Muntah Berapa banyak? Berapa sering? Isi? Ada darah atau materi yang menyerupai
kopi?
Distensi abdomen Nyeri? Muntah? Gerakan usus berkurang atau tidak ada? Flatus?
Diare Seberapa sering? Dalam jumlah besar atau sedikit? Darah? Mukus? Pus? Gejala
penyerta? Baru melakukan perjalanan?
Tinja Diare? Konstipasi? Melena?
Pemeriksaan
Fisik
TTV (suhu, nadi, freq napas, TD)
Abdomen
Penunjang
Pembiakan tinja
Pemeriksaan mikroskopik tinja
ELISA
Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin
Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa
PEMERIKSAAN FISIK
WD & DD
DD:
1. Diare akut et causa Infeksi Bakteri Enterotoksik
Diare akut et causa infeksi bakteri
enterovasif
Faktor infeksi
Bakteri, Virus, Parasit & faktor ekstraintestinal
Faktor Non-infeksi
Malabsorpsi, obat-obatan, makanan, riwayat operasi,
psikologis
infeksi enteral infeksi parenteral
parasit malabsorpsi/maldigesti :
(Protozoa seperti Entamoeba monosakarida, lemak, asam
histolytica, Giardia lamblia, dll) amino tertentu
cacing
(A.lumbricoides, cacing tambang,
Trichuris trichiura, S.stercoralis,
cestodiasis dll)
Epidemiologi
Daya penetrasi yang dapat merusak sel mukosa, Kemampuan tubuh untuk mempertahan diri terhadap
kemampuan menghasilkan toksin yang organism yang dapat menimbulkan diare akut, terdiri
mempengaruhi sekresi cairan usus halus serta dari faktor pertahanan saluran cerna seperti
daya lekat kuman. keasaman lambung, motilitas usus, imunitas dan
lingkungan flora normal usus.
patogenesis
Infeksi bakteri
Organisma patogenik Mekanisme virulensi
Escherichia coli
Rehidrasi
Diet
Antidiare
Antimotilitas yaitu loperamid.Namun bisa terjadi efek samping
konstipasi .
pengeras tinja yaitu atapulgite
Antimikroba
Obat antimikroba bila di temukan tanda-tanda dari diare yang
diduga enterovasif seperti demam,tenesmus, disentri, banyak leukosit
difeses,maka dapat diberikan terapi empirik antimikroba, antibiotik
pilihan untuk dugaan shigelosis,salmonelosis, atau e.coli adalah seperti
siprofloksasin 2x500mg atau levlofoksasin 1x500mg selama 3-5
hari.antibiotik pilihan untuk dugaan giardiasis atau amebiasis adalah
metronidazol 3x500 mg selama 7-10 hari.
PENATALAKSAAN
Rehidrasi
JENIS KEHILANGAN TANDA DEHIDRASI
CAIRAN
Dehidrasi ringan 25% berat badan Turgor kurang, suara serak, belum
presyok
Dehidrasi sedang 59% berat badan Tugor buruk, suara serak,
presyok/syok, nadi cepat, napas cepat
dan dalam
Dehidrasi berat >10% berat badan Tanda dehidrasi sedang bertambah,
kesedaran menurun, otot kaku,
sianosis
Metode Daldiyono
Antara metode yang dapat kita gunakan untuk mengukur
kebutuhan cairan untuk rehidrasi adalah menggunakan Metode
Daldiyono dengan berdasarkan skor klinis dan formula.
Kebutuhan cairan: (skor dehidrasi/ 15) x 10% x kgBB x 1 liter.
Klinis Skor dehidrasi
Rasa haus/ muntah 1
TD sistolik 60 – 90 mmHg 1
TD sistolik < 60 mmHg 2
Frekuensi nadi > 120/ menit 1
Kesadaran apati 1
Somnolen, sopor, koma 2
Frekuensi napas > 30 /menit 1
Facies cholerica 2
Vox cholerica 2
Turgor kulit menurun 1
Washer woman’s hand 1
Ekstremitas dingin 1
Sianosis 1
Usia 50 – 60 tahun -1
Usia > 60 tahun -2
Apabila pasien dalam keadaan umum baik tidak dehidrasi,
asupan cairan adekuat dengan minuman dan sari buah.
Namun, bila pasien kehilangan cairan yang banyak dan
dehidrasi, penatalaksaan agresif diberikan seperti:
Cairan rehidrasi oral
Formula lengkap mengandunggi NaCl, NaHCO3, KCl dan glukosa
Cairan parental
Larutan Darrow ditambah glukosa
Ringer laktat dan ditambah glukosa
Glukosa ditambah NaHCO3 atau NaCl
komplikasi
Dehidrasi
Asidosis metabolik
Hipokalemia
Hipoglikemia
Gangguan gizi
Gangguan sirkulasi
Kejang
pencegahan
Cuci tangan
Meminum air minum yg sehat
Pengelolaan sampah
Memasak dan mengolah makanan
Vaksinasi
prognosis