Anda di halaman 1dari 14

HIV

(Human Immunodeficiency Virus)

NAMA ANGGOTA :
1. AMBARWATI
2. ANGGUN VIA SAFITRI
3. CINTA DARATUSTA
4. DURROTUL LAM’ATIS TSANIYAH
5. DHIMAS ABDI GUSTI
6. DINDA INDAH
7. FERRY ADIANTONO
8. ISTIQOMAH
9. LORENA SAFITRI
10. NINDY SEKAR
11. YUNITA DIAH
pengertian

Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah jenis


virus yang tergolong familia retrovirus, sel-sel darah
putih yang diserang oleh HIV pada penderita yang
terinfeksi adalah sel-sel limfosit T (CD4) yang
berfungsi dalam sistem imun (kekebalan) tubuh.
Etiologi

AIDS disebabkan oleh virus yang mempunyai beberapa nama,


yaitu HTL II, LAV, RAV, yang nama ilmiahnya disebut dengan
Human Immunodeficency Virus (HIV), yang berupa agen viral yang
dikenal dengan retrovirus yang ditularkan oleh darah
Penyebab kelainan imun pada AIDS adalah suatu agen antiviral
yang disebut HIV dari kelompok Retrovirus Ribonucleic Acid
(RNA). transfusi atau jarum suntik yang terkontaminasi
Manifestasi Klinis

manifestasi klinis HIV/AIDS pada penderita dewasa berdasarkan stadium klinis yang disertai
skala fungsional dan kalisifikasi klinis, yaitu:

1. Stadium klinis I: 2. Stadium klinis II: pada skala


pada skala I II memperlihatkan kondisi
memperlihatkan
asimtomatis, dimana klien
kondisi
asimtomatis,
tetap melakukan aktivitas
dimana klien tetap normal tetapi disertai adanya
melakukan aktivitas penurunan berat badan
secara normal <10% dari berat badan
sebelumnya, infeksi jamur
pada kuku, herpes zoster
dalam 5 tahun terakhir, dan
ISPA berulang.
Lanjut…..

Stadium klinis IV: pada


Stadium III: pada skala III
skala IV memperlihatkan
memperlihatkan adanya
kondisi yang sangat lemah,
kelemahan, berbaring di
selalu berada ditempat
tempat tidur <50% sehari
tidur > 50% setiap hari
dalam 1 bulan terakhir
dalam bulan-bulan terakhir
disertai penurunan berat
disertai HIV wasting
badan >10%, diare kronis
syndrome, diare karena
dengan penyebab tidak
cryptosporidiosis >1 bulan,
jelas >1 bulan, demam
berbagai infeksi jamur
dengan penyebab yang
berat (histoplasma,
tidak jelas
coccoidioidomycosis)
Faktor Resiko

Faktor risiko penularannya HIV/AIDS yang terjadi, yaitu :


1. Hubungan seksual secara heteroseksualitas maupun
2.homoseksualitas.
3.Penggunaan jarum suntik.
4.Parenatal dan perinatal dari ibu kepada anaknya
Pemeriksaan
Diagnostik

pemeriksaan tes HIV enzyme linked


immunosorbent assay (ELISA) dari metode
yang berbeda menunjukkan hasil reaktif dan
telah dikonfirmasi dengan pemeriksaan western
bolt serta didapatkan dua gejala mayor dan satu
gejala minor
penatalaksanaan

dikonsentrasikan pada terapi umum dan terapi khusus serta pencegahan


penularan yang meliputi
1. penderita dianjurkan untuk berisitirahat dan meminimalkan tingkat
kelelahan akibat infeksi kronis
2. dukungan nutrisi yang adekuat berbasis makronutrien dan mikronutrien
3. konseling termasuk pendekatan psikologis dan psikososial, motivasi
4. pengawasan dalam pemberian antiretroviral therapy (ARV)
5. membiasakan gaya hidup sehat antara lain dengan berolahraga yang
ringan dan teratur
6. mencegah hubungan seksual dengan pasangan yang berganti-ganti atau
orang yang mempunyai banyak pasangan.
pencegahan

1.menghindari hubungan seksual dengan penderita HIV atau penderita AIDS,


2.mencegah hubungan dengan pasangan yang bergonta-ganti atau dengan
orang yang mempunyai banyak pasangan,
3.menghindari hubungan seksual dengan pecandu narkotika obat suntik,
4.melarang orang-orang yang termasuk ke dalam kelompok beresiko tinggi
untuk melakukan donor darah, memberikan transfusi darah hanya untuk
pasien yang benar-benar memerlukan, dan memastikan sterilitas alat suntik.

HIV dan AIDS adalah penyakit menular yang bisa dicegah.


HIV tidak menular melalui jabat tangan, berciuman, menggunakan peralatan
makan, kerja sama, berbagi ruangan, gigitan nyamuk, dan kontak sosial biasa
kOMPLIKASI

komplikasi dari penyakit HIV/AIDS menyerang paling banyak pada bagian tubuh seperti:
1. Oral lesi
Lesi ini disebabkan karena jamur kandidia, herpes simpleks, sarcoma kaposi, HPV
oral, gingivitis, periodonitis HIV, leukoplakia oral, penurunan berat badan, keletihan,
dan cacat.
2. Neurologik
Pada neurologik, virus ini dapat menyebabkan kompleks dimensia AIDS karena
serangan langsung HIV pada sel saraf, berefek perubahan kepribadian, kerusakan
kemampuan motorik, kelemahan, disfagia, dan isolasi sosial.
3. Gastrointestinal
Pada gastrointestinal dapat menyebabkan beberapa hal seperti: diare karena
bakteri dan virus, pertumbuhan cepat flora normal, limpoma, dan sarcoma kaposi.
Dengan efek penurunan berat badan, anoreksia, demam, malabsorbsi, dan
dehidrasi.
LANJUTAN…….

4. Respirasi
Infeksi karena pneumocitis, carinii, cytomegalovirus, virus influenza,
pneumococcus, dan strongyloides dengan efek nafas pendek, batuk,
nyeri, hipoksia, keletihan, dan gagal nafas.
5. Dermatologik
Lesi kulit stafilokukus, virus herpes simpleks dan zoster,
dermatitis karena xerosis, reaksi otot, lesi scabies/tuma, dan
dekubitus dengan efek nyeri, gatal, rasa terbakar, infeksi
sekunder dan sepsis.
6. Sensorik
Pada bagian sensorik virus menyebabkan pandangan pada
sarcoma kaposis pada konjuntiva berefek kebutaan.
Pendengaran pada otitis eksternal dan otitis media, kehilangan
pendengaran dengan efek nyeri.
Cara penularan

Cairan tubuh yang potensial menjadi media penularan HIV adalah darah, cairan
mani, cairan vagina, dan di dalam air susu ibu (ASI).
Terdapat tiga cara penularan HIV yaitu :
1. Hubungan seksual
baik secara vagina, oral, maupun anal dengan seorang pengidap. Ini adalah
cara yang paling umum terjadi, meliputi 70-80% dari total kasus sedunia.
Penularan lebih mudah terjadi apabila terdapat lesi penyakit kelamin dengan
ulkus atau peradangan jaringan seperti herpes genitalis, sifilis, gonorea,
klamidia, kankroid, dan trikomoniasis
LANJUT…

2. Kontak langsung dengan darah atau produk darah/jarum suntik


1. Tranfusi darah/produk darah yang tercemar HIV, risikonya sangat tinggi
sampai 90%. Ditemukan sekitar 3-5% dari total kasus sedunia
2. Pemakaian jarum suntik tidak steril/pemakaian bersama jarum suntik dan
sempritnya pada para pecandu narkotika suntik. Risikonya sekitar 0,5-1% dan
terdapat 5-10% dari total kasus sedunia
3. Penularan lewat kecelakaan, tertusuk jarum pada petuga kesehatan,
risikonya kurang dari 0,5% dan telah terdapat 0,1% dari total kasus sedunia

3. Secara vertikal;, dari ibu hamil pengidap HIV kepada bayinya, baik selama
hamil, saat melahirkan, atau setelah melahirkan. Risiko sekitar 25-40% dan
angka transmisi melalui ASI dilaporkan lebih dari sepertiga.
TERIMAKASIH…

Anda mungkin juga menyukai