Anda di halaman 1dari 13

MANAGEMENT KOMUNIKASI

DAN EDUKASI

POKJA MKE
KOMUNIKASI EFEKTIF

KOMUNIKASI EFEKTIF
adalah Proses pertukaran informasi
dari satu individu
ke individu lain dengan cara
berbicara,
bahasa tubuh, tulisan, elektronik
• Asuhan Pasien sangat
begantung pada komunikasi
• Komunikasi akan efektif bila
pesan diterima dan
dimengerti,kemudian pesan
tersebut ditindaklanjuti dengan
sebuah tindakan
ASUHAN PASIEN TERINTEGRASI
Dilaksanakan dengan beberapa elemen:
1. Dokter penanggung jawab pelayanan
(DPJP) sebagai pimpinan klinis/ketua tim
PPA (clinical leader).
2. PPA bekerja sebagai tim interdisiplin
dengan kolaborasi interprofesional,
menggunakan alur klinis/clinical pathway,
perencanaan pemulangan pasien
terintegrasi/integrated discharge planning.
3. Manajer Pelayanan Pasien / Case Manager
menjaga kesinambungan pelayanan.
Komunikasi Efektif Saat Pendaftaran
1. Informasikan pasien tentang hak
kewajiban pasien
2. Identifikasi bahasa yang dipahami
pasien
3. Identifikasi apakah pasien
memiliki kebutuhan sensorik
4. Tentukan apakah pasien
memerlukan bantuan untuk
melengkapi form admisi
5. Mendokumentasikan suku,
budaya pasien
11. Informasi yang diberikan
menggunakan format yang praktis
& mudah dipahami pasien
12. Informasi diberikan dalam bahasa
yang dimengerti
13. RS menyediakan penterjemah
sesuai kebutuhan pasien, bila
perlu kerjasama dengan pihak
terkait
Komunikasi Efektif saat Asesment Pasien
1. Identifikasi & perhatikan kebutuhan komunikasi pasien saat asesmen
2. Mulailah hubungan komunikasi pasien – tenaga kesehatan
3. Lakukan asesmen sesuai yang tercantum di form pengkajian pasien
4. Identifikasi & perhatikan kebutuhan mobilitas pasien saat asesmen
5. Identifikasi budaya, agama atau spiritual kepercayaan pasien yang
mempengaruhi perawatan
6. Minta pasien tentukan keluarga/pendamping yang bisa membantu
7. Komunikasikan informasi terkait kebutuhan khusus pasien ke tim yang
merawat pasien
*catat semua bukti asesmen dalam rekam medis
Memperkenalkan Diri
• Pastikan bahwa semua tim kesehatan memperkenalkan diri & menjelaskan
peran mereka dalam proses perawatan
• Tanyakan pasien apakah ada pertimbagan budaya untuk pasien atau
anggota keluarganya
• Skrining literasi kesehatan seperti: “apakah anda membutuhkan bantuan
untuk memahami informasi kesehatan anda?”
• Tanyakan bagaimana pasin lebih menyukai menerima informasi (cth,
membaca, mendengar atau melihat informasi tersebut)
• Bicara dalam bahasa umum jangan menggunakan terminologi teknis atau
jargon medis. Berikan contoh2 dan cerita jika memungkinkan
• Gunakan model visual, diagram atau gambar untuk ilustrasikan suatu
prosedur
Komunikasi Efektif saat Treatment

• Memenuhi kebutuhan komunikasi pasien selama


perawatan • Antisipasi kebutuhan komunikasi pasien yang
• Monitor perubahan dalam status komunikasi pasien mengalami gangguan komunikasi akibat suatu
prosedur (cth, pasien yang diintubasi, trakeotomi,
• Libatkan pasien dan keluarga dalam proses perawatan
sedasi atau intervensi lain).
• Berikan informed consent pasien • Pertimbangkan posisi pasien atau penempatan
• Memberikan edukasi kepada pasien / keluarga sesuai alat medis saat penanganan atau prosedur
kebutuhan pasien • Tandai perubahan status komunikasi pasien di RM
dan komunikasikan kebutuhan tersebut ke pasien
• Penuhi kebutuhan mobilitas pasien selama perawatan
• Monitor perubahan kebutuhan diet atau
Komunikasi Efektif antar PPA
• Keterlibatan serta pemberdayaan pasien dan keluarga dalam
asuhan bersama PPA harus memastikan:
• asuhan direncanakan untuk memenuhi kebutuhan pasien
yang unik berdasar atas asesmen;
• perencanaan pasien pulang untuk pasien kompleks
• asuhan gizi terintegrasi
• rencana asuhan diinformasikan kepada tiap pasien;
• respons pasien terhadap asuhan dimonitor;
• rencana asuhan dimodifikasi bila perlu berdasar atas respons pasien.
• Pendokumentasian di rekam • Profesional Pemberi Asuhan (PPA) bekerja
medis merupakan alat utk secara tim memberikan asuhan pasien
memfasilitasi dan terintegrasi, masing-masing melakukan
menggambarkan integrasi asesmen
serta koordinasi asuhan. • Asesmen berbasis pengumpulan Informasi,
• Secara khusus, setiap PPA melakukan analisis untuk membuat rencana
mencatat observasi dan asuhan (IAR), dengan dokter penanggung
pengobatan di rekam medis jawab pemberi pelayanan (DPJP) sebagai
pasien. ketua tim asuhan yang mengintegrasikan
• Setiap hasil atau simpulan dari asuhan, termasuk menentukan prioritas
rapat tim atau diskusi pasien kebutuhan mendesak bagi pasien rawat inap.
dicatat dlm CPPT
Komunikasi Efektif saat Hand Over

Komunikasi efektif saat hand over dilakukan menggunakan metoda SBAR.


Dan dilakukan saat :
1. Sistem Transfer internal dan eksternal pasien
2. Pergantian shift

Anda mungkin juga menyukai