Anda di halaman 1dari 17

PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG

TEPAT DALAM KEPERAWATAN


BY GROUP 5 AND 6
KELOMPOK 5-6

ARICK FRENDY ANDRIAN - ROMMY SUWAHYU


ALITA DEVI – DEWI MARLINA
KHAIRANI LATIVA – RINA OKTARIA
SYEPTRI AGIANI – NENENG GIA DEFILZA
RINI USMAN – NIDYA DIRAMAYANA
PENGERTIAN

Pengambilan keputusan
• adalah proses pemecahan
masalah dengan menentukan
pilihan dari beberapa alternatif
untuk menetapkan suatu
tindakan dalam mencapai
tujuan yang diinginkan.
DILEMA ETIK

• Menurut Thompson & Thompson (1981 )


Dilema etik merupakan suatu
masalah yang sulit dimana
tidak ada alternatif yang
memuaskan atau situasi
dimana alternatif yang
memuaskan atau tidak
memuaskan sebanding.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH
PADA PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Faktor Internal Faktor Eksternal

• keadaan emosional Kondisi dan


• Fisik lingkungan waktu
• personal karakteristik • Kultural
• Kultural • Sosial
• Sosial • Latarbelakang
• belakang filosofi • Filosofi
• pengalaman masalalu
• Minat
• pengetahuan
• sikap pengambilan
keputusan yang dimiliki
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENGAMBILAN KEPUTUSAN SECARA ETIS
DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN
• Perawat harus dapat mendeterminasi dasar-dasar
yang dimiliki dalam membuat keputusan misalnya
agama, kepercayaan atau falsafah moral tertentu
yang menyatakan hubungan kebenaran atau
kebaikan dengan keburukan.

• Dalam membuat keputusan etis,


seseorang harus berpikir secara
rasional, bukan emosional.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
KELOMPOK

• Keputusan harus berkualitas


tinggi dan dapat mencapai
tujuan atau sasaran

• Keputusan harus diterima


oleh orang yang bertanggung
jawab melaksanakannya
LANGKAH-LANGKAH PENGAMBILAN
KEPUTUSAN MEGAN (1989)

Meng
Melaksana
kan evaluasi
Membuat rencana. hasil.
tujuan dan
Men rencana
diagnosis pemecah
Meng masalah an.
kaji etik.
situasi.
PEMBAHASAN KASUS

• C:\BAB III kasus.docx


KASUS
• (Tn. A) Mencret 6 hari dan menderita sariawan sudah 3 bulan
tidak sembuh-sembuh, 3 bulan terakhir ini badannya kurus dan
telah turun 10 Kg
• Tn. A ini merupakan seorang sopir truk yang sering pergi keluar
kota karena tuntutan kerjaan bahkan jarang pulang, kadang-
kadang 2 minggu sekali bahkan sebulan sekali.
• Tn. A masuk UGD kemudian dari dokter untuk diopname, hasil
pemeriksaan penunjang ternyata Tn. A positif terjangkit penyakit
HIV/AIDS.
• Kemudian perawat tersebut memanggil keluarga Tn. A untuk
menghadap dokter yang menangani Tn. A. Bersama dokter dan
seijin dokter tersebut, perawat menjelaskan tentang kondisi pasien
dan penyakitnya.
• Keluarga terlihat kaget dan bingung. Keluarga meminta kepada
dokter terutama perawat untuk tidak memberitahukan penyakitnya
ini kepada Tn. A. Keluarga takut Tn. A akan frustasi, tidak mau
menerima kondisinya dan dikucilkan dari masyarakat.
DILEMA ETIK

• Perawat tersebut mengalami dilema etik dimana


satu sisi dia harus memenuhi permintaan keluarga
namun di sisi lain perawat tersebut harus
memberitahukan kondisi yang dialami oleh Tn. A
karena itu merupakan hak pasien untuk
mendapatkan informasi.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENDEKATAN
MODEL MEGAN, PADA KASUS DILEMA ETIK
PERAWAT YANG MERAWAT TN.A
1. Mengkaji situasi
• Tn. A menggunakan haknya sebagai pasien untuk mengetahui
penyakit yang dideritanya sekarang sehingga Tn. A meminta
perawat tersebut memberikan informasi tentang hasil
pemeriksaan kepadanya.
• Rasa kasih sayang keluarga Tn. A terhadap Tn. A membuat
keluarganya berniat menyembunyikan informasi tentang hasil
pemeriksaan tersebut dan meminta perawat untuk tidak
menginformasikannya kepada Tn. A dengan pertimbangan
keluarga takut jika Tn. A akan frustasi tidak bisa menerima
kondisinya sekarang
• Perawat merasa bingung dan dilema dihadapkan pada dua
pilihan dimana dia harus memenuhi permintaan keluarga, tapi
disisi lain dia juga harus memenuhi haknya pasien untuk
memperoleh informasi tentang hasil pemeriksaan atau
kondisinya.
2. MENDIAGNOSA
MASALAH ETIK MORAL

Berdasarkan kasus dan analisa situasi diatas maka


bisa menimbulkan permasalahan etik moral jika
perawat tersebut tidak memberikan informasi
kepada Tn. A terkait dengan penyakitnya karena itu
merupakan hak pasien untuk mendapatkan
informasi tentang kondisi pasien termasuk
penyakitnya.
3. MEMBUAT TUJUAN DAN RENCANA
PEMECAHAN
a. Perawat akan melakukan kegiatan seperti biasa tanpa memberikan
informasi hasil pemeriksaan/penyakit Tn. A kepada Tn. A saat itu juga,
tetapi memilih waktu yang tepat ketika kondisi pasien dan situasinya
mendukung.
b. Perawat akan melakukan tanggung jawabnya sebagai perawat dalam
memenuhi hak-hak pasien terutama hak Tn. A untuk mengetahui
penyakitnya, sehingga ketika hasil pemeriksaan sudah ada dan sudah
didiskusikan dengan tim medis maka perawat akan langsung
menginformasikan kondisi Tn. A tersebut atas seijin dokter.

Kendala-kendala yang mungkin timbul :


• Keluarga tetap tidak setuju untuk memberikan informasi tersebut kepada
Tn. A
• Keluarga telah mengijinkan tetapi Tn. A denial dengan informasi yang
diberikan perawat.
4. MELAKSANAKAN RENCANA

Autonomy / Otonomi
• Pada prinsip ini perawat harus menghargai apa yang menjadi keputusan
pasien dan keluarganya tapi ketika pasien menuntut haknya dan
keluarganya tidak setuju maka perawat harus mengutamakan hak Tn. A
tersebut untuk mendapatkan informasi tentang kondisinya.
Benefesience / Kemurahan Hati
• Prinsip ini mendorong perawat untuk melakukan sesuatu hal atau
tindakan yang baik dan tidak merugikan Tn. A. Sehingga perawat bisa
memilih diantara 2 alternatif diatas mana yang paling baik dan tepat
untuk Tn. A dan sangat tidak merugikan Tn.
Justice / Keadilan
• Perawat harus menerapkan prinsip moral adil dalam melayani pasien.
Adil berarti Tn. A mendapatkan haknya sebagaimana pasien yang lain
juga mendapatkan hak tersebut yaitu memperoleh informasi tentang
penyakitnya secara jelas sesuai dengan konteksnya/kondisinya
4. MELAKSANAKAN RENCANA

Nonmaleficience / Tidak merugikan\


• Keputusan yang dibuat perawat tersebut nantinya tidak menimbulkan kerugian
pada Tn. A baik secara fisik ataupun psikis yang kronis nantinya.
• Veracity / Kejujuran
• Perawat harus bertindak jujur jangan menutup-nutupi atau membohongi Tn. A
tentang penyakitnya. Karena hal ini merupakan kewajiban dan tanggung jawab
perawat untuk memberikan informasi yang dibutuhkan Tn. A secara benar dan
jujur sehingga Tn. A akan merasa dihargai dan dipenuhi haknya.
Fedelity / Menepati Janji
• Perawat harus menepati janji yang sudah disepakati dengan Tn. A sebelum
dilakukan pemeriksaan yang mengatakan bahwa perawat bersdia akan
menginformasikan hasil pemeriksaan kepada Tn. A jika hasil pemeriksaannya
sudah selesai. Janji tersebut harus tetap dipenuhi walaupun hasilnya
pemeriksaan tidak seperti yang diharapkan karena ini mempengaruhi tingkat
kepercayaan Tn. A terhadap perawat tersebut nantinya.
Confidentiality / Kerahasiaan
• Perawat akan berpegang teguh dalam prinsip moral etik keperawatan yaitu
menghargai apa yang menjadi keputusan pasien dengan menjamin kerahasiaan
segala sesuatu yang telah dipercayakan pasien kepadanya kecuali seijin pasien.
5. MENGEVALUASI HASIL

• Alternatif yang dilaksanakan kemudian


dimonitoring dan dievaluasi sejauh mana Tn. A
beradaptasi tentang informasi yang sudah
diberikan.
• Jika Tn. A masih denial maka pendekatan-
pendekatan tetap terus dilakukan dan support
sistem tetap terus diberikan yang pada intinya
membuat pasien merasa ditemani, dihargai dan
disayangi tanpa ada rasa dikucilkan.

Anda mungkin juga menyukai