Anda di halaman 1dari 14

REFERAT

ADIKSI DAN DEPRESI


Penyusun :
Dea Citra Alamanda
1665050081

Pembimbing :
Dr. Herny Taruli Tambunan, M. Ked(KJ), Sp. KJ
Dr. Imelda Wijaya, Sp. KJ
Dr. Gerald Mario Semen, Sp. Kj, S.H.

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN JIWA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
PERIODE 05 NOVEMBER – 08 DESEMBER 2018
RUMAH SAKIT KETERGANTUNGAN OBAT CIBUBUR
JAKARTA
2018
DEFINISI ADIKSI

• Adiksi berasal dari bahasa inggris addiction yang berarti ketagihan atau
kecanduan
• Adiksi membuat seseorang, baik secara fisik maupun psikologis mengurangi
kapasitasnya sebagai manusia untuk berfungsi sebagaimana mestinya,
sehingga membuatnya mengalami perubahan perilaku, menjadi obsesif
kompulsif (dalam menggunakan zat), sehingga menggangu hubungannya
dengan orang lain.
TANDA-TANDA SESEORANG ADIKSI

Adanya Proses Toleransi

Adanya Gejala Putus Zat (Withdrawal Syndrome)

Adanya Rasa Penyesalan

Adanya Relaps
EPIDEMIOLOGI ADIKSI

Alkohol Narkoba

Jenis Kelamin Laki-laki (36%) Perempuan (22,7%) Laki-laki (12,3%) Perempuan (7,7%)

Usia 18-29 Tahun (37%) 18-29 Tahun (14,2%)

Ras/Etnik Native Amerika (43%) Native Amerika (17,2%)

Sosial-Ekonomi Sos-Eko Atas (30%) Sos-Eko Atas (13,5%)


DEPRESI DAN ADIKSI

• Pasien yang mengalami perasaan depresi mencoba mengkonsumsi NAPZA


untuk menghindari emosi negatif mereka
• Pasien menggunakan NAPZA secara teratur untuk mengobat depresinya
• Beberapa pasien yang mengalami depresi dan gangguan penggunaan zat,
berhenti mengkonsumsi NAPZA justru dapat memperburuk depresi
DEPRESI AKIBAT ALKOHOL

• Penggunaan alkohol adalah depresan sistem saraf pusat yang mungkin


awalnya berfungsi sebagai stimulan, tetapi dengan cepat dapat
meningkatkan perasaan lesu, mengantuk, dan depresi
• Menurut American Association of Suicidology setengah dari individu yang
melakukan bunuh diri mempunyai depresi
• Penyalahgunaan alkohol dan narkoba dapat memperparah jalannya
gangguan depresi  meningkatkan kemungkinan rawat inap, mengganggu
jalannya pengobatan, dan mempunyai interkasi yang berbahaya
PENATALAKSANAAN DEPRESI AKIBAT
ADIKSI ALKOHOL
• Food and Drugs Administration (FDA)  Disulfiram, Naltrexone (oral atau
intarvena), dan Acamprosate
• Farmakologis lini pertama  SSRI
1. FARMAKOTERAPI DALAM PENGOBATAN
ADIKSI ALKOHOL DAN DEPRESI
• Antidepresan  Lini 1 untuk adikis alkohol dengan depresi
• Antidepresan efek paling kuat (Nefazodone, Desipramine, dan Imipramine)
• Dosis SSRI diberikan lebih tinggi pada adiksi alkohol dengan depresi
• Respon pemberi SSRI berbeda-beda
• Pasien selesai rawat inap lanjut antidepresan
• Awal pengobatan, beri antidepresan
• Obat antidepresan meningkatkan resiko efek samping
2. FARMAKOTERAPI ADIKSI ALKOHOL
DALAM PENGOBATAN ADIKSI ALKOHOL
DAN DEPRESI YANG TERJADI BERSAMAAN
• Kemanjuran bersama dari pengobatan farmakologis yang ditetapkan untuk
adiksi alkohol dengan obat antidepresan
• Pengobatan kombinasi :
• Pantang alkohol
• Lama kambuh
• Peningkatan mood

• Terapi awal antidepresan + intervensi psikofarmakologis adiksi alkohol +


intervensi psikososial
3. TERAPI PSIKOSOSIAL

• Antara gangguan mood dan penggunaan zat pada pasien dengan adiksi
alkohol adalah kompleks dan dinamis
• Tujuan/
• Membantu mendidik pasien tentang penyakit mereka dan dampaknya pada
mereka dan orang-orang di sekitarnya
• Menstabilkan mereka dari efek akut gangguan
• Memupuk pengembangan keterampilan
• Strategi untuk mengelola gejala dari adiksi NAPZA dan gangguan mood
dengan lebih baik
BEBERAPA TERAPI SOSIAL :

• Beberapa terapi psikososial telah digunakan dalam pengobatan adiksi


alkohol, yang terkemuka di antaranya :

Motivational Enhancement Therapy (MET)

Cognitive Behavioral Therapy (CBT)

Relapse Prevention Therapy (RPT)

Contingency Management (CM)

Twelve-Step Groups (TSG)

Twelve-Step Facilitation (TSF)


PROGNOSIS

• Adiksi alkohol dan penyakit depresi sangat umum sering terjadi bersamaan,
dan berhubungan dengan hasil yang buruk saat dipasangkan
• Risiko non-perawatan atau watch-and-wait beresiko tinggi
• Memanfaatkan obat antidepresan dalam hubungannya dengan terapi
psikososial dapat menambah efektivitas pengobatan secara keseluruhan
• Fasilitasi dua belas langkah mungkin lebih meningkatkan hasil pengobatan
untuk pasien dengan gangguan penggunaan depresi dan penggunaan
bersama
DAFTAR PUSTAKA
1. Husin AB, Siste K. 2013. Buku Ajar Psikiatri Edisi Kedua. Jakarta: Badan Penerbit FKUI.

2. Devido JJ, MTS, Weiss RD. 2012. Treatment of the Depressed Alcohol Patient. United State: National Center of
Biotechnology Information.

3. Nunes EV, Levin FR. 2009. Treatment Co-occuring Depression and Substance Dependence. United State: National Center
of Biotechnology Information.

4. Maslim R. 2013. PPDGJ - III dan DSM - 5. Jakarta: PT Nuh Jaya.

5. Grant BF, Goldstein RB, Saha TD, Chou SP, Jung J, Zhang H, Hasin DS. 2018. Addiction 101. Boston: Recovery Research
Institute. https://www.recoveryanswers.org/addiction-101/epidemiology/

6. Prasetyo S, Utami DS. 2014. Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan. Jakarta: Bakti Husada.

7. Lai G, Asmin F, Birgin R. 2013. Kebijakan Narkotika Indonesia. Jakarta: International Drug Policy Consortium.

8. Fitri. 2018. Tahapan Rehabilitas: Asesmen Awal dan Diagnosis. Jakarta: Badan Narkotika Nasional Kabupaten Cianjur.

9. Hastungkara AA, Iswardani T, Wisnuwardhani D. 2013. Pengaruh Kepribadian dan Motivasi dalam Bermain Game
Online terhadap adiksi Game Online MMORPG. Jakarta: Fakultas Psikologis Universitas Indonesia.
~ TERIMA KASIH ~

Anda mungkin juga menyukai