Ol e h :
Devi Ar n es , S . Ke d
Pe m b i mb ing : d r. Pu ji L e stari , S p . M .
Pendahuluan
Konjungtivitis merupakan radang pada konjungtiva atau radang selaput lendir yang menutupi
belakang kelopak dan bola mata.
Konjungtivitis vernalis merupakan penyakit bilateral yang disebabkan oleh alergi, biasanya
berlangsung dalam tahun-tahun prapubertas dan berlangsung 5-10 tahun.
Penyakit ini lebih banyak terjadi pada anak laki-laki daripada anak perempuan.
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
Nama: An. GP
Umur: 7 tahun
Pekerjaan: Pelajar
Edema (-), hiperemis (-), Palpebra Superior Edema (-), hiperemis (-),
entropion (-), ektropion (-) entropion (-), ektropion (-)
Benjolan (-), hiperemis (-), Palpebra Inferior Benjolan (-), hiperemis (-),
entropion (-), ektropion (-) entropion (-), ektropion (-)
Trikiasis (-), distikiasis (-) Cilia Trikiasis (-), distikiasis (-)
Pembengkakan kelj. dan sakus lakrimal (-), hiperemis Ap. Lakrimalis Pembengkakan kelj. dan sakus lakrimal (-), hiperemis
punktum lakrimal sup et inf (-), pus (-) punktum lakrimal sup et inf (-), pus (-)
Hiperemis (+), papil (-), folikel (-), sikatriks (-) Conjungtiva tarsus Hiperemis (+), papil (-), folikel (-), sikatriks (-)
sup.
Hiperemis (-), papil (-), folikel (-), sikatriks (-) Conjungtiva tarsus Hiperemis (-), papil (-), folikel (-), sikatriks (-)
inferior
Injeksi siliar (-), injeksi konjungtiva (+) Conjungtiva bulbi Injeksi siliar (-), injeksi konjungtiva (+)
Keruh (-), edema (-) Kornea Keruh (-), edema (-)
Dalam, hifema (-), hipopion (-) COA Dalam, hifema (-), hipopion (-)
Bulat, 3 mm Pupil Bulat, 3 mm
RC direct (+), indirect (+) RC direct (+), indirect (+)
Coklat, kripta jelas Iris Coklat, kripta jelas
Shadow test (-) Shadow test (-)
Jernih Lensa Jernih
Pemeriksaan TIO (manual)
Fluktuasi (+), tidak teraba keras Fluktuasi (+), tidak teraba keras
N +0 N +0
Funduskopi
Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Visual Field
Sama dengan pemeriksa Sama dengan pemeriksa
Pemeriksaan Slit Lamp
OD OS
Pemeriksaan Umum
Berat badan 27 kg
Suhu 36,50 C
Pernapasan 22 kali/menit
Non medikamentosa
- Edukasi
Prognosis
Quo ad vitam : Dubia ad bonam
Quo ad functionam: Dubia ad bonam
Quo ad sanationam: Dubia ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi Konjungtiva
Konjungtiva dibagi menjadi 3 bagian:
Konjungtiva palpebra
Konjungtiva forniks
Konjungtiva bulbi
Definisi
Konjungtivitis vernalis adalah konjungtivitis akibat reaksi hipersensitivitas (tipe I)
yang mengenai kedua mata dan bersifat rekuren.
Trantas dots
Penatalaksanaan
Medikamentosa:
Terapi topikal: Terapi sistemik:
Antihistamin: levocabastine Dexamethasone 2-3 tablet
hidroklorida 0,05% 4x sehari selama 1-2 minggu
Stabilitator sel mast: Na Antihistamin oral u/
Chromoglycat 4% mengurangi rasa gatal
Kortikosteroid
Non-medikamentosa
Hindari tindakan menggosok-gosok mata dengan tangan
atau jari tangan.
Menghindari daerah berangin kencang yang biasanya juga me
mbawa serbuk sari dan hindari penyebab dari alergi itu sendiri.
Kaca mata gelap untuk fotofobia dan untuk mengurangi kontak
dengan alergen di udara terbuka.
Hindari pemakaian lensa kontak
Kompres dingin dapat meringankan gejala.
Komplikasi
keratitis epitel atau ulkus kornea superfisial sentral atau
parasentral, yang dapat diikuti dengan pembentukan jaringan
sikatriks yang ringan.
Perjalanan penyakitnya sangat menahun dan berulang, sering
menimbulkan kekambuhan terutama di musim panas.
Prognosis
Penderita konjungtivitis memiliki prognosis baik karena sebagian besar
kasus dapat sembuh spontan (self-limited disease), namun komplikasi juga
dapat terjadi apabila tidak ditangani dengan baik.
ANALISIS KASUS
Analisis Kasus
Anamnesis: Teori:
Seorang anak laki-laki, usia 7 tahun, datang Konjungtivitis vernal biasanya mengenai usia
dengan keluhan kedua matanya merah sejak 3 hari antara 5-25 tahun dan terutama laki-laki. Keluhan
yang lalu.
biasanya mata merah dan rasa gatal di mata yang
Keluhan disertai dengan rasa gatal dan perih ketika mengenai kedua mata dan bersifat rekuren,
mengedip mata. Pasien juga mengaku keluar biasanya dipicu apabila setelah berada di
cairan jernih dari mata di waktu pagi selepas lapangan terbuka yang panas terik.
bangun tidur. Keluhan mata merah timbul
berulang kali. Rasa gatal paling terasa apabila
setelah terkena panas matahari. Sebelumnya
pasien sudah berobat ke puskesmas dan diberikan
obat alergi. Keluhan belum berkurang sejauh ini
Keluhan ini pernah dirasakan sebelumnya. Ibu
kandung pasien memiliki riwayat alergi.
Analisis Kasus
Pemeriksaan Fisik: Teori:
Dari pemeriksaan oftalmologis didapatkan visus Konjungtivitis vernal memiliki 2 bentuk utama
normal, pergerakan bola mata normal, palpebra yaitu bentuk palpebra dan bentuk limbal.
superior hiperemis ODS, conjungtiva tarsus
superior hiperemis ODS, injeksi konjungtiva ODS Pada bentuk limbal terjadi hipertrofi papil pada
dan tampak trantas dot ODS. limbus superior yang dapat membentuk jaringan
hiperplastik gelatin, dengan trantas dot yang
merupakan degenerasi epitel kornea atau
eosinofil di bagian epitel limbus kornea,
terbentuknya pannus, dengan sedikit eosinofil.
Analisis Kasus
Tatalaksana: Kasus:
Medikamentosa: Medikamentosa:
Pasien ini disarankan untuk menggunakan obat Antihistamin: levocabastine hidroklorida
untuk menurunkan reaksi peradangan berupa 0,05%
kortikosteroid topikal (eye drop) 4x1 tetes/hari Stabilitator sel mast: Na Chromoglycat 4%
dan dextran 70 topikal (eye drop) 4x1 tetes/hari
untuk mengurangi iritasi pada mata dan Kortikosteroid
mengurangi rasa tidak nyaman pada pasien.
Non medikamentosa:
Edukasi mengenai penyakit pasien