Anda di halaman 1dari 13

RIZKI OKTAVIANI SOLEHAH

NIM. P07124115040
Latar Belakang
 Penyebab Kematian Ibu yang paling umum di Indonesia (2016)
adalah penyebab obstetric langsung yaitu; perdarahan (32%),
preeklamsi (26%), penyebab lainnya (42%). (KEMENKES RI 2017).

 Di Indonesia diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan


.Setiap tahunnya paling sedikit 128.000 perempuan mengalami
perdarahan sampai meninggal. Perdarahan pasca persalinan terutama
perdarahan postpartum primer merupakan perdarahan yang paling banyak
menyebabkan kematian ibu. Perdarahan postpartum primer yaitu
perdarahan pasca persalinan yang terjadi dalam 24 jam pertama kelahiran
(Faisal, 2008)

 Menurut data yang kami peroleh di Ruang Bersalin Rumah Sakit Umum
Daerah Patut Patuh Patju Gerung terdapat 31 kasus HPP tahun 2016.
(Laporan Tahunan RSUDP3 Gerung Tahun 2016)
Rumusan Masalah

faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kejadian


perdarahan postpartum di RSUD Patut Patuh Patju?
 Tujuan Umum
Diketahuinya faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian perdarahan
postpartum di RSUD Patut Patuh Patju.

 Tujuan Khusus

Diketahuinya pengaruh paritas dengan kejadian perdarahan postpartum di


RSUD Patut Patuh Patju.
Diketahuinya pengaruh umur dengan kejadian perdarahan postpartum di
RSUD Patut Patuh Patju.
Diketahuinya pengaruh jarak kehamilan dengan kejadian perdarahan
postpartum di RSUD Patut Patuh Patju.
Diketahuinya pengaruh Kadar Hb dengan kejadian perdarahan postpartum
di RSUD Patut Patuh Patju.
Jenis atau metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif
analitik, dengan desain penelitiannya adalah case control.

Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Patut Patuh Patju Gerung, Lombok


Barat.

Penelitian dilaksanakan pada Semester VI Tahun Akadek 2017/2018 yang


dimulai dari bulan Juli 2018
Populasi kasus dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin di RSUD Patut
Patuh Patju tahun 2016 yang mengalami perdarahan postpartum sebanyak 31
Populasi kontrol dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin yang
melahirkan secara normal sebanyak 1.208.

Sampel kasus adalah ibu bersalin yang mengalami perdarahan postpartum.


Sampel kontrol adalah ibu bersalin yang tidak mengalami perdarahan
postpartum
:
 Data rekam medis lengkap
 Persalinan spontan yang mengalami perdarahan
postpartum

Persalinan dengan tindakan (ekstraksi vakum,


ekstraksi forcep, versi ekstraksi, dan embriotomi)
Variabel bebas pada penelitian ini adalah paritas, umur,
jarak kehamilan, dan kadar Hb

Variabel terikat penelitian ini adalah perdarahan postpartum

Variabel pengganggu penelitian ini adalah riwayat persalinan


buruk sebelumnya, persalinan dengan tindakan, partus lama,
peregangan uterus yang berlebihan dan status gizi.
1.Editing
Mengedit adalah memeriksa daftar ibu bersalin yang mengalami perdarahan postpartum di RSUD
Patut Patuh Patju tahun 2016.

2.Coding
Coding adalah memberikan kode data variabel-variabel penelitian:
Ibu yang mengalami perdarahan postpartum: 1
Ibu yang tidak mengalami perdarahan postpartum: 0
Paritas beresiko dengan jumlah anak 1 dan >3: 1
Paritas tidak beresiko dengan jumlah anak 2-3: 0
Umur beresiko dengan usia ibu <20 tahun dan >35 tahun: 1
Umur tidak beresiko dengan usia ibu 20-35 tahun: 0
Jarak kehamilan beresiko dengan <2 tahun dan >5 tahun: 1
Jarak kehamilan tidak beresiko >2-5 tahun: 0
Kadar Hb
Anemia: 1
Tidak Anemia: 0

3.Tabulating
Tabulating merupakan kelanjutan langkah coding untuk mengelompokkan data kedalam suatu
data tertentu menurut sifat-sifat yang dimiliki sesuai dengan tujuan penelitian
Analisis Univariat dilakukan untuk mendeskripsikan masing-masing variable,
kemudian data disampaikan dengan table distribusi frekuensi dari presentase
(Notoatmodjo, 2010). Pada analisa univariat ini digunakan rumus sebagai
berikut:
Keterangan :

p : Presentase hasil

x :Jumlah Hasil

n : Jumlah keseluruhan data


Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan dua variabel
dilakukan perhitungan Rasio Odds (OR) yaitu untuk membandingkan besarnya faktor
resiko terjadinya perdarahan postpartum pada kelompok kasus dan pada kelompk
kontol terhadap faktor yang mempengaruhinya (Notoatmodjo, 2010).
Uji Analisis dengan uji statistik non parametric dengan Chi Square untuk menguji
hipotesis yaitu antara masing-masing variabel bebas dan variabel terikat dengan
kepercayaan 95% (α= 0,05) dan hubungan dikatakan bermakna apabila P < 0,05.

Rumus uji Chi Square :


X2 = nilai chi-square
Fo = frekuensi observasi
fe = frekuensi harapan
={tot.baris}{tot.kolom}/tot.nilai pengamatan

Jika nilai p<α maka Ho ditolak, berarti ada hubungan antara variabel dependent dan independent
Jika nilai p>α maka Ho diterima, berarti tidak ada hubungan antara variabel dependent dan independent.
Untuk mengetahui besarnya resiko terjadinya efek pada kasus digunakan rumus Odds Ratio.
OR > 1 artinya mempertinggi resiko
OR = 1 artinya tidak terdapat hubungan
OR < 1 artinya mengurangi resiko
Analisis Multivariat
Untuk mengetahui hubungan lebih dari satu variabel independen
dengan satu variabel dependen harus dilanjutkan lagi dengan
analisis multivariat. Analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah regrasi berganda logistik. Regrasi berganda
logistik dimaksudkan untuk mengetahui variabel independent
yang mana lebih berpengaruh dengan variabel dependen
(Priyatno, 2010).

Freg= R2(N-m-1)
m (1-R2)
Keterangan:
Freg = Harga F garis regresi
N = Cacah kasus
m = Cacah predicator
R = Koefisien korelasi antara kritium dengan predikator-predikator

Anda mungkin juga menyukai