Anda di halaman 1dari 20

STAGE CEMENTING

KELOMPOK 4

• DIPONEGORO ARIWIBOWO S.
• GEBY RESKI ANGGRAENI
• MUHAMMAD ILHAM NUR S.
• ZAKARIA YAHYA
Pendahuluan

Penyemenan pada sumur pemboran adalah suatu proses pencampuran (mixing) dan pendesakan (displacement) bubur
semen (slurry) melalui casing sehingga mengalir ke atas melewati annulus di belakang casing sehingga casing terikat ke
formasi . Pada umumnya penyemenan bertujuan untuk melekatkan casing pada dinding lubang bor, melindungi casing
dari masalah-masalah mekanis sewaktu pemboran berlangsung (seperti torsi yang tinggi dan lain-lain), melindungi
casing dari fluida formasi yang bersifat korosif dan untuk memisahkan zona yang lain di belakang casing.
Pendahuluan

Penyemenan merupakan faktor yang paling penting dalam operasi pemboran sehingga dapat mereduksi kemungkinan-
kemungkinan permasalahan secara mekanis sewaktu melakukan pemboran pada trayek selanjutnya.

Menurut alasan dan tujuannya,penyemenan dapat dibagi menjadi dua yaitu:

 Primary cementing

 secondary cementing
Primary cementing

Merupakan penyemenan pertama kali yang dilakukan setelah pipa selubung diturunkan kedalam sumur.

Penyemenan antara formasi dengan pipa selubung bertujuan untuk :

1. Melindungi formasi yang akan dibor dari formasi sebelumnya dibelakang pipa selubung yang mungkin bermasalah.

2. Mengisolasi formasi tekanan tinggi dari zona dangkal sebelumnya.

3. Melindungi daerah produksi dari water-bearing sands.


Secondary Cementing
Stage Cementing

Stage cementing atau penyemenan bertingkat adalah penyemenan yang dilakukan dalam dua atau tiga
bagian. Teknik ini biasanya di gunakan pada production casing dari sumur – sumur yang dalam atau
dilakukan bila formasinya lemah sehingga dikhawatirkan tidak mampu menahan tekanan kolom semen,
sehingga dapat menghindari terjadinya lost circulation. Teknik ini diterapkan apabila menurut pertimbangan
teknis dan ekonomis, lebih menguntungkan.
Stage Cementing

Tujuan pemakaian metode ini, antara lain :


 Zone Isolation
 Lost Circulation Control
 Directional Drilling

 Formation Testing
 Abandonment
 Sumur terlalu dalam.
 Formasi diatas dan dibawah zona yang disemen cukup kompak dan jauh.
 Untuk menghindari tekanan pompa yang berlebihan, sehingga dapat mengurangi pengeluaran biaya
Prosedur Stage Cementing

Ketika casing string intermediate dikenal sebagai operasi multi stage


akan disemen kadang diperlukan penyemenan. Alasan untuk
untuk membagi selubung semen di menggunakan operasi multi-stage
annulus menjadi dua untuk yang mengurangi:
melakukan pekerjaan biasanya
• waktu pemompaan yang lama
menggunakan penyemenan multi
stage, dengan satu selubung • tekanan pompa yang tinggi

memanjang dari casing shoe ke • tekanan hidrostatik berlebihan


beberapa titik yang berpotensi pada formasi yang lemah karena
formasi bermasalah di bagian bawah kepadatan relatif tinggi bubur
lubang, dan selubung kedua meliputi semen.
formasi bermasalah yang dangkal.
Penempatan selubung semen ini
Prosedur Stage Cementing

1. Tahap Pertama

Prosedur untuk tahap pertama operasi ini mirip dengan penyemenan satu tahap (single stage cementing), kecuali plug
wiper tidak digunakan dan hanya liquid spacer dipompa didepan bubur semen. Konvensional Shutt-off plug digantikan
oleh plug dengan pisau fleksibel. Jenis shut-off plug ini digunakan karena harus melewati tahap stage cementing collar
yang akan dibahas di tahap kedua. Perlu dicatat bahwa volume bubur semen yang digunakan lebih sedikit, karena
hanya bagian bawah anulus harus disemen. Kedalaman ini disemen bagian dari annulus akan tergantung pada gradien
fraktur formasi yang terekspos dalam anulus (kedalaman 3000ft - 4000ft di atas shoe pada umumnya).
Prosedur Stage Cementing

2. Tahap Kedua

Tahap kedua dari operasi melibatkan penggunaan alat khusus yang dikenal sebagai stage collar,
yang dibuat untuk casing string pada posisi yang telah ditentukan. Posisi sering sesuai dengan
kedalaman casing shoe sebelumnya. Sambungan pada stage collar awalnya ditutup oleh sleeve
bagian dalam. Sleeve ini dipertahankan di tempat dengan retaining pin. Setelah tahap pertama
selesai dart khusus dilepaskan dari permukaan dan berhenti di sleeve bagian dalam stage collar.
Ketika tekanan dari 1000 - 1500 psi diterapkan untuk casing di atas dart, dan oleh karena itu
untuk dart, pin penahan pada sleeve bagian dalam yang dipotong dan sleeve bergerak ke bawah,
membuka penghubung di mandrel luar. Sirkulasi dilakukan melalui stage collar sebelum bubur
tahap kedua dipompa.
Prosedur Stage Cementing
Peralatan Pada Stage Cementing

Peralatan Di Atas Permukaan:


A. Cementing Unit :
• Tanki Semen
• Hopper
• Jet Mixer
• Motor penggerak pompa dan
pompa semen Cementing unit :
Truck mounted cementing unit,
Marine cementing unit, Skit
mounted cementing unit.
B. Flow Line
C. Cementing Head
Peralatan Pada Stage Cementing

Peralatan Di Bawah Permukaan:


1. Stage Cemmenting Collar
2. Cement Basket
3. Trip Plug
4. Shut Off plug
Peralatan Di Bawah Permukaan

1. Stage Cemmenting Collar

Berfungsi untuk melewatkan bubur semen


setelah penyemenan pertama dilakukan.
penyemenan bertingkat dilakukan apabila
sumur terlalu dalam, formasi diatas dan
dibawah zona yang disemen cukup jauh,
menghindari bahaya tekan pompa yang
berlebih.
Peralatan Di Bawah Permukaan

2. Cement Basket

Terletak dibawah stage cementing collar,


berfungsi untuk menyekat ruang annulus antara
ruang bawah stage collar dan bagian atas stage
collar.
Peralatan Di Bawah Permukaan

3. Trip Plug

Setelah primary cementing selesai maka dimasukkan trip plug. Plug ini berfungsi
untuk membuka lubang pada strategi cementing collar. Karena beratnya, trip plug
ini turun kebawah yang akhitnya sampai pada stage cementing collar. Dengan
tekanan tertentu lower inner sleeve akan turun dan membuka lubang pada stage
cementing collar disebut cementing ports.
Peralatan Di Bawah Permukaan

4. Shut Off plug

Setelah pendorongan bubur semen selesai,


kemudian dimasukkan shut off plug yang
berfungsi untuk menutup cementing port, sehingga
tidak terjadi aliran balik.
Kesimpulan

 Operasi penyemenan merupakan bagian dari operasi pemboran yang memakan biaya yang besar karena peraatan
yang digunakan tidak dapat dipakai kembali , karena tertanam dalam dalam sumur untuk seterusnya, seperti
centralizer, casing dan scratcher.

 Penyemenan harus benar-benar sempurna dan tidak terjadi rongga-rongga pada tempat yang disemen sebabkan
menyebabkan kerusakan casing akibat mengembangnya udara atau fluida lainnya yang masuk dalam rongga tersebut
akibat terkena temperatur dan tekanan yang tinggi.
Kesimpulan

 Operasi penyemenan bertingkat (stage cementing) diterapkan apabila :

 Sumur terlalu dalam.

 Formasi diatas dan dibawah zona yang disemen cukup kompak dan jauh.

 Untuk menghindari tekanan pompa yang berlebihan, sehingga dapat mengurangi pengeluaran biaya.
Referensi

http://dhennylife.blogspot.com/2012/08/peralatan-penyemenan.html
http://leacupcakebegins.blogspot.com/2011/06/cementing-system-sistem-
penyemenan.html
http://abdulrohim-betawi.blogspot.com/2011/04/cementing.html
http://universe-class.blogspot.com/2011/05/cementing.html

Anda mungkin juga menyukai