Anda di halaman 1dari 3

Evaluasi awal

Prinsip penanganan pada luka bakar sama seperti penanganan pada luka akibat
trauma yang lain, yaitu dengan ABC (Airway Breathing Circulation
Saat menilai airway perhatikan apakah terdapat luka bakar inhalasi. Biasanya
ditemukan sputum karbonat, rambut atau bulu hidung yang gosong. Luka bakar
pada wajah, oedem oropharyngeal, perubahan suara, perubahan status mental. Bila
benar terdapat luka bakar inhalasi lakukan intubasi endotracheal, kemudian beri
Oksigen melalui mask face atau endotracheal tube.
Resusitasi cairan
Transfusi darah
pemberian sel darah merah dalam 48 jam pertama tidak dianjurkan, kecuali
terdapat kehilangan darah yang banyak dari tempat luka. Setelah proses eksisi luka
bakar dimulai, pemberian darah biasanya diperlukan
Pengelolaan Luka Bakar

Prioritas pengelolaan penderita luka bakar secara umum perlu diperhatikan seperti
pengelolaan penderita trauma pada umumnya yaitu Airway, Breathing, dan
Circulation.

a. Terapi Cairan

Pada penderita luka bakar sedang dan berat terjadi kehilangan cairan tubuh yang
sangat banyak dapat mencapai 2-3 kali jumlah cairan yang beredar didalam
pembuluh darah, terjadi kerusakan dinding pembuluh darah, yang menimbulkan
kondisi seakan-akan pembuluh darah bocor dan tidak dapat menahan air. Untuk
mengatasi kondisi ini dilakukan tindakan pemberian cairan dalam bentuk cairan
elektrolit dengan berbagai rumus pemberian seperti rumus Baxter dan lainnya.
Pada hari-hari berikutnya terapi cairan merupakan kombinasi terapi cairan elektrolit
dan pemberian nutrisi parenteral (perinfus) dengan pemberian protein, asam amino
essensial dan lemak. Formula yang terkenal untuk resusitasi cairan adalah formula
Parkland :
24 jam pertama.Cairan Ringer laktat : 4ml/kgBB/%luka bakar

b. Pengelolaan Nyeri

Nyeri yang hebat dapat menyebabkan neurogenik syok yang terjadi pada jam-jam
pertama setelah trauma. Morphin dapat diberikan dalam dosis 0,05 mg/Kg (iv).

c. Perawatan Luka

segera setelah terbakar, dinginkan luka dengan air dingin, yang terbaik dengan
temperatur 20 oC selama 15 menit. Luka bakar tingkat I tidak memerlukan
pengobatan khusus, dibersihkan dan diberi analgetik saja. Luka bakar tingkat II dan
III, penderita dibersihkan seluruh tubuhnya, rambutnya dikeramasi, kuku-kuku
dipotong, lalu lukanya dibilas dengan cairan yang mengandung desinfektan seperti
sabun cetrimid 0,5% (savlon) atau Kalium permangat. Kulit-kulit yang mati dibuang,
bula dibuka karena kebanyakan cairan di dalamnya akan terinfeksi.

Perawatan tertutup

Setelah luka bersih, ditutup dengan selapis kain steril berlubang-lubang (tulle) yang
mengandung vaselin dengan atau tanpa antibiotika lalu dibebat tebal untuk
mencegah evaporasi dan melindungi kulit dari trauma dan bakteri. Sendi-sendi
ditempatkan pada posisi full extension.

Perawatan Terbuka

Eksudat yang keluar dari luka beserta debris akan mengering akan menjadi lapisan
eschar. Penyembuhan akan berlangsung di bawah eschar. Penderita dirawat di
dalam ruangan isolasi. Setiap eschar yang pecah harus diberikan obat-obatan lokal
dan dikontrol bila ada penumpukan pus dibawah eschar maka harus dilakukan
pembukaan eschar (escharotomi).

Perawatan Semi terbuka

Sama seperti perawatan terbuka tetapi diberikan juga obat-obatan lokal. Obat lokal
berberntuk krim yang akan melunakkan eschar dan memudahkan perawatan untuk
dibersihkan.
d. Obat- obatan

Silver sulfadiazin krim 1% diberikan sehari sekali. Silver sulfadiazin bekerja sebagai
bakterisida yang efektif terhadap kuman gram positif.

e. Rehabilitasi

Bila terdapat gangguan fungsi pada anggota gerak setelah luka bakar sembuh atau
kering (tertutup epitel) maka dilakukan pengembalian fungsi alat gerak, baik secara
tumbuh sendiri atau dilakukan tandur alih kulit (skin graft). Biasanya hal ini
dilakukan dengan membuang skar yang mengganggu gerakan, dan luka terbuka
yang terbentuk karena tindakan ini, ditutup dengan kulit dengan ketebalan yang
mencukupi, yang biasanya diambil dari lipat paha penderita. Untuk pencegahan
pembentukan skar yang tebal dan kontraktur, setelah luka bakar kering dapat
dipasangkan pressure garment (Pakaian yang dapat menekan dengan kekuatan
tertentu) yang dipakai oleh pasien antara 8-12 jam /hari.

Anda mungkin juga menyukai