Anda di halaman 1dari 84

PERILAKU PENGGUNAAN AIR BERSIH PADA KELUARGA BINAAN

DESA KRESEK RT 020/RW 001 KP. BOJONG KECAMATAN KRESEK


PROVINSI BANTEN APRIL 2017

Oleh
KELOMPOK 5
Ibramu Al Furqan 110201\15
Olivia Oktaviani 1102011204
Chairunnisa Rifka W 1102012044
Gilang mayasari 1102012098
Nur Isnaeni Evry 1102012203

Pembimbing :
Dr. Dini Widianti, M.KK
PETA WILAYAH PUSKEMAS KRESEK
Laporan Registrasi Kependudukan Bulan
April 2017

Tabel 1. Laporan Registrasi Kependudukan Bulan april 2017 kecamatan kresek


Keadaan Perilaku Masyarakat
Situasi Derajat Kesehatan
A. Jumlah Kematian
 Jumlah Kematian Bayi
Keterangan :
a. Kresek (198)
b. Talok (116)
c. Renged (174)
d. Patrasana (95)
e. Pasirampo (50)
f. Koper (55)
g. Jengkol (36)
h. Kemuning (29)
i. Rancailat (10)

Grafik 1.2
Jumlah Kematian Bayi Puskesmas Kresek Tahun 2016
Jumlah Kematian Ibu
Jumlah kematian ibu (AKI) di Puskesmas Kresek dari
tahun 2014-2016 tidak ada. Hal ini menggambarkan
meningkatnya kesadaran masyarakat dalam berperilaku
hidup sehat, dan tingat pelayanan kesehatan pada ibu hamil,
ibu bersalin dan ibu nifas.
B. Jumlah Angka Kesakitan

 10 Besar Penyakit di Puskesmas Kresek

Keterangan :
a. ISPA (5477)
b. Gastritis dan
Duodenitis (1347)
c. Hipertensi dan
Duodenitis (1227)
d. Faringitis Akut (1074)
e. Faringitis (1035)
f. Kehamilan dan
Persalinan (1010)
g. Demam Yang Tidak
DIketahui Penyebabnya
(979)
h. Dermatitis Lainnya
(944)
i. Gangguan
Perkembangan (870)
j. Diare dan
Grafik 1.3 Gastroenteritis (852)
10 Besar Penyakit di Puskesmas Kresek
C. Penyakit Menular

1) Penyakit Demam Berdarah Dengue

Keterangan :
a. Kresek (6)
b. Talok (2)
c. Renged (6)
d. Patrasana (0)
e. Pasirampo (1)
f. Koper (0)
g. Jengkol (2)
h. Kemuning (0)
i. Rancailat (3)

Grafik 1.4
Jumlah Penderita DBD Per Desa Puskesmas Kresek Tahun 2016
D. Penyakit menular langsung
1) Diare
Keterangan :
a. Kresek (198)
b. Talok (116)
c. Renged (174)
d. Patrasana (95)
e. Pasirampo (50)
f. Koper (55)
g. Jengkol (36)
h. Kemuning (29)
i. Rancailat (10)

Grafik 1.5 Jumlah Diare Yang DI Tangani Perdesa di


Wilayah Puskesmas Kresek
2) Kusta

Di wilayah kerja
puskesmas Kresek masih
ditemukan kasus penyakit
kusta baru sebanyak 20
penderita. Penderita Pausi
Basiler (PB) / Kusta Kering
sebanyak 2 orang dan kusta
Multi Basiler (MB) / Kusta
Basah sebanyak 18 orang.
Grafik 1.6
Grafik Penderita Kusta Puskesmas Kresek 2016
3) Pneumonia 4) Tb Paru

Grafik 1.7 Grafik 1.8


Kasus Pneumonia Puskesmas Kresek Penderita Kasus Suspek TB Paru BTA +
Tahun 2016 Puskesmas Kresek Tahun 2016
Gambaran keluarga binaan
Lokasi Keluarga Binaan

Gambar 1. Lokasi Keluarga Binaan


Keluarga Binaan 1 Tn. Kaji

Tabel 1.1. Keluarga Tn. Kaji


Denah Rumah
Tn. kaji

Gambar 1.1 Denah Rumah Tn. Kaji


Masalah pada Keluarga Tn. Kaji
Medis Non Medis

• Infeksi Saluran • Tingkat pendidikan yang kurang.


Pernafasan Akut • Membuang sampah di samping rumah.
(ISPA) • Kurangnya pencahayaan di dalam rumah.
• Diare • Ventilasi yang tidak baik.
• Kurangnya kesadaran akan kesehatan.
• Kurangnya kesadaran dalam penggunaan
air bersih.
• Kurang sadarnya akan perilaku olahraga
• Kurangnya perilaku hidup bersih sehat
• Kurangnya perilaku mencuci tangan
dengan baik dan benar
Keluarga Binaan 2 Tn Aksan
Tabel 1.2. Keluarga Tn. Aksan
Denah Rumah Tn. Aksan

Gambar 1.2 Denah Rumah Tn. Aksan


Masalah pada Keluarga Tn. Aksan

Medis Non Medis

• ISPA • Terpapar asap pembakaran sampah


• Perilaku Merokok
• Diare
• Ketidaktersediaan tempat pembuangan
• Riwayat Tb paru sampah didalam rumah maupun diluar rumah
• Thalasemia • Tingkat pendidikan dan ekonomi yang rendah,
• Tidak adanya ventilasi di dalam rumah,
• Tidak tersedia jamban sehat,
• Kurangnya kebiasaan berolahraga,
• Letak penampungan sampah yang sangat
dekat dengan lingkungan tempat tinggal.
• Perilaku penggunaan air bersih
• Pemahaman tentang kesehatan
Keluarga Binaan 3 Tn. Sahab
Tabel 1.3. Keluarga Tn. Sahab
Denah Rumah
Tn. Sahab

Gambar 1.3 Denah Rumah Tn. Sahab


Masalah pada Keluarga Tn. Sahab
Medis Non Medis

• ISPA • Tingkat pendidikan yang kurang.


• Membuang sampah tidak pada tempatnya
• Diare
• Kurangnya pencahayaan di dalam rumah.
• Ventilasi yang tidak baik.
• Menggunakan air sungai sebagai kebutuhan
mandi dan mencuci
• Kurangnya kesadaran akan kesehatan.
• Kurang sadarnya akan perilaku olahraga
• Kurangnya perilaku hidup bersih sehat
• Kurangnya perilaku mencuci tangan dengan
baik dan benar
Keluarga Binaan 4 Ny. Muflikah
Tabel 1.4. Keluarga Ny.Muflikah
Denah Rumah Ny. Muflikah

Gambar 1.4 Denah Rumah Ny. Muflikah


Masalah pada Keluarga Ny. Muflikah

Non Medis
Medis
• Terpapar asap pembakaran sampah yang
• ISPA mencemari lingkungan sekitar
• • Ketidaktersediaan tempat pembuangan sampah
Diare
didalam rumah maupun diluar rumahTingkat
• Gatal-gatal pendidikan dan ekonomi yang rendah,
• Hipertensi • Tidak tersedia jamban sehat
• Diabetes • Kurangnya kebiasaan berolahraga
Mellitus tipe II • Letak penampungan sampah yang sangat dekat
dengan lingkungan tempat tinggal
• Perilaku penggunaan air bersih
• Pemahaman tentang kesehatan
• Tidak adanya posyandu lansia.
Keluarga Binaan 5 Ny. Kholila
Tabel 1.5. Keluarga Ny. Kholila
Denah Rumah Ny. Kholila

Gambar 1.5 Denah Rumah Ny. Kholila


Masalah pada Keluarga Ny. Kholila
Medis Non Medis

• ISPA • Tingkat pendidikan yang kurang.


• • Membuang sampah di samping dan belakang
Diare
rumah.
• Demam • Membakar sampah di samping rumah.
Berulang • Kurangnya pencahayaan di dalam rumah.
• Kurangnya kesadaran terdapat membersihkan
penampungan air
• Kurangnya kesadaran akan kesehatan.
• Kurangnya perilaku hidup bersih sehat
• Kurangnya perilaku mencuci tangan dengan
baik dan benar
Daftar Area Masalah
AREA MASALAH SEBAGAI DIAGNOSIS
KOMUNITAS

PERILAKU PENGGUNAAN AIR BERSIH PADA


KELUARGA BINAAN DESA KRESEK RT 020/RW 001
KP. BOJONG KECAMATAN KRESEK PROVINSI
BANTEN BULAN APRIL TAHUN 2017
Alasan Memilih Area Masalah

Dari hasil kunjungan yang kami Namun karena tidak banyak yang
dapat mereka lakukan, maka
lakukan, didapatkan data mereka menampung air tersebut
kelima keluarga binaan kami pada sebuah tempat
penampungan air, yang tidak
memiliki masalah mengenai mereka kelola dengan baik, serta
cara penggunaan serta mereka tidak bisa menerapkan
pengelolaan air bersih yang bagaimana air yang layak
digunakan untuk kehidupan
baik. Beberapa warga sehari hari. Berdasarkan hasil
mengetahui bahwa air yang kunjungan, presurvey dan
selama ini digunakan tidak observasi pada waktu yang
berbeda kami melihat keluarga
baik bagi kesehatan. binaan kami mempunyai masalah
dengan perilaku dalam
penggunaan air bersih.
TINJAUAN PUSTAKA

Diagnosis dan Intervensi Komunitas

Diagnosis dan intervensi komunitas adalah suatu


kegiatan untuk menentukan adanya suatu masalah
kesehatan di komunitas atau masyarakat dengan cara
pengumpulan data di lapangan dan kemudian
melakukan intervensi sesuai dengan permasalahan
yang ada.
Pengertian Perilaku
Domain Perilaku
Theory of Reasoned Action (TRA) pertama kali diperkenalkan
pada tahun 1967, teori ini lebih memperhatikan hubungan
antara kepercayaan yang berhubungan dengan perilaku &
norma, sikap, tujuan, dan perilaku.

Dalam perkembangan selanjutnya oleh para ahli pendidikan


dan untuk kepentingan pengukuran hasil, ketiga domain itu
diukur dari :
1. Pengetahuan
2. Sikap
3. Praktik atau tindakan
Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi
setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap
suatu objek tertentu.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan


seseorang :
– Faktor internal
– Faktor Eksternal
– Faktor pendekata belajar
Sikap

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih


tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau
objek. Allport (1954) menjelaskan bahwa sikap
mempunyai tiga komponen pokok :
– Kepercayaan (Keyakinan)
– Kehidupan emosional
– Kecenderungan untuk bertindak
Perilaku
Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu
tindakan (overt behavior). Faktor pendukung atau
suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah
fasilitas dan faktor dukungan (support) praktik ini
mempunyai beberapa tingkatan :
– Presepsi
– Respon terpimpin (Guide Response)
– Mekanisme
– Adopsi
Definisi Air Bersih

Air bersih yaitu air yang dipergunakan


untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya
memenuhi persyaratan kesehatan air bersih
sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan dapat diminum
apabila dimasak.
Sumber Air Bersih
Air Bersih yang dikeluarkan oleh Dinas Pekerjaan
Umum Cipta Karya PEMDA Tk. I Jawa Timur disebutkan
bahwa sumber air baku yang perlu diolah terlebih
dahulu adalah:
– Mata air
– Sumur dangkal
– Sumur dalam
– Sungai
– Danau dan Penampungan Air
Sumber-sumber air yang ada dapat dimanfaatkan
untuk keperluan air minum adalah:
– Air hujan
– Air permukaan tanah (Rawa, sungai, danau)
– Air dalam tanah
– Mata air
Fungsi Air bagi Kehidupan
Pengelolaan Air
Bersih

Sistem Alam Sistem Manusia


(Natural System) (Human System)
Keterpaduan
berbagai Keterpaduan
Keterpaduan
kepentingan antara
antara
yang berkaitan pengelolaan
pengelolaan
dengan air air
kuantitas dan
antara daerah permukaan
kualitas
hulu dan hilir dan air tanah

Keterpaduan Sistem Alam


antara Keterpadua
penggunaan Keterpaduan n antara
lahan (land antara pengelolaan
use) dan pengelolaan air air tawar
pengelolaan yang digunakan
dengan
air (berkaitan untuk
pengelolaan
dengan siklus evapotranspirasi
dan air yang daerah
hidrologi) pantai
mengalir
Keterpaduan antar
sektor dalam
pembuatan kebijakan
nasional

Keterpaduan
diantara
pengelola air Sistem
bersih dan air Manusia
bah

Keterpaduan semua
stake holders dalam
perencanaan dan
pengambilan
keputusan
Perilaku yang berkaitan dengan
pengelolaan sumber daya air
bersih

Perilaku
Perilaku Perilaku
Ekonomis
Efesien Sehat
(economically
(efficiency) (hygien)
)

Perilaku Perilaku
Bersih Hemat
(sanitation) (thrifty)
FILTER (PENYARINGAN)

1.Pasir kwarsa, diameter 0,50 mm – 1,50 mm dengan


ketebalan 61 cm

2.Pasir kwarsa, diameter 1,80 mm – 2,00 mm dengan


ketebalan 15 cm

3.Kerikil halus, diameter 4,75 mm – 6,30 mm dengan


ketebalan 8 cm

4.Kerikil sedang, diameter 6,30 mm – 10,00 mm dengan


ketebalan 7,5 cm

5.Kerikil sedang, diameter 10,00 mm – 20,00 mm


dengan ketebalan 7,5 cm

6.Kerikil kasar, diameter 20,00 mm – 40,00 mm dengan


ketebalan 15 cm
Pencemaran Air
Banyak penyebab sumber
pencemaran air, dikategorikan
menjadi 2 (dua) yaitu sumber
kontaminan langsung (efluen yang
keluar dari industri) dan tidak
langsung (kontaminan yang
memasuki badan air dari tanah, air
tanah atau atmosfir berupa hujan).
Sumber pencemaran air:
1) Bahan buangan padat
2) Bahan buangan organik dan olahan bahan makanan
3) Bahan buangan anorganik
4) Bahan buangan cairan berminyak
5) Bahan buangan berupa panas (polusi)
6) Bahan buangan zat kimia (Sabun, insektisida)
Kerangka
Teori
Kerangka Konsep
Definisi Operasional
METODOLOGI PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN

Tujuan umum dari pengumpulan data adalah


untuk memecahkan masalah, langkah - langkah
yang ditempuh harus relevan dengan masalah
yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam setiap
melaksanakan langkah tersebut harus dilakukan
secara objektif dan rasional.
JADWAL KEGIATAN PENGUMPULAN DATA
PENGELOLAAN DATA DAN ANALISA DATA
a. Karakteristik Responden
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Usia Pada Keluarga Binaan di RT 0020/RW 001, Kampung
Bojong, Desa Kresek, Maret 2017.
Diagram 4.1 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Responden di
Keluarga Binaan di RT 0020/RW 001, Kampung Bojong, Desa Kresek,
Maret 2017.
Diagram 4.2 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Responden di Keluarga
Binaan di RT 0020/RW 001, Kampung Bojong, Desa Kresek, Maret
2017
b. Variabel

Tabel 4.2. Distribusi Responden mengenai perilaku penggunaan air bersih pada
Keluarga Binaan di RT 0020/RW 001, Kampung Bojong, Desa Kresek, Maret 2017.
Tabel 4.3. Distribusi Responden mengenai pengetahuan tentang perilaku
penggunaan air bersih pada Keluarga Binaan di RT 0020/RW 001, Kampung
Bojong, Desa Kresek, Maret 2017.
Tabel 4.4. Distribusi frekuensi responden tentang sikap terhadap perilaku
perilaku penggunaan air bersih pada Keluarga Binaan di RT 0020/RW 001,
Kampung Bojong, Desa Kresek, Maret 2017.
Tabel 4.5. Distribusi frekuensi responden tentang kepercayaan perilaku
penggunaan air bersih pada Keluarga Binaan di RT 0020/RW 001, Kampung
Bojong, Desa Kresek, Maret 2017.
Tabel 4.6. Distribusi frekuensi responden tentang faktor lingkungan
mempengaruhi perilaku perilaku penggunaan air bersih pada Keluarga
Binaan di RT 0020/RW 001, Kampung Bojong, Desa Kresek, Maret 2017.
Tabel 4.7. Distribusi frekuensi responden tentang sarana dan prasarana
yang mendukung perilaku perilaku penggunaan air bersih pada
Keluarga Binaan di RT 0020/RW 001, Kampung Bojong, Desa Kresek,
Maret 2017.
Tabel 4.6. Distribusi frekuensi responden tentang ekonomi mendukung perilaku
penggunaan air bersih pada Keluarga Binaan di RT 0020/RW 001, Kampung
Bojong, Desa Kresek, Maret 2017.
Tabel 4.8.Hasil Analisis Univariat tujuh variabel tentang perilaku penggunaan air
bersih pada Keluarga Binaan di RT 0020/RW 001, Kampung Bojong, Desa Kresek,
Maret 2017.
FISH BONE
Tabel 4.9 Tabel Alternatif Pemecahan Masalah dan Rencana Intervensi Pada
Keluarga Binaan di RT 020/RW 001, Kampung Bojong, Desa Kresek,
Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, April 2017
Intervensi Pemecahan Masalah yang Terpilih

Intervensi terpilih yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:


•Memberikan sosialisasi mengenai manfaat bersekolah
•Memberikan penyuluhan mengenai air bersih.
•Memberikan penyuluhan mengenai cara mengelola air bersih.
•Memberikan penyuluhan mengenai cara menyimpan sumber
air di tempat penampungan air yang benar dan baik.
•Memberikan keterampilan berupa teknik sederhana membuat
penyaringan air.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
• Anggapan seseorang bahwa bekerja lebih penting
dibandingkan sekolah.
• Pengetahuan yang salah mengenai keyakinan untuk
membedakan air yang bersih
• Warga sekitar acuh dalam mengelola air bersih
• Warga sekitar salah dalam cara menyimpan air yang
benar di dalam penampungan air
• Warga tidak mempunyai alat yang mendukung dalam
memperoleh air bersih.
Intervensi yang tepilih yang dapat dilakukan
adalah sebagai berikut:
•Memberikan penyuluhan tentang Peggunaan
Air Bersih
•Memberikan keterampilan berupa teknik
sederhana penyaringan air. Intervensi berupa
memberikan pelatihan serta menyediakan alat
dan bahan untuk membuat penyaringan air
sederhana
SARAN
Bagi Masyarakat Kampung Baleman
Bagi Puskesmas Kresek

Anda mungkin juga menyukai