DI SUSUN OLEH : KELOMPOK 10 MARIANA WULANDARI 20176523053 MUHAMMAD MUSTAPA 20176513061 PATRISIANA IRMAWATI 20176523081 SISKA 20176521101
Dosen : Rima Rianti, S.St. Kep, M.MB
ASPEK LEGAL ETIK DOKUMENTASI KEPERAWATAN DAN IMPLIKASI HUKUM Sebagai upaya melindungi pasien terhadap kualitas pelayanan keperawatan yang diterima dan perlindungan terhadap keamanan perawat dalam melaksanakan tugasnya, maka perawat diharuskan mencatat segala tindakan yang dilakukan terhadap pasien. “TENAGA KESEHATAN adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan” (Undang-undang Kesehatan RI No.36 tahun 2009) UNDANG-UNDANG dan PERMENKES berisikan tentang kewajiban tenaga kesehatan untuk mendokumentasikan hasil kerjanya didalam rekam kesehatan juga berlaku untuk profesi keperawatan Dokumentasi keperawatan dapat menjadi alat bukti hukum yang sangat penting, kebiasaan membuat dokumentasi yang baik tidak hanya mencerminkan kualitas mutu keperawatan tetapi juga membuktikan pertanggunggugatan setiap anggota tim keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan. Agar mempunyai nilai hukum maka penulisan suatu dokumentasi keperawatan sangat dianjurkan untuk memenuhi standar profesi, kelengkapan dan kejelasan mutlak disyaratkan dalam penulisan dokumen keperawatan. IMPLIKASI ETIKA DOKUMENTASI HAL HAL yang perlu DIPERHATIKAN dalam PERIZINAN atau PERJANJIAN DOKUMENTASI KEPERAWATAN Surat perjanjian harus mencantumkan tanggal waktu prosedur, tanda tangan yang lengkap dan jelas serta beberapa format yang memuat atau mencatat sejumlah adanya allergi sesuai keadaan pasien saat Jika persetujuan diberikan secara lisan maka fakta harus disaksikan dan dicatat oleh dokter dan perawat serta harus ada saksi lain. Catatan perkembangan pasien harus memuat pernyataan tentang penjelasan yang telah diberikan, termasuk media apa yang digunakan, tanggal dan waktu surat perjanjian tersebut ditandatangani. RUANG LINGKUP JENIS TINDAKAN KEPERAWATAN 1. Aspek legal: isinya data tentang kondisi. 2. Kesalahan:cedera dimana peraturan menyebabkan kerugian. 3. Kelalaian: kegagalan untuk merawat. 4. Malpraktik: kegagalan untuk menerapkan standar. 5. Duty: obligasi sesuai dengan peraturan yang berlaku. 6. Standar pelayanan: standar yang berlaku yang harus ditepati oleh orang yang bersangkutan. PRINSIP ASUHAN KEPERAWATAN SESUAI STANDAR A.Berikut ini adalah elemen-elemen kelalaian yang dapat menjadi tuntutan:
• Kegagalan untuk memberi asuhan sesuai
dengan standar dan menyebabkan kerugian.
• Kegagalan untuk memberitahu standar yang
berlaku.
• Hubungan antara cedera dan perilaku.
• Kerugian yang disebabkan karena kelalaian.
B.Berikut ini adalah hal-hal yang harus diperhatikan dalam penulisan dokumentasi keperawatan:
• Jangan dihapus.
• Gunakan tulisan yang mudah terbaca.
• Jangan menulis komentar kritis bersifat pembalasan.
• Betulkan semua kesalahan dengan segera.
• Gunakan ejaan dengan segera.
• Mencatat semua fakta.
• Jangan dokumentasikan hasil pengkajian yang
tidak menunjang masalah; data bias dan terlalu subyektif; dapat menyebabkan perbedaan interpretasi; dan ada istilah atau singkatan yang tidak lazim. Pedoman Pendokumentasian 1.Pengobatan
a.Catat waktu,rute,dosis dan respon
b.Catat obat dan respon klien c.Catat saat obat tidak diberikan dan intervensi keperawatan d.Catat semua penolakan obat dan laporkan hal tersebut kepada orang yang tepat. 2.Dokter a. Dokumentasikan tiap kali menghubungi dokter bahkan jika dokter tersebut tidak dapat dihubungi.Cantumkan waktu tepatnya panggilan dilakukan jika dokter dapat dihubunhi dokumentasikan rincuan pesan dan respon dokter. b. Bacakan kembali program lisan kepeda dokter dan klarifikasi nama klien di catatan klien untuk memastikan identitas klien. c. Catat program lisan hanya jika anda pernah mendengarnya, bukan yang di beritahu kepada anda oleh perawat lain atau oleh personal unit. 3.Isu formal dalam pencatatan a. Sebelum menulis pastikan anda mengambil catatan klien yang benar. b.Koreksi semua pencatatan yang salah sesuai dalam kebijakan dan prosedur di institusi anda. c.Catat dengan gaya yang terorganisasi mengikuti proses keperawatan d.Tulis dengan jelas dan singkat agar menghindari pernyataan subyektif e.Catat deskripsi yang akurat dan spesifik STRATEGI MANAJEMEN RESIKO Manajemen risiko merupakan perilaku dan intervensi proaktif untuk mengurangi kemungkinan cedera serta kehilangan. • Manajemen resiko adalah sistem yang menjamin pelayanan keperawatan yang tepat dan berusaha mengenai potensial bahaya dan menghilangkannya sebelum terjadi (Guido, 2006). • Langkah-langkah dalam manajemen resiko adalah mengenali resiko yang mungkin, menganalisisnya, melakukan tindakan untuk mengurangi resiko tersebut dan mengevaluasi langkah yang telah diambil. Salah satu alat yang digunakan dalam manajemen resiko adalah laporan insiden atau laporan kejadian. Dalam perawatan kesehatan, manajemen risiko bertujuan untuk mencegah cedera pada pasien dan menghindari tindakan yang merugikan profesi.