Anda di halaman 1dari 56

RADIOTERAPI

Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
Osteo sarcoma
RADIOTERAPI

 Merupakan metode pengobatan penyakit


kanker dengan menggunakan sinar pengion
 Merupakan modalitas pengobatan yang
penting selain pembedahan dan kemoterapi
 Pengobatan dilakukan dengan eradikasi
tumor dengan memberikan dosis maximal
pada target volume tumor tanpa menye-
babkan kerusakan yang berarti pada sel
normal sekitarnya
TUJUAN RADIASI

Dengan energi yang tinggi, akan


meng-hancurkan dan mensterilkan
sel-sel tumor secara langsung
maupun tak langsung tanpa
merusak jaringan sehat
sekitarnya Tetapi umumnya sel sel sehat tetep terkena, tapi minimal
Indikasi Radioterapi

 1. Pengobatan Kuratif

 2. Pengobatan Paliatif
Pengobatan Kuratif
Bisa sebelum pembedahan / sesudah pembedahan

 Kasus kanker yang sangat sensitif


terhadap radiasi
 Kasus dimana dengan pembedahan tingkat
keberhasilannya masih rendah
 Kasus dengan lesi di permukaan, dimana
dengan pembedahan menimbulkan luka yang
luas
 Kasus dengan kontraindikasi anestesi
Pengobatan Paliatif

 Sekedar mengecilkan tumor


 Memperbaiki kualitas hidup
 Mengurangi nyeri
Persiapan Pengobatan Radiasi

 1. Stadium klinik Ex: kalo msh grade 1  gausah di radioteraphy

 2. Diagnosa histopatologi
 3. Tentukan tujuan radiasi
 4. Pemeriksaan fisik Keadaan gk bagus
 jangan di radioteraphy

 5. Pemeriksaan laboratorium
 6. Inform concern
Juga informasikan ke keluarganya
Diharapkan pasien mendengarkan, memahami, dan menyadari
 Penderita dengan keadaan umum
lemah dan kurang gizi dilarang
pengobatan radiasi,
(kecuali emergency)
Ex: ada tumor yg nyumbat darah ke otak

 Laboratorium :
!!!UJIAN!!!

- Hb ≥ 10 gr %
- Lekosit ≥ 3000/mm3
- Trombosit ≥ 100.000/uL
RADIOTERAPI

RADIOFISIKA RADIOBIOLOGI
=yang kita pakek adalah fisika =Yang kita obati zat biologis
DASAR-DASAR
FISIKA RADIASI
 Sinar pengion adalah suatu gelombang
elektromagnetik atau partikel berenergi
tinggi yang menimbulkan ionisasi bila melewati
berbagai materi, termasuk materi biologi

 Sinar pengion terbagi 2 :


- Gelombang elektromagnetik
(non korpuskuler) Fisika  gak kluar ujian

- Partikel (korpuskuler)
Gelombang elektromagntik

 Mempunyai gelombang sangat pendek


- Tidak bermuatan
- Tidak bermassa, sehingga
mempunyai daya tembus yang
dalam

 Contoh : sinar – X, sinar gamma


Partikel (korpuskuler)

 Mempunyai massa dan bermuatan,


sehingga daya tembusnya kecil

 Contoh :
- Sinar alpha , bermuatan positif
- Elektron , partikel bermuatan
negatif
 Mekanisme interaksi radiasi pengion dengan
materi biologi tergantung dari besarnya
energi
=dosisnya

 Pelepasan energi foton melalui satu dari 3


proses :
- Efek foto elektrik
- Efek compton
- Produksi berpasangan ( pair
fisika

production)
Dasar-dasar Radiobiologi

Ada 4 tahapan reaksi :

1. Tahap Fisik
Di dalam sel
2. Tahap Fisikokimia
3. Tahap Kimia & Biologi
4. Tahap Biologi
DASAR-DASAR RADIOBIOLOGI
Ada empat tahapan interaksi, yaitu :
1.      Tahap Fisik
Tahap Fisik berupa absorbsi energi radiasi
pengion yang menyebabkan terjadinya
eksitasi dan ionisasi pada molekul atau
atom penyusun bahan biologi (proses dalam
orde 10-16 detik).
H2O + radiasi pengion   ---->      H2O+ + e-
Elektronnya keluar
Osteo sarcoma

2. Tahap Fisikokimia
 Atom atau molekul yang tereksitasi atau
terionisasi mengalami reaksi radikal
bebas yang tidak stabil
(dlm orde 10-6 detik)
 Radikal bebas OH- dapat membentuk
peroksida (H2O2 ) yang bersifat
oksidator kuat melalui reaksi berikut :
OH- + OH-        ----->  H2O2
3.   Tahap Kimia Dan Biologi
 Berlangsung beberapa detik ditandai
terjadinya reaksi antara radikal bebas +
peroksida dengan molekul organik sel serta inti
sel yang terdiri atas kromosom merusak
struktur biokimia molekul enzim sehingga fungsi
enzim terganggu.
 Kromosom dan molekul DNA di dalamnya juga
dapat dipengaruhi oleh radikal bebas dan
peroksida sehingga terjadi mutasi genetik.
4. Tahap Biologis

 Ditandai terjadinya tanggapan biologis


bereaksi dengan radikal bebas dan
peroksida yang terjadi pada tahap
ketiga. Proses berlangsung dalam orde
beberapa puluh menit hingga beberapa
puluh tahun, bergantung pada tingkat
kerusakan sel yang terjadi.
 Dampak berupa kerusakan sel (kematian
sel secara langsung,) pembelahan sel
terhambat atau tertunda serta
terjadinya perubahan permanen pada sel
anak setelah sel induknya membelah.
Kerusakan yang terjadi dapat meluas
dari skala seluler ke jaringan, organ
 Penyebab utama kerusakan/kematian sel
adalah kerusakan DNA

 Kerusakan DNA :
Single atau double strand break rantai
DNA
Perubahan/kehilangan basa pembentuk
DNA
Cross linked antara DNA dan protein
kromosom
putus
Sinar masuk  merusak air
 air akan merusak rantai DNA

Sinar masuk  lgsung mrusak rantai DNA


EFEK RADIASI
Efek Langsung : Langsung di selnya

 Beberapa sel mati lebih dini sebelum terjadinya


mitosis
 Terjadi sterilisasi dari beberapa sel, berakibat sel
kehilangan kemampuan untuk reproduksi

Dari P.D nya  ngefek ke selnya


Efek tidak langsung :
 Terjadi kerusakan pembuluh darah, sehingga
menyebabkan kematian lokal sel-sel ganas
Upaya peningkatan hasil pengobatan
radiasi :
 Segi Fisika
Beralihnya pesawat kilovolt ke megavolt
Lapangan radiasi diperbanyak
 Segi Biologi
Pemberian radioprotektor, radio-
sensitizer
=ditanamkan butiran radioaktif
 Kombinasi dengan modalitas lain di/sekitar tumor
Operasi, kemoterapi, brachiterapi
*Sinar yg bagus  tanpa masuk tulang,rambut,dkk  lgsung ke tumor nya
Kepekaan Sel terhadap Radiasi
Faktor dari dalam selnya
 Faktor Intrinsik
Siklus sel
Kontrol genetik

 Faktor Ekstrinsik
Pengaruh oksigen
Bahan-bahan kimia,
radiosensitizer,
radioprotektor
Respon jaringan kanker terhadap Radiasi
Dengan dosis sedikit  suda ada respon

1. Radiosensitif
Leukemia, limfoma, seminoma testis
, disgermoinoma, retinoblastoma
, wilms tumor
Dosis : 30-40 Gy
2. Radioresponsif
Ca mamma, Ca cervix, Ca nasofaring
Dosis : 40-66 Gy
3. Radioresisten
Melanoma, sarcoma tulang
Dosis diatas 70 Gy
Metode Pemberian Dosis Radiasi

DOSIS
RADIASI Radiasi dengan dosis terbagi
Radiasi dengan dosis sekali

RADIASI RADIASI
TUNGGAL FRAKSINASI
RADIASI TUNGGAL

 Biasa digunakan untuk terapi paliatif


 Dampak :
Jaringan tumor mengandung sel-sel
homogen, sehingga dosis tunggal
menyebabkan tidak semua sel kanker
mati, sel resisten berlangsung terus dan
untuk mematikan dibutuhkan dosis lebih
tinggi, akibatnya kematian sel normal
meningkat
 RADIASI FRAKSINASI Lebih bagus drpd dosis tunggal

 Radiasi berulang dengan dosis kecil dan


interval waktu tertentu
 Misal : 1,8-2 Gy/fraksi/kali, 5 kali
seminggu
 Dampak :
 Dibanding tunggal, radiasi fraksinasi akan
menghasilkan kematian sel tumor yang
banyak dan efek terhadap jaringan sehat
lebih kecil
JENIS RADIASI BERDASARKAN
METODE PEMBERIAN

 RADIASI EKSTERNA ( Teleterapi )

 BRACHITERAPI ( sealed
radioactive source )

 RADIASI INTERNA ( unsealed


radioactive source )
RADIASI EKSTERNA
= dari jarak tertentu  orgnya ditembak radiasi

 Sumber radiasi terletak diluar dan


mempunyai jarak tertentu dengan obyek

 Keuntungan : mencakup target yang luas

 Contoh : pesawat LINAC, Cobalt 60


BRACHITERAPI

 Prinsip : mendekatkan sumber radiasi


pada/di dalam target radiasi
 Keuntungan :
- distribusi dosis radiasi lebih terlokalisir
- kerusakan jaringan normal sekitar lebih
sedikit
- kontrol tumor lebih baik
- waktu radiasi lebih pendek
Kontraindikasi :
- Tumor sangat besar dan batas target
radiasi tidak jelas

Digunakan :
1. Modalitas tunggal, radikal terapi terutama
untuk lokal tumor dengan diameter kurang 5
mm, target tumor jelas
2. Booster, kombinasi dengan operasi, radiasi
eksterna
EFEK SAMPING RADIASI

 Efek samping umum :


Pada umumnya akut dan berhubungan
dengan keadaan umum, lelah, lesu, nafsu
makan turun

 Efek samping lokal :


Tergantung daerah yang kena radiasi
dan berlangsung akut dan kronis
 Efek akut, timbul selama radiasi sampai
3 bulan akhir radiasi dan umumnya
reversibel

 Efek kronism timbul dengan periode


latent, lebih dari 3 bulan dan umumnya
irreversibel
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai