SEKSUAL
Dea Citra Alamanda - 1665050081
DEFINISI IMS
Penis Darah
NON SEKSUAL
SEKSUAL
GEJALA Pria
Subyektif:
• Masa inkubasi 2-5 hari
• Tersering urethritis
• Rasa gatal & panas di bagian distal uretra di sekitar OUE, dysuria, polakisuria, keluar duh
tubuh mukopurulen darti OUE yang kadang disertai darah & disertai rasa nyeri pada waktu
ereksi
Fisik
• OUE hiperemis, edema, ektropion
• Beberapa kasus KGB membesar
Wanita
Subyektif:
• 50% asimptomatik
• Infeksi awal bermanifestasi sebagai urethritis atau servitis
GONOREA
GEJALA • Uretritis: duh tubuh mukopurulen, gatal pada vagin, dysuria, kadang polyuria. OUE merah &
edema
• Servitis: dapat asimptomatik, kadang menimbulkan nyeri punggung bawah. Serviks
hiperemis disertai erosi & terdapat sekret mukopurulen
• Jika mengenai organ genitalia atas dapat menyebabkan penyakit radang panggul
TATALAKSANA Nonmedikamentosa:
• Periksa & lakukan pengobatan pada pasangan
• Lakukan konseling
Medikamentosa:
• Antibiotik (cefixime 400mg/levofloxacin 500mg/azithromisin 1gr dosis tunggal)
INFEKSI GENITAL NON SPESIFIK
DEFINISI Penyakit infeksi menular seksual berupa peradangan di uretra, rectum, atau serviks yang
disebabkan oleh kuman non spesifik
ETIOLOGI Chlamidya trachomatis (50% kasus), Ureaplasma urealyticum, Mycoplasma hominis, alergi, dll
GEJALA Pria
Subyektif:
• Keluhan timbul 1-3 minggu setelah kontak
• Disuria ringan, rasa tidak enak di lubang uretra, sering kencing, dan keluar duh tubuh
seropurulen
Wanita
Subyektif:
• Sering pada serviks
• Biasanya asimptomatik
• Duh tubuh vagina, dysuria ringan, sering kencin, nyeri daerah pelvis, & dyspareunia
• Pemeriksaan serviks terdapat mukosa hiperemis & edema, disertai folikel kecil yang mudah
berdarah, duh tubuh serviks yang mukopurulen
INFEKSI GENITAL NON SPESIFIK
GEJALA • Uretritis: duh tubuh mukopurulen, gatal pada vagin, dysuria, kadang polyuria. OUE merah &
edema
• Servitis: dapat asimptomatik, kadang menimbulkan nyeri punggung bawah. Serviks
hiperemis disertai erosi & terdapat sekret mukopurulen
• Jika mengenai organ genitalia atas dapat menyebabkan penyakit radang panggul
TATALAKSANA Nonmedikamentosa:
• Periksa & lakukan pengobatan pada pasangan
• Lakukan konseling
Medikamentosa:
• Antibiotik (cefixime 400mg/levofloxacin 500mg/azithromisin 1gr dosis tunggal)
BAKTERI VAGINOSIS
DEFINISI Sindrom klinis yang disebabkan oleh bertambah banyaknya organisme komensal dalam vagina
(Gardnerella vaginalis, spp) serta berkurangnya organisme Lactobacillus yang menghasilkan
hidrogen peroksida
ETIOLOGI Gardnerella vaginalis, Prevotella, Mobiluncus, spp
GEJALA • 50% asimptomatik
• Keluhan berupa duh tubuh vagina abnormal yang berbau amis
• Gatal, disuria
• PJ: duh vagina berwarna abu-abu homogeny, viskositas rendah atau normal, berbau amis,
melekat di dinding vagina, seringkali terlihat pada labia dan fourchette, pH sekret berkisar
4,5-5,5. tidak ada tanda peradangan, serviks normal
DIAGNOSIS Kriteria AMSEL (3 dari 4 temuan):
1. Duh vagina berwarna putih abu-abu, homogeny, melekat di vulva & vagina
2. Terdapat clue cells pada duh vagina
3. Timbul bau amis pada duh vagina yang ditetesi KOH 10% (tes amin positif)
4. pH duh vagina > 4,5
Pria
• Akut dysuria, polyuria disertai sekret uretra mucoid atau mukopurulen. Urin biasanya
jernih tetapi kadang-kadang ada benang-bennag halus
• Kronik gejala tidak khas: gatal pada uretra, dysuria, urin keruh pada pagi hari
PP • Pemeriksaan laboratorium sederhana yaitu menemukan parasite trikomonas pada sediaan
basah
• Biakaan
TRIKOMONIASIS
TATALAKSANA Nonmedikamentosa:
• Periksa & terapi pasangan seks
• Penggunaan kondom
• Follow up
• Lakukan konseling
• Lakukan tes HIV dan IMS lain
Medikamentosa:
• Metrindazole dosis 2 x 500mg/7 hari
• Metronidazole 2gr/Omidazol 1,5gr dosis tunggal
KONDILOMA AKUMINATA
DEFINISI Lesi berbentuk papilomatosis, dengan permukaan verukosa, disebabkan oleh HPV (Human
Papilomavirus) tipe tertentu
ETIOLOGI HPV tipe 6, 11 (tersering)
GEJALA Bentuk klinis lesi seperti kembang kol, berwarna seperti daging atau sama dengan mukosa.
Ukuran lesi berkisar dari beberapa mm hingga cm. tiap kutil dapat bergabung menjadi massa
yang besar
PREDILEKSI Pria: Perineum, sekitar anus, sulkus, koronarius, glans penis, meatus uretra, korpus, pangkal
penis
Wanita: daerah vulva dan sekitar, intritus vagina, porsio uteri
S2
• Timbul 4-10 minggu sejak S I. berlangsung 9 bulan
• Anoreksia, BB turun, malaise, nyeri kepala
• Menyerupai berbagai kelainan kulit lainnya (The great imitator)
• Tidak gatal, sangat menular
SIFILIS
GEJALA S Laten Dini
& • Fase dimana tidak didapatkan gejala klinis (asimptomtaik), tetapi tes serologik positif.
STADIUM • Tes likuor serebrospinalis negatif
S Rekuren
• Relaps dapat terjadi baik secara klinis berupa kelainan kulit mirip S II, maupun serologik
yang telah negatif menjadi positif. Hal ini terutama terjadi pada sifilis yang tidak diobati atau
yang mendapat pengobatan tidak adekuat
STADIUM LANJUT
S Laten Lanjut
• Berlangsung beberapa tahun hingga bertahun-tahun, bahkan dapat seumur hidup
• Biasanya tidak menular
• Dx dengan px serologik
S Tersier
Kelainan kulit sifilis tersier ada 3 yaitu:
• Nodul granulomatous
• Plak granulomatous psoriasiformis
SIFILIS
PP • Tes serologik
• Tes histopatologik
• Darkfield Microscopy: T. pallidum tampak berwarna putih pada latar belakang gelap.
Pergerakan memutar terhadap sumbunya, bergerak perlahan –lahan melintasi lapangan
pandangan
Stadium Laten
• Benzathine benzylpenicillin 2,4 juta IU/IM/minggu/3 minggu
• Dosisiklin 2x100mg/hari/minimal 30 hari
HERPES SIMPLEK
DEFINISI Infeksi akut yang disebabkan virus H. Simpleks tipe 1 atau 2 yang di tandai adanya vesikel
berkelompok di atas kulit yang sembab dan eritematosa pada daerah dekatmukokutan. Infeksi
dapat berlangsung primer atau rekurens
Fase Laten
• Gejala klinis (-)
• VHS (+) dalam keadaan tidak aktif di gangglion dorsalis
INFEKSI GENITAL NON SPESIFIK
GEJALA Infeksi Rekurens
• VHS di ganglion dorsalis aktif kembali > gejala klinis (+)
• Didahului mekanisme pacuberupa trauma fisik (infeksi seks), trauma psikis (gangguan
emosi). Dapat pula timbul akibat makanan / minuman yang merangsang
• Gejala klinis lebih sering daripada infeksi primer
• Sering ditemukan gejala prodromal lokal sebelum timbul vesikel berupa panas, gatal dan
nyeri
• Infeksi dapat timbul ditempat yang sama atau tempat lain/ tempat disekitarnya
PREDILEKSI • VHS 1 : Pinggang ke atas terutama daerah mulut dan hidung
• VHS 2 : Pinggang kebawah, terutama genital
PP • Tes Tzanck > sel datia berinti banyak & badan inklusi intranukelar
DD • H. Simpleks pada wajah : impetigo vesikobulosa
• H. Simpleks pada genital : ulkrus durum, ulklus molle
TATALAKSANA Episode klinis pertama :
• Asiklovir 3 x 400mg/Valasiklovir 2x 500mg sehari selama 7 hari
Infeksi Herpes Rekuren :
• Asiklovir 3 x 400mg/Valasiklovir 2x 500mg sehari selama 5 hari
ULKUS MOLLE
DEFINISI Penyakit ulklus genital akut, setempat dapat berinokulasi sendiri, dengan gejala klinis khas
berupa ulklus ditempat masuk kuman dan seringkali disertai supurasi kelenjar getah bening
regional
ETIOLOGI Haemophylus ducreyi
GEJALA • Masa inkubasi pendek, berkisar antara 3 – 7 hari, Gejala prodromal (-)
• Lesi diawali dengan papul inflamasi yang berkembang menjadi ulklus yang nyeri dalam 1 –
2 hari
• Ulklus multipel, dangkal tidak terdapat indurasi , sangat nyeri, bagian tepi bergaung, rapuh,
tidak rata, kulit atau mukossa sekeliling ulklus eritematosa. Dasar ulklus dilapisi oleh
eksudat nekrotik kuning keabu – abuan dan mudah berdarah jika lapisan tersebut di angkat
• Tidak terbentuk vesikel
• Ulkus nyeri, tidak berinduras, dan beridameter 1mm – 2 cm
• Bubo yang nyeri (adenitis inguinal) dialami oleh 50% pasien dalam beberapa hari hingga 2
minggu setelah onset lesi primer. Bubo umumnya unilateral, eritema, sering berfluktasi,
dapat ruptur spontan, berisi pus kental jarang terdapat pada pasien wanita.
PREDILEKSI Wanita : umumnya terdapat di daerah vulva khususnya fourchette, labia minora, dan vestibuli
Pria: lesi umumnya terletak di permukaan ekstrernal atau internal preputium , frenulum, glans
ULKUS MOLLE
PP • Pemeriksaan dengan Pewarnaan Gram
• Biakan kuman
• Tes PCR
DD • Herpes genitali
• Sifilis
• granulomainguinale
TATALAKSANA Nonmedikamentosa
• Periksa & terapi pasangan seks
• Penggunaan kondom
• Follow up
• Lakukan konseling
Medikamentosa
Kombinasi 3 obat antiretroviral:
• Zidovudin (AZT) 1 x 500-600mg/pre os
• Lamivudin (3TC) 1 x 150mg/pre os
• Nevirapin 1 x 200mg/14 hari 2 x 200mg/pre os