yang masih hidup dimana akan menyebabkan timbulnya reaksi tubuh Luka terhadap luka tersebut. Dengan antemortem menemukan reaksi tubuh terhadap luka terbuka, maka dapat dipastikan bahwa saat terjadi trauma, yang bersangkutan masih hidup, atau dengan kata lain luka terjadi secara intravital
• luka terbuka yang terjadi pada saat
manusia sudah mati. Luka Luka postmortem postmortem memiliki khas berwarna coklat kekuningan karena tidak terjadi reaksi vital. Postmortem Antemortem
1. Tepi luka : membengkak, 1. Tepi luka : tidak
terpisah karena membengkak., lunak, diskontinuitas menutup secara bersamaan jaringan,infiltrasi darah, dan tidak mengalami lambat laun akan terdapat retraksi, jarang terjadi eksudasi kelenjar limfe dan eksudasi dari kelenjar limfe bernanah 2. Perdarahan yang sedikit 2. Perdarahan, terdapat 3. Penggumpalan darah yang infiltrasi di sekeliling sedikit jaringan yang terluka 3. Terdapat darah yang membeku didalam luka atau diatas luka Pada korban, setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan luka terbuka postmortem yang merupakan luka terbuka yang terjadi pada saat manusia sudah mati. Luka postmortem memiliki khas berwarna coklat kekuningan karena tidak terjadi reaksi vital. Secara makroskopis, cedera memar yang menyertai (seperti bengkak) dapat terlihat ekstravasasi darah (merah atau biru keunguan) dan perubahan lain yang mencerminkan reaksi jaringan terhadap cedera, dan yang tergantung pada interval antara penderitaan dari trauma hingga kematian