Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK AGROBISNIS

(CURCUMA XANTHORRIZA ROXB)

Yosep Saeful Hidayat 10060314040


Yogi Fajar Iskandar 10060314129
Isman Maulia Reza 10060314140
Emalia Nurhasanah 10060315015
Villasentia Dewi J.H.S 10060315018
Ika Kartika 10060315025
PENDAHULUAN
TEMULAWAK (CURCUMA XANTHORRIZA ROXB)
 Temulawak (Curcuma xanthorrhira Roxb) merupakan tanaman asli indonesia.
 Rata – rata produksi nasional rendah yakni 10,7 ton/hari pada tahun 2000.
sedangkan potensi produksi vasietas unggul temulawak bisa mencapai 20-30
Ton/hari. Kebutuhan temulawak untuk industri Obat tradisional (IOT) dan
industri kecil Obat tradisional (IKOT) menduduki peringkat pertama di jawa
timur dan peringkat kedua di jawa tengah setelah jahe.
 Hasil survey Kemala et Al (2003) temulawak digunakan sebagai bahan baku
obat tradisional yang berkhasiat untuk menyembuhkan 24 jenis penyakit pada
tahun 2004 pemerintah melalui Badan pengawasan obat dan makanan (BPOM)
mencanangkan gerakan nasional minum temulawak sebagai minuman kesehatan.
 Berdasarkan hasil survey lainnya menunjukan bahwa 609 produk jamu, 176
diantaranya mengandung temulawak dan penggunaannya terdapat di dalam 12
kelompok penyakit yang dapat diobati.
a.Untuk mengetahui keuntungan budidaya
temulawak

a.Untuk mengetahui peluang pasar dari budidaya


temulawak

Untuk mengetahui bagaimana menanam temulawak


yang baik dan benar
TUJUAN
SEJARAH PENYEBARAN

 Di daerah Jawa Barat temulawak disebut sebagai koneng gede sedangkan di Madura disebut sebagai
temu lobak. Kawasan Indo-Malaysia merupakan tempat dari mana temulawak ini menyebar ke seluruh
dunia. Saat ini tanaman ini selain di Asia Tenggara dapat ditemui pula di Cina, IndoCina, Bardabos, India,
Jepang, Korea, di Amerika Serikat dan Beberapa negara Eropa.
KLASIFIKASI

 Kingdom : Plantae
 Divisi : Spermatophyta
 Sub divisi : Angiospermae
 Kelas : Zingiberales
 Keluarga : Zingiberaceae
 Genus : Curcuma
 Spesies : Curcuma xanthorrhiza Roxb
 Nama sinonim : Curcuma zerumbed maus Rumph
 Nama daerah : Sumatera: temulawak. Jawa : koneng gede, temu raya, temu besar, aci koneng, koneng tegel,
temulawak. Madura : temo labak. Bali : tommo. Sulawesi Selatan : tomon. Ternate : karbangga
Deskripsi
Tanaman
Temulawak
Hama dan
Kandungan
Penyakit
Kimia
pada
Temulawak
Temulawak

MAIN
IDEA
Pemeliharan Manfaat
Temulawak Temulawak

Pedoman
Budidaya
MAIN DISCUSSION

BIAYA
PRODUKSI

PROSPEK
PENERIMAA
PENGEMBA
N
NGAN

KEUNTUNG
PEMASARAN
AN
BIAYA PRODUKSI

NO RINCIAN BIAYA JUMLAH

1 Lahan milik sendiri

2 Peralatan

Emrat 2 buah @75.000 Rp. 150.000

Cangkul 3 buah @50.000 Rp. 150.000

kored 3 buah @25.000 Rp. 75.000

Ember plastik 2 buah @10.000 Rp. 20.000

Sabit 3 buah @50.000 Rp. 150.000

3 Benih 200 kg Rp. 180.000


4 Pupuk

Pupuk kandang 10 karung @20.000 Rp. 200.000


Pupuk NPK 1 kuintal @1.500.000 Rp. 1.500.000

5 Pestisida

Antracol 5kg @60.000 Rp. 300.000

Curacron 500ml 2 botol @ 114.000 Rp. 228.000

6 Tenaga kerja

pengolahan tanah 5 orang @60.000 Rp. 300.000

Pemupukan dasar 3 HOK 2 orang @60.000 Rp. 120.000

Penanaman 6 orang @30.000 Rp. 180.000

Pemupukan NPK 2 orang @60.000 Rp. 120.000

Penyiangan 4 orang @35.000 24 HOK Rp. 3.360.000

Penyemprotan pestisida 10x @60.000 Rp. 60.000

Panen dan pengangkutan 7 orang @60.000 12 HOK Rp. 5.040.000

7 Biaya tak terduga dan pajak Rp. 1.000.000

Jumlah Rp.13.133.000
PENERIMAAN DAN KEUNTUNGAN

Penerimaan Modal awal = Rp.13.133.000


Harga temulawak basah di pasaran = RP 9.500/kg

Harga temulawak kering di pasaran = RP 66.000/kg


1x panen 2 ton = 2000 kg x 9500/kg = 19.000.000

Jika dikeringkan 1x panen 1,5 ton = 1500 kg x 66.000/kg = 99.000.000


Keuntungan Temulawak basah
Panen setiap 9 sebulan sekali = 19.000.000
Keuntungan = 19.000.000 – 13.133.000 =
Rp 5.867.000

Temulawak kering
Panen setiap 9 sebulan sekali = 99.000.000
Keuntungan = 99.000.000 –13.133.000 =
Rp 85.867.000
PEMASARAN
• Temulawak memiliki peluang bisnis yang baik, di mana
cakupan wilayah pemasaran temulawak sangat luas.
Kebutuhan temulawak akan terus meningkat sejalan
dengan perkembangan industry pengolahan yang
membutuhkan bahan baku temulawak. Selain untuk
kebutuhan industry temulawak juga dibutuhkan oleh
masyarakat sekitar sebagai bumbu dapur maupun di
gunakan untuk pembuatan jamu tradisional.

• Di lihat dari keuntungan yang akan di peroleh bahwa


harga temulawak basah lebih murah di bandingkan
temulawak yang kering, maka untuk meningkatkan nilai
jual sebaiknya temulawak di jual dalam kondisi kering
(simplisia).
PROSPEK PENGEMBANGAN

 Temulawak merupakan tanaman obat yang secara alami sangat mudah tumbuh di Indonesia dan telah
lama digunakan sebagai bahan pembuatan jamu. Setiap produsen jamu baik skala kecil atau skala
industri selalu memasukkan temulawak ke dalam racikan jamunya.
 Rimpang temulawak yang dikeringkan juga sudah merupakan komoditi perdagangan antar negara.
Indonesia pun diuntungkan dengan iklim cuacanya yang tropis untuk tanaman temulawak ini jika
prospek pengembangannya dilakukan secara serius akan mendulang keuntungan dikemudian harinya.
 Potensi temulawak ini bisa lebih di explore dan bisa ditingkatkan dengan cara mengekspor ke pasar
luar negeri dan tentunya treatment yang diperlukan adalah dengan terlebih dahulu sosialisasi tanaman
temulawak kepada masyarakat petani di dalam negeri dan sekaligus memasyarakatkan cara budidaya
temulawak yang benar dalam skala yang lebih besar.
KESIMPULAN

 Rimpang temulawak di kenal sebagai tanaman obat, diantaranya memeliki efek


farmakologis sebagai pelindung hati, meningkatkan nafsu makan, antiradang, dan
mengatasi gangguan pencernaan seperti diare, konstipasi dan disentri.
 Temulawak ternyata sangat mudah di tanam karena lokasi penanaman dapat berupa
lahan tegalan, perkebunan atau pekarangan. Maka kita bisa memanfaatkan lahan kecil
yang tidak terpakai untuk penanaman temulawak ini.

Anda mungkin juga menyukai