Anda di halaman 1dari 9

Oleh :

RIZKY WAHYUDHA PUTRA


(1615031063)
Masyarakat Minang adalah
masyarakat yang arif dan
kaya akan nilai-nilai
kebudayan dan filosofi. Orang
Minang mengenal pepatah-
pepatah yang erat dengan
kehidupan masyarakat
Minangkabau. Masyarakat
Minang merupakan
masyarakat yang
lekat dengan syariat islam
Ada beberapa nilai dasar minangkabau sebagai pandangan hidup
masyarakatnya yang dapat dikelompokkan sebagai berikut

1. Pandangan Terhadap Hidup


2. Pandangan Terhadap Kerja
3. Pandangan Terhadap Waktu
4. Pandangan Terhadap Alam
5. Pandangan Terhadap Sesama
Tujuan hidup bagi orang Minangkabau adalah untuk berbuat jasa. Kata pusaka
orang Minangkabau mengatakan bahwa “hiduik bajaso, mati bapusako”.
Jadi orang Minangkabau memberikan arti dan harga yang tinggi terhadap
hidup. Untuk analogi terhadap alam, maka pribahasa yang dikemukakan
adalah :

Gajah mati maninggakan gadieng


Harimau mati maninggakan baling
Manusia mati maninggakan namo
Sejalan dengan makna hidup bagi orang Minangkabau, yaitu berjasa kepada kerabat dan
masyarakatnya, kerja merupakan kegiatan yang sangat dihargai. Kerja merupakan
keharusan. Kerjalah yang dapat membuat orang sanggup meninggalkan pusaka bagi
anak kemenakannya. Dengan hasil kerja dapat dihindarkan

 Kayu hutan bukan andaleh


Elok dibuek ka lamari
Tahan hujan barani bapaneh
Baitu urang mancari rasaki
Bagi orang Minangkabau waktu berharga merupakan pandangan hidup orang
Minangkabau. Orang Minangkabau harus memikirkan masa depannya dan apa yang
akan ditinggalkannya serta bekal apa yang dibawa sesudah mati. Mereka
dinasehatkan untuk selalu menggunakan waktu untuk sesuatu yang bermakna,
sebagaimana dikatakan pepatah;

“Duduak marauik ranjau, tagak maninjau jarah”.


Alam mempunyai kedudukan dan pengaruh penting dalam adat Minangkabau, ternyata
dari fatwa adat sendiri yang menyatakan bahwa alam hendaklah dijadikan guru.

Alam Takambang jadi guru

adat nan sabana adat adalah yang tidak lapuak karena hujan dan tak lekang karena
panas
Dalam hidup bermasyarakat, orang Minangkabau menjunjung tinggi nilai egaliter atau
kebersamaan. Nilai ini menyatakan mereka dengan ungkapan “Duduak samo randah,
tagak samo tinggi”.

“nan tuo dihormati,


samo gadang baok bakawan,
nan ketek disayangi”.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai