TRIGGER 2
OLEH :
TUTORIAL VII
FASILITATOR: DR. NILAS WARLEM SP.P
STEP 1.CLARIFY UNFAMILIAR
TERMS
1. G1POAOHO : gravit 1 ,partus 0 ,abortus 0,hidup
0
2. Anastesi regional sub arachnoid block : anastesi
yang dilakukan diregional sub arachnoid
3. Oedema anasarca : udem menyeluruh
4. Apgar skore :sebuah pengukuran respon bayi
terhadap kelahiran dan kehidupan diluar rahim
5. Koloid : larutan kristaloid yang mengandung
molekul besar sehingga membran permiabel
terhadap cairan
STEP 2.DEFINE THE PROBLEMS
1. Apa yang menyebabkan pasien kejang-kejang ,wajah
membiru,dan kesadaran menurun?
2. Bagaimana melakukan anastesi regional sub arachnoid
block?
3. Kenapa dokter anastesi menganjurkan operasi caesar untuk
mengakhiri kehamilannya?
4. Berapa nilai normal apgar score?
5. Kenapa pada pasien partus sc lebih dianjurkan anestesi
spinal SAB?
6. Mengapa pasien keadaannya makin buruk setelah terapi
konservatif?
STEP 3. BRAINSTORM POSSIBLE HYPOTHESIS
OR EXPLANATION
1. Penyebabnya :hipertensi
2. LO
3. Karena dapat membahayakan ibu dan janin
4. LO
5. Karena resikonya lebih kecil daripada anastesi
umum
6. Karena pasien tidak diberikan obat penurun
tekanan darah
STEP 4.ARRANGE EXPLANATION INTO A
TENTATIVE SOLUTION
Terapi konservatif
Keadaan memburuk
caesar
Keadaan membaik
Step 5.Define Learning Objective
Mahasiswa mampu 4m:
1. Cara melakukan anastesi regional SAB?
2. Arti klinis apgar skor?
3. Keuntungan dan kerugian anastesi regional
SAB?
4. Hubungan kehamilan dengan hipertensi?
5. Penyebab syok dengan hipertensi?
STEP 6.GATHER INFORMATION AND PRIVATE
STUDY
Belajar mandiri
STEP 7.SHARE THE RESULT GATHERING AND
PRIVATE STUDY
1. Prosedur SAB atau anastesi spinal
a. Inspeksi dan palpasi daerah lumbal yang akan ditusuk (dilakukan
ketika visit preoperatif),sebab bila ada infeksi atau terdapat tanda
kemungkinan adanya kesulitan dalam penusukan,maka pasien
tidak perlu dipersiapkan untuk spinal anastesi
b. Posisi pasien:
1. Posisi lateral .pada umumnya kepala diberi bantal setebal 7,5-10
cm ,lutut dan paha fleksi mendekati perut ,kepala kearah dada
2. Posisi duduk.dengan posisi ini lebih muda melihat columna
vertebralis,tetapi pada pasien-pasien yang telah mendapat
premedikasi mungkin akan pusing dan perlukan seorang asisten
untuk memegang pasien supaya tidak jatuh
3. Posisi prone.jarang dilakukan hanya digunakan bila dokter bedah
menginginkan posisi jack knife atau prone
Patofisiologi
Vasokontriksi --- tekanan darah meningkat ---terus meningkat ----eklamsia(kejang-
kejang)
Hipoksia plasenta
5.Apgar skor
A. Apperence colour(warna kulit
0 =jika kulit pucat
1 =jika badan merah,ekstermitas biru
2 =seluruh tubuh merah
B. Pulse (denyut nadi/jantung)
0 = jika tidak ada denyut
1 = jika denyut jantung kurang dari 100x/menit
2 =jika denyut jantung lebih besar dari 100x/menit
C. grimance(reaksi terhadap rangsangan)
0 = jika tidak ada reaksi
1 = jika ada sedikit gerakan mimik
2 = jika menangis ,batuk/bersin
Klasifikasi klinik
7-10 : normal
4-6 : Asfiksia ringan-sedang
0-3 : asfiksia berat
KESIMPULAN
Perempuan 34 tahun didiagnosa menderita
preeklamsi dan eklamsi.ditandai dengan
adanya kejang-kejang wajah
membiru,kesadaran menurun.untuk
menangani sectio caesar ,sebelum dilakukan
sectio caesar harus dilakukan anastesi regional
SAB,salah satu keuntungan dengan anastesi
ini,pasien masih dapat sadar dan petugas bisa
menilai kesadaran