Anda di halaman 1dari 40

OLEH:

Prof. Dr. Ir. SITI CHUZAEMI, MS

FAKULTAS PETERNAKAN - UB
METABOLISME PROTEIN
 Protein kasar → protein murni, amida,
amina,
 Non Ruminansia : protein → Asam Amino
 Ruminansia: protein → AA, amonia,
protein mikroba
METABOLISME PROTEIN

 NPN + Protein larut → Protein tubuh mikroba


 Mikroba rumen penting:
- 63 – 81% N dlm bentuk protein mikroba
- menyediakan sebagian besar protein yg
dibutuhkan ternak
- mikroba rumen: bakteri, protozoa, jamur,virus
Gb: DIGESTI & MET N DI DALAM RUMEN
PAKAN
SALIVA
PROTEIN NPN

Undegradable Degradable protein


urea
protein NPN
PEPTIDA

AA NH3 HATI
NH3 - Urea
VFA/ ASAM ALFA KETO MIKROBIAL
PROTEIN
urea
NH3

GINJAL
USUS HALUS +
ABOMASUM Urin
METABOLISME NITROGEN PADA RUMINANSIA
UREA SALIVA
pakan PROTEIN NPN

UREA
DARAH
NPN
PROTEIN AMONIA As.amino

PEPTIDA
rumen UREA
As. Amino
amonia
amonia LIVER
Protein mikroba
aboma As.amino
sum + protein amonia
Urea
Intes As. Amino URINE
+
tine Endogeneus - N
protein MFN
feces
Tissue Metabolism TISSUES
JALUR UMUM METABOLISME PROTEIN
Pencernaan dan Katabolisme
penyerapan Anabolisme

Protein pakan Protein tubuh


Pool Asam Amino
(33%) (66%)

Kelebihan Transaminasi Jalur Khusus


asam amino Deaminasi
Pembentukan substansi
 Urine NH3 esensial seperti biosintesis
 Feses α-asam- kreatin, kholin, purin,
Urea pirimidin, porfifin,
asam keto
Urine epinefrin, tirokain, niasin,
melamin, asam-asam
Karbohidrat dan Lemak dan
hasil antara hasil antara empedu, produk-produk
detoksikasi, glukosa dan
badan keton.
Siklus
Krebs

CO2 + H2O + ATP


PEMBENTUKAN AMONIA
 Amonia merupakan gas hasil fermentasi dan dihasilkan pula
dalam jaringan
 Proses perombakan amonia terjadi di hati

O = C – OH ATP ADP + Pi O = C – NH2


| |
NH3 + CH2 CH2
| Glutamin sintetase |
Amonia CH2 CH2
| |
H – C – NH2 H – C – NH2
| |
COOH COOH

Asam L-glutamat L-glutamin


PROSES PEROMBAKAN AMONIA
ABSORBSI NH3 DARI RUMEN

 Tergantung pH rumen
 Bila pH rumen rendah → sebagian besar NH3
diubah menjadi ion NH4 → yang tidak diserap
oleh dinding rumen
 Hal tersebut dimanfaatkan pada keracunan urea
→ produksi NH3 dapat dikurangi dengan
pemberian cuka kepada ternak
Membran sel Sitosol

Usus Halus Peredaran Darah

Asam amino Asam amino Asam amino

Na+ Na+ Na+


ATP-ase

K+ K+

ATP ADP+Pi
METABOLISME PROTEIN DALAM SIKLUS KREBS
Ala, Cys, Gly, Hyp, Ser, Thr, Trp
Asam Piruvat
Leu, Lys, Phe, Trp, Tyr

Ile, Trp Asetil - CoA Asetoasetil - CoA

Asn Arg, His, Gln, Pro


Sitrat
Aspartat
Glutamat

Asam Oksaloasetat α - ketoglutarat

Ile, Met, Val


Siklus
Krebs
Asam Malat Suksinil CoA

Asam Fumarat Asam Suksinat

Tyr, Phe
SUMBER PROTEIN YANG MASUK
ABOMASUM DAN USUS HALUS:

1. Un-degradable protein
2. Protein mikroba
3. Amonia

Protein yang larut dalam rumen: 10 – 90% →


cukup besar peluang memilih pakan sumber
protein untuk ruminansia berdasar daya larutnya
PROPORSI PROTEIN TERPROTEKSI DLM RUMEN

Feed % UDP (IDP)


Casein 9
Bungkil biji matahari 20
Tepung ikan 71
Pollard 20
Bungkil kedelai 61
Bungkil kedelai + heat 80
Silage hijauan 15
Silase hijaun+ heat 30
Gliricidia 60
Kaliandra 90
Bungkil kacang tanah 37
Dalam memilih sumber protein untuk
ruminansia didasarkan 3 hal:

1. Sanggup mendukung pertumbuhan protein mikroba


yang optimal
2. Tahan terhadap degradasi di dalam rumen
3. Bernilai hayati tinggi

Kadar NH3 dalam cairan rumen untuk biosintesis


protein mikroba yang optimal = 10 mg%.

Kelebihan produksi NH3>10 mg% tidak merangsang


pertumbuhan mikroba tetapi akan diserap rumen
dan diekskresikan dalam urine.
CARA MENURUNKAN DEGRADASI PROTEIN
DALAM RUMEN (MENINGKATKAN BY PASS
PROTEIN)

1. Watering : meningkatkan Kp

2. Salting : ternak haus, banyak minum, protein cepat


meninggalkan rumen

3. Cooking (pemanasan): protein denaturasi, daya larut


menurun

4. Grinding dan pelleting: meningkatkan Kp

5. Penambahan bahan kimia: tanin, glutaraldehid, formalin

6. Encapsulasi
Tabel: Kadar NH3 cairan rumen (mgN-NH3/
100ml) pada pemanasan cassava
yang berbeda

Cassava 0 5 10 15 20
(gram) (mnt) (mnt) (mnt) (mnt) (mnt)
1 4,85 3,95 3,50 2,89 2,47

0,5 6,20 5,43 5,08 4,39 4,16


Pengaruh bahan sumber protein
terhadap PBB (g kenaikan BB/g intake
protein)

Pakan PBB
100% skim milk 4
60% skim milk + 40% jagung 6

60% skim milk + 40% Bk kc 2


tanah
PROTEKSI PROTEIN DENGAN TANIN

Pemanfaatan tanin dalam konsentrat sapi


perah
50 ml
air
1 kg
Konsentrat

Camp. konsentrat
dan tanin

Berikan pada
0,5 %
Tanin sapi perah
NON PROTEIN NITROGEN
(NPN)
Urea : contoh NPN yg dapat digunakan
oleh ruminansia sebagai sumber PK

Urea : mengandung 46% N atau setara dg


46 x 6,25 = 287,5 %PK

Ruminansia dapat menggunakan Urea


sebagai sumber N karena adanya
mikroba di dalam rumen yg
menghasilkan enzim urease
20
Pemanfaatan urea (NPN) sebagai
sumber N untuk ruminansia:

 Harus tersedia sumber RAC


(WSC) yang fermentasinya sama
cepat dgn urea

 Pada saat NH3 (hasil fermentasi


protein/ NPN terbentuk →
terdapat pula produk fermentasi
KH sebagai sumber energi dan
kerangka C → utk membentuk
protein mikroba
PENGGUNAAN NPN (UREA) BAGI RUMINANSIA

UREASE
UREA NH3 + CO2
MIKROBA RUMEN

ENZIM
KARBOHIDRAT VFA + AS. α-KETO
MIKROBA RUMEN

ENZIM
NH3 + AS. α-KETO ASAM AMINO
MIKROBA RUMEN

ENZIM
ASAM AMINO PROTEIN MIKROBA
MIKROBA

ENZIM
PROTEIN MIKROBA ABOMASUM+USUS KECIL
AS. AMINO BEBAS

AS. AMINO BEBAS DISERAP DALAM


USUS KECIL TERNAK
Pemanfaatan urea (NPN)
untuk ruminansia:
1. UMB
2. Suplementasi pada konsentrat
sumber energi
3. Jerami urea amoniasi

23
UREA MOLASSES BLOCK
(UMB)
Pakan tambahan atau suplemen yang
mengandung urea (N terlarut), molases
(energi terlarut) , vitamin dan mineral
dalam bentuk block (padat dan keras ) ,
untuk ternak ruminansia dg tujuan
utama memasok nutrisi bagi
pertumbuhan dan aktifitas mikroba.
UREA MOLASSES BLOCK
(UMB)
Merupakan salah satu bentuk
pemanfaatan urea sebagai sumber N
yang murah , agar tidak terjadi
keracunan pada ternak dengan ditambah
bahan pakan sumber RAC dan bahan2
lain sumber perotein dan mineral
Formula Urea Molases Blok
Jumlah bahan tiap kg/10 kg
NO Jenis Bahan campuran

1. Molasses 3.300 kg
2. Onggok 0.800 kg
3. Dedak 1.800 kg
4. Tepung Kedelai 1.300 kg
5. Tepung Tulang 0.600 kg
6. Kapur 0.900 kg
7. Urea 0.425 kg
8. Lacta Mineral 0.125 kg
9. Garam Dapur 0.750 kg
UREA MOLASSES BLOCK (UMB) DAN
MEDICATED UREA MOLASSES BLOCK (M-UMB)

Adalah pakan suplemen unggul yang terdiri dari Urea (N-terlarut) dan
Molasses (Karbohidrat terlarut), serta mineral, vitamin dan Temu Ireng (M-
UMB) dalam bentuk blok (padat dan keras) yang dibuat untuk ternak
ruminansia dengan tujuan utama memasok nutrisi bagi pertumbuhan dan
aktifitas mikroba rumen.

Tujuan pemberian UMB adalah meningkatkan


fermentasi rumen melalui peningkatan populasi
dan aktifitas mikroba rumen, mengontrol
parasit saluran pencernaan (M-UMB) serta pada
akhirnya diharapkan dapat meningkatkan unjuk
kerja produksi dan reproduksi

Pembuatan UMB : Bahan-bahan dicampur secara homogen


dengan menggunakan mikser atau molen kemudian dicetak
dengan menggunakan pencetak manual atau mesin (pencetak
paving hidrolik), kemudian dikeringkan (matahari atau oven)
sampai keras akhirnya dimasukkan dalam kantong plastic untuk
menjaga kekerasannya.
UREA MOLASSES BLOCK (UMB) DAN
MEDICATED UREA MOLASSES BLOCK BLOK (M-UMB)

BAHAN PENYUSUN UMB

NO. BAHAN BAKU SUMBER


1 Urea (4-12%) N
2 Tetes (45-70%) Energi dan perekat
Energi dan
3 Bekatul, Pollard, Menir dll. (5-35%) Absorbent
Bungkil Kelapa, Bungkil Biji Kapuk
4 (7-20%) Protein
5 Mineral Mix (5-20%) Mineral
6 Vitamin (5=-15%) Vitamin
7 Calcium silicate (5-20%) Pengeras
Curcuma aeroginosa (Temu Ireng)
8 (2-10%) Medicated (M-UMB)

Hasil penelitian Rusnas terhadap penggunaan UMB pada sapi potong :


Pemberian suplemen unggul ini dapat meningkatkan unjuk kerja sapi
potong dalam hal konsumsi pakan, PBB pedet, serta memperpendek
waktu timbulnya birahi setelah melahirkan baik di peternakan rakyat
maupun feedlot
PEMANFAATAN NPN MAKSIMAL
(* = % PK dlm BK setelah penambahan NPN)
% PK 55-60 60-65 65-70 70-75 75-80 80-85
sblm (%TDN (%TDN (%TDN (%TDN (%TDN (%TDN
ditambah dlm BK) dlm BK) dlm BK) dlm BK) dlm BK) dlm BK)
NPN
8 Tidak di+ 10,0 * 10,5* 10,9* 11,2* 11,4*
NPN
9 Tidak di+ 10,4* 10,9* 11,3* 11,6* 11,8*
NPN

10 Tidak di + 10.8* 11,3* 11,7* 12,0* 12,2*


NPN

11 Tidak di+ 11,2* 11,7* 12,1* 12,4* 12,6*


NPN

12 Tidak di+ Tidak di+ 12,1* 12,5* 12,8* 13,0*


NPN NPN
CONTOH PERHITUNGAN PENGGUNAAN UREA
SEBAGAI SUMBER NPN:

Kebut PK sapi potong = 10 % PK

Tersedia ransum: TDN 60-65 %; %PK 8% (sebelum di +


NPN). Bila kebut BK 12 kg = 12.000 gram

Berapa gram urea yg hrs ditambahkan?

Jawab:

dari tabel diatas: % PK dlm BK stlh di + NPN = 10 % terdiri


dari 8 % protein murni + 2 % NPN.

2 % NPN = 2 % PK NPN = 0,32 % N (2/6,25)

Kebutuhan N = 0,32/100 x 12.000 g = 38,4 g N


CONTOH PERHITUNGAN PENGGUNAAN
UREA SEBAGAI SUMBER NPN

Urea (NPN) mengandung 46 % N

100 g urea = 46 g N

Jadi urea yg harus ditambahkan

= 38,4/46 x 100 g = 83.48 gram


PERHITUNGAN METABOLIZABLE
PROTEIN (Satter and Roffler, 1981)
 1000 g PK pakan 850 prot murni (85%) + 150 NPN
 850 Prot murni 340 by pass (40%) + 510 NH3 (60%)
 340 by pass 300 termetabolisme (88%) + 40 F
 150 NPN + 510 NH3 + 120 urea darah (recycling)
780 PM
 780 PM - 80 urea darah 700 PM (90%)
 700 PM 560 PM murni (80%) + 140 NPN mikroba
 560 PM murni 450 PM termetab (80%)+ 110 F
 140 NPN mikroba F + urea darah
PERHITUNGAN METABOLIZABLE
PROTEIN : ASUMSI
 Jml N recycled ke dlm R-R sama dg 12 % dari intake
nitrogen ratio
 85 % N intake dlm bentuk Protein murni, 15 % dlm
bentuk NPN
 40 % protein murni ransum lolos dari degradasi dlm
rumen dan masuk intestin. Semua NPN ransum dan
recycled N menjadi amonia rumen.
 90 % amonia rumen yg diproduksi membentuk
mikrobial nitrogen
PERHITUNGAN METABOLIZABLE
PROTEIN : ASUMSI

 80 % mikrobial protein dalam bentuk protein


murni dan 20 % dlm bentuk NPN yg tidak dpt
dimanfaatkan.
 80 % protein murni mikrobial diabsorbsi
(metabolizable protein)
 88 % protein murni ransum diabsorpsi
(metabolizable protein)
SISTEM EVALUASI PROTEIN

 NRC : CP, DP, DCP : kurang sesuai utk


ruminansia, krn mengabaikan adanya proses
fermentasi oleh mikroba di dalam R-R
 Konsentrat yg mudah di degradasi di dalam
rumen, kurang memberi manfaat bagi
ruminansia
 Kebutuhan protein utk ternak yg produksi
tinggi yi: dari protein mikroba dan protein by
pass
SISTEM EVALUASI PROTEIN

 ARC : RDP ; UDP , IDP


 RDP = komponen protein yg dpt digunakan
utk perkembangan mikroba rumen (bakalan N
utk sintesis protein mikroba
 UDP = Fraksi protein yg masuk intestin yg
digunakan oleh ternak inang
 Tidak semua UDP ddt digunakan ternak, tgt
kecernaannya di dlm intestin, shg lebih sesuai
didekati dg IDP
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai