Ulil Amri
(P27834016004)
2. Virgitta Rizky W
(P27834016011)
3. Widya Pipit K.
(P27834016017)
4. Kristanti Putri
(P27834016020)
5. Khusnul Hermawati
(P27834016027)
6. Halizah Nurlaili H.
(P27834016033)
Hukum Kesehatan
Hukum Kesehatan
Hukum kedokteran
Hukum keperawatan
Hukum Kesehatan tidak hanya bersumber pada hukum tertulis saja tetapi juga
yurisprudensi, traktat, Konvensi, doktrin, konsensus dan pendapat para ahli hukum
maupun kedokteran. Hukum tertulis, traktat, Konvensi atau yurisprudensi,
mempunyai kekuatan mengikat (the binding authority), tetapi doktrin, konsensus
atau pendapat para ahli tidak mempunyai kekuatan mengikat.
HUBUNGAN HUKUM
PENYELENGGARAAN
KESEHATAN
Pertama adalah hubungan medis yang diatur oleh
kaedah-kaedah medis, dan kedua adalah hubungan
hukum yang diatur oleh kaedah-kaedah hukum baik yang
tertulis maupun yang tidak tertulis. Hubungan hukum
yang terjadi dalam pelayanan medis ialah berdasarkan
perjanjian yang bertujuan untuk melakukan pelayanan
dan pengobatan pasien demi kesembuhan pasien
Untuk menilai sahnya perjanjian
hubungan hukum dalam pelayanan kesehatan
tersebut diatur dalam Pasal 1320 KUHPerdata, bahwa
unsur-unsur syarat perjanjian dalam transaksi
terapeutik meliputi:
Adanya sepakat dari mereka yang mengikatkan
dirinya.
Adanya kecakapan antara pihak membuat perikatan.
Suatu hal tertentu yang diperbolehkan.
Karena suatu sebab yang halal.
Pelaksanaan dan pengaplikasian perjanjian itu sendiri harus
dilaksanakan dengan itikad baik sesuai dengan ketentuan Pasal 1338
dan Pasal 1339 KUHPerdata berdasarkan prinsip kehati-hatian.
Perikatan antara pemberi pelayanan kesehatan dengan pasien
dapat dibedakan dalam dua bentuk perjanjian yaitu:
1. Perjanjian perawatan, dimana terdapat kesepakatan antara rumah
sakit dan pasien bahwa pihak rumah sakit menyediakan kamar
perawatan serta tenaga perawatan melakukan tindakan penyembuhan.
2. Perjanjian pelayanan medis, di mana terdapat kesepakatan antara
rumah sakit dan pasien bahwa tenaga medis pada rumah sakit akan
berupaya secara maksimal untuk menyembuhkan pasien melalui
tindakan medis.
Dasar Pengaturan
Pasal 1365 KUH Perdata : tiap perbuatan melanggar hukum, yang membawa kerugian
kepada seorang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian
itu,mengganti kerugian tersebut.
Pasal 1366 KUH Perdata : setiap orang bertanggung-jawa tidak saja untuk kerugian yang
disebabkan perbuatannya, tetapi juga untuk kerugian yang disebabkan kelalaian atau
kurang hati-hatiannya.
Pasal 1367 KUH Perdata : seorang tidak saja bertanggungjawab untuk kerugian yang
disebabkan perbuatannya sendiri, tetapi juga untuk kerugian yang disebabkan perbuatan
orang-orang yang menjadi tanggungannya atau disebabkan oleh barang-barang yang
berada di bawah pengawasannya.