Di daerah Jawa Barat temulawak disebut sebagai koneng gede sedangkan di Madura disebut sebagai
temu lobak. Kawasan Indo-Malaysia merupakan tempat dari mana temulawak ini menyebar ke seluruh
dunia. Saat ini tanaman ini selain di Asia Tenggara dapat ditemui pula di Cina, IndoCina, Bardabos, India,
Jepang, Korea, di Amerika Serikat dan Beberapa negara Eropa.
KLASIFIKASI
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Zingiberales
Keluarga : Zingiberaceae
Genus : Curcuma
Spesies : Curcuma xanthorrhiza Roxb
Nama sinonim : Curcuma zerumbed maus Rumph
Nama daerah : Sumatera: temulawak. Jawa : koneng gede, temu raya, temu besar, aci koneng, koneng tegel,
temulawak. Madura : temo labak. Bali : tommo. Sulawesi Selatan : tomon. Ternate : karbangga
Deskripsi
Tanaman
Temulawak
Hama dan
Kandungan
Penyakit
Kimia
pada
Temulawak
Temulawak
MAIN
IDEA
Pemeliharan Manfaat
Temulawak Temulawak
Pedoman
Budidaya
MAIN DISCUSSION
BIAYA
PRODUKSI
PROSPEK
PENERIMAA
PENGEMBA
N
NGAN
KEUNTUNG
PEMASARAN
AN
BIAYA PRODUKSI
2 Peralatan
5 Pestisida
6 Tenaga kerja
Jumlah Rp.13.133.000
PENERIMAAN DAN KEUNTUNGAN
Temulawak kering
Panen setiap 9 sebulan sekali = 99.000.000
Keuntungan = 99.000.000 –13.133.000 =
Rp 85.867.000
PEMASARAN
• Temulawak memiliki peluang bisnis yang baik, di mana
cakupan wilayah pemasaran temulawak sangat luas.
Kebutuhan temulawak akan terus meningkat sejalan
dengan perkembangan industry pengolahan yang
membutuhkan bahan baku temulawak. Selain untuk
kebutuhan industry temulawak juga dibutuhkan oleh
masyarakat sekitar sebagai bumbu dapur maupun di
gunakan untuk pembuatan jamu tradisional.
Temulawak merupakan tanaman obat yang secara alami sangat mudah tumbuh di Indonesia dan telah
lama digunakan sebagai bahan pembuatan jamu. Setiap produsen jamu baik skala kecil atau skala
industri selalu memasukkan temulawak ke dalam racikan jamunya.
Rimpang temulawak yang dikeringkan juga sudah merupakan komoditi perdagangan antar negara.
Indonesia pun diuntungkan dengan iklim cuacanya yang tropis untuk tanaman temulawak ini jika
prospek pengembangannya dilakukan secara serius akan mendulang keuntungan dikemudian harinya.
Potensi temulawak ini bisa lebih di explore dan bisa ditingkatkan dengan cara mengekspor ke pasar
luar negeri dan tentunya treatment yang diperlukan adalah dengan terlebih dahulu sosialisasi tanaman
temulawak kepada masyarakat petani di dalam negeri dan sekaligus memasyarakatkan cara budidaya
temulawak yang benar dalam skala yang lebih besar.
KESIMPULAN