Anda di halaman 1dari 30

MANAJEMEN EKSPLORASI

Dr. Ir. B. Kuncoro MT dan Ir. Sugeng Raharjo MT

Jurusan Teknik Geologi


Universitas Pembangunan Nasional (UPN)
“Veteran” Yogyakarta
MATERI PERTEMUAN
KECENDERUNGAN-KECENDERUNGAN SELAMA
PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS

DASAR PENILAIAN DAN


MATERI KULIAH MANAJEMEN EKSPLORASI

APA ITU EKSPLORASI? APA ITU MANAJEMEN?

MANAJEMEN EKSPLORASI
BEBERAPA KECENDERUNGAN YANG TERJADI SELAMA
PROSES PEMBELAJARAN DI KELAS

1. Mahasiswa sebagai PEMBELAJARAN


KECENDERUNGAN 1. Mahasiswa kurang 1. Mahasiswa hanya
DI KELAS
pencatat materi memiliki rasa ingin mengejar angka
yang baik, sehingga tahu terhadap nilai semata.
kurang memikirkan materi kuliah. 2. Mahasiswa hanya
materi yang 2. Mahasiswa kurang memenuhi persen-
disampaikan. mempersiapkan diri tase kewajiban
2. Apabila letih minta menangkap materi hadir.
agar materi di kuliah.
copy.

1 2 3

AKIBATNYA: AKIBATNYA: AKIBATNYA:


1. Pada waktu me- 1. Mahasiswa menja di
1. Dosen hanya seba-
ngikuti kuliah, pasif di dalam
gai tukang mendikte
skema otaknya perkuliahan
2. Mahasiswa menjadi
dalam keadaan 2. Kurang mengolah
penulis pasif.
kosong dan bahan yang telah
tidak fokus diberikan dengan
2. Kurang aktif ber- menambah wawas-
tanya secara kritis. an atau diskusi.
LALU HARUS BAGAIMANA? DIALOG INTELEKTUAL

Terciptanya Dosen sbg mo- Angka nilai su-


Tersedianya
pendidikan derator, sekali- dah dibuat ma-
bahan kuliah
yang dialogis gus sebagai fa- hasiswa diseti-
ap perkuliahan
silitator, media-
dalam bentuk
tor & motivator aktivitas
1. Mahasiswa perkuliahan itu
1. Kuliah bersi mengetahui sendiri
fat dua arah materi yang
dosen kepa-
Dosen harus akan dikuli-
da mhs dan
sebaliknya. siap dan ahkan. Mahasiswa
mahasiswa 2. Materi kuli- aktif kritis
2. Dalam kon
sep ini, para jangan hanya ah di disku- bertanya dan
partisipan datang lalu sikan secara berdiskusi.
(dosen dan bengong, bersama
mhs) harus kosong dan mahasiswa
aktif. melompong. dan dosen.
UPAYA MENCAPAI TUJUAN

PARTISIPAN
HARUS KEAKTIFAN: TUGAS:
UJIAN: upaya BAHAN
AKTIF- merupakan memperluas
memahami KULIAH: agar
KRITIS: fungsi dari wawasan
materi, seka mahasiswa
mahasiswa dari mahasiswa
ligus meng lebih siap dan
dan do-sen kehadiran dengan
ukur proses terciptanya
saling dan diskusi melakukan
pembelajaran kuliah
bertanya (Tanya- kajian
dialogis
dan jawab) pustaka
menjawab.
PILIHAN MENUJU PERBAIKAN
APA ITU SCL?
Menurut Mel Siberman
Kegunaan SCL

Penelitian menunjukkan bahwa perkuliahan aktif dapat meningkat-


kan keterampilan mahasiswa, diantaranya keterampilan berfikir,
keterampilan memecahkan masalah dan keterampilan komunikasi
DASAR PENILAIAN

Penilaian berdasarkan:

1. Keaktifan di kelas (bertanya dan menjawab)


2. Menyelesaikan tugas tepat waktu dan sesuai
3. Ujian Tengah Semester minimal B+
4. Ujian Akhir Semester minimal B+

Apabila ketentuan atau nilai tersebut di atas tercapai


sesuai persyaratan, maka mahasiswa luar biasa tersebut
patut mendapat nilai A.
PENILAIAN

Mari disepakati bersama….

1. KEHADIRAN (5%)
2. TUGAS (10%)
3. KEAKTIFAN (10%)
3. UTS (35%)
4. UAS (40%)

Keaktifan di kelas (menyampaikan pendapat atau


pertanyaan secara kritis) lebih dari 4 kali, akan sangat
dihormati pada penilaian akhir (UAS).
Hasil pembobotan kemudian dikonversi
kedalam nilai huruf:

1. Nilai A = >81
2. Nilai B+ = 76 – 80,99
3. Nilai B = 66 – 75,99
4. Nilai C+ = 61 – 65,99
5. Nilai C = 51 – 60,99
6. Nilai D = 31 – 50,99
7. Nilai E = < 31
ANALISIS INSTRUKSIONAL
SETELAH MENGIKUTI KULIAH INI, MAHASISWA DAPAT MENGETAHUI KONSEP-KONSEP DASAR
MANAJEMEN DAN EKSPLORASI SERTA DAPAT MENERAPKANNYA DI DALAM MANAJEMEN EKSPLO-
RASI YANG MELIPUTI STRATEGI, ORGANISASI, KEEKONOMIAN, KELAYAKAN, NILAI UANG DENGAN
MEMPERHATIKAN ASPEK RISIKO, KETIDAKPASTIAN DAN KESALAHAN DI DALAM EKSPLORASI

Menjelaskan Menjelaskan Menjelaskan Kelayakan tek Menjelaskan Menjelaskan


strategi organisasi keekonomian nis, lingkung- nilai uang studi kasus
eksplorasi eksplorasi eksplorasi an, ekonomi

Diketahuinya hubungan antara manajemen eksplorasi dan risiko, ketidakpastian


serta kesalahan-kesalahan di dalam eksplorasi

Menjelaskan mengenai risiko eksplorasi, ketidakpastian eksplorasi dan


kesalahan-kesalahan di dalam eksplorasi

Diketahuinya konsep-konsep dasar manajemen, eksplorasi dan


perencanaan di dalam eksplorasi.

Menjelaskan mengenai eksplorasi Menjelaskan mengenai manajemen

Menjelaskan mengenai definisi, ruang lingkup dan arti penting Manajemen Eksplorasi

------------------ entry behavior line -----------------


TEMU
POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN
KE
1. Kesepakatan perkuliahan
Definisi dan 2. Pengertian eksplorasi
1
ruang lingkup 3. Ruang lingkup mempelajari manajemen eksplorasi
4. Arti penting mempelajari Manajemen Eksplorasi
1. Unsur-unsur manajemen eksplorasi
Manajemen
2 2. Apa itu eksplorasi?
eksplorasi
3. Manajemen eksplorasi modern
1. Apa itu perencanaan?
Perencanaan 2. Langkah-langkah di dalam melaksanakan perencanaan
3
eksplorasi 3. Arti penting perencanaan di dalam eksplorasi
4. Syarat atau ciri-ciri perencanaan eksplorasi yang baik
1. Pengertian risiko
4 Risiko eksplorasi 2. Risiko eksplorasi: internal, eksternal dan manajemen
3. Upaya mengatasi risiko eksplorasi
1. Arti penting kepastian di dalam eksplorasi
Ketidakpastian
5 2. Ketidakpastian, ketidakteraturan dan ketidaktahuan di
eksplorasi
dalam eksplorasi dan upaya mengatasinya
1. Apa itu kesalahan?
Kesalahan2 di da
6 2. Kesalahan interpretasi
lam eksplorasi (1)
3. Kesalahan teknis
Kesalahan2 di da 1. Kesalahan analitis
7
lam eksplorasi (2) 2. Upaya mengatasi kesalahan di dalam eksplorasi
8 UJIAN TENGAH SEMESTER
TEMU
POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN
KE
1. Menerapkan manajemen eksplorasi secara terpadu yang
melibatkan aspek personil, keekonomian, organisasi, lokasi
target dan metode eksplorasi.
9 Studi kasus
2. Menyiapkan mahasiswa menjadi manajer eksplorasi
sebagai pelaku eksplorasi, evaluator, dan pengambil
keputusan di dalam suatu rangkaian kegiatan eksplorasi
Strategi 1. Pentahapan sebagai strategi eksplorasi
10
eksplorasi 2. Prinsip-prinsip strategi eksplorasi
1. Membangun tim eksplorasi yang tangguh
Organisasi
11 2. Manajemen personil
Eksplorasi
3. Kepemimpinan
1. Sifat komersial eksplorasi
Keekonomian
12 2. Keekonomian eksplorasi
eksplorasi
3. Valuasi eksplorasi
Evaluasi kasus- 1. Presentasi dan evaluasi masing2 kelompok
13
kasus eksplorasi 2. Diskusi kelompok
1. Apa itu kajian kelayakan?
Kelayakan teknis,
2. Kelayakan secara teknis
14 lingkungan dan
3. Kelayakan secara lingkungan
keekonomian
4. Kelayakan secara keekonomian
1. Prinsip-prinsip umum aspek legal
15 Nilai uang
2. Aspek legal eksplorasi dan perundang-undangan
16 UJIAN AKHIR SEMESTER
KAMPUS
BELA
NEGARA

APA ITU EKSPLORASI?


PENDEKATAN TRADISIONAL
KAMPUS
BELA
NEGARA

Prospeksi adalah pelacakan atau penyisiran langsung terhadap


obyek yang dicari tanpa perencanaan ilmiah atau hanya sekedar
usaha mendapatkan dimana obyek geologi tersebut dijumpai.
Menimbulkan masalah lingkungan yang serius.
PENDEKATAN TRADISIONAL

Kalimantan Selatan (juga Kalteng


dan Kaltim) bukan lagi disebut pro-
vinsi dengan seribu sungai, tapi
provinsi dengan seribu kubangan,
menyimpan potensi air asam tam-
bang dan muara sungai tercemari.
PENDEKATAN TRADISIONAL

Muara Mahakam termasuk satu dari lima muara sungai di dunia


yang telah rusak atau tercemar.
APA ITU, EKSPLORASI?
KAMPUS
BELA
NEGARA

• Upaya penemuan suatu obyek


geologi yang sampai sekarang
terlewatkan atau masih menjadi
rahasia dari para explorationist.

• Eksplorasi memerlukan derajat ting-


kat kreativitas yang sangat tinggi
mulai dari tahap konseptual, visuali-
sasi, hingga pengamatan atau mene-
mukan sesuatu yang telah lepas dari
perhati-an para explorationist
terampil sebelumnya.
APA ITU, EKSPLORASI?
KAMPUS
BELA
NEGARA

• Eksplorasi disiapkan untuk menemu-


kan deposit obyek geologi yang
ekonomis dengan menyiapkan
metode dan stategi untuk mencapai
tujuan.

• Kunci atau pedoman di dalam


perencanaan penambangan atau
pengolahan target geologi.
APA ITU, EKSPLORASI?
KAMPUS
BELA
NEGARA

• Dalam suatu rangkaian kegiat-


an industri pertambangan,
apabila diibaratkan sebagai
aliran sungai, maka eksplorasi
merupakan sumber (mata
airnya).

• Menghasilkan produk obyek


geologi yang bermutu baik,
seragam dan
berkesinambungan.
APA ITU, EKSPLORASI?
KAMPUS
BELA
NEGARA

• Sudah barang tentu tujuan eksplo-


rasi yang akan dicapai tersebut ada-
lah memastikan obyek geologi yang
ekonomis (berkualitas), cadangan
yang besar dan layak secara teknis
penambangan, ekonomis dan
lingkungan.

• Semakin sulitnya pencaharian sum-


berdaya energi dan mineral, maka
konsep eksplorasi baru dan prospek
harus diciptakan. Berdasarkan data
geolo-gi dari daerah yang telah ter-
pilih, pengetahuan yg luas menge-
nai berbagai proses-proses geologi
yang berpotensi menghasilkan
obyek geologi dan menciptakan
prospek-prospek model baru.
APA ITU SASARAN EKSPLORASI?

1. Endapan logam (insitu atau placer)


2. Bahan galian industri
3. Endapan batubara
4. Minyak bumi
5. Air tanah
6. Panas bumi
Eksplorasi modern

Ward (2000): industri pertambangan


modern merupakan proses investasi yang
intensif.

Peters (1978) dan Kuzvart (1984):


eksplorasi modern adalah suatu kegiatan
ekonomi yang berisiko tinggi.
Eksplorasi modern

Leeuwen dan Muggeridge (1986),


Koesoemadinata (1996): eksplorasi modern
menuntut adanya peren-canaan eksplorasi
yang mengandung unsur-unsur rancangan
rekayasa (engineering design) dengan
didasarkan pada rancangan eksplorasi
(exploration design).

EKSPLORASI MODERN: kegiatan mencari, mendapatkan


lalu memastikan suatu sasaran eksplorasi yang ekonomis
sesuai perumusan sasaran yang telah ditentukan secara
ilmiah dan terencana dengan meminimalkan risiko dan
menekan biaya dengan menerapkan konsep eksplorasi,
strategi eksplorasi dan pertimbangan keekonomian.
EKSPLORASI MODERN
Kampus
Bela Negara

Muncul ungkapan bahwa eksplorasi dikategorikan sebagai sebuah per-


judian. Sesungguhnya eksplorasi itu sendiri bukanlah merupakan sebu-
ah permainan tentang peluang, karena ilmiah dan terencana.

Eksplorasi modern adalah suatu kegiatan ekonomi yang berisiko tinggi


sehingga menuntut adanya rancangan eksplorasi (exploration design)
yang mengandung unsur-unsur rancangan rekayasa (engineering design)
yang didasarkan pada konsep eksplorasi. Tujuannya untuk meminimalkan
risiko dan menekan biaya.

Kegiatan mencari, mendapatkan lalu memastikan suatu obyek geofisika


yang ekonomis sesuai perumusan sasaran yang telah ditentukan secara
ilmiah dan terencana dengan meminimalkan risiko dan menekan biaya.

Dalam pengertian eksplorasi modern harus dibedakan antara konsep


eksplorasi, strategi eksplorasi (perangkat lunak) dan teknologi eksplorasi
(perangkat keras) .
Rancangan rekayasa Rancangan eksplorasi
(engineering design) (exploration design)

Efektifitas: mengenai sasaran Konsep eksplorasi: perumusan


dengan metode dan strategi yang sasaran, membangun model genetik,
tepat. Penggunaan tenaga,waktu, menentukan model eksplorasi.
metode yg sesuai dengan sasaran
eksplorasi.

Efisiensi: berbiaya dan waktu yg Strategi eksplorasi: meminimal-


seminimal mungkin, tetapi kan risiko dan menggunakan metode
mendapatkan hasil yang sebesar atau teknologi eksplorasi yang tepat-
mungkin, efisiensi menyangkut guna.
strategi

Keekonomian: proses investasi Keekonomian eksplorasi:


intensif. menyangkut manfaat biaya Biaya eksplorasi yang dikeluarkan
(cost-benefit): biaya yang harus sebanding atau berlipat ganda
dikeluarkan sebanding dengan dengan cadangan yang diketemukan
hasil. dengan memperhitungkan risiko,

• Rekayasa: aktivitas profesional untuk memanfaatkan bahan dan


energi untuk membuat sesuatu yang berguna bagi manusia
RANCANGAN EKSPLORASI (EXPLORATION DESIGN)

Semakin sulitnya pencaharian sumberdaya energi dan


mineral (obyek geologi), maka konsep eksplorasi baru
dan prospek harus diciptakan.

Para explorationist dituntut men-generate prospect dan


bukan find prospect. Jadi prospek tidak lagi cukup dengan
dicari, tetapi harus diciptakan (generated) dalam skema
otak explorationist.
Bahkan sudah muncul istilah generative geologist dan
generative map.
Berdasarkan data geologi dari daerah yang telah terpilih,
pengetahuan yang luas mengenai berbagai proses geologi
yang berpotensi menghasilkan obyek geologi dan men-
ciptakan prospek-prospek model baru.
Selamat menyongsong
fajar menyingsing

PUSTAKA TERPILIH

TH. M. van Leeuwen & G.D. Muggeridge, 1986, Exploring


for Coal in East Kalimantan, Indonesia – A Case History.
Koesoemadinata R.P., Perencanaan Eksplorasi, 1996,
ITB, Bandung.
Kuzvart M. and M. Bohmer, 1986, Prospecting and
Exploration of Mineral Deposits, Elsevier, 508 p.
William C.Peters, 1978, Exploration and Mining Geology,
John Wiley & Sons, 696 p.

Anda mungkin juga menyukai