atau
Pengadaan Secara Eelektronik
9/11/13
A. Pengertian Aspek Hukum Pengadaan Barang/Jasa
Dalam pengadaan barang/jasa instansi pemerintah, terdapat 3
(tiga) bidang hukum yang secara langsung dan tidak langsung
mengaturnya al :
• Hukum Administrasi Negara (HAN)/Hukum Tata Usaha Negara,
Hukum administrasi negara mengatur hubungan hukum antara
penyedia dan pengguna pada proses persiapan sampai dengan
proses penerbitan surat penetapan penyedia barang dan jasa.
• Hukum Perdata, Hukum perdata mengatur hubungan hukum
antara penyedia dan pengguna barang dan jasa sejak
penandatanganan kontrak sampai dengan berakhirnya kontrak
pengadaan barang dan jasa.
• Hukum Pidana, Hukum pidana mengatur hubungan hukum
antara penyedia dan pengguna sejak tahap persiapan pengadaan
sampai dengan selesainya kontrak pengadaan barang dan jasa.
9/11/13
Dasar hukum
I. Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012
BAB XIII
1. Pasal 106 : Pengadaan secara elektronik dg e-tendering dan e-purchasing
2. Pasal 107 : Tujuan
3. Pasal 108 : LKPP dalam e-procurement
4. Pasal 109 : e-tendering (ULP dan LPSE, ITE, LPSE terdekat)
5. Pasal 111 : LPSE (Pemda wajib, K/L tdk wajib, fungsi, SLA)
6. Pasal 112 : Portal pengadaan nasional dan pengumuman
BAB XIX
1. Pasal 134 : Ketentuan lebih lanjut mengenai pengadaan secara elektronik oleh LKPP
Syarat Ketentuan
Aplikasi
Buku Panduan
Aplikasi
E-TENDERING
PERKA No.18 Th 2012
Tata cara pemilihan penyedia barang/jasa yang
dilakukan secara terbuka dan dapat diikuti oleh semua
penyedia barang/jasa yang terdaftar pada sistem
pengadaan secara elektronik dengan cara
menyampaikan 1 (satu) kali penawaran dalam waktu
yang telah ditentukan.
STANDAR DOKUMEN PENGADAAN
SECARA ELEKTRONIK
I. Dasar Hukum:
Pada Perka 18/2012 tentang E-Tendering
- Pasal 6: “ Standar Dokumen Pengadaan Secara
Elektronik Melekat pada aplikasi SPSE”
II. SUBTANSI SDP SECARA ELEKTRONIK
Secara umum sama dengan SDP secara manual
Mengelektronikan proses yang ada di SDP manual dan menambahkan ketentuan
yang ada di perka 18/2012
Menambahkan ketentuan baru yang berbeda dengan SDP manual antara lain:
a. ketentuan Jaminan penawaran (dapat/tidak disyaratkan) dan asli wajib
disampaikan ke Pokja
b. ketentuan Pembuktian kualifikasi (tidak perlu meminta seluruh dokumen
apabila penyedia pernah mengerjakan pekerjaan sejenis, sama
kompleksitasnya dan pada instansi bersangkutan)
c. Menghapus Ketentuan yang mengatur penyedia dapat meminta penjelasan
terkait dokumen pengadaan.
d. Sanggahan dapat dilakukan offline apabila terjadi keadaan kahar/gangguan
teknis
e. Dan ketentuan lain sesuai dengan perka 18/2012
ADMINISTRASI
KUALIFIKASI
TEKNIS
PENYEDIA
BARANG / JASA ADMINISTRASI
PENAWARAN TEKNIS
HARGA
1. Evaluasi penawaran satu sampul sistim gugur
2. sebalum evaluasi harga dilakukan koreksi aritmatik
a. volume jenis pekerjaan dan daftar kuantitas / harga hrs
sesuai dokumen dalam pemilihan
b. apabila ada kesalahan volume, jumlah harga penawaran
akan disesuaikan..kalau tidak diberi harga dianggap
sudah termasuk dalam harga lain
9/11/13
Pasal 97 Perpres 70 th 2012
9/11/13
FORMULIR REKAPITULASI PERHITUNGAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI
(TKDN)
Nilai Gabungan Barang/Jasa (Rp) TKDN
Uraian Pekerjaan Total Barang/
DN LN Ribu % Gabungan
Jasa
Rp KDN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Barang
I. Material Langsung
(Bahan baku) (1A) (1B) (1C) (1D) (1E) (1F)
II. Peralatan (Barang jadi) (2A) (2B) (2C) (2D) (2E) (2F)
A. Sub Total Barang (3A) (3B) (3C) (3D) (3E) (3F)
Jasa
III. Manajemen Proyek
dan Perekayasaan (4A) (4B) (4C) (4D) (4E) (4F)
IV. Alat Kerja / Fasilitas
Kerja (5A) (5B) (5C) (5D) (5E) (5F)
V. Konstruksi dan
Fabrikasi (6A) (6B) (6C) (6D) (6E) (6F)
VI. Jasa Umum (7A) (7B) (7C) (7D) (7E) (7F)
B. Sub Total Jasa (8A) (8B) (8C) (8D) (8E) (8F)
[tanda tangan]
9/11/13
Terima Kasih
9/11/13
Pasal 19 : Persyaratan penyedia
a. Memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan untuk menjalankan
usaha/kegiatan sebagai penyedia barang/jasa;
b. Memiliki keahlian, pengalaman, kemampuan teknis dan manajerial;
c. Tidak dalam pengawasan pengadilan/tidak pailit, dan/atau direksi yang bertindak
untuk dan atas nama perusahaan tidak sedang dlm menjalani sanksi pidana;
d. Secara hukum mempunyai kapasitas menandatangani kontrak;
e. Telah memenuhi kewajiban perpajakan;
f. Dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir pernah memperoleh pekerjaan termasuk
pengalaman subkontrak, kecuali penyedia yang baru berdiri kurang dari 3 tahun;
g. Memiliki SDM, modal dan peralatan;
h. Tidak masuk dalam daftar hitam;
i. Memiliki alamat tetap dan jelas serta dapat dijangkau dengan pos;
j. Khusus untuk penyedia barang/jasa orang perseorangan persyaratannya sama dengan di atas
kecuali huruf f.
Penambahan persyaratan sangat dimungkinkan Dilarang menambah persyaratan
prakualifikasi/pasca-kualifikasi, kecuali untuk persyaratan teknis (Psl. 14 ayat (6) dan
(7))
Daftar hitam dikeluarkan KADIN/LPJK Untuk memenuhi persyaratan bahwa penyedia
tidak termasuk dalam daftar hitam dengan membuat pernyataan bahwa penyedia
barang/jasa yang bersangkutan tidak sedang masuk dalam daftar hitam, dan tidak
diperlukan surat keterangan dari instansi/lembaga baik pemerintah maupun swasta
(Lampiran I Bab II Butir A.1.e)
9/11/13
EVALUASI ADMINISTRASI
1. syarat substansial yang diminta berdasarkan Dokumen Pemilihan ini dipenuhi/lengkap
yang tidak menyampaikan formulir TKDN, penawaran tidak digugurkan dan nilai TKDN nya
dianggap 0 (nol))
2) surat penawaran memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a) jangka waktu berlakunya surat penawaran tidak kurang dari waktu sebagaimana
tercantum dalam LDP
b) bertanggal
3) Surat Jaminan Penawaran memenuhi ketentuan sebagai berikut
a) diterbitkan oleh Bank Umum, prsh penjaminan /asuransi yang mempunyai prog
kerugian (suretyship) ;
b) dimulai sejak tanggal terakhir pemasukan penawaran dan masa berlakunya tidak kurang
dari waktu sebagaimana tercantum dalam LDP
c) nama peserta
d) besaran nilai Jaminan
e) besaran nilai Jaminan Penawaran dicantumkan dalam angka dan huruf;
f) nama Pokja ULP yang , yang mengadakan pelelangan; dan
g) paket pekerjaan yang dijamin sama dengan paket pekerjaan yang dilelangkan
h) Jaminan Penawaran harus dapat dicairkan tanpa syarat (unconditional) sebesar nilai
Jaminan dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja, setelah surat
pernyataan wanprestasi dari Pokja ULP diterima oleh Penerbit Jaminan
i) Jaminan Penawaran atas nama perusahaan kemitraan/KSO harus ditulis atas nama
perusahaan Kemitraan/KSO, dan
j) substansi dan keabsahan/keaslian Jaminan Penawaran kepada penerbit jaminan telah
dikofirmasi dan diklarifikasi secara tertulis oleh Pokja ULP kepada penerbit jaminan
apabila kurang jelas dan meragukan] ---
1. Pokja ULP dapat melakukan klarifikasi terhadap hal-hal yang kurang jelas dan meragukan;
2. [untuk 1 (satu) file sistem gugur, apabila dari 3 (tiga) penawaran terendah ada yang tidak
memenuhi persyaratan administrasi maka pokja ULP melakukan evaluasi
administrasi terhadap penawar terendah berikutnya (apabila ada)]
3. apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang memenuhi persyaratan administrasi,
maka evaluasi tetap dilanjutkan dengan evaluasi teknis; dan
4. apabila tidak ada peserta yang memenuhi persyaratan administrasi, maka pelelangan
dinyatakan gagal
9/11/13
Evaluasi Teknis: (SDP 27.5)
1. evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang memenuhi persyaratan administrasi;
2. unsur-unsur yang dievaluasi Kemampuan, administrasi teknik sebagaimana dalam SDP
9/11/13
9/11/13
9/11/13
9/11/13
KETENTUAN PERKA 18/2012 (E-TENDERING)
No. Ketentuan Perka 18/2012
Perubahan
1. Penyusunan • Penyusunan jadwal pemilihan berdasarkan hari kalender
jadwal tahapan dengan memperhatikan jam dan hari kerja untuk tahapan:
pemilihan - Pemberian penjelasan
- batas akhir pemasukan
penawaran
- pembukaan penawaran
- Pembuktian kualifikasi
- Batas akhir sanggah/sanggah
banding
2. Pemberian • Kumpulan tanya jawab yang dilakukan melalui aplikasi
Penjelasan SPSE merupakan Berita Acara Pemberian Penjelasan,
sehingga pokja ULP tidak perlu membuat BAPP tersendiri.
Kontrak
PERBEDAAN SDP MANUAL DAN SDP PENGADAAN
SECARA ELEKTRONIK
E-Lelang Pekerjaan Konstruksi Pasca Kualifikasi
Jenis SDP SDP SECARA ELEKTRONIK
I. UMUM Menambahkan Definisi LPSE, E-Lelang/E-seleksi, Aplikasi
SPSE, Form Isian Elektronik, Form Isian Data Elektronik
(4) Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (3), hanya dapat diikuti oleh
penyedia Barang/Jasa produksi dalam negeri sepanjang penyedia Barang/Jasa tersebut sesuai dengan
spesifikasi teknis yang dipersyaratkan, harga yang wajar dan kemampuan penyerahan hasil Pekerjaan
dari sisi waktu maupun jumlah.
(5) TKDN mengacu pada Daftar Inventarisasi Barang/Jasa Produksi Dalam Negeri yang diterbitkan oleh
Kementerian yang membidangi urusan perindustrian.
(6) Ketentuan dan tata cara penghitungan TKDN merujuk pada ketentuan yang ditetapkan oleh Menteri
yang membidangi urusan perindustrian dengan tetap berpedoman pada tata nilai Pengadaan
Barang/Jasa sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden ini. Ketentuan Pasal 98 ayat (2) diubah dan
diantara ayat (2) dan ayat (3) disisipkan 1 (satu) ayat, yakni ayat (2a), dan Penjelasan Pasal 98 diubah,
sehingga Pasal 98 berbunyi sebagai berikut:
9/11/13
Pasal 98
(1) Preferensi Harga untuk Barang/Jasa dalam negeri diberlakukan pada Pengadaan Barang/Jasa yang
dibiayai pinjaman luar negeri melalui Pelelangan Internasional.
(2) Preferensi Harga untuk Barang/Jasa dalam negeri diberlakukan untuk Pengadaan Barang/Jasa yang
dibiayai rupiah murni, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. sampai dengan 31 Desember 2013, untuk Pengadaan Barang/Jasa bernilai diatas Rp5.000.000.000,00
(lima miliar rupiah);
b. mulai 1 Januari 2014, untuk Pengadaan Barang/Jasa bernilai diatas Rp1.000.000.000,00 (satu miliar
rupiah).
(2a) Preferensi Harga untuk Barang/Jasa dalam negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b, berlaku
terhadap produk yang diprioritaskan untuk dikembangkan, yang ditetapkan oleh Menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perindustrian setelah mendapat pertimbangan
darimenteri/pimpinan lembaga teknis terkait.
(3) Preferensi Harga hanya diberikan kepada Barang/Jasa dalam negeri dengan TKDN lebih besar atau
sama dengan 25% (dua puluh lima perseratus).
(4) Barang produksi dalam negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (3), tercantum dalam Daftar
Inventarisasi Barang/Jasa Produksi Dalam Negeri yang dikeluarkan oleh Menteri yang membidangi urusan
perindustrian.
(5) Preferensi harga untuk Barang produksi dalam negeri paling tinggi 15% (lima belas perseratus).
(6) Preferensi harga untuk Pekerjaan Konstruksi yang dikerjakan oleh Kontraktor nasional adalah 7,5% (tujuh
koma lima perseratus) diatas harga penawaran terendah dari Kontraktor asing.
(7) Harga Evaluasi Akhir (HEA) dihitung dengan ketentuan sebagai berikut:
a. preferensi terhadap komponen dalam negeri Barang/Jasa adalah tingkat komponen dalam negeri dikalikan
preferensi harga;
b. preferensi harga diperhitungkan dalam evaluasi harga penawaran yang telah memenuhi persyaratan
administrasi dan teknis, termasuk
9/11/13
34
KEMENTERIAN
PERINDUSTRIAN
Manfaat perusahaan terhadap perekonomian nasional yang dinyatakan
dengan Nilai Bobot Manfaat Perusahaan (Nilai BMP) adalah nilai penghargaan
kepada perusahaan karena berinvestasi di Indonesia, memberdayakan Usaha
Kecil termasuk Koperasi Kecil melalui kemitraan, memelihara kesehatan,
keselamatan kerja dan lingkungan (OHSAS 18000/ISO 14000),
memberdayakan lingkungan (community development), serta memberikan
fasilitas pelayanan purna jual.
10. Harga Penawaran adalah nilai penawaran yang ditawarkan oleh penyedia
barang/jasa yang memenuhi persyaratan lelang dan telah dievaluasi.
11. Harga Evaluasi Akhir (HEA) adalah harga penawaran dimana unsur
Preferensi Harga telah diperhitungkan didalamnya. 9/11/13