmatik ada yang tidak memenuhi
persyartan teknis maka Pokja ULP dapat melakukan evaluasi terhadap penawaran terendah
berikutnya (apabila ada) dimulai dari evaluasi administrasi;
j. apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang lulus evaluasi teknis, maka evaluasi tetap
dilanjutkan dengan evaluasi harga; dan
k. apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi Teknis maka pelelangan dinyatakan gagal
l. Terhadap peserta yang dinyatakan lulus evaluasi teknis dilanjutkan untuk dilakukan evaluasi
kualifikasi

9/11/13
9/11/13
9/11/13
9/11/13
KETENTUAN PERKA 18/2012 (E-TENDERING)
No. Ketentuan Perka 18/2012
Perubahan
1. Penyusunan • Penyusunan jadwal pemilihan berdasarkan hari kalender
jadwal tahapan dengan memperhatikan jam dan hari kerja untuk tahapan:
pemilihan - Pemberian penjelasan
- batas akhir pemasukan
penawaran
- pembukaan penawaran
- Pembuktian kualifikasi
- Batas akhir sanggah/sanggah
banding
2. Pemberian • Kumpulan tanya jawab yang dilakukan melalui aplikasi
Penjelasan SPSE merupakan Berita Acara Pemberian Penjelasan,
sehingga pokja ULP tidak perlu membuat BAPP tersendiri.

• Pokja ULP dapat memberikan informasi penting terkait


dokumen lelang

• Apabila ada Perubahan (addendum) Dokumen Pengadaan


maka addendum diunggah pada aplikasi SPSE dengan batas
akhir 2 hari sebelum tahap pemasukan dokumen
penawaran berakhir
No. Ketentuan Perka 18/2012
Perubahan

3. Pemasukan • Penyedia wajib mengisi form isian data kualifikasi.


Kualifikasi • Sistem tidak akan melanjutkan proses pengiriman data
kualifikasi apabila form isian data kualifikasi tidak diisi oleh
penyedia
• Sistem tidak akan mengirimkan scan dokumen data
kualifikasi yang diupload pada data penyedia kepada Pokja.

4. Pembukaan Mengatur kriteria sebagai penawaran yang masuk, yaitu:


Dokumen Satu file: harga penawaran, jangka waktu penawaran, dan
Penawaran dekripsi/spesifikasi barang/jasa yang ditawarkan.

5. Pembuktian Pokja ULP melakukan verifikasi / pembuktian terhadap


Kualifikasi dukumen – dukomen yang disapaikan sesuai waktu yang
telah ditentukan
No. Ketentuan Perka 18/2012
Perubahan

6. Sanggahan a. Dalam hal terjadi gangguan teknis/keadaan kahar yang


menyebabkan peserta pemilihan tidak dapat mengirimkan
sanggahan secara online melalui aplikasi SPSE dan/atau panitia
pengadaan tidak dapat mengirimkan jawaban sanggah secara
online melalui aplikasi SPSE maka sanggahan dapat dilakukan
diluar aplikasi SPSE (offline)
b. Penyedia yang tidak memasukan penawaran tidak dapat
menyanggah

7. Jaminan jaminan penawaran asli untuk pasca kualifikasi, disampaikan


Penawaran pada saat pembuktian kualifikasi.

Kontrak
PERBEDAAN SDP MANUAL DAN SDP PENGADAAN
SECARA ELEKTRONIK
E-Lelang Pekerjaan Konstruksi Pasca Kualifikasi
Jenis SDP SDP SECARA ELEKTRONIK
I. UMUM Menambahkan Definisi LPSE, E-Lelang/E-seleksi, Aplikasi
SPSE, Form Isian Elektronik, Form Isian Data Elektronik

II. PENGUMUMAN Pengumuman sesuai dengan aplikasi SPSE


PELELANGAN
Jenis SDP SDP SECARA ELEKTRONIK

1. Pemberian Penjelasan - Dilakukan secara online melalui SPSE


-- Tidak memerlukan BAPP

2. Perubahan Dokumen Diberitahukan melalui aplikasi


-

-Peserta dapat mengunduh melalui SPSE


Jenis SDP SDP SECARA ELEKTRONIK
19. Pengisian data - Data kualifikasi diisikan pada form isian elektronik data
kualifikasi kualifikasi

20. Pakta Integritas Pakta integritas sudah ditandatangani pada saat


mendaftar

21. Bentuk Dokumen - Dikirimkan berupa file terenkripsi


Penawaran
Jenis SDP SDP SECARA ELEKTRONIK
23. Penyampaian Dok - Disampaikan melalui SPSE
Penawaran -- Data kualifikasi dikirmkan sebelum dok penawaran

-- Penawaran yang dikirmkan harus terenkripsi

25 Batas Akhir pemasukan Pokja dapat mengubah batas akhir pemasukan


penawaran penawaran jika keadaan kahar atau terjadi gangguan
teknis

26. Penawaran terlambat - Sistem secara otomati menolak pengiriman


penawaran setelah batas akhir pemasukan penawaran
E. PEMBUKAAN DAN
EVALUASI PENAWARAN

25 Pembukaan penawaran Tidak memerlukan saksi


Tidak memerlukan BA Pembukaan Penawaran

26. Penawaran terlambat - Sistem secara otomati menolak pengiriman


penawaran setelah batas akhir pemasukan penawaran

27 Evaluasi Penawaran -Sama dengan manual


-Hasi diinputkan pada aplikasi SPSE

28 Evaluasi Kualifikasi - Tidak perlu menyampaikan surat pernyataan


Jenis SDP
E. PEMBUKAAN DAN
EVALUASI PENAWARAN

25 Pembukaan penawaran Tidak memerlukan saksi


Tidak memerlukan BA Pembukaan Penawaran

26. Penawaran terlambat - Sistem secara otomati menolak pengiriman


penawaran setelah batas akhir pemasukan penawaran

27 Evaluasi Penawaran -Sama dengan manual


-Hasi diinputkan pada aplikasi SPSE

28 Evaluasi Kualifikasi - Tidak perlu menyampaikan surat pernyataan


Jenis SDP
29. Pembuktian kualifikasi Tidak perlu meminta seluruh dokumen untuk
dibuktikan, apabila calon pemenang sudah pernah
mengerjakan pekerjaan yang sejenis, sama
kompleksitasnya dan diinstansi yang bersangkutan

F. PENETAPAN DAN -Pokja menetapkan pemenang melalui SPSE


PENGUMUMAN PEMENANG - Pengumuman pemenang melalui web LPSE

SANGGAHAN Melalui SPSE

SANGGAHAN BANDING SAMA


9/11/13
Pasal 97 Perpres 70 th 2012
(1) Penggunaan produk dalam negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 96 ayat (1) huruf a, dilakukan
sesuai besaran komponen dalam negeri pada setiap Barang/Jasa yang ditunjukkan dengan nilai Tingkat
Komponen Dalam Negeri (TKDN).
(2) Produk Dalam Negeri wajib digunakan jika terdapat Penyedia Barang/Jasa yang menawarkan
Barang/Jasa dengan nilai TKDN ditambah nilai Bobot Manfaat Perusahaan (BMP) paling sedikit 40%
(2a) PPK melakukan pengkajian ulang Rencana Umum Pengadaan dengan ULP/Pejabat Pengadaan
terkait penetapan penggunaan Produk Dalam Negeri sebagaimana dimaksud pada Pasal 22 ayat (3)
huruf c. angka 4).
(3) Pembatasan penawaran produk asing yang dimaksud pada ayat (2), apabila terdapat paling sedikit 1
(satu) produk dalam negeri dalam Daftar Inventarisasi Barang/Jasa Produksi Dalam Negeri dengan nilai
TKDN paling sedikit 25% (dua puluh lima perseratus), dan paling sedikit 2 (dua) Produk Dalam Negeri
dalam Daftar Inventarisasi Barang/Jasa Produksi Dalam Negeri dengan nilai TKDN kurang dari 25%
(dua puluh lima perseratus).

(4) Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (3), hanya dapat diikuti oleh
penyedia Barang/Jasa produksi dalam negeri sepanjang penyedia Barang/Jasa tersebut sesuai dengan
spesifikasi teknis yang dipersyaratkan, harga yang wajar dan kemampuan penyerahan hasil Pekerjaan
dari sisi waktu maupun jumlah.
(5) TKDN mengacu pada Daftar Inventarisasi Barang/Jasa Produksi Dalam Negeri yang diterbitkan oleh
Kementerian yang membidangi urusan perindustrian.
(6) Ketentuan dan tata cara penghitungan TKDN merujuk pada ketentuan yang ditetapkan oleh Menteri
yang membidangi urusan perindustrian dengan tetap berpedoman pada tata nilai Pengadaan
Barang/Jasa sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden ini. Ketentuan Pasal 98 ayat (2) diubah dan
diantara ayat (2) dan ayat (3) disisipkan 1 (satu) ayat, yakni ayat (2a), dan Penjelasan Pasal 98 diubah,
sehingga Pasal 98 berbunyi sebagai berikut:

9/11/13
Pasal 98
(1) Preferensi Harga untuk Barang/Jasa dalam negeri diberlakukan pada Pengadaan Barang/Jasa yang
dibiayai pinjaman luar negeri melalui Pelelangan Internasional.
(2) Preferensi Harga untuk Barang/Jasa dalam negeri diberlakukan untuk Pengadaan Barang/Jasa yang
dibiayai rupiah murni, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. sampai dengan 31 Desember 2013, untuk Pengadaan Barang/Jasa bernilai diatas Rp5.000.000.000,00
(lima miliar rupiah);
b. mulai 1 Januari 2014, untuk Pengadaan Barang/Jasa bernilai diatas Rp1.000.000.000,00 (satu miliar
rupiah).
(2a) Preferensi Harga untuk Barang/Jasa dalam negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b, berlaku
terhadap produk yang diprioritaskan untuk dikembangkan, yang ditetapkan oleh Menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perindustrian setelah mendapat pertimbangan
darimenteri/pimpinan lembaga teknis terkait.
(3) Preferensi Harga hanya diberikan kepada Barang/Jasa dalam negeri dengan TKDN lebih besar atau
sama dengan 25% (dua puluh lima perseratus).
(4) Barang produksi dalam negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (3), tercantum dalam Daftar
Inventarisasi Barang/Jasa Produksi Dalam Negeri yang dikeluarkan oleh Menteri yang membidangi urusan
perindustrian.
(5) Preferensi harga untuk Barang produksi dalam negeri paling tinggi 15% (lima belas perseratus).
(6) Preferensi harga untuk Pekerjaan Konstruksi yang dikerjakan oleh Kontraktor nasional adalah 7,5% (tujuh
koma lima perseratus) diatas harga penawaran terendah dari Kontraktor asing.
(7) Harga Evaluasi Akhir (HEA) dihitung dengan ketentuan sebagai berikut:
a. preferensi terhadap komponen dalam negeri Barang/Jasa adalah tingkat komponen dalam negeri dikalikan
preferensi harga;
b. preferensi harga diperhitungkan dalam evaluasi harga penawaran yang telah memenuhi persyaratan
administrasi dan teknis, termasuk

9/11/13
34

 Nilai Pemberdayaan 30% dari 15% = 4,5 %


Usaha Kecil termasuk
Koperasi melalui
kemitraan.

 Nilai sertifikasi OHSAS


18000 / ISO 14000 20% dari 15% = 3,0 %

 Nilai Pemberdayaan 30% dari 15% = 4,5 %


Lingkungan
20% dari 15% = 3,0 %
 Nilai Penyediaan Fasilitas
Pelayanan Purna Jual

KEMENTERIAN
PERINDUSTRIAN
 Manfaat perusahaan terhadap perekonomian nasional yang dinyatakan
dengan Nilai Bobot Manfaat Perusahaan (Nilai BMP) adalah nilai penghargaan
kepada perusahaan karena berinvestasi di Indonesia, memberdayakan Usaha
Kecil termasuk Koperasi Kecil melalui kemitraan, memelihara kesehatan,
keselamatan kerja dan lingkungan (OHSAS 18000/ISO 14000),
memberdayakan lingkungan (community development), serta memberikan
fasilitas pelayanan purna jual.

 8. Daftar inventarisasi barang/jasa produksi dalam negeri adalah daftar


barang/jasa produksi dalam negeri yang diterbitkan secara berkala oleh
Departemen Perindustrian.

 9. Preferensi Harga adalah nilai penyesuaian atau normalisasi harga terhadap


harga penawaran dalam proses pengadaan barang/jasa.

 10. Harga Penawaran adalah nilai penawaran yang ditawarkan oleh penyedia
barang/jasa yang memenuhi persyaratan lelang dan telah dievaluasi.

 11. Harga Evaluasi Akhir (HEA) adalah harga penawaran dimana unsur
Preferensi Harga telah diperhitungkan didalamnya. 9/11/13

Anda mungkin juga menyukai