Anda di halaman 1dari 18

PUSKESMAS

PONED
* Masih tingginya Angka Kematian Ibu
* Berdasarkan data dan penelitian
tentang kualitas penduduk Indonesia
2011 tercatat Angka Kematian Ibu
(AKI atau MMR) masih sebesar
228/100.000 kelahiran hidup.
* Puskesmas adalah unit pelaksana teknis
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di satu atau
sebagian wilayah kecamatan.(Kepmenkes
No 128 Tahun 2004)
* PONED merupakan kepanjangan dari
Pelayanan Obstetri Neonatus Essensial
Dasar. PONED dilakukan di Puskesmas
induk dengan pengawasan dokter.
* Puskesmas dengan Pelayanan
Obstetric Neonatal Essensial Dasar
(PONED) yaitu adalah Puskesmas
Rawat Inap yang memiliki
kemampuan serta fasilitas PONED
siap 24 jam untuk memberikan
pelayanan kesehatan dan kasus-kasus
kegawatdaruratan obstretrik dan
neonatal tingkat dasar.
* Kondisi yang mendasari :
1. Tingginya AKI
2. Upaya menurunkan kejadian kematian ibu akibat
penyebab langsung.
* Penyebab kematian ibu :
a. Penyebab langsung: aspek medis
upaya penanggulangan: Peningkatan kemampuan
tenaga kesehatan pada Puskesmas Rawat Inap
dengan PONED
b. Penyebab tak langsung: aspek non medis
contoh: pendidikan, ekonomi, sosial budaya,
kondisi geografis & sarana (4 Terlambat dan 4
Terlalu), dll
upaya penanggulangan: Program Perencanaan
Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)

Contoh Sticker P4K


*
*PONED sebagai terobosan pelayanan kesehatan
pada ibu.
*PONED juga dilakukan dalam rangka upaya
pencapaian tiga pesan kunci Making Pregnancy
Safer (MPS), yaitu:
1. Setiap persalinan harus ditolong oleh tenaga
kesehatan terlatih
2. Setiap komplikasi obstetri mendapat pelayanan
oleh tenaga kesehatan terlatih, dan
3. Setiap wanita subur mempunyai akses terhadap
pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan
penanganan komplikasi keguguran
* Pada tingkat pelayanan primer atau Puskesmas induk di
suatu desa atau suatu wilayah pemukiman yang padat
penduduknya.
* Yang memberikan pelayanan di PONED :
 Dokter
 Bidan
*Bidan hanya boleh memberikan:
*Injeksi antibiotika
*Injeksi uterotonika
*Injeksi sedative
 Perawat
 Tim PONED Puskesmas beserta penanggung jawab
terlatih.
*
*Untuk menghindari rujukan yang lebih dari 2 jam
*Untuk memutuskan mata rantai rujukan itu sendiri
Syarat Puskesmas PONED
1. Pelayanan buka 24 jam
2. Mempunyai Dokter, bidan, perawat terlatih
PONED dan siap melayani 24 jam
3. Tersedia alat transportasi siap 24 jam
4. Mempunyai hubungan kerjasama dengan
Rumah Sakit terdekat dan Dokter Spesialis
Obgyn dan spesialis anak.
1. Administrasi
2. Penugasan (Staffing)
3. Fasilitas
4. Peralatan dan Bahan
5. Mekanisme Farmakologi/Terapeutik

1. Pendaftaran
2. Pembayaran
3. Alur pasien
*Hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia,
eklampsia)
*Tindakan pertolongan Distosia Bahu dan
Ekstraksi Vakum pada Pertolongan Persalinan
*Perdarahan post partum
*Infeksi nifas
*BBLR dan Hipotermi, Hipoglekimia, Ikterus,
Hiperbilirubinemia, masalah pemberian
minum pada bayi
*Asfiksia pada bayi
*Gangguan nafas pada bayi
*Kejang pada bayi baru lahir
*Infeksi neonatal
*Persiapan umum sebelum tindakan
kedaruratan Obstetri – Neonatal antara
lain Kewaspadaan Universal Standar.
*
1. Dinas Kesehatan Kab/Kota
2. Rumah Sakit Kab/Kota
3. Organisasi profesi
4. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
1. Mutu SDM yang rendah
2. Sarana prasarana yang kurang
3. Ketrampilan yang kurang
4. Koordinasi antara Puskesmas PONED dan RS PONEK
dengan Puskesmas Non PONED belum maksimal
5. Kebijakan yang kontradiktif (UU Praktek
Kedokteran)
6. Pembinaan terhadap pelayanan emergensi neonatal
belum memadai.
1. Persentase puskesmas yang sudah mampu PONED
dan berfungsi adalah 29 %.
2. Persentase puskesmas mampu PONED dan
berfungsi namun perlu dukungan adalah 49 %.
3. Persentase Puskesmas mampu PONED namun tidak
berfungsi adalah 16 %.
4. Persentase Puskesmas yang belum mampu PONED
adalah 6 %.

Anda mungkin juga menyukai