Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN KASUS

VARISELA
PENDAHULUAN
Varicella zoster virus (VZV) merupakan famili human (alpha) herpes virus yang dapat
menyebabkan dua jenis penyakit yaitu varicella dan herpes zoster.

Varicella terdapat di seluruh dunia, tidak ada perbedaan ras maupun jenis kelamin, dan
tidak mengenal musim.:
 Di indonesia morbiditas masih tinggi
 Sangat menular
 Usia < 10 tahun >>
 Self limited
 Insidennya lebih banyak terjadi pada wilayah tropis dan semi tropis
 Secara universal, insiden terbanyak terjadi pada usia 3-6 tahun. Hanya 5 % kasus
yang terjadi pada usia kurang dari 15 tahun, dan hanya 10 % kasus terjadi pada
usia di atas 14 tahun.
 Masa penularannya lebih kurang tujuh hari sejak terjadi infeksi kulit. Penyakit ini
tidak dipengaruhi ras dan jenis kelamin.
Varicella (Cacar air)
Definisi :
Cacar air atau Varisela : penyakit infeksi akut primer menular,
disebabkan oleh Varicella Zoster Virus (VZV), yang menyerang kulit
dan mukosa, dan ditandai dengan adanya vesikel-vesikel
Etiologi: - Infeksi : kekebalan yang
Varicella Zoster Virus berlangsung lama; serangan
kedua jarang terjadi, biasanya
Varicella Zoster menjadi laten
Virus
- Menjadi Herpes zoster : 15 %
dewasa dan kadang pada anak
Infeksi Infeksi
primer sekunder
- Pada pasien yang status imun
menurun(immunocompromise) 
timbul penyulit hingga kematian
Herpes Zoster/
Varisela Shingles/
Dampa/ Cacar Ular
DEFINISI

90% pada Menyebar


Infeksi Akut anak-anak secara
Primer t.u 3-6 tahun aerogen

Varicella Lokasi di
Zoster Virus Sentral
tubuh

Gejala Lesi
Konstitusi Polimorfi

 Disebut juga cacar air, chicken pox. Tersebar


kosmopolit, menyerang terutama anak-anak.
ETIOLOGI
Etiologi : virus varisela – zoster
dengan nama lain human
(alpha) herpes virus 3 sub famili
alpha herpes viridae.

Merupakan DNA double helix,


genom virus mengkode >70
protein, termasuk proteinyang
berhub.dg antigen virus.

Penularan melalui percikan


ludah penderita atau melalui
benda-benda yang
terkontaminasi oleh cairandari
lepuhan kulit.
PATOFISIOLOGI
Virus bereplikasi disel
retikuloendotelial organ Masa inkubasi : 17-21
dalam dan pada kulit  hari
Virus masuk ke tubuh lesi kulit yang khas
melalui inhalasi (aerogen
)

Virus mencapai sel Kerusakan pada SSP


retikuloendotelial hepar, dan hepar mungkin
limpa, dan organtarget terjadi pada stadium ini.
Berkolonisasi di lainnya. Seminggu (encephalitis dan
traktus respiratorius kemudian (14 –16 hari hepatitis )
bagian atas. post paparan), 
viremia sekunder

Virus menyebar
Menyebar melalui aliran
kekelenjar limfe regional
darah dan limfe seluruh
di sekitar traktus
tubuh ( 4-6 post paparan
respiratorius( 2-4 hari )  viremia primer.
post paparan )
Gejala prodromal (1-3 VESIKEL –VESIKEL
hari):
Masa inkubasi 14-21 BARU
demam, malaise, nyeri ↓
hari. kepala.  erupsi kulit;
vesikel (tear drops) gambaran polimorf.
ukuran milier-lentikuler.

Penyebaran: Infeksi sekunder 


pembesaran kelenjar
Setelah 8-12 jam badan dan menyebar
secara sentrifugal ke getah bening
vesikel  pustula 
muka dan ekstremitas, regional. Penyakit
krusta mulut dan salurannapas ini biasanya disertai
bagian atas. rasa gatal.
 Bentuk vesikel ini khas berupa

tetesan embun (tear drops).

 Makula eritematosa 

PapulaVesikel pustulakrusta

 Penyebarannya secara sentrifugal


Variola
VARICELLA
Stadium inkubasi erupsi
(prodromal):
Nyeri kepala, nyeri tulang,  Demam tidak terlalu tinggi
nyeri sendi, demam tinggi,
 Malese
menggigil, muntah, 3-4
hari  Nyeri kepala
Stadium makulo-papular:  Vesikel (tear drops)
Makula eritematous yg cepat  Penyebaran: badan, muka,
menjadi papul (muka & ekstremitas, selaput lendir
ekstremitas), telapak mata, dan saluran nafas
tangan, telapak kaki,
atas
demam hilang.
Stadium vesikulo-  Gatal
pustulosa:  Penyebaran polimorf
10-15 hari vesikel mjd pustul,
umbilikasi, suhu tubuh ↑
Stadium resolusi:
Berlangsung 2 minggu,
krustasikatriks & atrofi
PROSEDUR DIAGNOSA
Pemeriksaan
Pemeriksaaan
penunjang
fisik • Percobaan
Anamnesa Lesi yang khas tzanck
gejala klinik pada kulit, lokasi
berupa demam, yang khas diawali
malaise di bagian sentral
(prodromal) + tubuh (lesi
lesi yang khas papulovesikuler,
pada kulit polimorfik,
penyebaran
sentrifugal)
Pemeriksaan Penunjang

• TZANK SMEAR

 Biasanya positif
 Tidak spesifik untuk varisela
 Hasil yang sama  pada infeksi HSV
Sel raksasa berinti banyak dan
sel epitel yang mengandung
badan inklusi intranuklear
yang asidofilik
DIFERENSIAL DIAGNOSIS

• VARIOLA
• GAMBARAN MONOMORF, PENYEBARAN DIMULAI DARI AKRAL TUBUH.
• HERPES ZOSTER
• HERPES SIMPLEKS
KOMPLIKASI

• INFEKSI KULIT OLEH BAKTERI


• ACUTE CEREBELLAR ATAXIA
• PNEUMONIA
• REYE SYNDROME
• BEKAS LUKA YANG MENETAP
• Istirahat cukup
• Bila panas:
Paracetamol
Umum Dosis: 4 x 500 mg/hari
Anak: 4 x 10 mg/kgBB/dosis
Mekanisme kerja:
Menghambat biosintesis PG

•Bila ada infeksi sekunder


Dicloxacilline 12,5-50 mg/kg/hari p.o
Mekanisme kerja:
Menghambat sintesis dinding sel bakteri

Erytromycin stearat 4 x 250-500 mg/hari


p.o
Mekanisme kerja:
Menghambat sintesis protein bakteri,
Acyclovir sebaiknya sedini mungkin (dalam
1-3 hari pertama).
Dewasa: 800 mg sehari 5 kali (selama 7-10
hari)
Anak: 20mg/kg/kali sampai 800 mg sehari 4
kali selama 5 hari
Khusus Mekanisme kerja:
Menghambat enzim DNA polimerase virus

Salep antibiotik untuk yang erosi: salep sodium


fusidate
Mekanisme kerja: menghambat sintesa protein
bakteri

Bedak Asam salicyl 2%untuk lesi yang kering


Mekanisme kerja: bakteriostatik, fungisida,
keratolitik terutama untuk pemakaian luar
PENCEGAHAN
Vaksinasi

• Vaksin varisela berisi virus varisela strain hidup


yang dilemahkan. Efektif bila diberikan >1
tahun.
• Vaksinasi ulangan dapat diberikan setelah 4 - 6
tahun. Pemberian secara subkutan 0,5 ml usia
12 bulan – 12 tahun.
• > 12 tahun juga diberikan 0,5 ml, setelah4-8
minggu diulangi dengan dosis yangsama.
PROGNOSIS
• Urutan yang lebih awal dalam satu keluarga
prognosisnya lebih baik.
• Orang tua atau immunocompromised, dapat memiliki
gejala klinis yang lebih parah dengan tingkat komplikasi
pada pernafasan dan sistemik.
• Pada anak-anak sehat  prognosis varisela lebih baik
dibandingkan orang dewasa oleh karena cacar air pada
dewasa memiliki risiko 25 kali lipat menderita pneumonia
• Dengan perawatan yang teliti dan memperhatikan
higiene memberi prognosis yang baik dan jaringan parut
yang timbul sangat sedikit.
TINJAUAN KASUS

IDENTITAS PASIEN:
 NAMA : AN. A
 UMUR : 7 TH
 JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI
 AGAMA : ISLAM
 BERAT BADAN : 20 KG
ANAMNESIS
Keluhan Utama
• Timbul bintil-bintil kemerahan berisi air

Riwayat Penyakit Sekarang


• Pasien datang ke BP BPJS Puskesmas Ngrambe dengan keluhan
timbul bintil-bintil kemerahan berisi air sejak 3 hari yang lalu.
Bintil berisi air tersebut awalnya terasa gatal-gatal di punggung
kemudian menyebar ke bagian dada, perut, lengan, dan tangan
pasien.
• Pasien mengatakan keluhan tersebut juga disertai dengan demam
yang muncul sejak 1 hari yang lalu. Demam dirasakan terus
menerus sepanjang hari. Keluhan terseut juga disertai penurunan
nafsu makan. Pasien mengaku bahwa temannya di sekolah juga
sakit seperti ini kurang lebih 1 minggu yang lalu.
Riwayat Penyakit Dahulu

• Penderita belum pernah sakit seperti ini

Riwayat Penyakit Keluarga

• Tidak ada yang sakit seperti ini di rumah.

Riwayat Sosial

• Ada 3 teman sekolahnya yang juga mengalami keluhan seperti ini.


Pemeriksaan Fisik

• Status Generalis
• Keadaan Umum : Baik
• Kesadaran : compos mentis
• Kepala : dbn
• Leher : dbn
• Thorax : lihat status dermatologis
• Abdomen : lihat status dermatologis
• Ekstremitas atas : lihat status dermatologis
• Ekstremitas bawah : dbn
Status dermatologi

• Regio : regio brachii dextra-sinistra,


thoracalis anterior-posterior, abdomen
anterior, ekstremitas superior dekstra-sinistra.
• Efloresensi : Tampak vesikel diatas dasar
yang eritematous, susnan tidak beraturan,
berbentuk bulat, papula eritematosa, pustula
dan erosi. Krusta (-), skuama (-), ulkus (-),
hipopigmentasi (-), kulit kering (-), sikatriks (-)
Diagnosis
• Varicella

Diagnosis Banding
• Variola
TERAPI
Non Medikamentosa

• Istirahat cukup
• Menghindari kontak dengan keluarga,
teman, maupun tetangga
• Menyarankan penderita makan dan minum
cukup untuk menjaga kondisi penderita
• Menjaga agar vesikel tidak pecah dini (tidak
menggaruk, mengeringkan badan dengan
hati-hati sehabis mandi)
• Kontrol 1 minggu lagi
TERAPI
Medikamentosa:

• Acyclovir tablet 4 x 400 mg


• Amoxicillin tablet 3 x 250 mg
• Ibuprofen tablet 3x 200mg bila
panas/nyeri
• Bedak salicyl 2%
PROGNOSIS

• QUO AD VITAM : AD BONAM


• QUO AD SANAM : AD BONAM
• QUO AD KOSMETIKAM : AD BONAM

Anda mungkin juga menyukai