Anda di halaman 1dari 26

INFEKSI MENULAR

SEKSUAL
Dea Citra Alamanda - 1665050081
DEFINISI IMS

• Infeksi menular seksual atau yang dikenal juga sebagai seksual


transmitted disease adalah penyakit yang penularannya terutama
melalui hubungan seksual ataupun dapat pula nonseksual
CARA PENULARAN

Penis Darah

NON SEKSUAL
SEKSUAL

Vagina Cairan tubuh


Anal Jalan lahir
Oral Kontak
tubuh
ETIOLOGI
BAKTERI VIRUS PROTOZOA FUNGUS EKTOPARASIT

• Neisseria gonorrhea • Herpes simplex • Trichomonas • Candida albicans  • Phthirus pubis 


 Uretritis, virus  Herpes vaginalis  Vaginitis, Vulvovaginitis, pedikulosis pubis
epididymis, dsb genitalia uretritis balanitis, • Sarcoples scabei var.
• Chlamydia • Herpes B virus  balanopostitis hominis  Skabies
trachomatis  Hepatitis fulminant
Uretritis, epididymis, akut dan kronik
dsb • Human papilloma
• Treponema pallidum virus  Kondiloma
 Sifilis akuminatum,
• Gardnerella papiloma laring
vaginalis  Vagina pada bayi
• Donovania • Molluscum
granulomatis contagiosum virus 
Granuloma Moluskum
inguinale kontagiosum
• Human
immunodeficiency
virus  AIDS
GONOREA
DEFINISI Penyakit infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae

ETIOLOGI Neisseria gonorrhoeae, bakteri tahan asam, diplokokkus

GEJALA Pria
Subyektif:
• Masa inkubasi 2-5 hari
• Tersering urethritis
• Rasa gatal & panas di bagian distal uretra di sekitar OUE, dysuria, polakisuria, keluar duh
tubuh mukopurulen darti OUE yang kadang disertai darah & disertai rasa nyeri pada waktu
ereksi
Fisik
• OUE hiperemis, edema, ektropion
• Beberapa kasus KGB membesar

Wanita
Subyektif:
• 50% asimptomatik
• Infeksi awal bermanifestasi sebagai urethritis atau servitis
GONOREA
GEJALA • Uretritis: duh tubuh mukopurulen, gatal pada vagin, dysuria, kadang polyuria. OUE merah &
edema
• Servitis: dapat asimptomatik, kadang menimbulkan nyeri punggung bawah. Serviks
hiperemis disertai erosi & terdapat sekret mukopurulen
• Jika mengenai organ genitalia atas dapat menyebabkan penyakit radang panggul

PP • Sediaan langsung dengan pewarnaan gram: ditemukan gonokokkus gram negative,


intraseluler& ekstraseluler
• Kultur

DD Infeksi genital non spesifik

TATALAKSANA Nonmedikamentosa:
• Periksa & lakukan pengobatan pada pasangan
• Lakukan konseling
Medikamentosa:
• Antibiotik (cefixime 400mg/levofloxacin 500mg/azithromisin 1gr dosis tunggal)
INFEKSI GENITAL NON SPESIFIK
DEFINISI Penyakit infeksi menular seksual berupa peradangan di uretra, rectum, atau serviks yang
disebabkan oleh kuman non spesifik
ETIOLOGI Chlamidya trachomatis (50% kasus), Ureaplasma urealyticum, Mycoplasma hominis, alergi, dll

GEJALA Pria
Subyektif:
• Keluhan timbul 1-3 minggu setelah kontak
• Disuria ringan, rasa tidak enak di lubang uretra, sering kencing, dan keluar duh tubuh
seropurulen

Wanita
Subyektif:
• Sering pada serviks
• Biasanya asimptomatik
• Duh tubuh vagina, dysuria ringan, sering kencin, nyeri daerah pelvis, & dyspareunia
• Pemeriksaan serviks terdapat mukosa hiperemis & edema, disertai folikel kecil yang mudah
berdarah, duh tubuh serviks yang mukopurulen
INFEKSI GENITAL NON SPESIFIK
GEJALA • Uretritis: duh tubuh mukopurulen, gatal pada vagin, dysuria, kadang polyuria. OUE merah &
edema
• Servitis: dapat asimptomatik, kadang menimbulkan nyeri punggung bawah. Serviks
hiperemis disertai erosi & terdapat sekret mukopurulen
• Jika mengenai organ genitalia atas dapat menyebabkan penyakit radang panggul

PP • Sediaan langsung dengan pewarnaan gram: ditemukan gonokokkus gram negative,


intraseluler& ekstraseluler
• Kultur

DD Infeksi genital non spesifik

TATALAKSANA Nonmedikamentosa:
• Periksa & lakukan pengobatan pada pasangan
• Lakukan konseling
Medikamentosa:
• Antibiotik (cefixime 400mg/levofloxacin 500mg/azithromisin 1gr dosis tunggal)
BAKTERI VAGINOSIS
DEFINISI Sindrom klinis yang disebabkan oleh bertambah banyaknya organisme komensal dalam vagina
(Gardnerella vaginalis, spp) serta berkurangnya organisme Lactobacillus yang menghasilkan
hidrogen peroksida
ETIOLOGI Gardnerella vaginalis, Prevotella, Mobiluncus, spp
GEJALA • 50% asimptomatik
• Keluhan berupa duh tubuh vagina abnormal yang berbau amis
• Gatal, disuria
• PJ: duh vagina berwarna abu-abu homogeny, viskositas rendah atau normal, berbau amis,
melekat di dinding vagina, seringkali terlihat pada labia dan fourchette, pH sekret berkisar
4,5-5,5. tidak ada tanda peradangan, serviks normal
DIAGNOSIS Kriteria AMSEL (3 dari 4 temuan):
1. Duh vagina berwarna putih abu-abu, homogeny, melekat di vulva & vagina
2. Terdapat clue cells pada duh vagina
3. Timbul bau amis pada duh vagina yang ditetesi KOH 10% (tes amin positif)
4. pH duh vagina > 4,5

TATALAKSANA Metronidazole 2 x 500mg/Klindamisin 2 x 300mg sehari selama 7 hari


TRIKOMONIASIS
DEFINISI Infeksi saluran urogenital bagian bawah pada perempuan maupun laki-laki, dapat bersifat akut
atau kronik dan penularannya melalui kontak seksual
ETIOLOGI Trichomonas vaginalis
GEJALA Wanita
• 50% pasien perempuan asimptomatik
• Kasus akut: secret vagina seropurulen berwarna kuning sampai kehijauan, berbuih, dan
berbau
• Kasus kronik: gejala ringan & secret vagina tidak berbusa

Pria
• Akut  dysuria, polyuria disertai sekret uretra mucoid atau mukopurulen. Urin biasanya
jernih tetapi kadang-kadang ada benang-bennag halus
• Kronik  gejala tidak khas: gatal pada uretra, dysuria, urin keruh pada pagi hari
PP • Pemeriksaan laboratorium sederhana yaitu menemukan parasite trikomonas pada sediaan
basah
• Biakaan
TRIKOMONIASIS
TATALAKSANA Nonmedikamentosa:
• Periksa & terapi pasangan seks
• Penggunaan kondom
• Follow up
• Lakukan konseling
• Lakukan tes HIV dan IMS lain

Medikamentosa:
• Metrindazole dosis 2 x 500mg/7 hari
• Metronidazole 2gr/Omidazol 1,5gr dosis tunggal
KONDILOMA AKUMINATA
DEFINISI Lesi berbentuk papilomatosis, dengan permukaan verukosa, disebabkan oleh HPV (Human
Papilomavirus) tipe tertentu
ETIOLOGI HPV tipe 6, 11 (tersering)
GEJALA Bentuk klinis  lesi seperti kembang kol, berwarna seperti daging atau sama dengan mukosa.
Ukuran lesi berkisar dari beberapa mm hingga cm. tiap kutil dapat bergabung menjadi massa
yang besar

PREDILEKSI Pria: Perineum, sekitar anus, sulkus, koronarius, glans penis, meatus uretra, korpus, pangkal
penis
Wanita: daerah vulva dan sekitar, intritus vagina, porsio uteri

DD Benign penile pearly papules, veruko vulgaris, kondilomata

TATALAKSANA 1. Kemoterapi (5-Flurourasi, Tinktura podofilin 25%)


2. Elektrokauterisasi
3. Bedah beku
4. Bedah scalpel
5. Laser CO2
SIFILIS
DEFINISI Penyakit infeksi, sangat kronik dan bersifat sistemik. Penyakit ini dapat menyerang seluruh alat
tubuh, dapat menyerupai banyak penyakit, mempunyai masa laten, dan dapat ditularkan dari
ibu ke jari. Kontak seksual atau penularan dari ibu ke janin.
Sinonim: raja singa, lues
ETIOLOGI Treponema pallidum
GEJALA STADIUM DINI
& SI
STADIUM • Masa tunas 2-4 minggu
• Papul lentikuler yang permukaannya segera menjadi erosi, lalu menjadi ulkus. Ulkus
biasannya bulat, soliter dengan dasar jaringan granulasi berwarna merah dan bersih,
diatasnya hanya tampak serum. Dinding tak bergaung, kulit disekitarnya tidak menunjukkan
tanda-tanda radang akut. Terdapat ulkum durum

S2
• Timbul 4-10 minggu sejak S I. berlangsung 9 bulan
• Anoreksia, BB turun, malaise, nyeri kepala
• Menyerupai berbagai kelainan kulit lainnya (The great imitator)
• Tidak gatal, sangat menular
SIFILIS
GEJALA S Laten Dini
& • Fase dimana tidak didapatkan gejala klinis (asimptomtaik), tetapi tes serologik positif.
STADIUM • Tes likuor serebrospinalis negatif

S Rekuren
• Relaps dapat terjadi baik secara klinis berupa kelainan kulit mirip S II, maupun serologik
yang telah negatif menjadi positif. Hal ini terutama terjadi pada sifilis yang tidak diobati atau
yang mendapat pengobatan tidak adekuat

STADIUM LANJUT
S Laten Lanjut
• Berlangsung beberapa tahun hingga bertahun-tahun, bahkan dapat seumur hidup
• Biasanya tidak menular
• Dx dengan px serologik

S Tersier
Kelainan kulit sifilis tersier ada 3 yaitu:
• Nodul granulomatous
• Plak granulomatous psoriasiformis
SIFILIS
PP • Tes serologik
• Tes histopatologik
• Darkfield Microscopy: T. pallidum tampak berwarna putih pada latar belakang gelap.
Pergerakan memutar terhadap sumbunya, bergerak perlahan –lahan melintasi lapangan
pandangan

TATALAKSANA Stadium Primer & Sekunder


• Benzathine benzylpenicillin 2,4 juta IU/IM/Dosis tunggal
• Dosisiklin 2x100mg/hari/30 hari

Stadium Laten
• Benzathine benzylpenicillin 2,4 juta IU/IM/minggu/3 minggu
• Dosisiklin 2x100mg/hari/minimal 30 hari
HERPES SIMPLEK
DEFINISI Infeksi akut yang disebabkan virus H. Simpleks tipe 1 atau 2 yang di tandai adanya vesikel
berkelompok di atas kulit yang sembab dan eritematosa pada daerah dekatmukokutan. Infeksi
dapat berlangsung primer atau rekurens

ETIOLOGI Herpes Simpleks Virus tipe 1 & 2

GEJALA Fase Infeksi Primer


• Berlangsung lama berat dan disertai gejala sistemik.
• Gejala sistemik: demam, malaise, anoreksia, pembengkakan kelenjar getah bening regional
• Vesikel berkelompok diatas kulit yang sembab dan eritamosa
• Vesikel isi cairan jernih > seropurulen > pecah > krusta > ulerasi dangkal
• Pada wanita, infeksi VHS pada genitalia eksterna disertai infeksi serviks

Fase Laten
• Gejala klinis (-)
• VHS (+) dalam keadaan tidak aktif di gangglion dorsalis
INFEKSI GENITAL NON SPESIFIK
GEJALA Infeksi Rekurens
• VHS di ganglion dorsalis aktif kembali > gejala klinis (+)
• Didahului mekanisme pacuberupa trauma fisik (infeksi seks), trauma psikis (gangguan
emosi). Dapat pula timbul akibat makanan / minuman yang merangsang
• Gejala klinis lebih sering daripada infeksi primer
• Sering ditemukan gejala prodromal lokal sebelum timbul vesikel berupa panas, gatal dan
nyeri
• Infeksi dapat timbul ditempat yang sama atau tempat lain/ tempat disekitarnya
PREDILEKSI • VHS 1 : Pinggang ke atas terutama daerah mulut dan hidung
• VHS 2 : Pinggang kebawah, terutama genital
PP • Tes Tzanck > sel datia berinti banyak & badan inklusi intranukelar
DD • H. Simpleks pada wajah : impetigo vesikobulosa
• H. Simpleks pada genital : ulkrus durum, ulklus molle
TATALAKSANA Episode klinis pertama :
• Asiklovir 3 x 400mg/Valasiklovir 2x 500mg sehari selama 7 hari
Infeksi Herpes Rekuren :
• Asiklovir 3 x 400mg/Valasiklovir 2x 500mg sehari selama 5 hari
ULKUS MOLLE
DEFINISI Penyakit ulklus genital akut, setempat dapat berinokulasi sendiri, dengan gejala klinis khas
berupa ulklus ditempat masuk kuman dan seringkali disertai supurasi kelenjar getah bening
regional
ETIOLOGI Haemophylus ducreyi
GEJALA • Masa inkubasi pendek, berkisar antara 3 – 7 hari, Gejala prodromal (-)
• Lesi diawali dengan papul inflamasi yang berkembang menjadi ulklus yang nyeri dalam 1 –
2 hari
• Ulklus multipel, dangkal tidak terdapat indurasi , sangat nyeri, bagian tepi bergaung, rapuh,
tidak rata, kulit atau mukossa sekeliling ulklus eritematosa. Dasar ulklus dilapisi oleh
eksudat nekrotik kuning keabu – abuan dan mudah berdarah jika lapisan tersebut di angkat
• Tidak terbentuk vesikel
• Ulkus nyeri, tidak berinduras, dan beridameter 1mm – 2 cm
• Bubo yang nyeri (adenitis inguinal) dialami oleh 50% pasien dalam beberapa hari hingga 2
minggu setelah onset lesi primer. Bubo umumnya unilateral, eritema, sering berfluktasi,
dapat ruptur spontan, berisi pus kental jarang terdapat pada pasien wanita.
PREDILEKSI Wanita : umumnya terdapat di daerah vulva khususnya fourchette, labia minora, dan vestibuli
Pria: lesi umumnya terletak di permukaan ekstrernal atau internal preputium , frenulum, glans
ULKUS MOLLE
PP • Pemeriksaan dengan Pewarnaan Gram
• Biakan kuman
• Tes PCR

DD • Herpes genitali
• Sifilis
• granulomainguinale

TATALAKSANA 1. Terapi sistematik


• Ciprofloxacin 2x500mg/hari per oral selama 3 hari
• Eritromidin 4x500mg/hari per oral selama 7 hari
2. Terapilokal
• Kompres / rendam dalam larutan salin
• Aspirasi untuk bubo berukuran ≥5 cm
GRANULOMA INGUINALE
DEFINISI Merupakan penyakit yang mengenai daerah genitalia perianal & inguinal dengan gambaran
klinis berupa ulklus yang granulomatosa, progresif, tidak nyeri. Sinonim: Donovanosis

ETIOLOGI Calymmatobacterium granulomatis

GEJALA • Masa inkubasi berkisar 2 minggu – 3 bulan


• Umumnya tidak di jumpai gejala sistemik
• Diawali dengan nodus subkutan tunggal atau multipel, kemudian mengalami erosi,
menimbulkan ulklus berbatas tugas, berkembang lambat dan mudah berdarah
• Ulklus tanpa rasa nyeri, tunggal, kadang – kadang multipel,
• Tepi ulklus dapat meninggi, tidak teratur, berbatas tegas, dan berindurasi
• Dasar ulklus yang masih baru dipenuhi oleh cairan berwarna merah darah. Ulklus lama >
dasar ulklus berupa jaringan granulasi berwarna merah daging, mudah berdarah, disertai
cairan seropurulen yang berbau busuk
• Tidak terdapat limfadenopati. Kadang-kadang pembengkakan subkutan terlihat di daerah
inguinal membentuk massa yang disebut pseudobubo akibat perluasan inflamasi subkutan
GRANULOMA INGUINALE
VARIAN • Ulsero granulomatosa atau nodular : jaringan granulasi merah & hipertropik yang mudah
KLINIS berdarah
• Hipertropik : lesi eksofik menyerupai veruka dalam jumlah banyak
• Nekrotik : Ulklus dalam dengan destruksi jaringan yang luas
• Sklerotik : Terutama fibrosis, kadang disertai dengan striktur uretra
PREDILEKSI Pria : Daerah penis ( glans, prepultium, batam penis, pertemuan penis-skrotum)
Wanita :Vulva, labia mayor, serviks, mons pubis, perianal (kadang – kadang)
PP Tissue smear yang diwarnai dengan Giesma, Wright, atau pewarnaan leishman > ditemukan
badan donovan , biopsi
DD • Tahap awal > ulklus sifilis primer dan ulklus molle
• Tindak lanjut > limfogranuloma venereum
TATALAKSANA Prinsip Pengobatan
• Lama pengobatan 3 minggu – 3 bulan, hingga sembuh
• Bila bersamaan dengan HIV > Waktu pengobatan lebih lama
Pengobatan spesifikasi berupa
• Doksisiklin 2x 100 mg/hari, per oral
• Azitromisin 1 gram per oral setiap minggu
LIFOGRANULOMA VENEREUM
DEFINISI Merupakan infeksi menular seksual sistemik. tersering adalah sindrom inguinal,
berupa limfadenitas dan periadenitis beberapa kelenjar getah bening inguinal medical
dengan lima tanda radang akut, disertai gejala konstitusi.
ETIOLOGI Chiamydia tracomatis seroval L1, L2 dan L3

GEJALA Masa inkubasi berkisar 1 – 4 minggu


Gejala konstitusional : malaise, nyeri kepala, altragia, anoreksia, nausea, demam

Gambaran klinis dibagi atas 2 fase:


1. Fase Dini
Afek Primer : erosi, popular miliar, vesikel, pustul, dan ulklus yang tidak nyeri. Bersifat soliter
dan cepaT hilang. Lokasi tersering pada sulklus koronarius, corpus penis (pria) dan vagina
bagian dalam & serviks (wanita)
Sindrom Inguinal : mengenai kelenjar getah bening inguinal medial. Permukaan kelenjar
berbenjol – benjol, berkonfluensi disertai kelima tanda radang akut. Terjadi peria denitis yang
menyebabkn pelekatan dengan jaringan sekitar. Terjadi pelunkan yang tidak serentak yang
menyebabkan konsistensinya menjadi bermacam-macam, yaitu keras, kenyal dan lunak
(abses)
LIFOGRANULOMA VENEREUM
GEJALA 2. Fase Lanjut
Sindrom genital : fibrosis pada kelenjar inguinal yang menyebakan edema dan elefantiasis. Pada pria elefanitas terdapat di penis & skrotum
pada wanita di labia klotoris. Jika elefanitas meluas dan membentuk elefanitas genito-anorektalis maka disebut sindrom jersiid
Sindrom anorektal : terjadi pada pasien yang melakukan kontak seksual secara anogential. Terjadi limadenitis dan periadenitis yang
mengalami perlunakan hingga terbentuk abses. Abses pecah (sehingga menyebabkan keluarnya darah dan pus saat defakasi) lalu terbentuk
fistel. Abses & fistel berlokasi di perianal & perirektral. Fistel meluas menjadi ulklus. Ulklus sembuh menjadi sikatriks, jaringan sikatriks ini
dapat menyebabkan siktur rekti
Sindrom uretra : infiltral di uretra posterior yang menjadi abses pecah menjadi fistel. Lama kelamaan akan terjadi striktur yang dapat
menyebabkan ostium uretra eksterna berubah bentuk seperti mulut ikan (Fish mouth urethra) dan penis melengkung seperti pedang turki

PP • Pemeriksaan dengan NAAT untuk Chlamydia trachomatis


• Tes ikatan Komplemen
• Tes frei
DD Sklofurodema, limfadenitis piogenik, limfadenitis karena ulkus molle, limfoma maligna, hernia
inguinalis
TATALAKSANA Terapi sistemik yang direkomendasikan:
• Doksisiklin 2x100 mg per oral selama 21 hari
• Erithromycin 4x500 mg per oral selama 21 hari
Insis dan aspirasi diindikasikam pada bubo dengan fluktuasi yang jelas
Topikal : kompres terbuka dengan larutan pemanganas kalikus 1/5.000 jika abses telah pecah
Obati pasangan seksual
HUMAN IMMUNODIFIENCIENCY VIRUS (HIV)
& ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY (AIDS)
DEFINISI AIDS atau sindroma kehilangan kekebalan tubuh adalah sekumpulan gejala penyakit yang
menyerang tubuh manusia sesudah sistem kekebalan dirusak oleh virus HIV
ETIOLOGI Lymphadenopathy Associated Virus (LAV) atau Human T-Cell Leukimia Virus (HTL-III atau
disebut retrovirus)
GEJALA Tingkat I
• Asimptomatik
• LGP (limfadenopati generalisata persisten)
Tingkat II
• BB turun 10%
• Kelainan mulut dan kulit yang ringan (D. Seboroik, Prurigo, Onikomikosis)
• Herpes zoster yang muncul dalam 5 tahun terakhir
• Infeksi saluran napas bagian atas berulang
Tingkat III
• BB turun 10%
• Diare kronik dan demam > 1 bln, tanpa sebab
• Kandidosis mulut dan hairy leukloplakia
• TB Paru setahun terakhir dan infeksi bakterial berat (pneumonia)
HUMAN IMMUNODIFIENCIENCY VIRUS (HIV)
& ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY (AIDS)
PP • Anti-HIV
• Western blot

TATALAKSANA Nonmedikamentosa
• Periksa & terapi pasangan seks
• Penggunaan kondom
• Follow up
• Lakukan konseling

Medikamentosa
Kombinasi 3 obat antiretroviral:
• Zidovudin (AZT) 1 x 500-600mg/pre os
• Lamivudin (3TC) 1 x 150mg/pre os
• Nevirapin 1 x 200mg/14 hari  2 x 200mg/pre os

Anda mungkin juga menyukai