Anda di halaman 1dari 16

Konselor SMP Barata

Gizi seimbang bagi remaja adalah makanan yang di konsumsi


remaja yang mengandung zat sumber tenaga, zat pembangun,dan
zat pengatur serta beraneka ragam jenisnya.

Berikut ini faktor–faktor yang mempengaruhi kebutuhan zat gizi


usia remaja seperti :
 1. Aktivitas fisik
 2. Lingkungan
 3. Pengobatan
 4. Depresi dan kondisi mental
 5. Penyakit
 6. Stres
Manfaat gizi seimbang bagi remaja yaitu :

1. Membantu konsentrasi belajar


2. Beraktivitas
3. Bersosialisasi
4. Untuk kesempurnaan fisik
5. Tercapai kematangan fungsi seksual dan
6. Tercapainya bentuk dewasa.
Perilaku Konsumsi Gizi yang Salah pada
Remaja Sekolah

1. Tidak Mengonsumsi Menu Gizi Seimbang


Kebiasaan remaja dan anak yang susah makan, ini biasanya
hanya gemar pada makanan seperti mie, padahal jelas mie
goreng itu hanya mengandung karbohidrat dan lemak saja. tidak
ada sumber protein, vitamin dan mineralnya.

2. Kebiasaan Tidak Sarapan Pagi


Makan pagi mempunyai peranan penting bagi anak remaja yang
khususnya sekolah/kuliah, yaitu untuk pemenuhan gizi di pagi
hari dimana para remaja dan anak-anak tersebut mempunyai
aktivitas yang sangat padat di sekolah. Apabila anak-anak
terbiasa sarapan pagi, maka akan berpengaruh terhadap
kecerdasan otak, terutama daya ingat sehingga dapat
mendukung prestasi belajar anak/ remaja tersebut ke arah yang
baik.
3. Jajan tidak sehat di Sekolah/ di Kampus
Anak-anak remaja tidak dapat terlepas dari makanan jajanan di
sekolah. hal ini merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan
energi karena aktivitas di sekolah yang tinggi. Biasanya para remaja
sekolah ini menyukai makanan yang tinggi kalori yang bersumber
dari lemak dan gula.

4. Kurang Mengonsumsi Buah dan Sayur


Anak-anak sekolah atau remaja umumnya susah apa bila disuruh
mengonsumsi buah dan sayur. Padahal buah dan sayur merupakan
sumber zat gizi vitamin, serat dan mineral. yang tentunya sangat
baik untuk kesehatan dan kecerdasan remaja/anak tersebut.

5. Mengonsumsi Fast Food dan Junk Food


Para remaja-remaja biasanya sangat suka mengonsumsi fast food
dan junk food karena mereka terpengaruh oleh iklan-iklan yang ada
di televisi sehingga mereka beranggapan bahwa fast food dan junk
food menunjukkan status sosial yang tinggi dan mengandung gizi
yang baik.
6. Konsummsi Gula Berlebihan
Para remaja baik di sekolah maupun di kampus sering jajan yang
serba manis-manis seperti es, gula-gula dan sebagainya. yang pada
umumnya mengguna pemanis yangtidak aman untuk tubuh.

7. Konsumsi Natrium Berlebihan


Pada saat membeli jajanan juga biasanya para remaja suka membeli
jajanan yang mengandung tinggi garam, seperti makanan ringan
yang rasanya asin.

8. Konsumsi Lemak Berlebihan


Para remaja lebih suka makanan jajan seperti bakso, mie ayam dan
soto yang tinggi lemak ketimbang makan makanan yang di masak
oleh orang tuanya di rumah. sehingga tubuh remaja tersebut tinggi
akan lemak dan kolesterol.

9. Mengonsumsi Makanan Beresiko


Mengonsumsi makanan beresiko yaitu MSG berlebihan, kafein dan
pengawet serta pewarna makanan yang berbahaya. untuk kesehatan
dan berdampak untuk masa depannya.
Remaja putri rentan mengalami kurang gizi
pada periode puncak tumbuh kembang yang kedua
kurang asupan zat gizi karena pola makan yang
salah, pengaruh dari lingkungan pergaulan (ingin
langsing). Remaja putri yang kurang gizi tidak
dapat mencapai status gizi yang optimal (kurus,
pendek dan pertumbuhan tulang tidak
proporsional). Kurang zat besi dan gizi lain yang
penting untuk tumbuh kembang (zinc), sering
sakit-sakitan.
Kelebihan gizi ditandai dengan kelebihan berat
badan. Ini jelas memperbesar risiko munculnya
berbagai penyakit kronis degeneratif, seperti diabetes,
tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung. Kondisi ini
terjadi karena asupan gizi melebihi kebutuhan.

Perlahan, masyarakat Indonesia mungkin sudah


biasa lepas dari persoalan kekuarangan gizi. Yang
terjadi justru memasuki masa transisi dari persoalan
kurang gizi ke kelebihan gizi. Bahkan, masalah
kelebihan gizi mulai menimpa masyarakat kelas
ekonomi rendah. Artinya, mereka dengan tingkat
ekonomi rendah, bukan tak mungkin menderita
penyakit kronis degeneratif seperti jantung.
1. Obesitas
Walaupun kebutuhan energi dan zat-zat gizi lebih besar pada
remaja daripada dewasa, tetapi ada sebagian remaja yang makannya
terlalu banyak melebihi kebutuhannya sehingga menjadi gemuk.
Aktif berolah raga dan melakukan pengaturan makan adalah cara
untuk menurunkan berat badan. Diet tinggi serat sangat sesuai
untuk para remaja yang sedang melakukan penurunan berat badan.

2. Kurang energi kronis


Pada remaja badan kurus atau disebut Kurang Energi Kronis
tidak selalu berupa akibat terlalu banyak olah raga atau aktivitas
fisik. Pada umumnya adalah karena makan terlalu sedikit.
Remaja perempuan yang menurunkan berat badan secara drastis
erat hubungannya dengan faktor emosional seperti takut gemuk
seperti ibunya atau dipandang lawan jenis kurang seksi.
3. Anemia
Anemia adalah penyakit kekurangan darah yang akan membuat
penderitanya merasa lemah, lesu, letih, lelah, dan tak berdaya.
Kepala pusing, badan melayang-layang, dan otak sulit mencerna
informasi. Bawaan ingin tidur dan merasa lemas terus-terusan.
Tidak jarang pada bagian tubuh tertentu terdapat bercak biru
seperti lebam. Pandangan berkunang-kunang. Belajar pun pasti
sudah tak mampu maksimal. Bila terus berlanjut, bisa saja
menyebabkan mudah tertular penyakit lain. Dengan kondisi tubuh
yang tidak fit, virus mudah masuk.
1. Energi
Energi untuk tubuh di ukur dengan kalori di perlukan untuk
melakukan aktifitas sehari-hari dan dihasilkan dari karbohidrat,
protein, lemak. Pada remaja kebutuhan energi menurun karena
basal metabolisme dan kegiatan fisik meningkat.
2. Protein
Peranan protein yang utama adalah memelihara dan mengganti sel-
sel yang rusak, pengatur fungsi fisiologis organ tubuh. Kebutuhan
protein bagi remaja yaitu 14-16% dari kalori total (0,8-
1gr/kg.BB/hari)
3. Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang dapat di simpan di dalam
tubuh sebagai cadangan energi. Konsumsi lemak yang berlebihan
pada usia remaja tidak di anjurkan karena dapat meningkatkan
kadar lemak dalam tubuh khususnya kadar kolesterol darah yaitu
20-25% dari kalori total, sumber : minyak, mentega.
3. Serat
Pada manusia usia remaja serat di perlukan untuk memungkinkan
proses buang air besar menjadi teratur dan menghindari penyakit.
Serat dapat memberi rasa kenyang pdalam waktu lama. Sumber :
sayuran-sayuran dan buah-buahan yang tinggi serat.

4. Mineral
Mineral di butuhkan remaja di perlukan dalam jumlah sedikit,
sungguh demikian peranannya sangat penting dalam berbagai
proses metabolisme didalam tubuh

 5. Vitamin
Vitamin dibutuhkan untuk mengatur berbagai proses metabolisme
dalam tubuh, mempertahankan fungsi berbagai jaringan serta
mempengaruhi dalam pembentukan sel-sel baru.

Anda mungkin juga menyukai