Disebabkan
Athropoda
Kelompok 5
D3 Semester 4
1 Rahma Nur Fitrianti P27834016005
4 M. Muizzuddin P278340160
INTRODUCTION
5 Khusnul Hermawati P27834016027
yang 3 Arachinida
Hexapoda
dibahas
4
Myriapoda
????
5
6 Pertanyaan
4
Klasifikasi Arthropoda
5
Arachnoidea
6
Demodiasis
Parasit ini hidup di folikel rambut dan kelenjar keringat terutama di sekitar hidung dan
kelopak mata sebagai parasit permanen. Kadang-kadang tungau ini ditemukan di bagian
tubuh lain seperti kulit kepala. Demodex folliculorum dapat menyebabkan kelainan berupa
blefaritis, akne, rosasea dan impetigo kontagiosa dengan gejala klinis gatal dan dapat terjadi
infeksi sekunder. Umumnya, rosasea terdiri dari beberapa tahap ( tidak semua orang
mengalami semua tahap ini) . Tahap ini adalah
1. Flushing: timbul kemerah-merahan secara periodik pada wajah Inflammatory lesions:
papula, pustul
2. Edema
3.Telangiectasias (pelebaran pembuluh darah) mungkin terjadi beberapa waktu
4. Ocular rosacea mungkin terjadi (rasa panas pada mata dan mata berair )
5. Rhinophyma mungkin terjadi pada tinkat lanjut ( hidung bengkak dan kemerahan)
The Power of PowerPoint |
Tungau yang hidup di saluran kelenjar folikel di pinggir mata dapat mengganggu penglihatan
thepopp.com
10
Diagnosis Demodiasis
12
Siklus hidup Sarcoptes scabiei yang diawali oleh
masuknya tungau dewasa ke dalam kulit manusia dan
membuat terowongan di stratum korneum sampai
akhirnya tungau betina bertelur.Sarcoptes scabiei tidak
dapat menembus lebih dalam dari lapisan stratum
korneum. Telur menetas menjadi larva dalam waktu 2-3
hari dan larva menjadi nimfa dalam waktu 3-4 hari.
Nimfa berubah menjadi tungau dewasa dalam 4-7 hari.
Sarcoptes scabiei jantan akan mati setelah melakukan
kopulasi, tetapi kadang-kadang dapat bertahan hidup
dalam beberapa hari. Pada sebagian besar infeksi,
diperkirakan jumlah tungau betina hanya terbatas 10
sampai 15 ekor dan kadang terowongan sulit untuk
diidentifikasi.
13
Gejala Klinis
15
EPIDEMIOLOGI PENCEGAHAN
Skabies biasanya menyerang orang •Menjaga kebersihan badan dengan mandi
dengan tingkat hygine sanitasi yang secara teratur
kurang, tingkat ekonomi yang rendah juga •Menjemur bantal, kasur, dan seprei
dapat terserang, berada pada lingkungan secara teratur
yang padat dan kumuh.
•Usahakan lingkungan rumah terkena
sinar matahari yang cukup
•Suhu ruang tidak lembab
16
Hexapoda
Disebut juga insecta. Dari kelas hexapoda dibagi menjadi 12 ordo,
antara lain ordo yang perlu diperhatikan dan dapat menyebabkan
penyakit adalah
Ordo Dipthera
Ordo Siphonaptera
Ordo Anophera
Ordo hemiptera
Ordo isoptera
Ordo orthoptera
Ordo coleoptera
17
Malaria
1 image and description
21
Gejala Klinis Demam Berdarah
Gejala klinis DHF berupa demam tinggi yang berlangsung
1 terus-menerus selama 2 sampai 7 hari dan manifestasi
perdarahan yang biasanya didahului dengan terlihatnya
2 tanda khas berupa bintik-bintik merah (petechia) pada
badan penderita. Penderita dapat mengalami syok dan
meninggal. Sampai sekarang penyakit ini masih merupakan
3
masalah kesehatan masyarakat. Vektor utama DHF adalah
nyamuk kebun yang disebut Aedes aegypti sedangkan
4 vektor potensialnya adalah Aedes albopictus.
5
Epidemiologi
Tempat perindukan utama Aedes aegypti adalah tempat-tempat
1 berisi air bersih yang berdekatan letaknya dengan rumah penduduk
biasanya tidak melebihi jarak 500 meter dari rumah. Tempat
perindukan tersebut berupa tempat perindukan buatan manusia;
2
seperti tempayan atau gentong tempat penyimpanan air minum,
bak mandi, pot bunga, kaleng botol, drum, ban mobil yang terdapat
3 di halaman rumah atau di kebun yang berisi air hujan, juga berupa
tempat perindukan alamiah; seperti kelopak daun tanaman (keladi,
pisang) tempurung kelapa, tonggak bambu dan lubang pohon yang
4 berisi air hujan. Di tempat perindukan aedes aegypti sering kali
ditemukan Larva Aedes albopictus yang hidup bersama-sama
5
1 Aedes aegypti tersebar luas di seluruh Indonesia., Aedes aegypti
dapat menularkan virus dengue yang masa inkubasinya antara 3
sampai 10 hari.. Penyakit ini telah dikenal di Indonesia sebagai
2
penyakit yang endemis terutama bagi anak-anak. Kasus penyakit
ini di Indonesia termasuk terbesar di dunia setelah Thailand (Sinar
3 Harapan, 2003). Di Indonesia DBD timbul sebagai wabah untuk
pertama kalinya di Surabaya pada tahun Penyakit ini sering
4 muncul sebagai Kasus Luar Biasa (KLB) dengan angka kesakitan
dan kematian yang relatif tinggi (ridwanamiruddin.wordpress.com,
2007).
5
24
Perilaku Nyamuk Betina
Nyamuk betina menghisap darah manusia pada siang hari yang dilakukan
baik di dalam rumah ataupun di luar rumah. Penghisapan darah dilakukan
dari pagi sampai petang dengan dua Puncak waktu yaitu setelah matahari
terbit pukul 08.00-10.00 dan sebelum matahari terbenam pukul 15.00 -
17.00. Tempat istirahat Aedes aegypti berupa semak-semak atau tanaman
rendah termasuk rerumputan yang terdapat di halaman atau kebun atau
pekarangan rumah juga berupa benda-benda yang tergantung di dalam
rumah seperti pakaian, sarung, kopiah dan lain sebagainya .Umur nyamuk
dewasa betina di alam bebas kira-kira 10 hari, sedangkan di laboratorium
mencapai 2 bulan. Aedes aegypti mampu terbang sejauh 2 km walaupun
umumnya jarak terbangnya adalah pendek yaitu kurang lebih 40 meter.
Miasis Larva yang diletakkan pada kulit utuh atau luka mampu membuat
kulit/subkutis terowongan yang berkelok-kelok sehingga terbentuk ulkus yang luas.
Larva mampu menembus kulit dan membuat ulkus. Dari seorang dewasa
Miasis nasofaring. pernah dikeluarkan 200 ekor larva lalat.
karena menelan makanan atau minuman misalnya daging atau keju dingin yang
Miasis intestinal terkontaminasi telur atau larva lalat. Telur menetas menjadi larva di lambung dan
menyebabkan rasa mual, muntah, diare, dan spasme abdomen.
. Miasis ini dapat menyebabkan piuria, uretritis dan sistitis. Akibat tercemar
Miasis urogenital dengan telur atau larva lalat, alat kedokteran yang dimasukkan kedalam uretra
penderita laki-laki dapat menjadi perantara terjadinya miasis.
Miasiss Mata Larva dapat mengembara di jaringan dan bagian lain dari mata.
28
Larva Penyebab Miasis
Diagnosis Miasis
menemukan larva lalat yang dikeluarkan dari jaringan tubuh, lubang tubuh
atau tinja dilanjutkan dengan diagnosis spesies dengan cara melakukan
identifikasi spirakel posterior larva. Cara lain adalah dengan memelihara
larva dewasa diidentifikasi, 30
PENYAKIT ARTHRITIS DENGAN RUAM YANG DISEBABKAN OLEH
VIRUS DAN DITULARKAN OLEH ARTHROPODA
DEMAM CHIKUNGUNYA
DEMAM MAYARO (Mayaro fever, Uruma fever)
DEMAM O’NYONG-NYONG
PENYAKIT VIRUS SINDBIS
arthralgia atau arthritis Masa Inkubasi 3 – 11 hari
dengan ruam makulo papulair
Enantema muncul pada daerah Virus Ross River dan Barmah Forest,
bucal dan palatum Sindbis, Mayaro, Chikungunya dan virus
O’nyong-nyong
Imunisasi
Menghindari
penyuluhan
Memusnakan
Penularan melalui gigitan pinjal tikus hutan yang infektif, yang mengigit
manusia, sehingga manusia terinfeksi bakteri pes yang terdapat pada tikus
hutan.
Penularan dapat
pes dari
melalui
orangpekerja
yang menderita
yang berhubungan – paru kepada
pes parulangsung denganorang
tikus
hutan.
lain melalui percikan ludah atau pernafasan.
40
Kaki Seribu
43
ARTHROPOD-BORNE VIRAL
ENCEPHALITIDES
1 2 3
Infeksi berat ditandai dengan sakit kepala,
menyebabkan radang akut Lekositosis ringan pada LCS
demam tinggi, tanda-tanda meningeal,
yang dalam waktu singkat pingsan (stupor), disorientasi, koma,
gemetar, kadang kejang (terutama pada
anak-anak) dan spastik
4 5 6
Tiap penyakit disebabkan virus ini ditemukan didaerah Masa inkubasi biasanya 5
subtropis pada waktu musim panas
oleh virus spesifik salah satu – 15 hari
dan awal musim gugur dan pada
dari 3 grup virus : EEE dan
umumnya terbatas pada daerah
WEE oleh alfavirus dan La atau waktu dimana suhu dan
Crosse kepadatan nyamuk tinggi.
Melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi.. Untuk EEE di AS dan Kanada, Culiseta melanura kemungkinan berperan
menularkan virus dari burung ke burung, kelompok Aedes dan Coquillettidia spp berperan menularkan virus dari
burung atau binatang lain ke manusia.
• untuk WEE di AS barat dan Kanada, Culex tarsalis
• Untuk JE, C. tritaeniorhynchus, C. vishnui complex dan pada daerah tropis C. gelidus.
• Untuk MV mungkin C. annulatoris.
• Untuk SLE di AS, C. tarsalis, C. pipiens quinque fasciatus complex dan C. nigripalpus.
• Untuk La Crosse, Ae. Triseriatus.
47
Masa Inkubasi diatas 6 hari, biasanya 3 – 4 hari, jarang di bawah itu.
Masa Penularan : Virus terdapat dalam darah orang yang terinfeksi setidaknya 24 jam
sebelum dan 24 jam sesudah demam. Phlebotomines menjadi infektif sekitar 7 hari
sesudah menggigit orang yang terinfeksi dan tetap demikian untuk masa hidup normal
mereka sekitar 1 bulan.
Beberapa hari kemudian muncul demam, sakit kepala, keringat berlebihan, injeksi
2 konjungtiva, limfadenopati.
Seminggu setelah demam berlangsung muncul erupsi pada kulit yang berbentuk
3 makulopapuler berwarna merah gelap pada bagian tubuh, menyebar ke tungkai dan
menghilang dalam beberapa hari. Dan disertai batuk.
Yang menjadi reservoir adalah stadium larva dari ngengat jenis Leptotrombidium
4 abamushi, L. Deliensis
51
Demam kuning
Icterus sedang kadang-kadang ditemukan pada awal penyakit dan kemudian menjadi
2 lebih jelas
3 Lekopenia dapat timbul lebih awal dan terlihat jelas sekitar hari ke lima
Reaksi silang serologis timbul dengan flavi virus lainnya. Infeksi baru oleh virus dapat
4 dibedakan dengan kekebalan yang diakibatkan oleh vaksin melalui uji fiksasi
komplementer. Penegakan diagnosa juga dapat ditunjang dengan adanya lesi khas
pada hepar.
5 Masa inkubasi: 3 hingga 6 hari
53
Darah penderita sudah infektif terhadap nyamuk
sebelum timbul demam dan sampai pada hari
ke 3 – 5 sakit, penyakit ini sangat menular jika
anggota masyarakat yang rentan dalam jumlah
banyak hidup bersama-sama dengan vektor
nyamuk dengan densitas yang tinggi, tidak
menular melalui kontak atau benda yang
54
Tularemia
55
Manifestasi lain dapat berupa infeksi tanpa disertai timbulnya ulcus, hanya terjadi pembengkakan satu atau beberapa kelenjar limfe disertai dengan rasa sakit
(tipe ulseroglanduler
1 tipe glanduler) 2 3 tipe orofaringeal
Pembengkakan kelenjar muncul sebagai ulcus yang Tertelannya mikroorganisme
limfe ini mengalami supurasi indolen ditempat masuknya dapat menimbulkan faringitis
bakteri disertai dengan dengan rasa sakit (dengan atau
pembengkakan kelenjar limfe tanpa terjadi ulserasi), sakit perut,
disekitarnya diare dan muntah)
56
Reservoir
Reservoir Berbagai jenis binatang liar seperti kelinci, hares, voles, muskrats, beavers dan beberapa
jenis binatang domestik dapat berperan sebagai reservoir; begitu juga berbagai jenis kutu dapat
berperan sebagai reservoir, sebagai tambahan telah ditemukan siklus penularan dari rodentia –
nyamuk untuk F. tularensis biovarian palaearctica didaerah Skandinavia, Baltic dan Rusia.