demielinisasi menyebabkan hilangnya fungsi neuron. • Sel punca dapat mengembalikan fungsi yang hilang dengan cara melakukan remielinisasi . Penggunaan sel punca pada penyakit stroke • Pada penyakit stroke dicoba untuk menggunakan sel punca mesenkim (mesenchymal stem cells (MSC) dari sumsum tulang autolog. • Mesenchymal stem cells diperoleh dari aspirasi sumsum tulang. Setelah disuntikkan perifer MSC akan melintas sawar darah otak pada daerah otak yang rusak. • Pemberian MSC intravenous akan mengurangi terjadinya apoptosis dan menyebabkan proliferasi sel endogen setelah terjadinya stroke Penggunaan sel punca pada infark miokardium • adult stem cells dan embryonic stem cells dapat menggantikan sel otot jantung yang rusak dan memberikan pembuluh darah baru. • mencangkok mononuclear bone marrow cell autolog ke dalam arteri yang menimbulkan infark pada saat PTCA 6 hari setelah infark miokard. • pasien yang diberi stem cells area infarknya menjadi lebih kecil dan indeks volume stoke, left ventricular end systolic volume, kontraktilitas area infark dan perfusi miokard menunjukkan perbaikan Penggunaan sel punca pada Diabetes
• diabetes ini mengambil sumber stem cell dari
kadaver, fetus, dan dari embryonic stem cell. • Dalam hal ini transplantasi sel pulau Langerhans diharapkan dapat memenuhi kebutuhan insulin. Penggunaan sel punca pada Skin Replacement • stem cell,dapat membuat epidermis dari keratinosit yang diperoleh dari folikel rambut yang dicabut. • Pemakaian skin replacement ini bermanfaat dalam terapi ulkus vena ataupun luka bakar. Penggunaan Sel punca pada Penyakit Parkinson • Pada penyakit Parkinson, didapatkan kematian neuronneuron nigra- striatal, yang merupakan neuron dopaminergik. • Dopamin merupakan neurotransmiter yang berperan dalam gerakan tubuh yang halus. Dengan berkurangnya dopamin, maka pada penyakit Parkinson terjadi gejala-gejala gangguan gerakan halus. • transplantasi neuron dopamin diharapkan dapat memperbaiki gejala penyakit Parkinson. dengan menggunakan jaringan mesensefalik embrio manusia yang mengandung neuron-neuron dopamin. • ditransplantasikan ke dalam otak penderita Parkinson berat dan dipantau dengan alat PET (Positron Emission Tomography). BAB III ILUSTRASI KASUS Sutradara muda Iqbal Rais wafat pukul 23.00 WIB pada Minggu malam, 22 September 2013, setelah menderita sakit kanker sel darah merah, leukimia. Sekretaris Tim Regeneratif dan Stem Cell RSUD Dr Soetomo, Purwati mengatakan, saat masuk rumah sakit, kondisi Iqbal dalam keadaan stadium terminal.4-5 Sebelumnya, ia menjalani perawatan medis di RSUD Dr Soetomo Surabaya untuk terapi Stem Cell. Iqbal merupakan pasien pertama terapi Stem Cell di Indonesia. Purwati mengatakan, Iqbal menjalani sekali terapi Stem Cell. Sel punca yang ditanamkan ke tubuh Iqbal diambilkan dari jaringan sumsum tulang belakangnya. Sel sumsum lantas dikultur menggunakan media penumbuh sel atau komplit medium sesuai kebutuhan. Melalui injeksi ke pembuluh darah, stem cell dimasukkan ke tubuh Iqbal. Stem Cell akan menggantikan jaringan tubuh yang rusak akibat serangan sel- sel kanker darah. 4-5 Iqbal sendiri membutuhkan terapi Stem Cell untuk pengobatan leukimia. Status pasien Iqbal auto logus, jaringan sel punca diambil dari tubuh sendiri. Rencananya, Iqbal menjalani terapi Stem Cell empat kali. Namun, melangkah terapi yang kedua, Iqbal sudah meninggal dunia. 4-5 Rencananya, Purwati dan tim akan menerapi Iqbal sebanyak tiga kali terapi Stem Cell. Bila kondisi badan pasien menunjukkan perkembangan positif, penggunaan terapi Stem Cell dicoba hingga tubuh pasien benar- benar pulih. Karena baru pertama menangani kasus leukimia melalui terapi Stem Cell, Purwati enggan memastikan tingkat keberhasilannya. Sekali terapi, pihaknya mengenakan biaya Rp 25 juta kepada pasien. "Ini kan masih uji klinis. Jadi biayanya segitu," kata dia. 4-5 Ketua Pusat Stem Cell RSUD Dr Soetomo, Ferdiansyah, menegaskan terapi Stem Cell tidak memberikan jaminan sembuh 100 persen. Namun, ia yakin terapi sel punca menjadi pengobatan masa depan, karena memberikan kesempatan sembuh lebih besar ketimbang pengobatan lain. 4-5 BAB IV PEMBAHASAN Dasar Hukum Penyelenggaran Pelayanan Medis Sel Punca Di Indonesia
Berdasarkan Permenkes nomor 833 tahun 2009 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelayanan Medis Sel Punca bahwa Penyelenggaraan Pelayanan Medis Sel Punca hanya boleh dilakukan oleh Rumah Sakit yang telah memenuhi persyaratan dan memiliki izin untuk dapat memberkan pelayanan medis sel punca. Menurut Permenkes Nomor 32 tahun 2014, juga hanya 11 rumah sakit yang ditunjuk untuk menjalani terapi sel punca. Kesebelas rumah sakit itu adalah Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (Jakarta), RS Jantung Harapan Kita (Jakarta), RS Kanker Dharmais (Jakarta), RS Persahabatan (Jakarta), RS Fatmawati (Jakarta), RS Dr. M Djamil (Padang), RS Hasan Sadikin (Bandung), RS Dr. Soetomo (Surabaya), RS Dr Kariadi (Semarang), RS Dr. Sardjito (Yogyakarta), dan RS Sanglah (Bali). Rumah sakit tersebut harus memiliki fasilitas instalasi sel punca, bank sel punca, riset terpadu, hingga tenaga medis yang memiliki keahlian di bidang sel punca. Adapun pengolahan stem cell boleh dilakukan di dalam maupun di luar rumah sakit. Berdasarkan kasus yang terjadi di rumah sakit soetomo Surabaya dalam hal ini telah memiliki izin khus untuk memberikan pelayan medis sel punca. Namun berdasarkan pasal 13 ayat 1 berbunyi bahwa :Pelaksanaan pelayanan sel punca hanya dapat dilakukan untuk penyakit-penyakit yang sudah terbukti klinis (evidence based) dapat disembuhkan dengan transplantasi sel punca”, pada kasus yang terjadi pasien merupakan pasien pertama yang mendapatkan terapi sel punca untuk pengobatan leukemia di Indonesia, sehingga hal ini dapat menjadi suatu pelanggaran yang dilakukan oleh rumah sakit tersebut. Adapun sanksi yang dapat dijatuhkan berdasarkan pasal 19 ayat 2 berbunyi bahwa “Sanksi administrative sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat berupa teguran lisan, teguran tertulis sampai dengan pencabutan izin praktik dan/atau izin fasilitas penyelenggaraan pelayanan sel punca”. Permenkes nomor 834 tahun 2009 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Medis Sel Punca
• Tujuan adanya pedoman dalam penerapan terapi sel punca :
• Umum : Terwujudnya pelayanan medis sel punca yang bermutu baik dan berorientasi pada keselamatan/ keamanan pasien di Indonesia. • Khusus : • Adanya peraturan dan standarisasi mengenai kegiatan pengambilan, pengolahan, penyimpanan, laboratorium, pelayanan medis terapi sel punca. • Adanya pedoman untuk administrasi dan proses perizinan penyelenggaraan pelayanan sel punca. • Adanya pedoman penjaminan mutu penyelenggaraan pelayanan medis terapi sel punca. • Adanya pola pembiayaan pelayanan medis sel punca. • Adanya pedoman untuk melakukan pembinaan dan pengawasan sistem penyelenggaraan pelayanan sel punca. • Memahami adanya riset terapan yang berkaitan dengan pelayanan • Ruang lingkup pedoman : • Pelayanan medis sel punca di fasilitas kesehatan RS Pendidikan Rujukan yang ditunjuk Pemerintah beserta jaringan kerjanya untuk pelayanan sel punca non embrionik. Kegiatannya meliputi skrinning, pengambilan, pengolahan, penyimpanan, distribusi sel punca dan pemberian terapi sel punca serta riset terapan. • Ditujukan untuk health provider, stake holder, dan masyarakat : • Bagian/departemen/unit sel punca dirumah sakit • Profesi kedokteran dan kesehatan • Anggota organisasi profesi yang terkait dengan pelayanan sel punca • Dinas kesehatan provinsi/kabupaten/kota • Pelayanan sel punca baik di dalam maupun di luar Rumah Sakit • Lembaga pendidikan dan penelitan sel punca • Masyarakat yang ingin membuka bank sel punca • Masyarakat yang ingin menggunakan sel punca untuk pengobatan • Struktur organisasi pada pelayanan sel punca di dalam rumah sakit ataupun diluar rumah sakit :