Anda di halaman 1dari 9

Anjak Piutang

(Factoring )
Sejarah
• Awalnya dikenal di Inggris & Amerika
• Pertama kali sebutan factoring dikenal 2000
tahun yang lalu di Mesopotamia dalam bentuk
yang sangat sederhana yaitu pihak factor
bertindak sebagai penjual yang sekaligus
memberikan perlindungan kridit
• Tidak dikenal dalam sisitim civil law
Pengertian anjak piutang
Diadopsi dari sistem common law:
- Kegiatan pembiayaan dalam bentuk
pembelian dan /atau pengalihan serta
pengurusan piutang atau tagihan jangka
pendek suatu perusahaan atas transaksi
dagang dalam dan luar negeri. (Keputusan
Menteri Keuangan No.1251/KMK.017/2000
pasal 1 huruf e)
• Perusahaan yang melakukan anjak piutang
disebut penganjak piutang (factoring)
• Penganjak piutang adalah adalah pihak yang
membeli piutang puhak lain dengan
menanggung risiko tak terbayarnya hutang
Dasar hukum
• Hanya diatemukan didalam Keputusan Presiden
No. 61 Tahun 1988
• Surat Keputusan Menteri Keuangan No.
448/KMK.01/2000
• Surat Keputusan Menteri Keuangan No.
172/KMK.06/2002 yang mengatur mengenai
pembiayaan, sehingga aturan anjak piutang
ditemukan sebagai salah satu bagian didalam
hukum administrasi yang mengatur masalah
pembiayaan.
Para pihak
• Factor : kreditor baru yang mengambil alih
atau membeli tagihan piutang dagang
• Klien : kreditor awal yang menjual dan
menyerahkan piutang dagang yang berupa
tagihan jangka pendek melalui suatu
perjanjian (Factoring agreement)
• Konsumen: pihak tertarik yang wajib
membayar hutang dagang yang dialihkan
• Anjak piutang digolongkan dalam perjanjian
tidak bernama (onbenoemde overeenkomst),
yaitu perjanjian yang tidak diatur dalam
KUHPerdata, akan tetapi dikenal dalam
masyarakat
• Dasar dilakukannya perjanjian anjak piutang:
pasal 1338 ayat 1 KUHPerdata, pasal 1337
KUHPerdata kesusilaan, kepatutan,
ketertiban umum
Putusan Pengadilan
Putusan Pengadilan Niaga No.:
07/Pailit/2001/PN.Niaga.Pst antara PT Batara
International Finansindo yang mengajukan
permohonan pailit terhadap PT Gabus Putih
Indah atas dasar Factoring
Pertimbangan majelis kasasi:
Perjanjian factoring tidak ada karena para pihak
telah sepakat mengakhiri perjanjian.
Sedangkan untuk hubungan debitor dan
kreditor tidak dapat dibuktikan secara
sederhana, penyelesaian diajukan ke P.Negeri

Anda mungkin juga menyukai