Anda di halaman 1dari 20

Penyakit Jantung Koroner

Aisyah Azani – 712017025

Pembimbing:
Dr. H. Faisal Soleh, Sp.PD., KKV., FINASIM.
BAB I - PENDAHULUAN
PJK = penyakit jantung yang terutama disebabkan karena penyempitan
arteri koronaria akibat proses aterosklerosis atau spasme atau kombinasi
keduanya

• Badan Kesehatan Nasional (2001) menunjukkan tiga dari 1000


penduduk Indonesia menderita PJK
• Tahun 2007 terdapat sekitar 400 ribu penderita PJK
• Tingkat kematian mencapai 26%.
BAB II – TINJAUAN PUSTAKA
 Anatomi Jantung
 Definisi Penyakit Jantung Koroner (PJK)
Penyakit jantung akibat penyempitan atau penyumbatan
pembuluh darah koroner  menghentikan aliran darah ke otot
jantung yang sering ditandai dengan rasa nyeri.

 Epidemiologi PJK
WHO  17,5 juta kematian di seluruh dunia, 2002  7 juta
kematian, 2020  prediksi 11 juta kematian
Klasifikasi
 Angina pektoris stabil
Rasa tidak enak di dada, rahang, bahu, punggung ataupun lengan
biasanya oleh kerja fisik atau stres emosional dan keluhan ini dapat
berkurang bila istirahat atau dengan obat nitrogliserin.

 Sindroma koroner akut  angina pektoris tidak stabil, infark


miokard (IMA)
Angina pektoris tidak stabil Infark miokard akut (IMA)
 Dalam 2 bulan, cukup berat dan  Nyeri angina yang umunya lebih
frekuensi cukup sering, > 3 kali berat dan lebih lama (30 menit
per hari. atau lebih).
 Angina yang bertambah berat,  IMA bisa berupa Non ST elevasi
sebelumnya angina stabil, lalu infark miokard (NSTEMI) dan ST
serangan angina muncul lebih elevasi miokard infark (STEMI).
sering dan lebih lama ( >20
menit), dan lebih sakit dadanya,
sedangkan faktor presipitasi makin
ringan
 Serangan angina pada waktu
istirahat
Faktor Risiko

Dapat diubah :
• Hipertensi
Tidak dapat diubah:
• Hiperkolesterolemia
• Usia
• Merokok
• Jenis kelamin
• Diabetes melitus
• Genetik
• Obesitas
• Stres
 Patogenesis
 Diagnosis
Anamnesis
Nyeri dada iskemik
• Lokasi: substermal, retrostermal dan prekordial
• Sifat nyeri: rasa sakit, seperti ditekan, rasa terbakar, ditindih benda
berat, seperti ditusuk, rasa diperas, dan dipelintir
• Penjalaran ke: leher, lengan kiri, mandibula, gigi,
punggung/interskapula, dan dapat juga ke lengan kanan
• Nyeri membaik atau hilang dengan istirahat atau obat nitrat.
• Faktor pencetus : latihan fisik, stress emosi, udara dingin, dan
sesudah makan
• Gejala yang menyertai : mual, muntah, sulit bernafas, keringat
dingin.
Pemeriksaan fisik
• Mengidentifikasi faktor pencetus
• Keadaan disfungsi ventrikel kiri/tanda-tanda gagal
jantung (hipotensi, murmur dan gallop S3)  prognosis
yang buruk.
• Adanya bruit di karotis atau penyakit vaskuler perifer 
penyakit jantung koroner (PJK).
Laboratorium : leukositosis/normal, anemia, gula darah
tinggi/normal, dislipidemia, SGOT meningkat, jika cek enzim jantung
maka meningkat

Enzim Meningkat Puncak Normal


CK-MB 6 jam 24 jam 36-48 jam
GOT 6-8 jam 36-48 jam 48-96 jam
LDH 24 jam 48-72 jam 7-10 hari
Troponin T 3 jam 12-24 jam 7-10 hari
Troponin I 3 jam 12-24 jam 7-14 hari

Foto Dada : Kardiomegali, arterosklerosis, edema paru


 Gambaran EKG
Akut Koroner Sindrom:
• STEMI  ST elevasi > 2mm minimal pada 2 sandapan prekordial
yang berdampingan atau > 1mm pada 2 sandapan ekstremitas, LBBB
baru atau diduga baru; ada evolusi EKG
• NSTEMI  Normal, ST depresi > 0,05mV, T inverted simetris; ada
evolusi EKG
• UAP  Normal atau transient
Lokasi Lead / Sandapan Perubahan EKG
Anterior V1-V4 ST elevasi, Gelombang Q
Anteroseptal V1-V3 ST elevasi, Gelombang Q
Anterior V1-V6 ST elevasi, Gelombang Q
Ekstensif
Posterior V1-V2 ST depresi, Gelombang R tinggi
Lateral I, avL, V5-V6 ST elevasi, Gelombang Q
Inferior II, III, avF ST elevasi, Gelombang Q
Ventrikel kanan V4R-V5R ST elevasi, Gelombang Q
Tatalaksana

ANGINA PEKTORIS NSTEMI


• Aspilet1x80-160mg • Bed rest total
• Oksigen 2-4L/menit
• Simvastatin1x20-40 mg atau
• Pemasangan IVFD
Atorvastatin 1x 20-40 mg atau
• Aspilet 160 mg kunyah
Rosuvastatin1x10-20mg • Clopidogrel (untuk usia <75
• Betabloker: Bisoprolol 1x5-10 mg/ tahun dan tidak rutin
Carvedilol 2x25 mg/ mengonsumsi clopidogrel)
• Atau Metoprolol 2x50mg, berikan 300 mg atau Ticagrelor
Ivabradine 2x5mg jika pasien 180 mg
intoleran dengan beta bloker • Nitrat sublingual 5 mg, dapat
• Isosorbid dinitrat 3x 5-20mg atau diulang sampai 3 (tiga) kali jika
Isosorbid mononitrat 2x 20mg . masih ada keluhan, dilanjutkan
nitrat iv bila keluhan persisten
• Intervensi koroner perkutan (PCI)
Monitoring jantung
STEMI
• Bed rest total
• Oksigen 2-4 liter/menit
• Pemasangan IVFD
• Obat-obatan:
• Aspilet 160mg kunyah,
• Atorvastatin 40 mg
• Nitrat sublingual 5 mg, dapat diulang sampai 3
(tiga) kali jika masih ada keluhan dan
dilanjutkan dengan nitrat iv bila keluhan
persisten
• Morfin 2-4 mg iv jika nyeri dada masih ada
• Monitoring jantung
Jika onset < 12jam:
• Fibrinolitik (di IGD) atau
• Primary PCI (di Cathlab) bila fasilitas dan SDM di
cathlab siap melakukan dalam 2 jam
KOMPLIKASI
 Aritmia supraventrikular
 Gagal jantung
 Sistole premature ventrikel

PROGNOSIS
• 25% meninggal sebelum sampai ke
rumah sakit
• Total mortalitas 15-30%
• Mortalitas pada usia < 50 tahun 10-20%
• Mortalitas usia > 50 tahun sekitar 20%
BAB III - KESIMPULAN
 Penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyakit jantung akibat
penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah koroner.
Penyempitan atau penyumbatan ini dapat menghentikan aliran
darah ke otot jantung yang sering ditandai dengan rasa nyeri.
 Diklasifikasikan menjadi dua yaitu angina pektoris dan sindrom
koroner akut.
 Fakor risiko pada PJK yaitu faktor risiko yang dapat diubah
(hiperkolesterolemia, diabetes melitus, obesitas, dll) dan faktor
risiko yang tidak dapat diubah (usia, jenis kelamin, dan genetik).
 Diagnosis PJK dilakukan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan penunjang (enzim jantung, gambaran EKG,
rontgen dada, pemeriksaan dan invasif anatomi koroner).
 Tatalaksana PJK terbagi atas tatalaksana angina pektoris, infark
miokard NSTEMI dan infark miokard STEMI (IGD, perawatan
intensif, fase perawatan biasa).
 Komplikasi pada PJK yaitu aritmia supraventrikular, gagal
jantung dan sistol premature ventrikel.
 Prognosis PJK yaitu bergantung pada wilayah, sirkulasi, durasi,
oklusi total atau parsial dan kebutuhan oksigen miokard.
TERIMA KASIH..

Anda mungkin juga menyukai